Anda di halaman 1dari 8

FASILITAS PELABUHAN di

NUSANTARAPURA 1
Pelabuhan Tanjung Priok

TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCUBUANA

MAHDAR ROSYADI
RIO ADI IBRAHIM
OPYN DEVINTA MAURETTA

PRASARANA TRANSPORTASI
2016

PELABUHAN TANJUNG PRIOK


Pelabuhan Tanjung Priok, adalah pelabuhan terbesar di Indonesia, yang merupakan
pelabuhan paling sibuk, dan padat akan lalu lintas kapal maupun kendaraan darat pengangkut
peti kemas dan truk - truk pengangkut barang lainya.
Dulu sebelum menjadi Pelabuhan tanjung Priok, adalah tanah partikelir Tanjung Priok
dan tanah partikelir Kampung Kodya Tanjung Priok,
Tanah partikelir kemudian diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda, lalu
disewakan

kepada

maskapai

pelayaran

Koninklijke

Paketvaar

Maatschappij

(KPM) agar Pelabuhan Tanjung Priok di bangun dan beroperasi dengan baik.

Periode 1960 - 1963

Figure 1 Pelabuhan Tanjung Priok Masa


Hindia-Belanda

Pengelolaan pelabuhan umum di lakukan oleh Perusahaan Negara (PN) Pelabuhan 1s/d VIII
berdasarkan Undang-undang Nomor: 19 prp tahun 1960.

Periode 1964 - 1969


Aspek kormesil dari pengelolan pelabuhan tetap dilakukan oleh PN Pelabuhan, tetapi
kegiatan dikoordinasikan oleh lembaga pemerintah yang disebut Port Authority.
Periode 1969 - 1983

Pengelolan Pelabuhan Tanjung Priok umum dilakuan oleh Badan Pengusahaan Pelabuhan
(BPP) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1969. PN Pelabuhan dibubarkan
dan lembaga pemerintah Port Authority diganti menjadi BPP.
Periode 1983 - 1992
Pada tahun 1983, BPP diubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM) Pelabuhan yang
hanya meangelola pelabuhan umum yang diusahakan, sedangkan pengelolaan pelabuhan
umum yang tidak usahakan dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal
Perhubngan Laut sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 1983.

Periode 1992 - 2012

Figure 2 Pelabuhan Tanjung Priok


Sekitar 1940-an

Perubahan status PERUM Pelabuhan II menjadi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 57 tanggal 19 Oktober 1991, dan dikukuhkan dengan Akta
Notaris Imas Fatimah Sarjana Hukum di Jakarta pada tanggal 1 Desember 1992.
Peningkatan status perusahaan dari PERUM PELABUHAN II menjadi PT. Pelabuhan
Indonesia II (Persero) merupakan suatu kepercayaan dari pemerintah, didasarkan pada
pertimbangan

keberhasilan

manajemen

meningkatkan

pengelolaan

pelabuhan-

pelabuhan yang diusahakan selama ini.

Asal Usul Nama Pelabuhan Tanjung Priok


Kata Tanjung Priok berasal dari kata tanjung yang artinya daratan yang menjorok ke laut, dan
priok (periuk) yaitu semacam panci masak tanah liat yang merupakan komoditas
perdagangan sejak zaman prasejarah.
Anggapan nama Tanjung Priok berasal dari tokoh penyebar Islam Mbah Priuk (Al Habib
Hasan bin Muhammad Al Haddad Husain) menurut pendapat budayawan Betawi Ridwan
3

Saidi dan sejarawan Alwi Shahab adalah salah, karena kawasan ini sudah bernama Tanjung
Priok jauh sebelum kedatangan Mbah Priuk pada tahun 1756.
FASILITAS-FASILITAS POKOK
Luas Kolam Pelabuhan : 424 Ha.
1. Pelabuhan Nusantara I : 1.448,20 M : Kedalaman 6 M s/d 8M
2. Pelabuhan Nusantara II : 1.344.20 M : kedalaman 5 M s/d 8 M
3. Pelabuhan I : 3.077.20 M : kedalaman 6 M s/d 14M
4. Pelabuhan II : 1.983 M : Kedalaman 7 M s/d 12 M
5. Pelabuhan III : 1.040,60 M : Kedalaman 12 M
6. J I C T II : 516,60 M : Kedalaman 9 M
7. J I C T I : 1.833,40 M : Kedalaman 11 M s/d 14 M
8. Terminal Petikemas Koja : 650 M : Kedalaman 14 M
9. Dermaga Khusus Pertamina : 100 M : Kedalaman 12 M
10. Dermaga Khusus Bogasari : 376,50 M : Kedalaman 12 M
11. Dermaga Khusus Sarpindo : 277 M : Kedalaman 12 M
12. Dermaga Khusus DKP : 204 M : Kedalaman 8 M
13. Terminal Mobil : 308 M : Kedalaman 10 M
14. Total Panjang Dermaga Komersial : 12,958,70 M
15. Total Panjang Dermaga Non Komersia; : 4.548.45 M
Luas Daratan : 604 Ha
Panjang Penahan Gelombang : 8.456 M
Panjang Alur : 16.853
Fasilitas pelayanan yang dimiliki oleh pelabuhan Tanjung Priok cukup memadai
untuk melayani arus keluar masuk barang baik berupa barang curah, konvensional maupun
container. Terminal pelayanan peti kemas ekspor-impor di pelabuhan ini ada 5 terminal yaitu:
1. Jakarta International Container Terminal I (JICT I)
2. Jakarta International Container Terminal II (JICT II)
3. Terminal Petikemas Koja (TPK Koja)
4. Mustika Alam Lestari (MAL)
5. Multi Terminal Indonesia (MTI)

Figure 3 Fasilitas Wastafel

Figure 4 Fasilitas Toilet

Figure 5 Fasilitas Ruang Tunggu (1)

Figure 4 Fasilitas Ruang Tunggu (2)

Figure 6 Fasilitas Tempat Wudhu

Figure 3 Fasilitas Kantin

Figure 5 Fasilitas Tempat Parkir Mobil

Figure 7 Fasilitas Tanda Ruang Tunggu

Figure 8 Fasilitas Tanda Mushola

Figure 9 Fasilitas Penanda Arah Evakuasi

Figure 11
Figure
Fasilitas
10 Fasilitas
Tanda Jam
Mushola
Operasional Kantin

Anda mungkin juga menyukai