Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari
Bab 9
Bab
Lumpur
9-1
Erosi
Deposisi
9-2
3. Adaptasi
Adaptasi
Erosi
Deposisi
Pile
9-3
Crosshore Transport
Crosshore Transport
9-4
Crosshore Transport
Crosshore Transport
9-5
3) Offshore Breakwater
Menghadang gelombang di wilayah perairan sehingga terbentuk perairan
tenang di belakang breakwater dan biasanya terbentuk tombolo. Agar tidak
mahal, harus terdapat daerah pantai yang cukup landai. Dalam hal ini armor
yang digunakan untuk filter layer adalah bisa berupa kubus beton atau geobag
sedangkan cover layer berupa tetrapod.
Gelombang
Longshore transport
9-6
Gelombang
9-7
Downdrift
Akresi
Updrift
(a) Akresi
(b) Seri
9-8
Gelombang
Jenis Material
Keterangan
Batu alam
Karung pasir
geotekstil
Cor beton
9-9
Dari tabel diatas bisa disimpulkan bahwa material yang cocok digunakan dalam
pembuatan bangunan pantai adalah material cor beton.
2) Keuntungan dan Kerugian Masing-Masing Struktur Secara Garis Besar
Tabel 9.2 Tabel perbandingan masing-masing alternatif
No
Jenis Struktur
Perkiraan
Harga/meter
Keuntungan
1. Mudah pengerjaan
Revetment kubus
beton
Kerugian
1. Lahan di depan
revetment akan
lenyap dan tidak
punya lahan lebih
2.Tidak
mengurangi energi
gelombang yang
di pantai
3. Metoda melalui
darat
Seawall
(Dengan Toe
Protection)
Rp 17.319.604
2
Seawall
(Tanpa Toe
Protection)
Rp 12.071.755
1. Pekerjaan hanya
pada saat pasang
surut
1. Lahan di depan
seawall akan
lenyap dan tidak
punya lahan lebih
2.Tidak
mengurangi energi
gelombang yang
di pantai
3. Struktur harus
kokoh, dan tinggi
karena menghadang
gelombang
1. Pekerjaan bisa
melalui darat/laut
Offshore
Breakwater
( Filter Layer Kubus
beton)
Rp.40.000.000
1. Harga lebih
mahal
9-10
keefektifan struktur breakwater dalam meredam gelombang yang datang dari laut dalam
yang berdampak pada berkurangnya penggerusan (erosi/abrasi) yang akan terjadi serta
kemungkinan timbulnya/bertambahnya areal daratan (salient/tombolo) di belakang
struktur breakwater.
R=BxV
Dimana R adalah Resiko; B = Bahaya; V = Vulnerability atau Kerentanan. Dalam halnya
peta GIS, dibuat berdasarkan overlay kontur kuantifikasi Bahaya (B) dan Vulnerability
(Kerentanan). Dimana rumusan V adalah:
V = PK/KK
Dimana PK = Potensi Kerusakan dan KK = Kapasitas Kesiapan
Potensi Kerusakan (PK) adalah suatu besaran yang menunjukkan suatu potential
kerusakan suatu daerah. Sebagai contoh apabila di daerah tersebut terdapat buffer zone
berupa hutan pantai/pepohonan, maka daerah tersebut mempunyai PK yang rendah
dibanding dengan lokasi tanpa buffer zone. Demikian juga PK suatu tempat umum yang
penting artinya yakni suatu pasar akan lebih besar daripada PK pemukiman/tempat
ibadah.
Contoh KK (Kapasitas Kesiapan) adalah dapat dikuantifikasikan dari Penghasilan per
tahun dari masyarakat, yakni masyarakat dengan penghasilan tinggi/tahun biasanya
mempunyai KK yang rendah dibanding masyarakat dengan penghasilan rendah per
tahunnya. Dapat pula dilihat dari norma masyarakat, dimana kapasitas kesiapan
masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana lebih kecil daripada masyarakat Bantul
Jogja, dimana kalau di Aceh terjadi bencana maka waktu berkabung dan waktu untuk
rekonstruksi lama sekali (bulanan) sedangkan kalau terjadi bencana di Bantul Jogja,
maka masyarakat Jogja bisa langsung bergerak untuk bekerja kembali membangun
desanya dalam waktu singkat sehari/dua hari. Maka KK di daerah Bantul Jogja lebih tinggi
daripada KK di daerah Aceh.
9.4 Bahaya
Bahaya adalah suatu kondisi alam yang tak terhindarkan akan timbul pada suatu areal
pantai. Yang dapat dimasukkan ke dalam kategori hazard adalah:
1. Bahaya gelombang akibat badai
2. Kerusakan pantai akibat ketidakseimbangan pasokan sedimen di areal pantai
3. Tsunami
4. Angin
KL 4099 Tugas Akhir
Desain Pengamanan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari
9-11
Dalam halnya kajian resiko di pesisir Manokwari ini, maka yang akan digunakan adalah
langsung pada kerusakan pantai yang ada di lokasi. Akan dilakukan Pen-skor-an bahaya
seperti tertera di Tabel 9.3 berikut.
Tabel 9.3 Skor derajat kerusakan pantai
No
Score
Parah
10
Medium
7.5
Ringan
Tidak Rusak
Pemberian keriteria serta pemberian skor derajat kerusakan yang dilakukan merupakan
hal yang sangat subjektif dan sangat tergantung pemahaman masing-masing pihak.
Namun dalam masalah yang terjadi di Pantai Manokwari dan Pantai Mansinam ini,
penulis memberikan kriteria dan derajat pen-skoran seperti pada Tabel 9.3.
9.5 Vulnerability
Vulnerability atau tingkat kerentanan adalah tingkat kerapuhan dari individu, kelompok
atau komunitas masyarakat yang berada di wilayah yang akan diperkirakan terjadinya
bencana, Sehingga Vulnerability assesment atau kajian kerentanan adalah determinasi
dari tingkat kerentanan masyarakat termasuk faktor fisik dan infrastruktur, sosial,
ekonomi, dan faktor lingkungan di sebuah komunitas di area bencana terhadap akibat dari
bencana itu sendiri. Kerentanan juga melingkupi kesiapan dan pemahaman masyarakat
terhadap potensi bencana yang akan terjadi.
PK (Potensi Kerusakan) yang ada di area pesisir Pantai Manokwari dan Pantai Mansinam
dapat digolongkan menjadi beberapa hal seperti Tabel 9.4.
9-12
Tabel 9.4 Skor PK (= Potensi Kerusakan) di area pesisir Pantai Manokwari dan Pantai
Mansinam
No
1
Item
Pemukiman Nelayan
Tempat Bersejarah
Keterangan
Skor
Padat
10
Medium
7.5
Jarang
Tidak ada
Ada
10
Tidak ada
Lebat
Tidak Lebat
Tidak ada
10
1
5
10
Sama seperti halnya dengan kriteria dan pen-skoran yang dilakukan terhadap bobot
bahaya pada subbab 9.4, kriteria dan pemberian skor pada jenis dan bobot kerentanan ini
juga bersifat sangat subjektif, sehingga sangat tergantung dari pandangan masing-masing
pihak. Pemberian kriteria dan skor ini dilakukan guna mempermudah saat pelaksanaan
pembangunan struktur pengaman pantai guna memastikan bahwa daerah yang akan
dilindungi terlebih dahulu merupakan daerah yang sangat memerlukan perlindungan
secepatnya, hal itu karena pelaksanaan pembangunan struktur breakwater memerlukan
waktu yang tidak sebentar sehingga perlu ditentukan daerah mana yang memerlukan
perlindungan terlebih dahulu.
Penilaian terhadap bahaya dan kerentanan (V = PK/CC) akan digambarkan berdasar
legenda lokasi yang dituliskan pada peta citra satelit Google seperti di bawah ini:
9-13
Gambar 9.17 Legenda penomoran lokasi yang akan dikaji resiko kerusakannya.
9-14
1
2
3
Nama Lokasi
Pasir Ido
5
6
7
8
Kerentanan (Vulnerability)
KK
(Kapasitas
Kesiapan)
PK (Potensi Kerusakan)
Pemukiman/
Infrastruktur
Umum
Score
Pemukiman
Tempat
Bersejarah
Score
Tempat
Bersejarah
Ada Buffer
Zone Pohon
10
Medium
7.5
Tidak ada
Tidak ada
10
10
Medium
7.5
Tidak ada
Tidak ada
Padat
10
Tidak ada
7.5
10
Tidak ada
Tidak ada
7.5
Medium
Padat
Padat/Ada
Infrastruktur
Jalan
Tidak ada
10
1
7.5
Jarang
Padat
Tidak Ada
Padat
Padat
Padat
Tidak Ada
Score
Struktur
TOTAL
SCORE PK
Tidak ada
10
750
10
Tidak ada
10
750
Tidak ada
10
Sudah Ada
100
1
1
Tidak ada
Tidak ada
10
10
Tidak ada
Sudah Ada
10
1
750
100
1
1
Tidak ada
Tidak ada
1
1
Tidak Lebat
Tidak Lebat
5
5
5
10
250
50
1
1
Tidak ada
Tidak Lebat
Sudah Ada
sebagian
Tidak ada
Sudah ada
sebagian
125
10
1
10
10
10
1
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
1
1
10
1
1
1
Tidak Lebat
Lebat
Tidak ada
Tidak ada
Tidak Lebat
Lebat
5
1
10
10
5
1
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
10
10
10
10
10
10
500
10
10000
1000
500
10
1
1
1
1
1
1
5
Rusak Parah, sudah sampai ke
rumah nelayan
Tidak ada kerusakan
Ada kerusakan, tetapi sudah ada
seawall sebagian
10
11
12
13
14
Ringan
Medium
10
1
7.5
10
5
2.5
2.5
2.5
5
Setelah dilakukan pengurutan angka Resiko mulai dari terbesar ke terkecil dapat dilihat di Tabel 9.6 di bawah ini
9-15
Tabel 9.6 Perhitungan Resiko Kerusakan Pantai di Pesisir Manokwari ( Sudah Diurutkan)
khusus
5
khusus
9-16
Tabel 9.8 Daftar Lokasi yang tak perlu pengamanan di Pantai Mansinam
9-17
Gambar 9.18 Lokasi dengan nomor legenda 6 diusulkan revetment untuk melindungi
jalan raya di belakangnya.
.
Untuk lokasi nomor 8 (ranking 9 pada Tabel 9.6) yakni pada lokasi Pantai Pasir Putih
dekat kuburan, jika akan dilindungi penulis merekomendasikan untuk meneruskan tipe
pengamanan pantai yang sekarang sudah ada di di lokasi dengan catatan:
1.
Menambahkan toe protection yang cukup dengan lebar sekitar 2-3 meter berupa
tambahan batu ukuran 100-300 kg. Kedalaman pondasi/toe protection adalah
ditambah agar dasar pondasi seawall adalah pada -1.0 (kedalaman 3 meter di bawah
elevasi +2.0), agar pada saat muka air di +0.00 dan terjadi gelombang yang
menggerus kaki, tidak terjadi keruntuhan fondasi seawall akibat scour
2.
Elevasi atas sekarang adalah = +2.0 + 1.0 = +3.0. Sedangkan menurut perhitungan,
elevasi atas seawall yang cukup agar tak terjadi overtopping adalah sekitar +3.60.
Sehingga elevasi atas seawall harus ditambah sekitar 60 cm.
3.
9-18
Gambar 9.19 Lokasi pada pantai pasir putih dekat kuburan yang sudah ada
pengamanan pantai berupa seawall, yang kurang adalah toe protection
Gambar 9.20 Lokasi pasir putih dekat kuburan yang sudah dibangun seawall, yang
kurang ada toe protection.
9-19
9-20
10 Contents
Bab .......................................................................................................1
ALTERNATIF PENGAMANAN DAN KAJIAN RESIKO...........................................1
Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten
Manokwari ...............................................................................................1
9.1
9.2
9.4
Bahaya ..................................................................................... 11
9.5
Vulnerability .............................................................................. 12
9.6
9.7
9-21
9-22