Anda di halaman 1dari 5

Mochammad Baihaqi et al., Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Geometri....

Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Geometri Pokok Bahasan Bangun


Datar Berdasarkan Level Berpikir Geometri van Hiele Siswa Kelas VII
SMPN 11 Jember
(The Analysis of Problem Solving on Geometrical Exercise with Plane
Figure as Main Discussion Based on van Hieles Geometrical-Thinking
Level on Grade 7th Students of SMPN 11 Jember)
)

Mochammad Baihaqi, Sunardi, Ervin Oktavianingtyas


Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ)
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: sunardifkipunej@yahoo.com
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir menyelesaikan soal berdasarkan level berpikir geometri
Van Hiele siswa kelas VII SMP yakni siswa pada level 0,1,2 dan 3. Tes yang digunakan terdiri dari dua paket tes. Paket tes
yang pertama terdiri dari 25 soal pilihan ganda diberikan kepada semua siswa kelas VII A untuk mengidentifikasi level
berpikir geometri siswa berdasarkan Van Hiele. Pada hasil tes pertama menunjukkan siswa kelas VII A masih berada pada
level 0, 1, dan level antara 0-1. Beberapa siswa juga menunjukkan masih berada pada level previsualisasi. Pada tahap
previsualisasi dijelaskan bahwa siswa masih belum mampu untuk berpikir geometri. Kemudian siswa diberikan paket tes
kedua yang terdiri dari 3 permasalahan umum yang berkaitan dengan bangun datar dengan tingkat kesulitan berbeda tiap soal
yang berbentuk essay. Tes kedua diberikan pada 5 siswa yang terdiri dari masing-masing 2 siswa tergolong level 0 dan level
1 dan 1 siswa tergolong level antara 0-1. Pengambilan siswa ini berdasarkan hasil tes pertama yang tidak adanya siswa yang
berada pada level 2 dan level 3. Pengambilan 1 siswa pada level antara 0-1 juga berdasarkan pada indikator level berpikir
siswa yang tidak memuat level antara. Hal ini untuk mengetahui kemampuan berpikir siswa pada level antara 0-1.
Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa siswa yang berada pada level 0 hanya mampu pada tahap pengidentifikasian
benda, siswa yang berada di level 0-1 hanya mampu menyelesaikan pada tahap analisis dengan melihat kerumitan soal, siswa
yang berada di level 1 sudah mampu menyelesaikan soal pada tahap analisis.
Kata Kunci: Kemampuan Menyelesaikan Soal, Bangun Datar, Level Berpikir Geometri Van Hiele

Abstract
The purpose of this study is to determine the problem solving ability based on van Hieles geometrical-thinking level on
grade 7th junior high school students who are in level 0, 1, 2, and 3. The test is divided into two packages. There are 25
multiple choice problems in first package which is given to class VIIA to identify the students geometrical-thinking based on
van Hieles. Yet, the result of the first test shows that class VIIA students is in level 0, 1, and level between 0-1. That result
also shows that some students are in pre-visualization level. On this level, students are unable to think geometrically, yet.
Then, the second package - which contains 2 general problems that related to plane figure with different difficultness level
for each problem which are in essay, is given to the students. The second test is given to 5 students which two students for
level 0 and 1 each, and 1 student who is in level between 0-1. The way of choosing of those students is based on the result of
first test which shows that there is no student who is in the second and third level. The choosing of one student who is in
level between 0-1 is also based on the indicator of students thinking level which does not contain a gap level. This decision
is made to determine students thinking ability in level between 0-1. Based on the research, students who are in level 0 only
able to identify the figure, students are in level 0-1 only able to solve on analysis stage with considering the difficulties of the
problems, students who are in level 1 are able to solve the problem on analysis stage.
Keywords: The Ability to Solving Problems , Plane figure, Van Hiele Level Thinking Geometri

. Pendahuluan
Penelitian tentang tingkat berpikir geometri telah banyak
dilakukan. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukan
JURNAL EDUKASI UNEJ 2016, III (2): 1-5

bahwa siswa pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) baru


sampai pada tingkat 0-2 pada teori Van Hiele seperti
penelitian yang dilakukan oleh Burger & Shaughnessy 2 .
Pernyataan ini juga didukung oleh pendapat Walle 5

Mochammad Baihaqi et al., Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Geometri....


yang menyatakan bahwa sebagian besar siswa SMP berada
pada antara tingkat 0 (visualisasi) sampai tingkat 2 (deduksi
informal). Selain itu Budiarto & Sofyana 1
mengemukakan hasil penelitiannya bahwa siswa mempunyai
karakteristik keterampilan yang berbeda-beda untuk setiap
tingkat dalam teori Van Hiele, yaitu antara tingkat 0, tingkat
1, dan tingkat 2. Dalam penelitian ini keterampilan yang
dianalisis adalah keterampilan visual (visual skill),
keterampilan verbal (descriptive skill), keterampilan
menggambar (drawing skill), keterampilan logika (logical
skill), dan keterampilan terapan (applied skill). Dari
beberapa hasil penelitian diatas ini menunjukkan bahwa
siswa dalam tiap tingkat berpikir Van Hiele mempunyai
karakteristik keterampilan yang berbeda-beda, selain itu
siswa membutuhkan keterampilan-keterampilan geometri
yang digunakan untuk memecahkan masalah geometri.Pada
penelitian ini diharapkan dapat menganalisis kemampuan
berpikir siswa beradasarkan level berpikir Van Hiele.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini akan dilakukan
dengan memuat dua soal tes. Tes pertama berbentk pilihan
ganda serta pada tes kedua berbentuk essay.
Berdasarkan teori van Hiele, siswa pada level 0 (visualisasi)
dalam menyelesaikan masalah hanya sampai pada
mengidentifikasi benda. Hal ini didasarkan pada teori van
Hiele 3 yang diperkuat dengan hasil penelitian-penelitian
terdahulu. Kemudian pada siswa pada level 1 (analisis)
dalam menyelesaikan masalah hanya sampai pada analisis
benda atau mampu menjelaskan sifat sifat yang dimiliki
benda 4. Hal ini juga didasarkan pada teori van Hiele
yang diperkuat dengan penelitian-penelitian terdahulu.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif karena data yang diperoleh berupa data
tertulis berupa deskripsi tentang tingkat berpikir geometri
yang kemudian diklasifikasikan berdasarkan teori Van Hiele.
Pada penelitian ini akan dilakukan analisis tentang
kemampuan menyelesaikan soal berdasarkan level berpikir
Van Hieleuntuk siswa kelas VII SMP Negeri 11 Jember.
Penelitian ini akan dilakukan dua tes dengan tes pertama
yang berisi 25 soal pilihan ganda bertujuan untuk
mengidentifikasi level berpikir siswa serta tes kedua yang
terdiri dari 3 soal essay yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan menyelesaikan soal berdasarkan level berpikir
Van Hiele. Tujuan penggunaan soal objektif pada tes
pertama untuk lebih mempermudah melihat level siswa serta
untuk mempermudah pengambilan kesimpulan level siswa
sedangkan tes kedua berbentuk ssoal subjektif bertjuan untuk
lebih memahami proses berpikir dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan yang nantinya akan diperkuat
dengan argumen siswa pada saat penelitian. Pada tes pertama
dilaksanakan kepada 38 siswa kelas VII A sedangkan pada
tes kedua akan diambil 5 siswa yang terdiri dari 2 siswa pada
level 0, 2 siswa pada level 1, dan 1 siswa pada level 0-1.
untuk mempermudah penelitian maka digunakan alur
penelitian seperti berikut.

JURNAL EDUKASI UNEJ 2016, III (2): 1-5

Gambar 1. Alur Kegiatan Penelitian


Dari bagan pada Gambar 1 dapat dijelaskan langkah-langkah
penelitian yaitu:
1) Mulai, pada tahap ini kegiatan awal penelitian dilakukan
dimulai dengan meminta izin kesekolahan serta diskusi
dengan guru matematika berkaitan tentang jadwal
penelitian
2) Penyusunan instrumen penelitian, yang dilakukan pada
langkah ini adalah membuat pedoman wawancara
berdasarkan soal tes kedua yang relevan karena paket
soal diambil dari penelitian terdahulu yang telah valid.
3) Validasi pedoman wawancara, pada tahap ini dilakukan
validasi pedoman wawancara.
4) Penganalisisan data hasil validitas, pada tahap ini
dilakukan analisis hasil validitas. Jika memenuhi kriteria
valid maka akan lanjut pada langkah selanjutnya, jika
tidak akan dilakukan revisi dan uji validitas kembali.
5) Pengumpulan data, dilakukan dengan melakukan tes
pertama yang terdiri dari 25 soal pilihan ganda kepada
semua siswa setelah itu mengambil 5 siswa sebagai
subjek penelitian yang akan diberi tes kedua yang
bertujuan untuk melihat kemampuan menyelesaikan soal
berdasarkan level berpikir Van Hile.
6) Penganalisisan data, pada langkah ini hasil pekerjaan
siswa pada tes kedua beserta wawancara akan dianalisis.
Tujuannya adalah untuk mendiskripsikan kemampuan
menyelesaikan soal berdasarkan level berpikir Van Hiele
siswa kelas VII SMP.
7) Penyimpulan data, Pada tahap ini dilakukan penarikan
kesimpulan terhadap hasil analisis data yang telah
dilakukan pada tahap sebelumnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi, metode tes dan metode wawancara.
1) Dokumentasi.
Metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui dan
mendapatkan daftar nama siswa yang menjadi sampel
penelitian ini yang diperoleh dari guru matematika SMP
kelas VII.
2) Metode Tes
Dalam penelitian ini tes pertama menggunakan tes
objektif untuk menentukan level Van Hiele siswa
sedangkan tes kedua yang digunakan adalah tes subjektif
atau tes essay (uraian) yang bertujuan untuk lebih

Mochammad Baihaqi et al., Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Geometri....


mengetahui kemampuan siswa menyelesaikan
bangun datar berdasarkan level berpikir Van Hiele.

soal

Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan metode penelitian yang telah dilakukan,
didapatkan hasil dan pembahasan sebagai berikut.
1) Hasil Uji Validitas Pedoman Wawancara.
Uji validitas untuk dua paket tes tidak dilakukan karena
untuk paket tes yang pertama diambil dari peneltian
sebelumnya yang bersumber dari penelitian Sunardi, dan
paket tes kedua diambil dari penelitian Herlambang
sehingga pada penelitian kali ini tidak melakukan validasi
paket tes terlebih dahulu. Kedua validator menilai bahwa
semua indikator level berpikir Van Hiele telah tersurat
pada pertanyaan yang akan diajukan pada pedoman
wawancara. Validator 1 memberi saran untuk
menambahkan level 4 rigor, dikarenakan teori Van Hiele
tidak terkait dengan umur. Validator 2 memberi saran
agar pertayaan pada soal harus memakai kata yang baku
dan sama serta penyesuaian kata di lembar pedoman
wawancara. Hasil revisi pedoman wawancara dapat
dilihat pada Lampiran F1. Hasil validasi oleh kedua ahli
dapat dilihat pada Lampiran G1 dan G2
2) Hasil Tes Level Berpikir Van Hiele
Uji tes level berpikir Van Hiele dilakukan pada hari
Selasa, 22 September 2015 pada jam kelima dan keenam.
Pemilihan jam pelajaran yang dipergunakan juga
mempengaruhi semangat anak untuk menyelesaikan
setiap pemasalahan. Pemilihan ini berdasarkan
kemampuan berpikir anak disaat setelah mereka
beristirahat dan mengisi tenaga mereka. Setelah siswa
menjawab soal tes, kemudian jawaban siswa nantinya
disamakan dengan kunci jawaban tes pada lampiran D1.
Kemudian siswa akan dipilih menurut level berpikir Van
Hiele. Penentuan level berpikir Van Hiele didasarkan
pada indikator yang sudah tercantum pada Bab 2.
Berdasarkan indikator tersebut diperoleh beberapa siswa
berada di level 0 dan level 1 serta beberapa siswa masih
ditahap previsualisasi dan di antara level 0 dan level 1.
Karena pada hasil penelitian tidak adanya siswa yang
mampu pada tahap deduksi informal dan deduksi maka
pengambilan subjek berjumlah lima orang diganti dengan
dua subjek diambil dari level 0 dan level 1 sedangkan
satu subjek diambil dari siswa yang masuk diantara level
0-1. Pengambilan dua sampel subjek pada level 0 dan
level 1 bertujuan untuk mempermudah melihat perbedaan
kemampuan berpikir antara subjek pada level 0 atau level
1 sedangkan pengambilan 1 subjek sampel pada level
antara 0- 1 bertujuan untuk melihat kemampuan siswa
pada level 0-1 karena pada Van Hiele tidak ada
keterangan siswa berada pada level 0-1. Untuk siswa
pada tahap previsualisasi tidak dijadikan subjek
penelitian dikarenakan pada tahap previsualisasi tidak
dapat dianalisis kemampuan berpikir Van Hiele siswa.
Selanjutnya secara berturut-turut subjek pada penelitian
ini disebut dengan S1, S2, S3, S4 dan S5.

JURNAL EDUKASI UNEJ 2016, III (2): 1-5

3) Hasil Tes Kemampuan Menyelesaikan Soal berdasarkan


Level Berpikir Van Hiele
Uji tes kemampuan menyelesaikan soal dilakukan pada
hari Sabtu, 10 Oktober 2015 pada jam pulang sekolah.
Pemilihan jam pelajaran yang dipergunakan dipengaruhi
oleh banyak jadwal yaang ada di sekolah yang tidak bisa
dilakukan kegiatan penelitian sedangkan penelitian harus
tetap dijalankan, maka dari itu dipilih jam pulang sekolah
pada hari sabtu yaitu pada pukul 10.10. Setelah dilakukan
tes, satu persatu siswa di wawancara menurut pedoman
wawancara dengan melihat lembar jawaban mereka untuk
melihat keakuratan jawaban dan kemampuan siswa dalam
menjawab soal.
Berdasarkan hal tersebut diperoleh hasil seperti berikut.
Tabel 1. Hasil Tes Kemampuan Menyelesaikan Soal Kedua
Siswa
No Nama Soal 1
Soal 2
Soal 3
1

S1

Mampu
berpikir pada
tahap analisis
dimana sudah
mampu
menunjukkan
sifat benda

Mampu
berpikir pada
tahap visual
dimana sudah
mampu
menyebutkan
nama bangun
dengan benar

Mampu
berpikir
pada tahap
visual
dimana
sudah
mampu
menyebutka
n nama
bangun
dengan
benar

S2

Mampu
berpikir pada
tahap visual
dimana sudah
mampu
menyebutk an
nama bangun
dengan benar

Mampu
berpikir pada
tahap analisis
dimana sudah
mampu
menunjukkan
sifat benda

Mampu
berpikir pada
tahap visual
dimana sudah
mampu
menyebutka n
nama bangun
dengan benar

S3

Mampu
berpikir pada
tahap analisis
dimana sudah
mampu
menunjukkan
sifat benda

Mampu
berpikir pada
tahap edukasi
informal
meskipun
dengan
pengarahan
pola
pikir
siswa
oleh
peneliti

Mampu
berpikir pada
tahap visual
dimana sudah
mampu
menyebutkan
nama bangun
dengan benar

S4

Mampu
berpikir pada
tahap analisis
dimana sudah
mampu
menunjukk an
sifat benda

Mampu
berpikir
pada tahap
deduksi
informal
meskipun
dengan
pengarahan
pola
pikir
siswa oleh

Mampu
berpikir pada
tahap visual
dimana sudah
mampu
menyebutka n
nama bangun
dengan benar

Mochammad Baihaqi et al., Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Geometri....


peneliti
5

S5

Mampu
berpikir pada
tahap deduksi
informal
meskipun
dengan
pengarahan
pola
pikir
siswa
oleh
peneliti

Mampu
berpikir
pada tahap
deduksi
dengan
ditunjukkan
dengan pola
berpikir
siswa serta
penjelasan
kepada
peneliti

Mampu
berpikir pada
tahap analisis
dimana sudah
mampu
menunjukka n
sifat benda

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
Berdasarkan hasil tes pertama yang diberikan menunjukkan
hasil kemampuan berpikir geometri Van Hiele yang berbedabeda tiap siswa. Beberapa siswa sudah mampu untuk berpikir
geometri Van Hiele pada level analisis sedangkan yang lain
masih ada yang masih tahap previsualisasi atau masih belum
bisa berpikir geometri. Hasil tes menunjukkan 7 siswa berada
pada level previsual, 17 siswa pada level 0, 10 siswa berada
pada level antara 0-1 dan 4 siswa berada pada level 1.
Berdasarkan hasil tersebut diambil 5 siswa dengan 2 siswa
dari level 0, 2 siswa dari level 1 serta 1 siswa dari level 0-1.
Setelah itu dilakukan tes kembali kepada kelima siswa
tersebut untuk mengetahui kemampuan berpikir siswa pada
levelnya yang kemudian dilakukan wawancara untuk lebih
mengetahui kemampuan berpikir siswa.
1) Analisis berpikir Van Hiele pada siswa level 0
Berdasarkan hasil tes kedua yang diberikan pada siswa
level 0 menunjukkan kemampuan menyelesaikan soal
siswa hanya pada mengidentifikasi nama bangun. Hal ini
sesuai dengan indikator level visual pada Van Hiele
dimana siswa hanya bisa mengidentifikasi nama benda
meskipun diberikan permasalahan pada tingkat berbeda.
Hal ini diperkuat ketika wawancara berlangsung yang
menunjukkan kemampuan berpikir siswa yang masih
tidak dapat menganalisis sifat benda.
2) Analisis berpikir Van Hiele pada siswa level 0-1
Berdasarkan hasil tes kedua yang diberikan pada siswa
level 0-1 menunjukkan hasil yang berbeda pada tiap
permasalahannya. Pada permasalahan yang mudah siswa
level 0-1 mampu menjawab pada level deduksi informal
akan tetapi hal ini berbeda ketika diberikan permasalahan
lainnya. Pada permasalahan yang sedang siswa level 0-1
mampu berpikir pada level analisis sedangkan pada
permasalahan yang sulit siswa level 0-1 hanya mampu
berpikir pada tahap visualisasi. Hal ini tidak sesuai
dengan level Van Hiele karena pada level Van Hiele
tidak ada keterangan siswa level 0-1 sehingga membuat
peneliti tidak dapat mengambil kesimpulan siswa level 01 masuk pada level 0 ataukah ke level 1. Begitupun
dilihat dari hasil wawancara yang telah dilakukan
menunjukkan siswa level 0-1 tidak dapat dikatakan
mampu berpikir visual ataupun analisis.
JURNAL EDUKASI UNEJ 2016, III (2): 1-5

3) Analisis berpikir Van Hiele pada siswa level 1


Berdasarkan hasil tes kedua yang diberikan siswa level 1
dapat dikatakan sudah mampu pada level analisis. Hal
ini ditunjukkan dengan hasil tes kedua yang terlihat
sudah mampu menunjukkan sifat-sifat bangun dari tiap
permasalahan. Akan tetapi ketika dihadapkan dengan
soal yang mudah siswa level 1 cenderung bisa
mengerjakan sampai pada tahap deduksi sedangkan
untuk soal yang dikategorikan sedang siswa level 1 bisa
mengerjakan pada tahap deduksi informal.
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai
analisis kemampuan menyelesaikan soal geometri bangu
ruang sisi datar berdasarkan level berpikir van Hiele siswa
kelas VII Smp didapatkan saran sebagai berikut.
a) Bagi peneliti selanjutnya, siswa harap dikondisikan
dengan baik sehingga penelitian berjalan lancar dan
tenang.
b) Berusaha mencari literatur sebanyak-banyaknya guna
lebih memperdalam penguasaan materi serta pemahaman
tiap level pada van Hiele.
c) Berusaha untuk tidak membatasi level yang akan
digunakan pada penelitian dikarenakan pada penelitian
van Hiele ini tidak terkait dengan umur.
d) Bagi guru matematika,diharapkan dengan adanya
penelitian ini guru dapat mempelajari serta membiasakan
siswa untuk menyelesaikan permasalahan yang sejenis.
e) Diharapkan juga untuk dapat meningkatkan kemampuan
berpikir
geometri
siswa
terdapat
penyelesain
permasalahan geometri yang sejenis sehingga lebih
membantu siswa untuk mempermudah pemahaman
permasalahan sejenis.
f) Diharapkan untuk pembelajaran yang diberikan oleh guru
untuk lebih membantu siswa dalam memahami bentukbentuk geometri serta memberikan pembelajaran tentang
konsep-konsep dasar geometri.
Ucapan Terima Kasih
Paper disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
sarjana (S1) pada Program Studi Pendidikan Matematika,
Universitas Jember. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada pembimbing pertama dan pembimbing kedua yang
telah meluangkan waktu, pikiran, serta perhatiannya disaat
bimbingan dan pengarahan demi terselesainya skripsi ini.
Daftar Pustaka
[1] Budiarto, Mega T. dan Sofyana, Aisia U. 2013. Profil Keterampilan
Geometri Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Geometri
Berdasarkan Level Perkembangan Berpikir Van Hiele (Jurnal).
Surabaya: UNESA.
[2] Buger, Williams F. & Shaughnessy, J. Michael. 1986a. Characterizing
The Van Hiele Levels of Development in Geometry. Journal for
Research in Mathematics Education, January, Vol.17, no. 31 48.
[3] Crowley, Mary L. 1987. "The Van Hiele Model of the Development of
Geomemc Thought." In Learning and Teaching Gemretry, K-12, 1987
Yearbook of the National Council of Teachers of Mathematics, edited
by Mary Montgomery Lindquist. Reston, Va.: National Council af
Teachers af Mathematics, pp.1-16.

Mochammad Baihaqi et al., Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Geometri....


[4] Usiskin, Zalman. 1982. Van Hiele Levels and Achievement in
Secondary School Geometry. CDASSG Project. National Inst. of
Education (ED), Washington, DC: Chicago Univ., Ill.
[5] Walle, Van De. 1994. Elementary School Mathematics. New York:
Longman.

JURNAL EDUKASI UNEJ 2016, III (2): 1-5

Anda mungkin juga menyukai