N
O
JENIS
KELOMPOK
RESIKO
SKOR
1.
Percabangan/
pencampuran
obat injeksi
48
2.
Penyiapan
obat
injeksi/infus
24
3.
Pemberian
Terapi
Elektrolit
18
PRIORITAS
TUJUAN KHUSUS
STRATEGI
EVALUASI
Pasien
1.Meminimalkan resiko 1.Pemantauan
Obat parenteral dalam
mendapat
inkompatibilitas obat
kompatibilitas obat
program terapi pasien
terapi
yang injeksi pada program
injeksi pada program
diberikan sesuai
optimal
terapi pasien
terapi pasien (di ICU)
kompatibilitasnya dengan
2.Memperhatikan
2.Pembuatan daftar
obat lain
stabilitas obat
kompatibilitas dan
parenteral yang di
inkompatibilitas obat
administrasikan ke
injeksi yang sering
pasien
digunakan pasien
3. Membuka layanan PIO
untuk tenaga kesehatan
terkait kompatibilitas
dan pemberian obat
parenteral
1. Mengurangi resiko
1.Pelatihan farmasi
1.Obat disiapkan dengan
Penyiapan
kontaminasi pada
tentang teknis aseptis
tahap-tahap aseptis yang
obat
penyiapan
obat
(penyiapan
obat
benar
parenteral
parenteral
parenteral)
2.Obat parenteral
dilakukan
2.Rekonstitusi obat
2.Membuat daftar
direkonstitusi dengan benar
secara benar
parenteral dapat
stabilitas rekonstitusi
dan aseptis
dilakukan dengan
obat parenteral
benar
3.Membuka layanan PIO
untuk tenaga kesehatan
terkait stabilitas dan
pemberian obat
parenteral
Mengurangi
resiko
1.Pembatasan
1.Pemberian terapi elektrolit
Proses
phlebitis terkait
penyimpanan elektrolit
konsentrat ke pasien tetap
pemberian
pemberian elektrolit
konsentrat di ruang
dilakukan secara aseptis
terapi
PROGRESS/ANALISA
Pelaksanaan
rekomendasi
kompatibilitas
obat
yang dilakukan oleh
apoteker (di ICU)
Angka kejadian
phlebitis karena
kontaminasi menurun
elektrolit
konsentrat
untuk pasien
konsentrat
Pemberian
Terapi Obat
Sitostatika
16
Proses
1.Administrasi obat
pemberian obat kemoterapi pada
kemoterapi
pasien dilakukan
pada
pasien dengan tepat dan
dilakukan
aman.
dengan benar
2.Meningkatkan
keamanan petugas
maupun keluarga
pasien terhadap
paparan obat
kemoterapi.
5.
Penyiapan/
rekonstitusi
obat
16
Penanganan
obat
kemoterapi
Terjaminnya
keamanan baik dari
segi petugas maupun
perawatan
2.Lembar pemantauan
2.Dilakukan crosscheck
elektrolit konsentrat terisi
dan di dokumentasikan
dengan jelas dan lengkap
ke dalam lembar
dan tersimpan dengan baik
pemantauan elektrolit
3.Pemberian terapi elektrolit
konsentrat
konsentrat yang tidak lebih
dari 24 jam
1.Dilaksanakannya SPO
pemberian obat
kemoterapi dengan
benar
2.Membuat kebijakan
untuk melakukan
skrining flu untuk
keluarga pasien yang
masuk ke dalam ruang
perawatan kemoterapi.
3.Pembatasan personal
yang masuk ke dalam
ruang perawatan
kemoterapi
4.Ditempatkan
petugas/perawat khusus
yang telah terlatih dan
bersertifikat.
5. Terdapat ruang khusus
perawatan pasien yang
melakukan kemoterapi.
1.Rekonstitusi obat
kemoterapi dilakukan
oleh Farmasi di ruang
Pemantauan jumlah
kasus KTD, KNC atau
medication error dalam
pemberian obat
kemoterapi
6.
Pengenceran
Elektrolit
Konsentrat
(KCl)
Proses
pengenceran
elektrolit
konsentrat
khusus (R.vincristin)
(lembar maintenance alat)
dan alat khusus
agar HPI tetap aman dan
pencampuran sitostatika
sesuai dengan standar
yaitu HPI (Hospital
3.Penilaian teknis aseptis
Pharmacy Isolator)
yang dilakukan oleh
untuk melindungi
petugas
petugas dari paparan
obat dan sterilitas
produk dapat terjaga.
2.Dibuat SPO yang
berhubungan dengan
kegiatan rekonstitusi
mulai dari pemakaian
APD sampai prosedur
bila terkadi kecelakaan
kerja dan sosialisasi
SPO kepada seluruh tim
farmasi yang bertugas di
kemoterapi.
3.Pelatihan petugas
farmasi sebelum
melakukan
pencampuran obat
kemoterapi.
1.Mencegah pemberian 1. Pengenceran elektrolit Data permintaan dan
elektrolit konsentrat
konsentrat dilakukan
pengerjaan pengenceran
dalam bentuk pekat
oleh farmasi
elektrolit konsentrat
2. Dokumentasi proses 2. Pengenceran elektrolit terdokumentasi dengan baik
pengenceran
konsentrat di lakukan
elektrolit konsentrat
di tempat khusus
(clean room sederhana)
3.Pengenceran elektrolit
1.Semua pengenceran
KCl dilakukan oleh
Farmasi di ruang
steril Vincristin.
2. Petugas melakukan
pengenceran dengan
memperhatikan
teknis aseptis