Anda di halaman 1dari 2

Enggan Disebut

Dibentuk

Kasar,

Gerakan

Makassar

Santun

TEMPO.CO, Makassar - Sejumlah organisasi pemuda di Makassar


membentuk Gerakan Makassar Santun. Beberapa organisasi yag terlibat
dalam gerakan ini antara lain pemuda pancasila, lembaga kesenian,
mahasiswa pecinta alam, dan geng motor.
Project Manager Gerakan Makassar Santun Aiman Adnan mengatakan,
gerakan itu adalah bagian dari upaya menangkis stigma bahwa kota
Makassar adalah kota yang kasar. "Saatnya membuat Makassar jadi kota
santun," katanya di Balai Kota Makassar, Kamis, 26 Maret 2015.
Untuk itu, Aiman menambahkan, perlu ada gerakan masif dan konsisten
untuk menjadikan Makassar lebih santun. "Demonstran harus santun agar
pesannya sampai, pengamen dan pedagang harus santun agar banyak rejeki,
begitu pula dengan pegawai pemerintahan dan politisi," kata Aiman.
Aiman berharap budaya santun menjadi gaya hidup dan kebanggan warga
Makassar. "Bukan aksi anarkisnya. Untuk itu, Gerakan Makassar Santun akan
mengajak semua orang untuk berpartisipasi."
Menurut Aiman, mental warga Makassar harus disiapkan untuk bisa diterima
semua warga dari luar Makassar. "Gerakan ini bukan hanya milik kami, tapi
juga semua orang," kata Aiman yang juga sekertaris Pemuda Pancasila
Makassar itu.
Aiman mengatakan, stigma masyarakat Makassar yang kasar itu telah
menyebabkan menurunnya kunjungan wisatawan ke Makassar. Dampaknya
warga juga akan kehilangan banyak pendapatan.
Staf Ahli Wali Kota Makassar Andi Bau Sawa Mappanyukki mengatakan,
stigma Makassar tidak santun ini bermula dari semakin banyaknya warga
pendatang dan budaya dari luar yang masuk di Makassar. Sehingga budayabudaya daerah yang menjunjung tinggi rasa saling menghormati tergerus.
"Kami harap gerakan ini bisa kembali menyadarkan masyarakat, bahwa sikap
santun adalah hal yang harus didahulukan," kata Andi.
Menurut Andi, Pemerintah Kota Makassar juga sudah mulai melakukan
gerakan santun. Misalnya, dengan memberikan pelayanan yang baik di
kantor kantor pemerintah. "Polisi Pamong Praja juga tidak lagi main bongkar
paksa dalam menegakkan peraturan daerah," kata Andi.
MUHAMMAD YUNUS

PAPUA MASIH DAERAH TERMISKIN DI INDONESIA


TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Badan Perencanaan dan Pembangunan
Nasional Armida Alisjahbana mengatakan berdasarkan hasil riset terakhir.
predikat daerah termiskin di Indonesia masih dipegang Papua. "Tingkat
kemiskinan di daerah Papua sebesar 31,11 persen. Adapun tingkat
kemiskinan nasional saat ini adalah 11,96 persen," ujar Armida saat ditemui di
Kementerian Bappenas, Senin, 13 Agustus 2011.
Armida mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan Papua masih
memilki tingkat kemiskinan yang tinggi. Salah satunya adalah faktor
konektivitas. Berdasarkan faktor konektivitas, Papua masih tergolong susah
dijangkau sehingga aktivitas dan pertumbuhan ekonomi di sana tergolong
susah berkembang.
Faktor lainnya, kata Armida, adalah masalah tingkat isolasi. Ada beberapa
daerah di Papua yang terisolasi dari peradaban, sehingga pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sana tidak merata.
"Di Papua, daerah yang makmur adalah yang lebih dekat ke laut atau pesisir
pantai. Di daerah pegunungan, tingkat kemiskinannya masih tinggi.
Kesejahteraan di sana perlu diratakan dan itulah yang pemerintah lagi
upayakan," ucap Armida.
Saat ditanyakan bagaimana Armida akan memecahkan masalah kemiskinan
di Papua, ia mengatakan pemerintah sudah menyiapkan program MP3KI.
MP3KI atau Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan
Indonesia adalah program yang berupaya menanggulangi masalah
kemiskinan di tingkat nasional dengan mengedepankan pembangunan
infrastruktur, industrialisasi pedesaan, dan pengembangan kegiatan.
Armida sendiri, pekan lalu, mengatakan bahwa Bappenas telah menyiapkan
peta pembangunan proyek-proyek infrastruktur baru di wilayah timur,
terutama Papua. Beberapa yang direncanakan adalah pembangunan
infrastruktur berupa bandara dan pelabuhan laut. Hal itu, salah satunya, untuk
memecahkan masalah konektivitas.
ISTMAN MP

Anda mungkin juga menyukai