Anda di halaman 1dari 2

VAKSIN ASPAL: ASLI ATAU PALSU?

Akhir-akhir ini, Indonesia diresahkan dengan berita beredarnya vaksin palsu. Peredaran vaksin
palsu ini membuat publik bertanya-tanya, apakah vaksinasi yang dilakukan menggunakan vaksin
asli? atau termasuk palsu? Apakah vaksinasi harus diulang? Bagaimana dengan mereka yang
akan melakukan vaksinasi? Artikel ini akan membahas sedikit tentang cara mengenali vaksin asli
atau palsu.
Vaksin adalah suatu produk biologi yang terbuat dari kuman, komponen kuman/racun kuman
yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk merangsang kekebalan tubuh
seseorang. Sedangkan vaksin palsu merupakan bahan antigen yang digunakan untuk
menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit, bahannya bukan berupa kuman yang
dilemahkan/bukan organisme mati/bukan dari pemurnian. Sehingga bahaya yang ditimbulkan
oleh penggunaan vaksin palsu yaitu tubuh pasien tidak akan membentuk kekebalan atau
imunitas.
Produsen vaksin di Indonesia saat ini ada 4, yaitu Biofarma, GlaxoSmithKline, Novartis dan
Sanofi. Biofarma merupakan produsen pembuat vaksin program pemerintah yang distribusinya
melalui jalur pemerintah. Sedangkan untuk Rumah Sakit Swasta yang ingin mendapatkan vaksin
program pemerintah harus bekerjasama dengan puskesmas setempat atau dapat membeli melalui
distributor resmi Biofarma yaitu Indo Farma dan Rajawali Nusindo. Sedangkan untuk vaksin non
program dapat dibeli melalui satu-satunya distributor resmi di Indonesia yaitu Anugerah
Pharmindo Lestari. Pembelian vaksin palsu dilakukan tidak melalui jalur resmi atau tidak
melalui distributor resmi yang sudah ditunjuk oleh Dinas Kesehatan. Pengadaan vaksin Rumah
Sakit dilakukan oleh Instalasi Farmasi dengan kelengkapan dokumen pembelian. Penyimpanan
vaksin di instalasi farmasi dilakukan pemantauan secara ketat menganai suhu yang harus
terpenuhi yaitu 2-8C agar kualitas vaksin terjaga. Pendistribusian ke pasien juga harus
dilengkapi coolpack untuk menjaga suhu agar tetap stabil.
Bagaimana cara mengetahui vaksin palsu???

1. Tanyakan kepada Apoteker tentang pembelian vaksin di Rumah Sakit tersebut, bila perlu
minta ditunjukan faktur pembelian dari distributor resminya untuk vaksin non program.
Sedangkan, untuk vaksin program pemerintah perlu ditanyakan asal puskesmas pemberi
vaksin tersebut.
2. Mintalah dokter/bidan menunjukkan kemasan vaksin yang akan disuntikkan ke buah hati
anda. Amati kualitas warna dan huruf pada kemasan vaksin tersebut. Kualitas warna dan
huruf pada vaksin asli akan terlihat jelas, sedangkan pada vaksin palsu akan terlihat
memudar.
3. Perbandingan harga antara vaksin asli dan palsu jauh berbeda, diman harga untuk vaksin
palsu sangat murah.
Pilihlah vaksin dengan bijak untuk buah hati anda.

Anda mungkin juga menyukai