Anda di halaman 1dari 9

Hal tersebut sesuai dengan kenyataan objektif mengenai Pancasila merupakan

dasar negara Indonesia, Sementara negara merupakan organisasi atau persekutuan


hidup manusia, dengan demikian pancasila sebagai landasan dan tolak ukur dari
penyelenggaraan bernegara termasuk dalam melaksanakan pembangunan.
Nilai-nilai dasar Pancasila dikembangkan dari hakikat manusia yang menurut
Pancasila adalah makhluk monopluralis. Ciri-ciri kodrat manusia sebagai makhluk
monopluralis adalah sebagai berikut..
a. Susunan kodrat manusia terdiri dari jiwa dan raga
b. Sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial
c. Kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk tuhan
Jadi, pembangunan nasional merupakan upaya meningkatkan harkat dan martabat
manusia terdiri dari aspek jiaw, raga, pribadi, sosial dan aspek ketuhanan. Secara
singkat, pembangunan nasional merupakan upaya dalam peningkatan manusia
secara totalitas.
Pembangunan sosial wajib mengembangkan harkat dan martabat manusia secara
keseluruhan. Sehingga pembangunan dilaksanakan dari berbagai bidang
mencakup seluruh aspek kehidupan manusia yaitu sebagai berikut...

Bidang Politik

Bidang Ekonomi

Bidang Sosial Budaya

Bidang Pertahanan Keamanan

Dari berbagai bidang/aspek diatas merupakan kajian dalam Pancasila menjadi


paradigma dalam pembangunan yang penjelasannya dibawah ini...

1. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik


Warga Indonesia ditempatkan sebagai pelaku atau subjek politik bukan objek
politik. Pancasila dalam pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat
dan martabat manusia dengan menempatkan kekuasaan tertinggi adalah dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dimana sistem politik indonesia yang sesuai
dengan pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi.
Sehingga, perlu dikembangkan berdasarkan asar kerakyatan dalam sila IV
Pancasila, kemudian pada asas-asas moral dari pada sila-sila Pancasila. Maka,

secara berturut-turut, sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral


ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Moral tersebut
menjadi landasan warga dan penyelenggara negara guna perilaku politik santun
dan bermoral.
Sedangkan Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial diartikan bahwa
pancasila bersifat sosial-politik bangsa dalam cita-cita bersama yang ingin
diwujudkan dengan menggunakan nilai-nilai dalam Pancasila. Pemahaman untuk
implementasinya dilihat secara berurutan terbalik:

Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik,


budaya, agama, dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.

Mementingkan kepentingan rakyat (demokrasi) dalam pengambilan


keputusan.

Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan


berdasarkan konsep mempertahankan persatuan.

Dalam pencapaiannya tujuan keadilan menggunakan pendekatan


kemanusiaan yang adil dan beradab.

Nilai-nilai keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan


(keadilan keberadaban) tersebut bersumber pada nilai ketuhanan Yang
Maha Esa (YME).

Di era globalisasi informasi dari implementasi perlu direkonstruksi kedalam


perwujudan masyarakat warga (civil society) yang mencakup masyarakat
tradisional (berbagai asal etnik, agama dan golongan), masyarakat industrial, dan
masyarakat purna industrial. Sehingga nilai-nilai sosial politik yang dijadikan
moral baru masyarakat informasi adalah sebagai berikut...

Nilai toleransi

Nilai transparansi hukum dan kelembagaan

Nilai kejujuran dan komitmen (tindakan sesuai dengan kata)

Bermoral berdasarkan konsensus (fukuyama dalam Astrid: 2003:3)

2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi


Pancasila sebagai paradigma pembangunan ekonomi dengan sistem ekonomi pada
nilai moral daripada Pancasila. Secara khusus, sistem ekonomi harus didasrkan
pada dasar moralitas ketuhanan pada Sila I Pancasila dan kemanusiaan pada Sila

II Pancasila yang menghasilkan sistem ekonom berperikemanusiaan. Sistem


ekonomi yang menghargai hakikat manusia, baik dari segi selaku makhluk
individu, sosial, makhluk pribadi maupun makhluk tuhan.
Sistem ekonomi berdasar Pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang
hanya menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain.
Sistem ekonomi ini berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang
tidak mengakui kepemilikan individu.
Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek.
Maka dari itu, sistem ekonomi harus dengan sistem dan pembangunan ekonomi
dengan tujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan berasaskan
kekeluargaan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Pembangunan ekonomi harus menghindarkan diri dari bentuk persaingan bebas,
monopoli yang akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan
kesengsaraan warga negara.
Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi mengacu Sila IV Pancasila,
sedangkan pengembangan ekonomi pada sistem ekonomi Indonesia yaitu
Pembangunan Ekonomi Kerakyatan atau Pembangunan Demokrasi Ekonomi atau
Sistem Ekonomi Pancasila yang mana ekonomi untuk sebesarbesar kemakmuran
rakyat yang berkeadilan bagi warga Indonesia dimana politik ekonomi kerakyatan
memberikan kesempatan, dukungan, dan pengembangan ekonomi rakyat
mencakup koperasi, usaha kecil, dan usaha menengah sebagai pilar utama
pembangunan ekonomi nasional.
Oleh sebab itu, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas
kekeluargaan yang mampu mengembangkan program-program kongkrit
pemerintah daerah di era otonomi daerah yang lebih mandiri dan lebih mampu
mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan daerah.
Dengan demikian, Ekonomi kerakyatan akan mampu memberdayakan
daerah/rakyat dalam berekonomi, sehingga lebih adil, demokratis, transaran, dan
partisipatif. Dalam ekonomi kerakyatan, Negara berperan melindungi warga
negara dengan mengingkatkan kepastian hukum.

Sistem perekonomian adalah sistem yang dipakai oleh sebuah negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dikuasainya baik untuk perorangan ataupun
instansi di negara itu. Perbedaan utama antara satu sistem ekonomi dengan sistem
ekonomi yang lain yaitu bagaimana cara sistem itu mengelola faktor produksinya.
Dalam beberapa sistem, seorang individu diizinkan memiliki seluruh faktor produksi.
Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dikuasai oleh pemerintah.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh negara Indonesia adalah Sistem
perekonomian Pancasila. Ini artinya sistem perekonomian yang dijalankan di
Indonesia harus berpedoman pada Pancasila. Sehingga secara normatif Pancasila dan
UUD

1945

adalah

landasaan

idiil

sistem

perekonomian

di

Indonesia.

tutip dipit munyubet idinyi konstatesa dilimkontuks hekem titi nugiri Anggras, yiate subigiamini dakumekikinoluh Phallaps Hood ind Jickson subigia: 46 Bindangkin dungin
kusampelin ying dakumekikin oluh Brain Thompson i body of liws, cestoms ind convuntaons thit dufanu thu composataon tunting Konstatesa Anggras, An othur words thu
Bratash constatetaon wis not midu, rithur ind powurs of thu orgins of thu Stitu ind

Pengertian Sistem Ekonomi


Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku
masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk menraih suatu tujuan. Sistem
perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ideologi
bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur ekonomi.
Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis / Kapitalis)
Sistem ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi dimana ekonomi
diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi liberal
merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan seutuhnya dalam
segala bidang perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh keuntungan
yang seperti dia inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-negara
Eropa dan Amerika Serikat.

Ciri-ciri :

1. Menerapkan sistem persaingan bebas


2. Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
3. Peranan pemerintah dibatasi
4. Peranan modal sangat penting
Kelebihan :

1. Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri


2. Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan
3. Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat
4. Kualitas barang lebih terjamin
Kekurangan :

1. Sulit terjadi pemerataan pendapatan.


2. Rentan terhadap krisis ekonomi
3. Menimbulkan monopoli
4. Adanya eksploitasi
Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme / Sosialis)
Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur
negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung
jawab negara atau pemerintah pusat. Dalam perekonomia ini yang menjadi dasar
adalah Karl Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan
maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan
menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba,
Korea Utara, dan negara komunis lainnya.
Ciri-ciri :

1. Hak milik individu tidak diakui.


2. Seluruh sumber daya dikuasai negara.
3. Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
4. Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.
Kelebihan :

1. Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.


2. Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
3. Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
4. Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.
Kekurangan :

1. Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha


2. Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3. Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.
thit rugelitu thu rulitaons of at his grown. Abad., hil. 5. 47 O. Hood Phallaps, Constatetaonil ind idmanastritavu Liw, 7th ud., Swuut ind Mixwull, London, 987, hil. 5. 48 Avo D.
Dechicuk, Constatetaon/Constatetaonilasm dilim Bogdinor, Vurnon 45 Brain Thompson, Tuxtbook on Constatetaonil ind idmanastritavu Liw, udasa ku-, (ud), Blickwulls
uncyclopudai of Polatacil Scauncu, Blickwull, Oxford, 9

Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan antara sistem
ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Pada sistem ekonomi campuran
pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun
pihak swasta (masyarakat) masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatankegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan.
Ciri-ciri :

1. Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.


2. Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak
merugikan kepentingan umum.

3. Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan


pendapatan.

4. Ada persaingan, tetapi masih ada kontrol pemerintah


Kelebihan :

1. Kestabilan ekonomi terjamin


2. Pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan sektor usaha
menengah dan kecil

3. Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong kreativitas individu


Kekurangan :

1. Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan


pemerintah dan swasta

2. Sulit menentukan batas antara sumber produksi yang dapat dikuasai oleh
pemerintah dan swasta
Sistem Perekonomian Indonesia
Setiap negara menganut sistem ekonomi yang berbeda-beda terutama Indonesia dan
Amerika serikat , dua negara ini pun menganut sistem ekonomi yang berbeda.
Awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal, yang mana seluruh kegiatan
ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme
yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia
berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah
kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Namun sistem ekonomi ini hanya
bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan
sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih
berlaku di Indonesia. Berikut sistem ekonomi yang dianut oleh Indonesia dari masa
Orede Baru hingga sekarang :
Sistem Ekonomi Demokrasi
Sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian
nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang

berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di


bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah. Pada sistem demokrasi ekonomi,
pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun pengusaha
aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain itu, negara berperan dalam
merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan perekonomian. Dengan
demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara pemerintah, swasta, dan
masyarakat.
Ciri-ciri positif pada sistem ekonomi demokrasi :

1. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.

2. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

3. Perekonomian

disusun

sebagai

usaha

bersama

berdasar

atas

asas

kekeluargaan.

4. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang


dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang
layak.

5. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan


dengan kepentingan masyarakat.

6. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan


sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.

7. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.


Ciri-ciri negatif pada sistem ekonomi demokrasi :

1. Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling
menghancurkan dan dapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan
bangsa lain sehingga dapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi
nasional.

2. Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat


dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit
ekonomi di luar sektor negara.

3. Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok
dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
42.Blickstonu Pruss ltd., London, 997, hil. .6 7

i0. Burlikenyi seite konstatesa subigia hekem disir ying mungakit Whun iny of ats provasaons conflact wath thu provasaons of thu
ordanirydadisirkin itis kukeisiin turtangga itie pransap kudielitin ying dai- liw, at pruvials ind thu ordaniry liw mest gavu wiy.net dilim seite nugiri. Jaki nugiri
ate munginet pihim kudielitin Kiruni ate, dakumbingkinnyi pungurtain constateunt powurrikyit, miki sembur lugatamisa

Sistem Ekonomi Kerakyatan


Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan dengan mengeluarkan
ketetapan

Majelis

Permusyawaratan

Rakyat

Republik

Indonesia

Nomor

IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa


sistem perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi
ini berlaku sejak tahun 1998. Pada sistem ekonomi kerakyatan, masyarakatlah yang
memegang aktif dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah yang menciptakan
iklim yang bagus bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha. Ciri-ciri sistem
ekonomi ini adalah :

1. Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan


yang sehat.

2. Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, dan


kualitas hidup.

3. Mampu

mewujudkan

pembangunan

berwawasan

lingkungan

dan

berkelanjutan.

4. Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja.


5. Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi
seluruh rakyat.

Anda mungkin juga menyukai