Metodologi
F.1.
Alur Kegiatan
kegiatan
pendahuluan
dengan
sasaran
tersusunnya
Laporan
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F-1
c.
Survei topografi.
Survei hidro-oceanografi.
Disamping kegiatan-kegiatan yang disebutkan diatas pada pekerjaan ini juga akan
dilakukan asistensi dan diskusi sebagai kontrol dan arahan direksi terhadap
pelaksana atas kegiatan-kegiatan yang telah dan akan dilanjutkan yaitu berupa :
diprioritaskan
untuk
ditindaklanjuti
dengan
survei
dan
Hubungan dan urutan kegiatan serta produk yang diharapkan akan dapat dihasilkan
digambarkan pada bagan alir dibawah ini.
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F-2
PENGUMPULAN DATA
TINJAUAN LAPANGAN
IDENTIFIKASI AWAL
KOORDINASI DENGAN
INSTANSI TERKAIT
SURVEI TOPOGRAFI
KERANGKA HORIZONTAL
KERANGKA VERTIKAL
POT.MELINTANG & SITUASI
PATOK TETAP
DISKUSI
SURVEY JARINGAN
DRAINASE
UDARA
ANALISA HIDROKLIMATOLOGI
ANALISA HIDROLIKA
ANALISA SEDIMEN
PENGGAMBARAN PETA
SITUASI, POTONGAN &
BATHIMETRI
ANALISA MODEL
SISTEM JARINGAN DRAINASE
LAPORAN
SURVEY
REKOMENDASI ALTERNATIF SISTEM JARINGAN DRAINASE
TIDAK
ANALISIS TATA
GUNA LAHAN
DISK
YA
PENGGAMBARAN
PENTAHAPAN
PROGRAM
PELAKSANAAN
FISIK
KONSTRUKSI
REKOMENDASI
TERPILIH
REVIEW DESIGN
NOTE
KONSEP LAPORAN
TIDAK
AKHIR
DISK
FINAL LAP.
SELESAI
AKHIR
Gambar F. 1 Bagan
Alir Pekerjaan
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F-3
F.2.
Pekerjaan Persiapan
dimulainya
kegiatan
proyek
maka
konsultan
mempersiapkan
personil tenaga ahli yang tercantum di dalam proposal teknis. Setiap tenaga
ahli akan mempersiapkan segala sesuatunya untuk kegiatan survey meliputi
form survey maupun daftar (check list) kebutuhan data sekunder yang
diperlukan.
3. Persiapan Peralatan
Pada tahap awal dimulainya pekerjaan akan dipersiapkan peralatan yang
diperlukan untuk mendukung operasional proyek. Khususnya untuk tenaga
ahli yang melakukan survey akan mempersiapkan peralatannya yang sudah
dikalibrasi. Daftar peralatan dan surat uji kalibrasi akan disampaikan kepada
pemberi kerja untuk mendapatkan persetujuan.
4. Penyusunan Rencana Kerja Terinci
Agar tujuan pekerjaan dapat di capai baik mutu maupun waktu sesuai
sasaran yang di harapkan maka perlu di susun rencana kerja yang meliputi
jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal penugasan personil dan jadwal
pemakaian peralatan. Penyusunan rencana kerja akan dituangkan dalam
Laporan Pendahuluan setelah dapat diketahui baik dari hasil analisa dan
evaluasi hasil studi terdahulu yang di komparasi dengan kondisi existing
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F-4
3.
4.
5.
6.
7.
Jenis Data
Melakukan koordinasi dengan instansi
terkait dalam hal pengadaan data.
Studi Terdahulu :
Identifikasi dan pengamanan erosi
pantai.
Identifikasi dan inventarisasi sungai dan
muara.
Titik-titik referensi yang digunakan.
Peta topografi (rupa bumi) daerah proyek
skala 1 : 50.000 / 1 : 25.000 atau yang
lebih besar.
RUTRW dan RDTR.
8.
Data Hidroklimatologi.
Data dan peta-peta geologi sungai-sungai
dan pantai skala 1 : 250.000.
Data hidro-oceanografi.
9.
Sumber
Instansi Terkait.
Instansi Terkait.
BAKOSURTANAL
DISHIDROS-AL
BAKOSURTANAL
BAPEDA
Kab.
Setempat
BMG
Direktorat Geologi
PPGL
Dinas HidroOceanografi
DISHIDROS AL
Jakarta
BPS.
Data sekunder yang bersifat khusus adalah data yang dibutuhkan oleh
masing-masing tenaga ahli untuk keperluan analisa detail yang biasanya
hanya didapatkan dari daerah meliputi :
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F-5
Jenis Data
Data hidraulic (pasang surut laut) dari
pelabuhan terdekat.
Data hujan beberapa pos hujan yang
berada di DPS proyek.
Data AWLR (Automatic Water Level
Recoreder) dan debit sungai.
Peta dan rekaman data genangan
banjir.
Buku hasil studi dan perencanaan
yang pernah dilakukan yang berkaitan
dengan banjir.
Titik Bench Mark (BM) referensi.
Data kerugian Banjir serta lokasi dan
infrastruktur yang rusak.
Dan lain-lain.
Sumber
Dinas Perhubungan.
Terkait.
Dinas Pengairan
Kabupaten Setempat
dan terdekat.
Dinas Pengairan Kab.
Setempat.
Dinas Pengairan Kab.
Setempat.
Instansi Terkait.
Instansi Terkait.
Instansi Terkait.
-
lengkap
tentang
wilayah
proyek,
maka
Konsultan
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F-6
merencanakan
Geoteknik,
strategi
Topografi,
Bathimetri
dan
memperoleh
informasi
hasil
studi
maupun
perencanaan
yang
pernah
dilakukan.
Peta tata guna lahan dan Rencana strategis dan tataruang
Kabupaten Nagan Raya, sumber Pemda.
Daftar harga satuan bahan dan upah setempat.
Dan lain-lain.
Pendekatan
teknis
dari
permasalahan
yang
ada,
kemudian
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F-7
Ketersediaan
data
dari
studi
terdahulu
terutama
data
hydro-
Permasalahan aktual pada saat ini baik secara fisik lapangan maupun
terhadap rencana pengembangan dari instansi-instansi terkait dan
kaitannya dengan perubahan tata ruang serta faktual di lapangan.
dapat
digunakan
untuk
memulai
efektivitas
dari
kegiatan
F-8
F.3.
Menentukan beberapa altematif penanganan banjir secara terpadu berupa konsepkonsep serta sistem drainase yang akan dipakai disertai keuntungan dan kerugian
berdasarkan data foto udara untuk diupayakan alternatif perencanaan awal
mengenai bangunan-bangunan air.
F.4.
pekerjaan
pengukuran
topografi
dalam
pelaksanaannya
T1/Wild,
dipergunakan
kerangka
horizontal
untuk
utama,
kegiatan
baik
untuk
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F-9
To/Wild,
dipergunakan
untuk
kegiatan
pelaksanaan
pengukuran
situasi
detail
dan
trase
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 10
banjir. Pilar-pilar
tersebut
di
buat
dari
konstruksi beton.
BM dan CP tersebut di pasang pada tempat-tempat yang
aman, stabil serta mudah ditemukan.
Apabila tidak memungkinkan untuk mendapatkan tempat
yang stabil, misalnya tanah gembur atau rawa-rawa maka
pemasangan BM dan CP tersebut harus di sangga dengan
bamboo/kayu.
Patok-patok di pasang maksimal setiap jarak 100 m pada
bagian sungai yang lurus dan < 50 m pada bagian sungai
yang berkelok-kelok (disesuaikan dengan keperluan).
Patok-patok di buat dari kayu (misal kayu gelam/dolken)
dengan diameter 3 5 cm. Pada bagian atas patok ditandai
dengan paku payung.
Jalur rintisan/pengukuran mengikuti alur sungai dan pantai.
Didalam laporan topografi akan di buat buku Diskripsi BM
yang memuat, posisi BM dan CP dilengkapi dengan foto,
denah lokasi, dan nilai koordinat (x, y, z).
Pen kuningan
6 cm
Pelat marmer 12 x 12
Nomor titik
Tulangan tiang 10
Dicor beton
Sengkang 5-15
Dicor beton
Beton 1:2:3
20
Pasir dipadatkan
40
Benchmark
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
Control Point
F - 11
Pengukuran Jarak
Tingkat
menggunakan
ketelitian
pita
hasil
ukur,
sangat
pengukuran
tergantung
jarak
dengan
kepada
cara
d1
d2
1
d3
2
F - 12
sudut mendatar
AB =
AC =
Pembacaan
sudut
jurusan
poligon
dilakukan
dalam
posisi
teropong biasa (B) dan luar biasa (LB) dengan spesifikasi teknis
sebagai berikut:
Jarak antara titik-titik poligon adalah 50 m.
Alat ukur sudut yang digunakan Theodolite T2.
Alat ukur jarak yang digunakan pita ukur 100 meter.
Jumlah seri pengukuran sudut 4 seri (B1, B2, LB1, LB2).
Selisih sudut antara dua pembacaan 2 (dua detik).
Ketelitian jarak linier (KI) ditentukan dengan rumus berikut.
KI
2
x
fy
1 : 5.000
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 13
AB
AC
A
C
pada
sudut-sudut
terukur
dalam
jaringan
poligon.
Untuk menentukan azimuth/arah titik-titik kontrol/poligon
yang tidak terlihat satu dengan yang lainnya.
Penentuan sumbu X untuk koordinat bidang datar pada
pekerjaan pengukuran yang bersifat lokal/koordinat lokal.
Pengamatan azimuth astronomis dilakukan dengan:
Alat ukur yang digunakan Theodolite T1
Jumlah seri pengamatan 4 seri (pagi hari)
Tempat pengamatan, titik awal (BM.1)
Dengan melihat metoda pengamatan azimuth astronomis pada
Gambar F.5, Azimuth Target (T) adalah:
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 14
U (Geografi)
Matahari
M T
Target
A
dimaksudkan
untuk
mengetahui
posisi
horizontal,
koordinat (X,Y ).
Adapun spesifikasi pengukuran kerangka dasar antara lain :
Pengukuran poligon adalah untuk menentukan koordinat
titik-titik
poligon
yang
digunakan
sebagai
kerangka
pemetaan.
Pengukuran polygon sebagai kerangka kontrol horisontal
dan pengukuran waterpass sebagai kerangka vertikal.
Pengukuran kerangka dasar pemetaan ini harus terikat
dengan benchmark referensi dan di bagi dalam beberapa
loop/kring sesuai dengan kebutuhan.
Pengukuran poligon diikatkan pada titik tetap geodetis
(titik trianggulasi) dan titik tersebut harus masih dalam
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 15
pengukuran
poligon
utama
mempunyai
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 16
bidang
referensi
yang
di
pilih
(LWS),
jalannya
rambu
P1
P2
P3
LWS=0,00
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 17
ii. D
F - 18
2. Titik detail
raai merupakan
panjang
penampang
melintang
sungai.
Penampang melintang di buat dengan interval jarak 100
m pada bagian sungai yang lurus dan < 50 m pada bagian
sungai
yang
berkelok-kelok
atau
disesuaikan
dengan
keperluan.
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 19
detail
lainnya
yang
ada
diantara
profil
Bts Koridor
As
Tepi kanan
kiri
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 20
Bts Koridor
Colok
2,5
Echosounder
As
Tepi
Bts Koridor
2,5
m
Tepi kanan
kiri
rambu
P1
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 21
Volume
Situasi sungai.
Situasi Pantai.
Patok tetap
50 km.
50 km.
500 buah.
harus dilaksanakan
di lapangan,
dengan
merupakan
perhitungan
sementara
untuk
F - 22
data
ukur
asli
dan
perhitungan
perataannya
hasil
pengukuran
mengacu
kepada
draft
dapat
dilaksanakan
dengan
definitif
selesai
dilaksanakan
sehingga
kerangka
vertikal
telah
dilakukan
hitungan
perataannya.
Penggambaran peta situasi sungai skala 1 : 2.000 dengan
interval kontur 0,50 m di buat pada kertas kalkir ukuran
A1.
Peta ikhtisar skala 1 : 10.000 s/d 1 : 25.000 dengan
interval kontur 1,0 m di buat pada kertas kalkir ukuran
A1.
Penggambaran profil memanjang sungai skala (H) 1 :
2.000 dan skala (V) 1 : 1 : 200, penggambaran profil
melintang sungai skala (H) 1 : 2.000 dan skala (V) 1 : 1 :
200.
Semua titik koordinat kerangka utama dan cabang di
gambar dengan sistem koordinat.
Indek kontur di tulis setiap garis kontur.
Kontur di kampung di gambar tidak boleh putus.
Sistem grid yang di pakai adalah sistem proyeksi UTM.
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 23
layang
pantai.
Pengambilan
contoh
sedimen
dilakukan
di
lapangan
(primer
karakteristik
sungai,
data
klimatologi
lainnya
terbaru
minimum
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 24
kedalaman
aliran
>
1,50
m,
pengukuran
kedalaman
aliran
antara
0,50
1,50
m,
F - 25
schaal)
dengan
patok
topografi
untuk
contoh
sedimen
dilakukan
pada
bagian
pasang
surut
dilakukan
dengan
ketentuan
sebagai berikut :
1. Lokasi pengamatan di daerah muara sungai, dimana muka
airnya tidak bergelombang/berombak baik akibat lalu
lintas perahu maupun gelombang air laut.
2. Pengamatan dilakukan selama 15 hari x 24 jam berturutturut dengan interval pengamatan setiap 1 jam.
3. Pengamatan harus maliputi pasang purnama.
4. Pada lokasi pengamatan di pasang peil schaal.
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 26
Pemda,
Dinas
Pertanian,
Dinas
Kehutanan,
Dinas
F.5.
Penanggulangan
F - 27
1 : 2.000
1 : 10.000
yang
di
horisontal/titik-titik
hitung
poligon
adalah
dengan
koordinat
kerangka
menggunakan
dasar
rumus-rumus
sebagai berikut :
Syarat Geometrik Sudut.
akhir - awal = - (n + 2) . 180 + f
(1)
(2)
(3)
Koreksi absis
d
.fx
d
Koreksi ordinat
d
.fy
d
(4)
(5)
Dimana :
akhir
= Azimut akhir.
awal
= Azimut awal.
xakhir
= Absis akhir.
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 28
= Absis awal.
Yakhir
= Ordinat akhir.
Yawal
= Ordinat awal.
= Azimut.
fx
fy
Koordinat definitif :
Hitungan Absis Definitif (x).
Xi
= X(i-1) + Xi + k Xi
Xi
= Absis titik ke i.
X(i-1)
Xi
= Selisih absis.
= Y(i-1) + Yi + k YI
k Xi
= Koreksi absis.
Yi
= Ordinat titik ke i.
Y(i-1)
Yi
= Selisih ordinat.
KYi
= Koreksi ordinat.
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 29
perhitungan
ketinggian/elevasi
adalah
sebagai
berikut :
a. Menghitung beda tinggi per seksi.
Salah penutup (SP) ukuran stand satu dan stand dua tidak boleh
melebihi batas toleransi yang diizinkan (10D) , D = dalam Km.
SP
. Dij
D
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 30
Dm
Az
m
TB
= TA + H
= 100 Ba Bb sin 2 m T A Bt
2
= D Cos m
Dd
Dimana :
TA
TB
Ba
Bb
Bt
TA
= Tinggi alat.
Dd
= Jarak datar.
= Sudut miring.
Az
= Azimuth.
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 31
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 32
MULAI
Pemasangan BM
Pengukuran Situasi
Pengukuran Profil
Tidak
Ya
Penggambaran
Data
Survai Topografi
SELESAI
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 33
D BS
D AS
D AB = jarak basis
A (Xa,Ya)
B (Xb,Yb)
D
D
D AB
AS BS
sin sin sin
a. Penentuan Jarak
D AB sin
sin
(1)
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 34
DBS
D
AB
sin sin
DBS . sin = DAB . sin
DBS
D AB sin
sin
(2)
Dari titik A
XS1
YS1
YS2
YS2
(3)
(4)
Dari titik B
XS1 XS 2
2
XS r
YS r
YS1 ZS2
2
Dimana :
DAB
DAS
DBS
Sudut BAS.
Sudut ABS.
Az
Azimuth.
Absis.
Ordinat.
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 35
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 36
S2
N2
K2
Komponen bulan.
K1
Komponen bulan.
O1
P1
M4
MS4
Komponen mataharibulan.
Periode
(jam)
Keterangan
Utama bulan
Utama matahari
Bulan akibat variasi bulanan jarak bumi-bulan
Matahari-bulan akibat perubahan sudut deklinasi matahari-bulan
M2
S2
N2
K2
12.4106
12.0000
12.6592
11.9673
Matahari-bulan
Utama bulan
Utama matahari
K1
O1
P1
23.9346
25.8194
24.0658
Utama bulan
Matahari-bulan
M4
MS4
6.2103
6.1033
Perairan Dangkal
Komponen
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 37
Dengan
menentukan
elevasi
LLWS
hasil
perhitungan
dan
melakukan
perhitungan
Formzall
(F)
dengan
persamaan
sebagai berikut:
F=
AO1 AK 1
AM 2 AS 2
di mana:
AO
= amplitudo komponen O1
AK1
= amplitudo komponen K1
AM2
= amplitudo komponen M2
AS2
= amplitudo komponen S2
Tipe pasang surut berdasarkan angka formzall dapat dilihat pada tabel
berikut.
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 38
Keterangan
F < 0.25
Dalam 1 hari terjadi 2 kali air pasang dan 2 kali air surut dengan
ketinggian yang hampir sama dan terjadi berurutan secara teratur.
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit.
Dalam 1 hari terjadi 2 kali air pasang dan 2 kali air surut dengan
ketinggian dan periode yang berbeda.
1.5<F<3.0
Dalam 1 hari terjadi 1 kali air pasang dan 1 kali air surut dengan
ketinggian yang berbeda. Kadang-kadang terjadi 2 kali air pasang
dalam 1 hari dengan perbedaan yang besar pada tinggi dan waktu.
F < 3.0
Dalam 1 hari terjadi 1 kali air pasang dan 1 kali air surut. Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit
Keterangan
Air tertinggi pada saat pasang surut purnama atau bulan mati.
Muka air rerata antara muka air tinggi rerata dan muka air rendah rerata.
Air terendah pada saat pasang surut purnama atau bulan mati.
F - 39
statistik
lain
bila
tidak
tersedia
data
pembanding
maka
yang
dipergunakan
dalam
metode
ini
adalah
sebagai
berikut :
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 40
Sebaran
Normal
2.
3.
Syarat
Cs = 0
Cs = 3 Cv
Gumbel
Ck = 5,4002
4.
Apabila dari uji sebaran data masuk di dalam salah satu syarat tersebut di
atas maka metode tersebut yang akan digunakan.
Berikut diterangkan metode distribusi yang dapat di gunakan.
Metode Gumbel :
Persamaan-persamaan dasar :
X Tr X K .S x
Dimana :
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 41
X Tr
Tr
Sx
= Standar deviasi.
= Faktor frekuensi.
Sn dan Yn
(YTr Y n )
Sn
tegantung pada jumlah data (n),
berikut :
Tabel F. 8 Nilai Yn dan Sn
Yn
Sn
Yn
Sn
10
0.4952
0.9496
16
0.5157
1.0316
11
0.4996
0.9676
17
0.5181
1.0411
12
0.5035
0.9833
18
0.5202
1.0493
13
0.5070
0.9971
19
0.5220
1.0565
14
0.5100
1.0095
20
0.5225
0.0628
15
0.5128
1.0206
21
0.5252
1.0696
T
YTr 0,834 2,303 log r 1
Tr
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 42
0.3665
1.4999
10
2.2502
25
3.1985
50
3.9019
100
4.6001
Log X + G.S
Dimana :
Log X =
Log X =
=
3,68 * (0,30 * Tp + T 0,3)
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 43
Ro
Tp
Tg + 0,8 Tr.
Tg
0,21 x 0,7 L
Tg
0,40 + 0,058 x L
T0,3
x Tg
Tg
Tr
L < 15 Km.
L > 15 Km.
Metode Gamma I.
Qt
Qp . e(t/k)
Tr
Qp
TB
Dimana :
Qt
Qp
TR
TB
SF
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 44
SN
WF
SIM
JS
hidrolika
sungai
akan
dilakukan
dengan
simulasi
WS2 + (2V22)/2g =
he
C
WS1 + (1V12)/2g + he
= L.Sf + C (2V22)/2g - (1V12)/2g
= 32,6 log ((12,2R)/k)
Dimana :
WS1, WS2
V1, V2
1, 2
= Koefisien kecepatan.
he
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 45
Sf
Grs energi
2V22/2g
he
Muka air
1V12/2g
WS2
WS111
Dasar sungai
tanggul
harus
benar-benar
diselidiki
dan
direncanakan sebaik-baiknya.
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 46
timbunan
khusus
di
luar
lokasi
tanggul
dan
klasifikasi
dalam
tanah
karena
hal
ini
erat
hubungannya
dengan
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 47
itu
termasuk
tinggi
jagaan
untuk
kemungkinan
tanggul
tanah
yang
direncanakan
untuk
mengontrol
Kemiringan Talud
Pada tabel di bawah ini diberikan harga-harga kemiringan talud.
Penggunaan harga-harga tersebut dianjurkan untuk tanggul
tanah homogen pada pondasi stabil yang tingginya kurang dari
5,00 m.
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 48
Klasifikasi Tanah
Kemiringan Sungai
1 : 2.5
1 : 2.0
CL, ML
1 : 3.0
1 : 2.5
CH, MH
1 : 3.5
1 : 2.5
g. Stabilitas Tanggul
Tanggul yang tingginya lebih dari 5,00 m harus di check
stabilitasnya dengan metode stabilitas tanggul yang di
anggap sesuai. Metode perhitungan stabilitas tanggul yang
disarankan sesuai dengan Parameter Bangunan pada KP06.
Apabila tanggul melintas saluran lama, maka dasar tanggul
harus diperlebar di bagian samping luar. Lebar tambahan ini
sekurang-kurangnya sama dengan tinggi tanggul (Hd) di
atas elevasi tanah asli. Bagian atas dasar yang diperlebar
sebaiknya tidak kurang dari 0,30 m di atas elevasi tanah asli
serta kemiringannya harus cukup agar air dapat melimpas
dari tanggul. Kemiringan timbunan tambahan tidak boleh
lebih curam dari kemiringan asli tanggul.
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 49
mencapai
ketinggian
kritis.
Fasilitas
ini
harus
ini
juga
berfungsi
sebagai
tempat
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 50
pemberat
direncanakan
(reverse
sebagai
filter),
pembuang
baik
pangkal
yang
tanggul
Kemiringan Talud
Lindungan.
Lindungan lereng terhadap erosi oleh aliran air, baik yang
berasal dari air hujan maupun air sungai, bisa berupa tipetipe sebagai berikut :
Rumput.
Bronjong.
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 51
pengaruh
perubahan
tataguna
lahan
dengan
a. Bentuk penampang
Penampang umumnya digunakan bentuk:
Trapesium
Segi empat
Untuk perencanaan saluran dianjurkan perbandingan antara lebar dasar
saluran b dan tinggi air h sebagai berikut.
Tabel E. 1 Pendekatan perbandingan dasar dan tinggi saluran.
Q dalam m3/det
b:h
0-0,5
0,5-1,0
1,0-1,5
1,5-3,0
3,0-4,5
4,5-6,0
6,0-7,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
3,5
4,0
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 52
4,5
5,0
R
F
O
c.
F
O
meter Dimana :
R 3S
V
n
m/det
Nilai-nilai koefisien kekasaran Manning selain dari tabel E.2 disajikan pula
pada tabel E.3,E.4, dan E.5.
Tabel E. 2 Koefisien kekasaran Manning (n) sesuai bahan saluran.
Dinding saluran
kayu
Metal
pasangan batu
batu kosongan
Kondisi
papan-papan rata, dipasang rapi
papan-papan rata, kurang rapi/tua
papan-papan kasar, dipasang rapi
papan-papan kasar, kurang rapi/tua
Halus
Dikeling
Sedikit Kurang rata
Plesteran semen
plesteran semen dan pasir
beton dilapis baja
beton dilapis kayu
batu bata kosongan yang baik, kasar
pasangan batu, keadaan jelek
halus, dipasang rata
batu pecah, batu belah, dipasang
semen
kerikil halus, padat
n
0,010
0,012
0,012
0,014
0,010
0,015
0,020
0,010
0,012
0,012
0,013
0,015
0,020
0,013
dalam
0,017
0,020
F - 53
Baik
Type saluran
sekali
I
Baik
Sedang
Jelek
SALURAN BUATAN
II
III
0,017
0,020
0,023
0,025
0,023
0,028
0,030
0,040
0,023
0,030
0,033
0,035
0,035
0,040
0,045
0,045
0,025
0,030
0,035
0,040
0,028
0,030
0,033
0,035
0,020
0,025
0,028
0,030
0,025
0,028
0,030
0,033
0,030
0,033
0,035
0,040
0,033
0,035
0,040
0,045
0,040
0,045
0,050
0,055
0,035
0,040
0,045
0,050
0,045
0,050
0,050
0,060
0,050
0,060
0,070
0,080
15 banyak tumbuh-tumbuhan
0,075
0,100
0,125
0,150
0,050
0,030
0,033
0,035
0,017
0,020
0,025
0,030
18 saluran beton
0,014
0,016
0,019
0,021
0,010
0,011
0,012
0,013
0,013
0,014
0,014
0,015
0,015
0,016
0,016
0,018
SALURAN ALAM
No
1
2
3
4
5
6
Permukaan
kayu
plester semen
beton
batu bata
pasangan batu
batu pecah
Q V .F
Kapasitas saluran ini harus lebih besar daripada debit rencana:
Q V .F Q 0,278.C S .C F .C.I . A
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 54
1. Hukum Bernoulli
Selama aliran drainase bersifat steady yaitu debit pada suatu kurun
waktu
drainase
akan
Garis
dasar
saluran,
menggambarkan
dasar
saluran
terbuka,
kemiringan
garis
muka
air
terhadap
garis
referensi
F - 55
z1 y1
2
1
2
2
v
v
z 2 y2
hf
2g
2g
Dimana:
z
dasar saluran.
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 56
Sebaliknya
jika
secara berangsur-angsur,kemiringan
dasar
diubah
menjadi lebih landai, maka titik pada curva akan lengser perlahanlahan dari d-c-b-a. perubahan ini diikuti oleh peralihan kondisi aliran
dari supercritical-critical-subcritical.
Enersi spesifik adalah ketinggian garis tinggi tekan diukur dari dasar
saluran, sebagai berikut:
E y
v2
Q2
y
2g
2 gA 2
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 57
dE
Q 2 dA
1
0
dy
gA 3 dy
gA 3
lebar aliran
Q2
4. Rumus Manning
Rumus
Manning
yang
memberikan
besarnya
kecepatan
aliran
R 3S
V
n
Di mana:
V
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 58
n
0,013-0,017
0,011-0,016
0,021-0,030
0,011-0,013
0,011-0,013
0,011-0,015
0,014-0,019
0,012-0,018
0,017-0,030
0,016-0,020
0,025-0,033
0,025-0,040
0,050-0,140
0,075-0,150
nkomposit
P n
1, 5
N
P n
1, 5
1 1
P2 n12,5 PN n1N,5
P
Di mana:
nkomposit = koefisien
kekasaran
Manning
untuk
saluran
dengan jenis
bagian
sampai N.
nN
= koefisien kekasaran
Manning
untuk
bagian
saluran
dengan
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 59
menyebabkan
kedalaman
normal
dari
suatu
aliran
sub-critical
bertambah ke arah hilir. Kurva muka air yang terjadi biasa disebut kurva
muka air back-water, seperti diperlihatkan pada gambar F.19.a.
2. Kurva muka air draw-town aliran kritis
Pada gambar F.19.b diperlihatkan suatu aliran kritis (hnormal = hkritis) yang
mengalami pembenduingan di bagian muaranya. Kurva muka air yang
terjadi adalah kurva draw down, yang praktis datar.
3. Kurva loncat air
Pada gambar F.19c suatu aliran kritis (hnormal < hkritis ) yang mengalami
pembendungan. Muka air seolah-olah dipaksa naik ke mercu bendung,
sehingga terjadi loncat air.
Beberapa phenomena pokok yang tampak pada gambar tersebut, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Kurva muka air back water yang merambat naik ke arah hulu
memerlukan tanggul, supaya air tidak tumpah/ meluap di kiri dan
kanan saluran dan menimbulkan banjir. Semakin besar saluran, maka
semakin jauh merambat ke hulu, sehingga backwater ini dapat
dirasakan.
Loncat air hanya terjadi pda aliran super critical yang mengalami
dorongan
untuk
menaikkan
muka
air,
sehingga
melintasi
garis
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 60
Cara ini dimulai dengan membagi saluran atas tampang aliran. Semkain
rapat jarak antar tampang, maka semkai akurat prakiraan muka air
yang akan didapat. Biasanya tampang dibagi atas jarak 50 m,s esuai
dengan jarak station pengukuran topografi yang dilakukan
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 61
S o x y1
v12
v2
y 2 2 S f x ,
2g
2g
S o x E1 E 2 S f x ,
y1
v2
E Spesifik enersi
2g
E 2 E1
So S f
Di mana :
x
Ei
So
Sf
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 62
Sf
n 2v 2
R
Bila besarnya Sf antara tampang 1 dan 2 tidak sama, maka dipakai harga
rata-ratanya.
kependudukan yang
dan
lain-lain.
Data
kependudukan
ini
berguna
dalam
2. Penggunaan Lahan
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui keadaan lahan yang telah
digunakan di lokasi pekerjaan. Lahan dalam suatu pemukiman biasanya
terbagi menjadi dalam 3 bagian, yaitu lahan usaha, lahan pekarangan
dan lahan untuk fasilitas sosial. Produksi pertanian di lokasi pekerjaan
pun perlu diketahui.
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 63
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 64
Pemetaan
Foto
Udara
Untuk
Saluran
Drainase
di
2.
Pendahuluan
pekerjaan,
baik
pada
metoda
intinya
maupun
berisi
rencana
pelaksanaan
rencana
waktu
pelaksanaan.
Perintah
4.
ringkasan
progress/prestasi
sampai
dengan
pertengahan
kemudian
identifikasi
penyebab
utama
apabila
terjadi
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 65
berisi rangkuman
Laporan Ringkas
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
F - 66
Gambar-gambar
bangunan
Spesifikasi Teknis.
F.5.12Diskusi/ Presentasi
Untuk menangani pekerjaan ini wajib mengadakan diskusi dengan tenaga
ahli yang terlibat (intern) maupun
kepada
pilihan,
guna
memperoleh
persetujuan
dan
mengajukan
Konsultan
mengenai
item/produk
pekerjaan
yang
telah
F - 67
bahan-bahan
inception
report
yang
diajukan
oleh
Presentasi ke
Jenis laporan
Tempat Presentasi
Presentasi 1
Laporan Pendahuluan
Presentasi 2
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 68
F.1.
ALUR KEGIATAN.............................................................................................................................1
F.2.
PEKERJAAN PERSIAPAN..................................................................................................................4
F.2.1
Pekerjaan Pendahuluan................................................................................................4
F.2.2
F.2.3
Studi Pendahuluan.........................................................................................................6
F.2.4
F.2.5
F.3.
F.4.
F.4.1
Pengukuran Topografi...................................................................................................9
F.4.2
F.4.3
F.4.4
F.5.
F.5.1
F.5.2
F.5.3
Analisis Hidro-Oceanografi........................................................................................36
F.5.4
F.5.5
Analisa Hidrolika............................................................................................................52
F.5.6
F.5.7
F.5.8
Perencanaan Teknis.....................................................................................................64
F.5.9
F.5.10
F.5.11
F.5.12
Diskusi/ Presentasi...................................................................................................67
DAN
CP...................................................................................................11
F - 69
(USBR, 1978).....................................................................................................................49
Usulan Teknis
Pemetaan Foto Udara Untuk Saluran Drainase
di Kecamatan Bekasi Timur, Barat, Selatan dan Utara
F - 70