Anda di halaman 1dari 16

SISTEM INOVASI

MAKALAH SISTEM INOVASI UNTUK PEMBANGUNAN INKLUSIF


Drs. Agus Sukarno, M.Si
Kelas: EM-C

Di Susun Oleh
Kelompok 6:
Meisha M. Putri

141150270

Fahreiza Ghassan Z

141150318

Ardiansah

141150326

Inadesya Shintya T

141150329

Dimas Ade Ardinata 141150330

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2016

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakat.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta, 24 Oktober 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tujuan dan cita-cita bernegara sebagaimana tertuang dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, adalah (1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia; (2) memajukan kesejahteraan
umum; (3) mencerdaskan kehidupan bangsa; dan (4) ikut
melaksanakan

ketertiban

dunia

berdasarkan

kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial.


Banyak unsur yang menjadi sarana bagi tercapainya cita
cita dan tujuan Bangsa, salah satunya adalah pembangunan dan
pertumbuhan

dalam

sektor

ekonomi.

Melihat

lebih

dalam

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi saat ini harus dapat


memberikan kontribusi yang signifikan bagi upaya pengentasan
kemiskinan dan pemerataan pembangunan. Pedahulu meyakini
bahwa

pembangunan

ekonomi

harus

dilaksanakan

secara

berkelanjutan dan inklusif.


Pembangunan kini diterapkan adalah model pembangunan
eksklusif. Pembangunan yang hanya menjadikan aspek pertumbuhan
ekonomi

sebagai

satu-satunya

tujuan

pencapaian;

sehingga

terkadang terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa


pemerataan kesejahteraan yang disertai dengan tingginya angka
pengangguran, tingkat kemiskinan yang tinggi, dan angka gini ratio
yang semakin melebar, serta daya dukung lingkungan yang terus
menerus terdegradasi sebagai akibat proses pembangunan.

Selain itu terdapat unsur lain yang bias diterapkan untuk


mewujudkan cita cita bangsa yaitu melalui Ilmu pengetahuan dan
teknologi

(iptek).

Ilmu

pengetahuan

dan

teknologi

(iptek)

merupakan unsur utama kemajuan peradaban manusia sekaligus


sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan pembangunan
nasional.

Melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

manusia dapat mendayagunakan kekayaan dan lingkungan alam


untuk

menunjang

kehidupannya.

kesejahteraan

dan

meningkatkan

kualitas

Melalui penguasaan, pemanfaatan dan pemajuan

iptek pula suatu negara dapat memperkuat posisinya

dalam

pergaulan dan persaingan antar bangsa di dunia.


Demikian pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
pencapaian tujuan dan cita-cita bernegara, maka upaya-upaya
penelitian, pengembangan, dan penerapan iptek perlu mendapat
perhatian

dan

pembinaan

oleh

pemerintah

agar

arah

pengembangannya sesuai dengan yang diharapkan.


Demi mewujudkan cita cita Bangsa dan tercapainya
pembangunan nasional. peningkatan dan pemerataan pembangunan
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam mewujudkan
kesejahteraan

masyarakat.

Dalam

hal

ini,

inovasi

dalam

pembangunan yang berjalan secara komprehensif serta terjadinya


kolaborasi antar aktor pembangunan merupakan faktor kunci dari
peningkatan dan pemerataan pembangunan tersebut

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pembangunan inklusif?
2

2. Bagaimana sistem inovasi nasional dalam pengembangan


inklusif di Indonesia?
3. Apa yang dimaksud Sisnas Litbangrap IPTEK dan bagaimana
peran pemerintah dalam perkembangan Sisnas Litbangrap
IPTEK di Indonesia ?
4. Bagaimana konsep sistem inovasi nasional dalam pengembangan
IPTEK di Indonesia ?
C. Tujuan
Dengan pemilihan tema dan penyusunan makalah ini
diharapkan para pembaca dan penulis sendiri mampu memahami
tentang sistem inovasi khususnya pada pembangunan inklusif.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembangunan Inklusif
Istilah pembangunan inklusif sering disampaikan oleh
pimpinan negara dalam berbagai kesempatan pidato. Pembanguan
inklusif secara umum diartikan sebagai oposit dari pembangunan
eksklusif,

yaitu

pembangunan

yang

hanya

menguntungkan

kelompok eksklusif tertentu saja. Kesadaran mengenai pentingnya


pembangunan inklusif timbul setelah melihat realitas bahwa
pembangunan nasional yang telah menghasilkan pertumbuhan
ekonomi (growth) yang cukup tinggi tidak sepenuhnya dinikmati
oleh kelompok miskin di pedesaan atau di daerah kumuh perkotaan.
Meskipun ekonomi tumbuh pesat, namun jumlah masyarakat di
bawah garis kemiksinan tidak banyak berkurang.
Dalam RPJMN 2010-2014 Buku I Bab V Kerangka Ekonomi
Makro, pemerintah secara eksplisit menyebutkan pentingnya
pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. Dijelaskan
bahwa pembangunan ekonomi yang eksklusif menyertakan semua
kelompok masyarakat dan golongan serta masyarakat yang berada di
wilayah-wilayah yang terpencil dan terisolasi. Pembangunan yang
inklusif dan berkeadilan juga dicerminkan dari segi proses
perumusan kebijakan dan implementasinya, yaitu harus melibatkan
para pemangku kepentingan untuk dapat berperan aktif dan
bekerjasama dengan membangun konsensus pemihakan kepada
masyarakat yang masih tertinggal. Kebijakan yang afirmatif harus
dijalankan untuk mengatasi kesenjangan, ketertinggalan, maupun
kemiskinan yang masih mewarnai kehidupan sebagian besar bangsa
Indonesia.
Pembangunan inklusif yang juga mengurangi tingkat
kemiskinan hanya bisa terwujud jika semua pihak berkontribusi
4

untuk

menciptakan

peluang

yang

setara,

berbagi

manfaat

pembangunan dan memberikan ruang partisipasi seluas-luasnya


dalam

pengambilan

keputusan;

seluruhnya

didasarkan

pada

penghormatan atas nilai dan prinsip-prinsip hak asasi manusia,


partisipatif, non-diskriminatif dan akuntabel.
Strategi utama pembangunan inklusif adalah penciptaan
lapangan kerja produktif dan menguntungkan, penyediaan jaring
pengaman sosial yang efektif dan efisien untuk melindungi mereka
yang tidak mampu bekerja atau yang terlalu sedikit mendapatkan
manfaat pembangunan, peningkatan pelayanan publik dasar dan
dukungan kebijakan publik yang memadai.
Program diimplementasikan sebagai pengembangan model
pembangunan ekonomi lokal, dengan pelibatan penuh peran
pemerintah, sektor bisnis dan masyarakat sipil. Model ini
diterjemahkan dalam bentuk intervensi program antara lain: kajian
strategis potensi ekonomi daerah, pengembangan dokumen dan
kesepakatan perencanaan secara partisipatif, pengembangan forum
multipihak, advokasi kebijakan publik yang dibutuhkan untuk
membangun iklim pembangunan inklusif dan dukungan bagi usaha
kecil dan menengah (terutama yang berbasis pemanfaatan sumber
daya alam

B. Inovasi untuk Pembangunan Inklusif


Telah dijelaskan bahwa sistem inovasi nasional adalah
sistem interaksi antara unsur kelembagaan iptek yang diarahkan
untuk menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam lingkup
nasional.

Interaksi antara unsur tersebut secara keseluruhan

bertujuan untuk mengembangkan, proteksi, membiayai, atau regulasi


ilmu pengetahuan dan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas

hidup dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Namun


implementasi konsep sistem inovasi nasional khususnya di Indonesia
terkesan masih lebih ditujukan pada kepentingan pertumbuhan
ekonomi.

Inovasi yang dikembangkan masih ditujukan untuk

kepentingan

sektor

industri

karena

lebih

signifikan

dalam

menghasilkan pertumbuhan ekonomi. Inovasi yang diarahkan dalam


bentuk teknologi tepat guna yang dibutuhkan oleh masyarakat
lapisan bawah masih belum dibina secara baik dan seakan
diserahkan kepada mekanisme pasar.
Kurangnya keberpihakan terhadap pengembangan inovasi
untuk masyarakat kecil terlihat dalam pelaksanaan PNPM (Program
Nasional

Pemberdayaan

Masyarakat)

dilaksanakan oleh pemerintah.

yang

secara

masif

Sukses pelaksanaannya lebih

ditentukan oleh keberhasilan dalam melakukan rekayasa sosial dan


pengembangan kegiatan ekonomi dan belum bertumpu pada unsur
teknologi. Seharusnya kegiatan ini kental dengan inovasi teknologi
yang mampu memberikan suntikan nilai tambah yang lebih tinggi,
sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dipacu secara
lebih cepat.
Secara umum dapat dilihat bahwa unsur ilmu pengetahuan,
teknologi dan inovasi (STI) belum terlibat banyak dalam
pembangunan inklusif. Pengembangan sistem inovasi nasional perlu
dilaksanakan tidak hanya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi
(industri), tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat
miskin. Untuk itu diperlukan penguatan kelembagaan riset yang
mampu menghasilkan teknologi masyarakat (tepat guna), dukungan
sumber daya yang memadai untuk terciptanya teknologi masyarakat,
dan jaringan yang mantap baik antar lembaga riset mapun lembaga
riset dengan pelaksana pembangunan inklusif.

Dalam tataran regional (propinsi dan/atau kabupaten),


pemerintah telah mengembangan konsep Sistem Inovasi Daerah
(SIDa) yang merupakan turunan dari Sistem Inovasi Nasional
(SINas) dalam tingkat regional. Dalam kerangka SIDa yang relatif
berlingkup lebih kecil, kedekatan antara unsur teknologi dengan
proses pemberdayaan masyarakat secara inklusif lebih mudah
dikembangkan.

Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana

menciptakan jaringan yang erat antara unsur penyedia teknologi dan


pengguna teknologi melalui peran fasilitator dilapangan.
Dalam tataran perencanaan sebagaimana Dewan Riset
Nasional dapat banyak berperan, tugas yang harus diselesaikan
adalah bagaimana mendorong agar Agenda Pembangunan Iptek
perlu secara seimbang mengembangkan iptek untuk industri
(orientasi ekonomi) dan iptek untuk masyarakat (orientasi sosial).
Universitas sebagai salah satu unsur kelembagaan iptek dapat
berperan sebagai penghasil iptek (litbang) sekaligus penerap hasil
iptek dilapangan (pengabdian masyarakat).
Agenda Riset Nasional sebagai salah satu output DRN
disusun untuk memberikan arahan pada pengembangan iptek dalam
bidang (1) Pangan dan pertanian, (2) Energi, (3) Transportasi, (4)
TIK, (5) Kesehatan dan Obat, (6) Hankam, (7) Material Maju, dan
(8) Sosial Humaniora. Agenda riset yang bersentuhan langsung
dengan topik inovasi untuk pembangunan inklusif terutama
dilaksanakan

dalam

komisi

pangan,

kesehatan

dan

sosial

humaniora. Selain itu, semangat pembangunan iptekpada Agenda


Riset nasional ditekankan pada kemanfaatan dan kontribusi hasilhasil iptek yang ditekankan pada 3 hal yaitu (1) peningkatan
kesejahteraan masyarakat, (2) kesadaran akan potensi kelautan, dan
(3) berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

C. Sisnas Litbangrap IPTEK


Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2002
tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Litbangrap Iptek) yang
disahkan pada tangal 29 Juli 2002, merupakan landasan hukum
utama untuk memperkuat daya dukung iptek bagi keperluan
mempercepat pencapaian tujuan negara, serta meningkatkan daya
saing dan kemandirian dalam memperjuangkan kepentingan negara
dalam pergaulan internasional.
Dalam UU 18/2002, Ilmu pengetahuan didefinisikan sebagai
rangkaian pengetahuan yang digali, disusun dan dikembangkan
secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu dan
dilandasi oleh metodologi ilmiah, baik kuantitatif, kualitatif, maupun
eksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau
gejala kemasyarakatan tertentu. Sementara itu, teknologi adalah
cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari
penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang
menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan
peningkatan mutu kehidupan manusia.
Sisnas Litbangrap Iptek berfungsi membentuk pola hubungan
yang

saling

memperkuat

antara

unsur-unsur

penguasaan,

pemanfaatan dan pemajuan iptek dalam suatu keseluruhan yang


utuh. Unsur-unsur sistem ini terdiri atas (1) kelembagaan iptek, (2)
sumberdaya

iptek,

dan

(3)

unsur

jaringan

iptek.

Unsur Kelembagaaan iptekterdiri dari sub unsur perguruan tinggi,


lembaga

litbang,

badan

usaha,

dan

lembaga

penunjang.

UnsurSumberdaya Iptekterdiri atas keahlian, kepakaran, kompetensi


manusia daa pengorganisasiannya, kekayaan intelektual dan
informasi, serta sarana dan prasarana ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Sedangkan unsur Jaringan Iptek merupakan jalinan


8

hubungan interaktif yang memadukan unsur-unsur kelembagaan


iptek.
Pemerintah berperan menumbuh kembangkan motivasi,
memberikan stimulasi dan fasilitas, serta menciptakan iklim yang
kondusif bagi perkembangan Sisnas Litbangrap Iptek di Indonesia.
Dalam melaksanakan fungsi tersebut pemerintah wajib merumuskan
arah, prioritas utama, dan kerangka kebijakan pemerintah di bidang
iptek yang dituangkan dalam Jakstranas Iptek. Untuk merumuskan
ini, pemerintah membentuk Dewan Riset Nasional.

D. Sistem Inovasi Nasional


Meskipun disebut sebagai Sisnas Litbangrap Iptek, konsep
yang terkandung dalam UU 18/2002 sebenarnya adalah Sistem
Inovasi yang berkembang sejak seperempat abad yang lalu. Definisi
sistem inovasi dituangkan dalam sudut pandang yang berbeda oleh
Freeman (1987), Lundvall (1992), Nelson dan Rosenberg (1993),
Metcalfe (1995), OECD (1999), Elquist (2001) dan Arnold et.al.
(2001). Dari sekian sudut pandang para pakar dapat disintesisikan
secara konseptual bahwa Sistem Inovasi adalah suatu kesatuan dari
sekumpulan

entitas

pelaku

(aktor),

kelembagaan,

jaringan,

hubungan, interaksi, dan proses produktif yang mempengaruhi arah


perkembangan inovasi dan difusinya, serta proses pembelajarannya
(Taufik, 2005).
Dalam UU 18/2002, istilah inovasi sendiri didefinisikan
sebagai kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan
yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks
ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan iptek
yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.Konsep Sistem
Inovasi Nasional baru secara eksplisit disebutkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 Bidang Iptek.


Dalam buku tersebut diuraikan bahwa strategi pembangunan Iptek
dilaksanakan melalui dua prioritas pembangunan yaitu: (1)
Penguatan Sistem Inovasi Nasional (SIN) yang berfungsi sebagai
wahana pembangunan Iptek menuju visi pembangunan Iptek dalam
jangka panjang, dan (2) Peningkatan Penelitian, Pengembangan, dan
Penerapan Iptek (P3 Iptek) yang dilaksanakan sesuai dengan arah
yang digariskan dalam RPJPN 2005-2025. Selanjutnya strategi
pembangunan Iptek ini dijabarkan ke dalam kerangka pembangunan
Iptek sebagaimana dalam gambar

Gambar : Kerangka Pembangunan Iptek Nasional.


Dalam kerangka pembangunan iptek tersebut dapat dilihat
bahwa penguatan sistem inovasi nasional ditujukan untuk mencapai
sasaran menguatnya kelembagaan iptek, sumberdaya iptek, dan
jaringan iptek. Apabila dibandingkan dengan konsep sistem inovasi

10

nasional di beberapa negara, sasaran yang ingin dicapai pada


umumnya adalah terciptanya sistem yang meningkatkan kualitas
hidup dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pembangunan
sistem inovasi nasional sebagaimana diuraikan dalam RPJMN lebih
untuk memperkuat wahana pembangunan iptek. Dengan demikian
secara konseptual, konsep sistem inovasi nasional dalam RPJMN
masih perlu penyempurnaan.

11

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan harus
sejalan

dengan

tujuan

utama

pembangunan

nasional

yaitu

meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kenyataan menunjukkan bahwa


pembangunan dan pengembangan iptek yang menyertainya masih
dilaksanakan dengan arah yang lebih menguntungkan masyarakat
lapisan atas. Untuk itu tantangan bagi dunia iptek adalah bagaimana
mengembangkan iptek dan inovasi yang mendorong pembangunan
yang juga berpihak kepada golongan masyarakat yang kurang
beruntung (pembangunan inklusif).

12

DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor


193/M/Kp/IV/2010, Lampiran 2. Agenda Riset Nasional 2010-2014.
Taufik, TA. 2010. Kemitraan Dalam Penguatan Sistem Inovasi Nasional.
Dewan Riset Nasional, Jakarta.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem
Nasional Penelitian, pengembangan, dan penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
Undang undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana
Pembengunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025.
http://www.drn.go.id/index.php/keanggotaan-drn/45-artikel-drn/187-sisteminovasi-nasional-untuk-pembangunan-inklusif
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_inovasi
http://jusmanskel.blogspot.co.id/2015/06/sistem-inovasidaerah.html
http://penabulufoundation.org/pembangunan-inklusif/

13

Anda mungkin juga menyukai