parenteral dan pencampuran iv. Sediaan yang dibuat di rumah sakit harus memenuhi
persyaratan mutu dan terbatas hanya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di rumah sakit
tersebut (Depkes RI, 2014).
Kegiatan produksi di rumah sakit terbagi menjadi dua, yaitu produksi steril dan non steril.
Produksi steril proses mencampur atau meracik bahan obat steril dan dilakukan di dalam ruang
steril. Contoh dari produksi steril adalah TPN, Handling sitostatika, dan iv-admixture. Sedangkan
produksi non steril misalnya melakukan pembuatan alkohol 70% dari alkohol 95%, pembuatan
salep levertran, pembuatan bedak gatal baik untuk dewasa maupun anak-anak, serta melakukan
pengemasan kembali untuk betadine dan rivanol menjadi kemasan yang lebih kecil. Kegiatan
produksi diperlukan ruang-ruang yang berguna untuk:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Dilakukan untuk menentukan apakah produk memenuhi standar yang berlaku seperti
sebelum dikemas kembali. Contoh uji sterilitas pada produk steril dan uji permeabilitas uap
air pada kemasan (Siregar dan Amalia, 2003). Menurut Siregar dan Amalia 2003 tujuan dari
pengecekan ulang dan pengemasan kembali adalah memastikan kemasan dengan kualitas
tinggi, yang dapat dilakukan dengan cara :
1) Pengecekan ulang terhadap produk yang dikemas untuk memastikan kebenaran obat dan
bentuk sediaan juga bahwa produk belum kadaluarsa.
2) Pengecekan ulang terhadap volume diisikan untuk memastikan jumlah cairan sesuai dosis
dan sesuai dengan kemasan.
3) Pengecekan ulang perhitungan yang mungkin diperlukan untuk rekonstitusi agar dicapai
dosis tertentu.
\