Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PERKEMBANGAN JUMLAH PENUMPANG

ANGKUTAN DARAT, LAUT DAN UDARA DI


INDONESIA TAHUN 2002-2009

By: Dicky Dita Firmansyah, S.ST

Statistik Transportasi

Sistem transportasi nasional memiliki peranan yang sangat penting dalam


menunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat. Terselenggaranya mobilitas
penduduk dan barang pada suatu wilayah haruslah ditunjang dengan sarana dan
prasarana yang memadai sehingga aktifitas masyarakat tersebut dapat berjalan
dengan lancar.
Badan Pusat Statistik sebagai instansi pemerintah yang menyediakan data
yang berkualitas juga menghimpun informasi dari kegiatan angkutan darat, laut
maupun udara. Data yang dikumpulkan selain dari dinas perhubungan juga dari
asosiasi-asosiasi perhubungan lainnya.
Salah satu informasi yang penting untuk diketahui adalah perkembangan
jumlah penumpang maupun barang dari sistem transportasi nasional. Oleh karena
itu dalam pembahasan makalah ini akan disampaikan ulasan mengenai
perkembangan jumlah penumpang dan barang angkutan kereta api, angkutan laut,
dan angkutan udara di Indonesia dari tahun 2002 hingga 2009.
A. Angkutan Darat

Perkembangan jumlah penumpang kereta api di Indonesia terutama di daerah


Jawa dan Sumatera dari tahun 2002-hingga tahun 2009 relatif tidak berfluktuasi
secara tajam. Dari gambar 1 dapat kita katakan bahwa pada bulan mei 2002
terdapat 16,3 juta orang yang menggunakan jasa transportasi kereta api.
Sedangkan pada bulan November 2009 tercatat 16,7 juta penumpang kereta api,
jumlah tersebut tidak terlampau cukup jauh dengan tujuh tahun yang lalu. Momen
saat terjadinya peningkatan jumlah penumpang biasanya terjadi pada waktu libur
sekolah, libur lebaran maupun natal dan tahun baru.

20000
15000
10000
5000
0

Mei
Jul.
Sep.
Nov. (lebaran.)
Jan. 2003
Mar.
Mei
Jul.
Sep.
Nov. (lebaran25-26)
Jan. 2004
Mar.
Mei
Jul.
Sep.
Nov. (lebaran18-19)
Jan. 2005
Mar.
Mei
Jul.
Sep.
Nov. (lebaran 3-4)
Jan. 2006
Mar.
Mei
Jul.
Sep.
Nov.
Jan. 2007
Mar.
Mei
Juli
Sep.
Nov.
Jan. 2008
Mar.
Mei
Juli
Sep.
Nov.
Jan. 2009
Mar.
Mei
Juli
Sept.(lebaran 20-21)
November

Jumlah Penumpang
(dalam ribuan)

PERKEMBANGAN JUMLAH PENUMPANG DOMESTIK MODA KERETA API


TAHUN 2002-2009

Gambar 1. Perkembangan Jumlah Penumpang Domestik Kereta Api Tahun 2002-2009

Jumlah penumpang kereta api paling banyak adalah di kawasan


jabodetabek kemudian diluar jabodetabek dan Sumatera. Hal ini dapat dipahami
karena kawasan Jakarta dan sekitarnya merupakan daerah yang ramai terutama
bagi para pekerja. Mereka biasa menggunakan kereta api untuk berangkat dan
pulang kerja setiap harinya.

15000
10000
5000
0

Mei
Jul.
Sep.
Nov. (lebaran.)
Jan. 2003
Mar.
Mei
Jul.
Sep.
Nov. (lebaran25-26)
Jan. 2004
Mar.
Mei
Jul.
Sep.
Nov. (lebaran18-19)
Jan. 2005
Mar.
Mei
Jul.
Sep.
Nov. (lebaran 3-4)
Jan. 2006
Mar.
Mei
Jul.
Sep.
Nov.
Jan. 2007
Mar.
Mei
Juli
Sep.
Nov.
Jan. 2008
Mar.
Mei
Juli
Sep.
Nov.
Jan. 2009
Mar.
Mei
Juli
Sept.(lebaran 20-21)
November

Jumlah Penumpang
(dalam ribuan)

PERKEMBANGAN JUMLAH PENUMPANG DOMESTIK MODA KERETA API


KAWASAN JABODETABEK, NON-JABODETABEK, DAN SUMATERA
TAHUN 2002-2009

Jabodetabek

Non Jabodetabek

Sumatera

Gambar 2. Perkembangan Jumlah Penumpang Domestik Kereta Api Kawasan Jabodetabek, NonJabodetabek, dan Sumatera Tahun 2002-2009

Gambar 3. Viasualisasi Data Stasioner Jumlah Penumpang Domestik Kereta Api Kawasan
Jabodetabek, Non-Jabodetabek, dan Sumatera Tahun 2002-2009

Dari gambar 3 dapat kita peroleh informasi bahwa data penumpang di tiga
kawasan tersebut stasioner. Yaitu datanya tidak mengikuti suatu trend tertentu dan
mempunyai rata-rata maupun varian yang relatif konstan. Hal ini juga diperkuat
dengan pengujian Augmented Dickey Fuller bahwa data penumpang di tiga
kawasan tersebut stasioner pad tingkat level (Tabel 1). Pengujian dengan bantuan
software Eviews tersebut dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 % menunjukkan
probabilita yang sangat kecil ( dibawah 0,05). Hal inni mengindikasikan bahwa
data stasioner.
Langkah selanjutnya setelah proses identifikasi stasioneritas data adalah
melakukan pemodelan dengan Uji ARIMA Box Jenkin. Uji ini dapat
menerangkan bahwa nantinya apakah suatu data dipengaruhi oleh data itu sendiri
di periode yang lalu ataukah oleh komponen eror datanya ataukah oleh keduanya.
Pemodelan ini dapat kita gunakan untuk melakukan peramalan. Model ARIMA
Box Jenkin sangat tepat digunakan untuk meramalkan data tunggal atau suatu data
yang berdiri sendiri tanpa variabel lain dalam proses pemodelannya.

Tabel 1. Hasil Uji Stasioneritas Data Jumlah Penumpang Kereta Api Tahun 2002-2009
No
1
2
3

Kawasan
Jabodetabek
Non-Jabodetabek
Sumatera

Hasil Uji Stasioner


Tingkat level
Tingkat level
Tingkat level

t-statistik

Prob

-3.548581
-5.867587
-8.249929

0.0405
0.0000
0.0000

Tabel 2. Hasil Uji ARIMA Box-Jenkins Data Jumlah Penumpang Kereta Api
Tahun 2002-2009
Kawasan
Variabel
Koefisien
t-statistik
Prob
R-Squared
0.715896
Jabodetabek
C
9260.075
15.35819
0.0000
AR(1)
MA(1)

Non-Jabodetabek

C
AR(1)
MA(1)

Sumatera

C
AR(1)
MA(1)

0.935417
-0.385097
4791.153
0.944434
-0.566976
362.1909
0.992239
-0.880245

20.74553
-3.235242
6.743350
13.68424
-4.398598
0.677796
17.24397
-9.895489

0.0000
0.0017
0.0000
0.0000
0.0000
0.4997
0.0000
0.0000

0.420584

0.116835

Dari tabel 2 dapat kita lihat bahwa kita lihat bahwa data penumpang kereta api
kawasan jabodetabek dipengaruhi oleh data satu bulan yang lalu (AR 1) dan komponen
eror satu bulan yang lalu juga ( MA 1). Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 % nilai Rsquared menunjukkan nilai 0,715 artinya bahwa sebesar 71,5 % data penumpang kereta
api jabodetabek dipengaruhi oleh data satu bulan yang lalu dan oleh komponen eror
satu bulan pada bulan kemarin. Model yang terbentuk untuk kawasan jabodetabek
yaitu
Yt = 9260,075 + 0,935 AR(1) 0,3850 MA (1)
Model ini dapat dijabarkan :
Yt = 99260,075 + 0,935 (Yt - Yt-1) 0,3850 (et-1)

2500
2000
1500
1000
500
0

Apr.
Jul.
Okt.
Jan. 2003
Apr.
Jul.
Okt.
Jan. 2004
Apr.
Jul.
Okt.
Jan. 2005
Apr.
Jul.
Okt.
Jan. 2006
Apr.
Jul.
Okt.(lebaran
Jan. 2007
Apr.
Juli
Okt.(lebaran
Jan. 2008
Apr.
Juli
Okt.(lebaran
Jan. 2009
Apr.
Juli
Okt.

Jumlah Barang
(dalam ribu ton)

PERKEMBANGAN JUMLAH BARANG ANGKUTAN KERETA API TAHUN


2002-2009

Gambar 4. Perkembangan Jumlah Barang Angkutan Kereta Api Tahun 2002-2009

Perkembangan jumlah barang yang diangkut melalui kereta api juga


menunjukkan kesatabilan. Dari bulan april 2002 tercatat 1476 ribu ton barang
yang diangkut kereta api. Sedangkan pada november 2009 ada sebesar 1505 ribu
ton barang. Jumlah ini terpaut 29 ribu ton bila dibandingkan dengan tujuh tahun
yang lalu.

2000
1500
1000
500
0

Apr.
Jul.
Okt.
Jan. 2003
Apr.
Jul.
Okt.
Jan. 2004
Apr.
Jul.
Okt.
Jan. 2005
Apr.
Jul.
Okt.
Jan. 2006
Apr.
Jul.
Okt.(lebar
Jan. 2007
Apr.
Juli
Okt.(lebar
Jan. 2008
Apr.
Juli
Okt.(lebar
Jan. 2009
Apr.
Juli
Okt.

Jumlah Barang
(dalam ribuan ton)

PERKEMBANGAN JUMLAH BARANG AGKUTAN KERETA API KASAWAN


NON JABODETABEK DAN SUMATERA
TAHUN 2002-2009

Non Jabodetabek

Sumatera

Gambar 5. Perkembangan Jumlah Barang Angkutan Kereta Api Kawasan Non-jabodetabek dan
Sumatera Tahun 2002-2009

Kereta api dengan muatan barang paling banyak adalah pada daerah
sumatera. Hal ini berbeda dengan angkutan penumpang, dimana untuk daerah
jawa lalu lintas kereta api paling banyak digunakan untuk angkutan penumpang.

Gambar 6. Viasualisasi Data Stasioner Jumlah Barang Angkutan Kereta Api Kawasan NonJabodetabek, dan Sumatera Tahun 2002-2009

No
1
2

Tabel 3. Hasil Uji Stasioneritas Data Jumlah Barang Angkutan Kereta Api
Tahun 2002-2009
Kawasan
Hasil Uji Stasioner
t-statistik
Prob
-5.986217
0.0000
Non-Jabodetabek
Tingkat level
-5.938340
0.0000
Sumatera
Tingkat level

Tidak berbeda jauh dengan data penumpang, data mengenai jumlah barang
angkutan kereta api menunjukkan data sudah stasioner pada tingkat level. Hal ini
menunjukkan bahwa data jumlah penumpang dan barang angkutan kereta api
sudah cukup bagus dan layak untuk dianalisis lebih lanjut.
Tabel 4. Hasil Uji ARIMA Box-Jenkins Data Jumlah Barang Angkutan Kereta Api
Tahun 2002-2009
Kawasan
Variabel
Koefisien
t-statistik
Prob
R-Squared
0.345747
Non-Jabodetabek
C
350.5585
29.30616
0.0000
AR(1)
MA(1)

Sumatera

C
AR(1)
MA(1)

0.777330
-0.343605
1117.699
0.836859
-0.327788

7.422417
-2.140644
23.81009
10.04076
-2.279021

0.0000
0.0351
0.0000
0.0000
0.0251

0.464478

Dari hasil uji ARIMA menunjukkan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95% data
jumlah barang angkutan kereta api daerah Sumatera dipengaruhi oleh data dan
komponen eror bulan lalu dengan nilai R squared sebesar 46,44 %. Model yang
terbentuk adalah sebagai berikut:
Yt = 1117.699+ 0.836859 AR(1) -0.327788 MA (1)

B. ANGKUTAN LAUT

Perkembangan jumlah penumpang angkutan laut selama tahun 2004-2009


cukup berfluktuasi. Lonjakan-lonjakan jumlah penumpang terlihat cukup tajam
pada saat libur hari raya Idul fitri atau lebih dikenal dengan lebaran. Pada saat
lebaran tradisi pulang kampung telah mengakibatkan berjubelnya penumpang
angkutan laut. Misalnya saja pada saat lebaran tahun 2008 tercatat 328 ribu orang
menggunakan jasa angkutan laut. Jumlah ini merupakan jumlah terbesar selama
lima tahun terakhir.

Gambar 7. Perkembangan Jumlah Penumpang Angkutan Laut Tahun 2004-2009

Jumlah penumpang terbesar angkutan laut di Indonesia adalah melalui


pelabuhan tanjung perak. Lonjakan penumpang cukup tinggi apalagi pada saat
lebaran dibandingkan dengan lima pelabuhan yang lain. Misalnya pada bulan
september 2009 tercatat sebesar 46,97 ribu orang melalui pelabuhan tanjung perak
Surabaya.

Okt.

Juli

Apr.

Jan. 2009

Okt.(lebaran

Juli

Apr.

Jan. 2008

Juli

Okt.(lebaran

Apr.

Jan. 2007

Okt.(lebaran

Jul.

Apr.

Jan. 2006

Okt.

Jul.

Apr.

Jan. 2005

Okt.

Jul.

350
300
250
200
150
100
50
0
Apr.

Jumlah Penumpang
(dalam ribuan)

PERKEMBANGAN JUMLAH PENUMPANG ANGKUTAN LAUT


TAHUN 2004-2009

140
120
100
80
60
40
20
0

Jan. 2002
Mei
Sep.
Jan. 2003
Mei
Sep.
Jan. 2004
Mei
Sep.
Jan. 2005
Mei
Sep.
Jan. 2006
Mei
Sep.
Jan. 2007
Mei
Sep.
Jan. 2008
Mei
Sep.
Jan. 2009
Mei
Sept.(lebaran 20-

Jumlah Penumpang
(dalam ribuan)

PERKEMBANGAN JUMLAH PENUMPANG ANGKUTAN LAUT MENURUT


LIMA PELABUHAN BESAR di INDONESIA TAHUN 2002-2009

Tg. Priok

Tg. Perak

Belawan

Makassar

Balikpapan

Gambar 8. Perkembangan Jumlah Penumpang Angkutan Laut Menurut Lima Pelabuhan Terbasar
Di Indonesia Tahun 2002-2009

Gambar 9. Visualisasi Data Stasioner Jumlah Penumpang Angkutan Laut Menurut Lima
Pelabuhan Terbasar Di Indonesia Tahun 2002-2009

Tabel 5. Hasil Uji Stasioneritas Data Jumlah Penumpang Angkatan Laut Tahun 2002-2009
No
1
2
3
4
5

Pelabuhan
Tj.Priok
Tj.Perak
Belawan
Makasar
Balikpapan

Hasil Uji Stasioner


Tingkat level
Tingkat level
Tingkat level
Differencing 1
Tingkat level

t-statistik

Prob

-5.032270
-7.955085
-5.236878
-4.190275
-6.028824

0.0005
0.0000
0.0002
0.0071
0.0000

Dari hasil uji stasioner, hanya data dari pelabuhan Makasar yang mengalami
diferencing sebanyak satu kali, selain itu data dari pelabuhan lain sudah stasioner
pada tingkat level. Data jumlah penumpang dari pelabuhan tanjung Priok sebesar
71,58 persen dipengaruhi oleh data dan komponen eror bulan lalu. Persamaan
untuk pemodelannya adalah sebagai berikut:
Yt = 9260.075+ 0.935417AR(1) -0.385097MA (1)
Tabel 6. Hasil Uji ARIMA Box-Jenkins Data Jumlah Penumpang Angkutan Laut
Tahun 2002-2009
Pelabuhan
Variabel
Koefisien
t-statistik
Prob
R-Squared
0.715896
Tj.Priok
C
9260.075
15.35819
0.0000
AR(1)
MA(1)

Tj.Perak

C
AR(1)
MA(1)

Belawan

C
AR(1)
MA(1)

0.935417
-0.385097
4791.153
0.944434
-0.566976
362.1909
0.992239
-0.880245

20.74553
-3.235242
6.743350
13.68424
-4.398598
0.677796
17.24397
-9.895489

0.0000
0.0017
0.0000
0.0000
0.0000
0.4997
0.0000
0.0000

0.420584

0.116835

Makasar

C
AR(1)
MA(1)

Balikpapan

C
AR(2)
MA(2)

-0.025475
0.278477
-0.915877
21.91163
0.757392
-0.902107

-0.166818
2.388831
-18.61707
23.51240
6.124844
-9.062206

0.8679
0.0190
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000

0.300708

0.072564

PERKEMBANGAN JUMLAH BARANG ANGKUTAN LAUT


TAHUN 2004-2009
2500

1500
1000
500
0

Apr.
Mei
Jun.
Jul.
Agt.
Sep.
Okt.
Nov. (lebaran18-19)
Des.
Jan. 2005
Feb.
Mar.
Apr.
Mei
Jun.
Jul.
Agt.
Sep.
Okt.
Nov. (lebaran 3-4)
Des.
Jan. 2006
Feb.
Mar.
Apr.
Mei
Jun.
Jul.
Agt.
Sep.
Okt.(lebaran 24-25)
Nov.
Des.
Jan. 2007
Feb.
Mar.
Apr.
Mei
Juni
Juli
Agt.
Sep.
Okt.(lebaran 13-14)
Nov.
Des.
Jan. 2008
Feb.
Mar.
Apr.
Mei
Juni
Juli
Agt.
Sep.
Okt.(lebaran 1-2)
Nov.
Des.
Jan. 2009
Feb.
Mar.
Apr.
Mei
Juni
Juli
Agt.
Sept.(lebaran 20-21)
Okt.
November

Jumlah Barang
(dalam ribu ton)

2000

Gambar 10. Perkembangan Jumlah Barang Angkutan Laut Tahun 2004-2009

2.500,0
2.000,0
1.500,0
1.000,0
500,0
0,0

Jan. 2002*
Apr.
Jul.
Okt.
Jan. 2003*
Apr.
Jul.
Okt.
Jan. 2004*
Apr.
Jul.
Okt.
Jan. 2005
Apr.
Jul.
Okt.
Jan. 2006
Apr.
Jul.
Okt.(lebar
Jan. 2007
Apr.
Juli
Okt.(lebar
Jan. 2008
Apr.
Juli
Okt.(lebar
Jan. 2009
Apr.
Juli
Okt.

PERKEMBANGAN JUMLAH BARANG ANGKUTAN LAUT DI LIMA


PELABUHAN BESAR TAHUN 2002-2009

Tg. Priok

Tg. Perak

Belawan/Panjang

Makassar

Balikpapan

Gambar 11. Perkembangan Jumlah Barang Angkutan Laut Menurut Lima Pelabuhan Terbasar Di
Indonesia Tahun 2002-2009

Gambar 12. Visualisasi Data Stasioner Jumlah Barang Angkutan Laut Menurut empat Pelabuhan
Terbasar Di Indonesia Tahun 2002-2009

Tabel 7. Hasil Uji Stasioneritas Data Jumlah Barang Angkatan Laut Tahun 2002-2009
No
1
2
3
4

Pelabuhan
Tj.Priok
Tj.Perak
Makasar
Balikpapan

Hasil Uji Stasioner


Tingkat level
Tingkat level
Tingkat level
Differencing 1

t-statistik

Prob

-4.519251

0.0024

-3.93561

0.0027

-5.881945
-10.59982

0.0000
0.0000

Tabel 8. Hasil Uji ARIMA Box-Jenkins Data Jumlah Barang Angkutan Laut
Tahun 2002-2009
Pelabuhan
Variabel
Koefisien
t-statistik
Prob
R-Squared
0.667812
Tj.Priok
C
545.5501
4.923371
0.0000

Tj.Perak

Makasar

Balikpapan

AR(1)
MA(1)
C
AR(2)
MA(1)
C
AR(1)
MA(1)
C
AR(1)
MA(1)

0.938197
-0.383924
797.4583
0.542676
0.633887
204.6562
0.736663
-0.242099
-8.319941
0.248119
-0.986931

19.43204
-3.323215
6.743350
13.68424
-4.398598
9.455579
6.103159
-1.401045
-3.085627
2.093544
-58.89450

0.0000
0.0013
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.1646
0.0030
0.0403
0.0000

0.535765

0.352834

0.366345

C. ANGKATAN UDARA

Jumlah penumpang angkutan udara di Indonesia sejak tahun 2002 hingga


2009 terus mengalami peningkatan. Baik penumpang domestik maupun
internasional terus menunjukkan trend menaik setiap tahunnya. Walau tidak
menutup kemunkinan terjadi fluktuasi di bulan-bulan tertetu. Peningkatan jumlah
penumpang terutama terjadi pada saat libur natal dan tahun baru. Misalnya pada
bulan desember tahun 2008 tercatat 1875.6 ribu penumpang domestic dan 555.7
ribu penumpang internasional menggunakan maskapai penerbangan untuk
aktifitas mereka

Domestik

Internasional

Gambar 13. Perkembangan Jumlah Penumpang Angkutan Udara Tahun 2002-2009

Sept.(leb

Mei

Jan. 2009

Sep.

Mei

Jan. 2008

Mei

Sep.

Jan. 2007

Sep.

Mei

Jan. 2006

Sep.

Mei

Jan. 2005

Sep.

Mei

Jan. 2004

Sep.

Mei

Sep.

Jan. 2003

Mei

2500
2000
1500
1000
500
0
Jan. 2002

Jumlah penumpang
(dalam ribuan)

PERKEMBANGAN JUMLAH PENUMPANG ANGKUTAN UDARA


TAHUN 2002-2009

1500
Polonia

1000

Soekarno Hatta

500
0

Juanda
Jan. 2002
Jun.
Nov.
Apr.
Sep.
Feb.
Jul.
Des.
Mei
Okt.
Mar.
Agt.
Jan. 2007
Juni
Nov.
Apr.
Sep.
Feb.
Juli

Jumlah penumpang
(dalam ribuan)

PERKEMBANGAN JUMLAH PENUMPANG DOMESTIK ANGKUTAN UDARA


DI LIMA BANDARA TERBESAR TAHUN 2002-2009

Ngurah Rai
Hasanudin

Gambar 14. Perkembangan Jumlah Penumpang Domestik Angkutan Udara di Lima Bandara
Tahun 2002-2009

400
300
200
100
0

Polonia

Juli

Feb.

Sep.

Apr.

Nov.

Juni

Jan. 2007

Agt.

Mar.

Mei

Okt.

Des.

Jul.

Feb.

Sep.

Juanda
Apr.

Nov.

Jun.

Soekarno Hatta
Jan. 2002

Jumlah penumpang
(dalam ribuan)

PERKEMBANGAN JUMLAH PENUMPANG INTERNASIONAL ANGKUTAN UDARA


DI EMPAT BANDARA TAHUN 2002-2009

Ngurah Rai

Gambar 15. Perkembangan Jumlah Penumpang InternasionalAngkutan Udara di Empat Bandara


Tahun 2002-2009

Bandara paling banyak penumpang baik penumpang domestik dan


internasional adalah bandara soekarno hatta Jakarta disusul kemudian oleh
bandara Ngurah rai Bali. Sejal tahun 2002 hingga 2009 kedua bandara tersebut
menampung jumlah penumpang paling banyak dibandingkan dengan bandar
udara lain di Indonesia.
Tabel 7. Hasil Uji Stasioneritas Data Jumlah Penumpang Domestik Angkatan Udara
Tahun 2002-2009
No
1
2
3
4
5

Bandara
Polonia
Soekarno-Hatta
Juanda
Ngurah Rai
Hasanuddin

Hasil Uji Stasioner


Tingkat level
Tingkat level
Differencing 1
Tingkat level
Differencing 1

t-statistik

Prob

-5.485757
-6.030075
-4.342035
-6.531070
-10.86605

0.0001
0.0000
0.0007
0.0000
0.0000

Tabel 8. Hasil Uji ARIMA Box-Jenkins Data Penumpang Domestik Angkatan Udara
Tahun 2002-2009
Pelabuhan
Variabel
Koefisien
t-statistik
Prob
R-Squared
0.838337
Polonia
C
181.2018
41.38061
0.0000

Soekarno-Hatta

Juanda

Ngurah Rai

Hasanuddin

AR(1)
MA(1)
C
AR(1)
MA(1)
C
AR(1)
MA(2)
C
AR(1)
MA(1)
C
AR(2)
MA(1)

0.969878
-0.997447
1215.359
0.979241
-0.976442
2.950611
-0.710329
-0.438648
244.9479
0.987772
-0.979921
1.017023
0.330553
-0.985562

289.6032
-59.58332
17.39103
276.5497
-61.64947
2.723372
-7.698919
-3.518490
5.251788
188.2232
-52.73278
11.10386
3.357169
-75.62142

0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0078
0.0000
0.0007
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0012
0.0000

0.88109

0.340679

0.760719

0.385951

Data jumlah penumpang domestik yang melalui bandar udara Soekarno Hatta juga
dipengaruhi oleh data dan komponen eror bulan sebelumnya. Sebesar 88,1 %
pengaruh dari data dan komponen eror bulan sebelumnya terhadap data bulan
sekarang. Model persamaan yang bisa dibangun adalah sebagai berikut:
Yt = 1215.359+ 0.979241AR(1) --0.976442MA (1)

Tabel 9. Hasil Uji Stasioneritas Data Jumlah Penumpang Internasional Angkatan Udara
Tahun 2002-2009
No
1
2
3
4
5

Bandara
Polonia
Soekarno-Hatta
Juanda
Ngurah Rai
Hasanuddin

Hasil Uji Stasioner


Tingkat level
Tingkat level
Differencing 1
Tingkat level
Tingkat level

t-statistik

Prob

-6.445739
-6.469877
-10.12636
-5.881945
-3.614399

0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0339

Tabel 8. Hasil Uji ARIMA Box-Jenkins Data Penumpang Internasional Angkatan Udara

Pelabuhan
Polonia

Soekarno-Hatta

Juanda

Ngurah Rai

Variabel
C
AR(1)
MA(1)
C
AR(1)
MA(1)
C
AR(1)
MA(1)
C
AR(2)
MA(3)

Tahun 2002-2009
Koefisien
t-statistik
42.64971
0.977620
-0.996764
280.0585
0.940445
-0.490583
0.274974
0.344560
-0.997135
163.1837
0.913509
-0.282867

12.83991
111.5904
-31.06208
7.394423
18.06839
-4.287651
7.445543
3.383453
-15.61136
5.072777
13.11806
-2.287837

Prob
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0011
0.0000
0.0000
0.0000
0.0245

R-Squared
0.535348

0.567789

0.391057

0.601096

Anda mungkin juga menyukai