Kerangka Paparan
Aspek Pendanaan
Kesimpulan
2
...kebijakan nasional pengembangan transportasi perkotaan tertuang dalam RPJMN 2015-2019
PERMASALAHAN
AMANAT RPJPN
1. Kondisi jalan
daerah kurang
memadai
2. Pembangunan
Kereta api masih
terbatas.
3. Kinerja Pelabuhan
kurang kompetitif
4. Rasio Elektriikasi
rendah (Krisis
Energi)
5. Kapasitas
cadangan air
masih terbatas
Krisis Air
1. GEOPOLITIK
2. GEOEKONOMI
3. BONUS
DEMOGRAFI
4. AGENDA PASKA
2015
5. PERUBAHAN
IKLIM
ISU STRATEGIS
Peningkatan
Ketersediaan
Infrastruktur Dasar
Peningkatan Ketahanan
Air, Pangan dan Energi
Penguatan Konektivitas
Nasional
Pengembangan
Transportasi Massal
Perkotaan
Peningkatan Efektivitas
dan Efisiensi
Pembiayaan Penyediaan
Infrastruktur
REGULASI
SASARAN RPJMN
2015-2019
Dwelling Time
pelabuhan 3-4 hari
Biaya logistik menurun
menjadi 19,2% terhdap
PDB
Pangsa Pasar Angkutan
Umum 32%
On time performance
penerbangan mencapai
95%
Kondisi mantap jalan
nasional 98%
Areal irigasi yang
dilayani waduk 20%
Kapasitasi air baku
menjadi 118,6 m3/detik
Rasio Elektrifikasi 96,6%
Konsumsi Listrik per
Kapita 1200 kWh/kapita
KELEMBAGAAN
KEGIATANSTRATEGIS
TANTANGAN
PENDANAAN
Strategi
Membangun Angkutan
Massal Berbasis Jalan
dan Rel
Meningkatkan kapasitas
dan kualitas jaringan jalan
perkotaan
Menerapkan manajemen
sistem transporasi
Integrasi kelembagaan
transportasi
Sumber: RPJMN 2015-2019
Sasaran Pengembangan
Transportasi Perkotaan
RENCANA
INDUK
TRANSPORTASI
TERPADU
Jaringan MRT
Fasilitas
Parkir
(Park & Ride)
Jaringan Layanan
Angkutan Pengumpan
Fasilitas
Parkir
(Park & Ride)
Jaringan Layanan
Angkutan Pengumpan
Fasilitas
Parkir
(Park & Ride)
Kawasan
Kota
Jaringan Layanan
Angkutan Pengumpan
Fasilitas
Parkir
(Park & Ride)
..1
...kebersinambungan operasional ditentukan oleh kesesuaian pemilihan angkutan umum dengan tipologi daerahnya
Kota Besar
Metropolitan
Megapolitan
Penduduk > 5jt jiwa
Pergerakan > 10jt trip/hari
(Kapasitas: 10-12rb pnp/jam; Durasi Konstruksi: 18-24 Bulan; Estimasi Biaya: 1-10jt $/km;
Estimasi Tarif: 3-10 ribu rupiah/trip)
(Kapasitas: 15-20rb pnp/jam; Durasi Konstruksi: 2-4 Tahun; Estimasi Biaya: : 24-160jt $/km;
Estimasi Tarif: 7-15 ribu rupiah/trip)
(Kapasitas: 30-63rb pnp/jam; Durasi Konstruksi: 3-30 Tahun; Estimasi Biaya: : 40-220jt $/km;
Estimasi Tarif: 7-30 ribu rupiah/trip)
Sumber: Vucan R Vuchic, Urban Transit: System and Technology, John Wiley & Sons., Inc., 2007 edited
..2
Diperlukan dorongan
untuk penggunaan moda
transportasi yang efisien
melalui penyediaan
transportasi publik yang
efektif dan sesuai
Aspek Pendanaan
APBN + APBD:
Rp. 1.978,6 Tn
(41,3%)
Kebutuhan
Investasi
Infrastruktur*
2015-2019:
Rp. 4.796,2 Tn
BUMN:
Rp. 1.066,2 Tn
(22,2%)
PARTISIPASI
SWASTA:
Rp. 1.751,5 Tn
(36,5%)
Sumber
Deskripsi
Belanja K/L
Belanja non K/L
(subsidi, PSO)
Transfer daerah
Pembiayaan (PMN
dan viability gap
fund)
Swasta murni
BUMN murni
KPBU dengan jaminan
Non-Anggaran
Pemerintah
*) Dihitung berdasarkan tingkat kinerja infrastruktur yang diperlukan untuk pencapaian posisi negara berpendapatan menengah (middle income country) pada tahun 2025.
Sumber: Bappenas- JICA, 2014: Background Study for RPJMN 2015-2019, Analisa Tim Kementerian PPN/Bappenas
Aspek Pendanaan
Pemerintah memberikan
subsidi kepada BUMN
(Paradigma lama: subsidi
lebih baik diberikan kepada
BUMN daripada swasta)
Pemerintah belum optimal
dalam menarik investasi
(Paradigma lama: kebijakan
insentif merugikan keuangan
Negara)
Perubahan Paradigma
Pemerintah mengerjakan
sendiri proyek infrastruktur
yang layak secara komersial
atau menugaskan kepada
BUMN (Paradigma lama:
kalau menguntungkan secara
komersial mengapa harus
dikerjakan swasta?)
Implikasi
Kecenderungan
...diperlukan perubahan paradigma peran pemerintah, BUMN, dan swasta dalam pembiayaan pembangunan infra.
Kejelasan peran Pemerintah,
BUMN, dan swasta (Paradigma
baru: kepastian hukum atas
pelaksana proyek-proyek
investasi infrastruktur)
10
Aspek Pendanaan
...optimalisasi pemanfaatan Perpres 38/2015 tentang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam pembangunan
Kepastian Usaha
Perizinan
Insentif
SWASTA
KPBU
JV BUMN (brownfield)
JV BUMN (greenfield)
BUMN
APBN/APBD
Dibentuk Special Purpose Company (SPC) Untuk Proyek Yang Sudah Beroperasi
Dilakukan Divestasi Saham SPC
Meningkatkan Kemampuan Ekspansi BUMN Tanpa PMN
11
Kesimpulan
1. Pengembangan transportasi perkotaan merupakan prioritas nasional dalam RPJMN
2015-2019:
Target cukup ambisius (pangsa angkutan umum dari 23% ke 32%);
Pencapaian target adalah tanggung jawab semua, terutama Pemerintah Kota.
12
Terima Kasih
ikhwan.hakim@bappenas.go.id
Lampiran
Contoh Studi Kasus KPBU
14
22
PJPK
(Kementerian/
Lembaga/BUMN)
Usulan
Penjaminan
Badan Usaha
Perjanjian Regres/
Rencana Mitigasi
Risiko
Perjanjian
Penjaminan
PT PII
Dasar Hukum :
-Perpres No. 78 Tahun 2010 Tentang Penjaminan Infrastruktur
Terhadap Proyek KPBU.
-PMK No. 260 Tahun 2010 Jo. PMK No. 8 Tahun 2016 Tentang Tata
Cara Penjaminan Infrastruktur.
-PMK No. 30 Tahun 2012 Tentang Tata Cara Pengelolaan Dana
Cadangan Penjaminan Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran
Kewajiban Penjaminan Pemerintah.
Perjanjian
Kerjasama
Kementerian
Keuangan
Kebijakan
Penjaminan &
PMN
Penjaminan
Bersama/
[Fasilitas Likuiditas]
Multilateral
Development
Agency/Lainnya
23
24
25
Availability Payment/AP
Perjanjian
Regres
Availability Payment (AP)
Pembayaran secara berkala oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah kepada
Badan Usaha Pelaksana atas tersedianya layanan Infrastruktur yang sesuai dengan
kualitas dan/atau kriteria sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian KPBU.
Dasar Hukum :
Perpres 38/2015 tentang KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur.
PMK Nomor 190/PMK.08/2015 tentang Pembayaran Ketersediaan Layanan
dalam Rangka KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur.
Perjanjian
Penjaminan
KominfoBP3TI
Availability
Payment
Badan
Usaha
Layanan
Jaringan
Access
Charge
Pengguna
Jaringan
EKUITAS:
Paket Barat:
Konsorsium Mora
Telematika Indonesia
Ketrosden
Triasmitra (Rp 425
Milyar
Paket Tengah:
Konsorsium Pandawa
Lima (Rp 425 Milyar)
Paket Timur:
Konsorsium
Moratelindo, IBS, dan
Smart Telecom
PINJAMAN:
Paket Barat: Bank
Mandiri (Rp 875
Milyar)
Paket Tengah: IIF,
BNI, SMI (Rp 975
Milyar)
Paket Timur: -
26
27
Lembaga Pembiayaan
Lembaga Jasa Keuangan lainnya; dan/atau
Sumber Pembiayaan lain yang sah
28
INSTITUSI
PENGELOLA DANA
Dana Pensiun BI, PLN, Pertamina, Telkom, Perkebunan, dll (total sekitar Rp. ~600 Triliun Dana Kelolaan)3
Potensi dana yang dikelola dapat dioptimalkan melalui relaksasi regulasi yang mengatur investasi/penyertaan langsung dana pensiun dan asuransi.
Saat ini investasi langsung di real estate sekitar 5.1 % dan penyertaan langsung pada saham 3.4 % terhadap total portofolio investasi 5
1: LPP BPJS Ketenagakerjaan 2015 sesuai Laporan Keuangan Audit per 30 Desember 2015 |2: Diolah dari Laporan Tahunan PT Jasa Raharja Tahun 2015 | 3: Berdasarkan statistik OJK dana kelolaan pensiun
dan asuransi sebesar Rp 954 Triliun per Juni 2016/ 5: Statistik OJK Agustus 2016
11
Kondisi
Proyek
Brownfield
Greenfield
Operation
Investor Baru
Investor Baru
Recycle
Investor
Skema
Pembiayaan
Ekuitas
Loan
Bank &
Lembaga
Pembiayaan
Investor
Proyek PINA
Ekuitas
Sekuritisasi/Divestasi
Ekuitas
Proyek PINA
Surat
Utang
Loan
Bank &
Lembaga
Pembiayaan
Investor
Ekuitas
Proyek
PINA
baru
Proyek PINA
Proyek
PINA
baru
Bank &
Lembaga
Pembiayaan
30
31
Proyek Infrastruktur
BANDAR UDARA
Angkasa Pura I
Revitalisasi Bandara Tjilik
Riwut, Palangkaraya
Revitalisasi Bandara Matahora,
Wakatobi
Revitalisasi Bandara Labuan
Bajo, Komodo
Angkasa Pura II
Pengembangan Bandar Udara
Soekarno Hatta
Revitalisasi Bandara Raden
Inten II Lampung
Pembangunan Bandara
Internasional
Revitalisasi Bandara HAS
Hanandjoeddin, Tanjung
Pandan
Pembangunan Bandara
Kertajati
Pembangunan Bandara
Karawang
PELABUHAN
Pelindo I: Pengembangan pelabuhan
internasional Kuala Tanjung (Sumut)
Pelindo III
Pelabuhan KEK Maloy (Kaltim)
Pengembangan pelabuhan internasional
Bitung (Sulut)
Pelindo IV: Makassar New Port (Sulsel)
ENERGI (LISTRIK, GAS, BBM)
PLN & PJB: Proyek Pembangkit Listrik
Pertagas: Pembangunan Pipa Gas Belawan Sei Mangkei kapasitas 75 mms cfd (Sumut)
PGN/Pertagas:
Pembangunan terminal LPG Banten
kapasitas 1.000.000 ton/tahun
Pembangunan kilang mini LNG dan
stasiun LNG-LNCG di Pulau Jawa
Pelindo II dan Pertamina: Cadangan
Strategis Nasional BBM
Perbaikan supply
Contoh kasus 4: Proyek TPPI Tuban
Modal kerja
Contoh kasus 5: Proyek Pengembangan Pesawat R80
Akan dikaji oleh Tim berdasarkan kriteria dampak strategis nasional dan kelayakan komersial
recycle investasi bagi proyek yang terkategori brownfield dan sekuritisasi/divestasi bagi proyek yang terkategori
operation untuk memperbesar kapasitas PINA
Sumber: Analisa Tim Kementerian PPN/Bappenas
32