Anda di halaman 1dari 7

RADIOFARMASI TUNGSTEN-188 (188W/188Re)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Radionuklida tungsten-188 (188W) adalah suatu isotop dari unsur wolfram yang
tidak stabil, mempunyai waktu paruh yang panjang yaitu 69,4 hari dan meluruh dengan
memancarkan partikel - membentuk radionuklida anak Renium-188 (188Re), sehingga
radionuklida

188

W sering disebut sebagai radionuklida induk dari radionuklida

banyak digunakan di bidang medis untuk terapi kanker. Radionuklida

188

Re yang

188

Re merupakan

radioisotop bebas pengemban yang memancarkan partikel beta kuat yang digunakan untuk
tujuan terapi kanker, dan memancarkan radiasi sinar gamma yang dapat memberikan
gambar yang ideal pada kamera gamma saat pencitraan tumor, serta mempunyai sifat kimia
yang mirip dengan Teknesium (Tc) karena berada dalam golongan yang sama di sistem
berkala (golongan VII), sehingga metode penandaan sediaan radiofarmaka dengan
teknesium diharapkan bisa juga dipakai untuk renium (Sriyono dkk, 2013).
Ketertarikan terhadap penggunaan radionuklida

188

Re untuk radioimunoterapi

(RAIT) tumor-spesifik antibodi, telah menjadi perhatian dalam pengembangan pre-klinis


radiofarmasi yang baru. Satu keuntungan yang utama adalah tersedianya jenis-jenis sistem
generator 188W/188Re untuk menghasilkan 188Re ( T1/2 = 16,9 jam ). Renium-188 meluruh bisa
mencapai maksimum mengemisikan energi beta yang cocok untuk RAIT. Selain itu
radionuklida

188

Re juga mengemisikan energi gamma yang cocok untuk pencitraan dengan

gamma kamera. Pencitraan akan memberikan suatu evaluasi biodistribusi dari senyawa
bertanda

188

Re untuk evaluasi dosis radiasi dan untuk mengoptimasi keefektifan nilai

pengobatan dari jaringan tertentu dengan spesifik (Setiawan dkk, 2012).


Banyak sediaan radiofarmaka bertanda
diantaranya adalah
sinovektomi,

188

188

Re yang telah dikembangkan untuk terapi

188

Re-HEDP untuk paliatif nyeri tulang,

Re-Antibodies untuk terapi tumor dan

188

Re-Sn Colloid untuk

188

Re-Perrhenate untuk menghambat

restenosis pada pembuluh jantung setelah PTCA-Liquid-filled Balloon catheter. Sebagai


radionuklida induk, 188W bisa diproduksi dengan mengaktivasi sasaran 186W diperkaya

hingga 96% di dalam reaktor nuklir yang mempunyai fluks neutron tinggi 8-10 x 10 14
n/cm2/detik melalui reaksi penangkapan neutron ganda : 186W(n) 187W(n) 188W seperti pada
gambar 1 (Sriyono dkk, 2013).

186

(n,)

187

(n,)

188

-Decay
69,4 days
188

-Decay

Re

188

OS

16.9 days

Gambar 1. Reaksi penangkapan neutron ganda pada proses produksi

188

W dan

peluruhannya.
Renium-188 dipisahkan dari
absorben

alumina

(188W

188

dikaitkan

W dengan mengelusikan NaCl 0,9% melalui


sebagai

asam

tungstat)

atau

berupa

Ti188W2O7(OH)2.2H2O atau Zr188W2O7(OH)2.2H2O sebagai matriks generator


Apabila

188

bersama

188

gel

188

W/188Re.

Re yang diberikan kepada pasien dalam keadaan tidak murni (188W dilepas
Re pada waktu elusi), maka dapat meningkatkan dosis radiasi yang diabsorbsi

oleh pasien tersebut. Di dalam radiofarmasi sediaan renium-188 untuk aplikasi klinik, maka
tingkat pelepasan 188W induk harus ditentukan setelah waktu elusi generator dilakukan, atau
sebelum 188Re diberikan kepada pasien.

BAB II
METODOLOGI
2.1 Bahan dan Peralatan
Serbuk tungsten metal (W-metal) diperkaya

186

W 99,97% sebagai sasaran iradiasi,

bahan kimia Sodium hidroksida dan Hidrogen peroksida 30% adalah pro analisis. Ampul

kuarsa untuk mengemas serbuk dan bahan alumunium derajat nuklir, sedangkat peralatan
gelas yang digunakan dari pyrex.
Untuk penimbangan digunakan timbangan analitik, fasilitas hotcells yang
dilengkapi dengan master slave manipulator untuk proses penanganan dan pelarutan
sasaran

teriradiasi,

pengukuran

radioaktivitas

188

Re

dan

pengukuran

kemurnian

radioaktivitas 188Re dan pengukuran kemurnian radionuklida digunakan spektrometer


gamma yang dilengkapi dengan multi channel analyzer, detector Germanium kemurnian
tinggi GAMMA-X HPGe, DSPEC-LF digital -ray spectrometer, pendingin detector XCOOLERII dan UPS Model : NTP-1000 5000 L. Spektrometer gamma tersebut telah
dikalibrasi dengan sumber standar

152

EU,

133

Ba,

137

Cs dan

60

Co.Untuk menentukan

kemurnian radiokimia digunalam Imaging Scanner AR-2000 dari BIOSCAN, sedangkan


untuk penentuan waktu paro digunakan dose calibrator ATOMLAB 100.
2.2 Cara Kerja
2.2.1 Preparasi Radioisotop 188W
Sasaran dikemas dalam ampul kuarsa dan ditutup dengan cara pengelasan kaca
kemudian dikemas lagi dalam iner capsule dari bahan aluminium derajat nuklir dan diuji
kebocorannya dengan car uji gelembung (bubble test). Setelah dinyatakan tidak bocor, iner
capsule tersebut dimasukkan ke dalam kapsul iradiasi dari bahan aluminium derajat nuklir
kemudian diserahkan ke PRSG-BATAN untuk diiradiasi dengan melampirkan isian
formulir permohonan iradiasi dan sertifikat hasil uji kebocoran. Selanjutnya kapsul iradiasi
diiradiasi di fasilitas iradiasi CIP (Central Irradiation Position) Reaktor G.A. Siwabessy
selama 15 hari pada daya 15MW.
Pasca iradiasi, sasaran dibiarkan selama 20 hari untuk menghilangkan radioisotop
187

W yang terbentuk sehingga hanya tinggal

188

W dan anak luruhnya

188

Re. kemudian

sasaran teriradiasi dikeluarkan dari kemasan kapsul iradiasi dan dilarutkan dengan larutan
H2O2 30% dan larutan NaOH 4N sambil dipanaskan di bawah titik didihnya. Setelah
sasaran teriradiasi larut sempurna, larutan sodium tungstat didinginkan hingga temperatur
kamar kemudian diukur volume totalnya menggunakan syringe. Selanjutnya larutan
tungstat dicuplik dan dicacah menggunakan spektrofotometer gamma untuk menentukan

total radioaktivitas

188

W dan

188

Re yang diperoleh serta kandungan logam tungsten dalam

larutan untuk menentukan aktifitas jenis radioisotop 188W.


Larutan tungstat diatur pH-nya dengan menambahkan larutan HCl 2M sedikit demi
sedikit sambil dilakukan pengadukan hingga pH larutan menjadi 3,5. Selanjutnya larutan
sodium tungstat disimpan dalam botol bertutup yang telah diberi tanda Larutan
Na2188WO4 danTanggal.
2.2.2

Preparasi Kolom Alumina Asam


Ditimbang sebanyak 4,0 g serbuk alumina (Al2O3) asam yang telah dicuci dengan

air demin dan dipanaskan pada temperatur 150oC selama 5 jam dituang ke dalam gelas piala
kemudian ditambahkan air demin secukupnya. (jumlah alumina disesuaikan dengan jumlah
tungsten yang akan diserapkan, kapasitas serap alumina diasumsikan 80 mg W/g alumina).
Alumina tersebut dipindahkan/di-loading ke dalam kolom gelas fritted ukuran diameter
dalam 10 mm x panjang 100 mm yang telah diberi glass wool dibagian atas frit. Setelah
semua alumina diloading ke dalam kolom, kemudian ditambahkan glass wool di bagian
atas alumina dan selanjutnya kedua ujung kolom fritted ditutup dengan karet septa 20 mm
dan di-crimp dengan aluminium seal 20 mm.
Kolom alumina tersebut dicuci/dielusi dengan 10 ml larutan HCl 1M kemudian
dielusi lagi dengan air demin sampai pH eluat 3 4. Kolom dielusi lagi dengan 15 ml
larutan salin (NaCl 0,9%) yang telah diatur pHnya menjadi 3 3,5. Larutan sodium tungstat
yang telah diatur pH=3,5 di-loading ke dalam kolom alumina, kemudian eluatnya
ditampung dalam botol limbah dan dicuplik lalu dicacah dengan spektrometer gamma
untuk menentukan radioaktifitas radionuklida 188W yang lolos.
Selanjutnya kolom dielusi dengan 20 ml larutan salin pH = 3,5 dan eluatnya
ditampung kemudian dicuplik dan dicacah untuk menentukan aktifitas
188

188

Re dan lolosan

W. Pada saat akhir elusi dengan 20 ml larutan salin dicatat waktunya sebagai titik awal

(t0) pertumbuhan 188Re.


2.2.3

Preparasi Kolom Generator 188W/188Re

Kolom generator

188

W/188Re berbasis alumina yang telah disiapkan, selanjutnya

dirakit ke dalam container (Prototipe Generator Radioisotop Terapi

188

W/188Re Berbasis

Alumina) dengan membuka casing-nya dan kemudian kolom generator 188W/188Re


Berbasis Alumina dimasukkan ke dalam container yang ada di dalam prototipe tersebut.
Setelah perakitan prototipe generator radioisotop terapi

188

W/188Re Berbasis Alumina

selesai, selanjutnya dibiarkan selama 4-5 hari untuk masa pertumbuhan radioisotop
Setelah masa pertumbuhan

188

Re tercapai, generator radioisotop terapi

188

Re.

188

W/188Re Berbasis

Alumina dielusi dengan 10 ml larutan NaCl 0,9% dalam vial melalui jarum penghubung ke
dalam kolom alumina untuk mengeluarkan larutan

188

Re hasil peluruhan

188

W dan

ditampung dalam vial produk yang terhubung dari kolom alumina yang berada di dalam
prototipe generator 188W/188Re Berbasis Alumina.

BAB III
PEMBAHASAN
Prototipe generator radioisotop terapi 188W/188Re berbasis alumina dan diiradiasi 300
mg sasaran W-metal diperkaya hingga 99,79%

186

W di reaktor G.A. Siwabessy yang

mempunyai fluks neutron 1,2 x 1014 n/cm2/detik selama 13,8 hari dengan 3 kali shutdown

diperoleh 1,6 ml larutan radionuklida 188W dalam bentuk sodium tungstat (Na2188WO4) yang
berwarna kuning jernih dengan pH=13 dan tingkat keradioaktifan 2,32 mCi dengan
aktifitas jenis 0,008 Ci/g W pada saat pengukuran dan diperoleh yield 188W sebesar 34,38%
dari perhitungan teroritis. Disamping itu juga telah berhasil memisahkan radioisotop terapi
188

Re dari radioisotop induknya (188W) dengan metode kolom kromatografi dalam sistem

generator radioisotop terapi 188W/188Re berbasis alumina. Hasil pemantauan terhadap kinerja
prototipe generator radioisotop terapi

188

W/188Re berbasis alumina Selama tiga bulan, telah

diperoleh radioisotop 188Re bebas pengemban dengan spesifikasi sebagai berikut :

Radioisotop

(Na2188ReO4) yang jernih tidak berwarna


pH larutan 5,5
Yield 188Re rata-rata 81,31%
Kemurnian Radionuklida 100% (Pengotor radionuklida 188W tidak terdeteksi)
Kemurnian Radiokimia rata-rata 98,35%

188

Re bebas pengemban dalam bentuk larutan sodium perenat

Pembuatan prototipe generator radioisotop terapi

188

Re dari

188

W berbasis alumina

beserta kinerjanya telah berhasil dilakukan.


Radioisotop

188

Re adalah radionuklida bebas pengemban yang mempunyai waktu

paruh (t) 17 jam, pemancar partikel beta energi tinggi 2,12 MeV dan diperoleh dari sistem
generator

188

W/188Re berbasis alumina yang banyak digunakan di kedokteran nuklir untuk

tujuan terapi, oncology, dan intervensi radiology/cardiology. Disamping itu

188

Re juga

memancarkan sinar gamma pada energi 155 keV yang bisa terdeteksi oleh kamera gamma
untuk pencitraan (imaging), biodistribusi, atau studi dosis radiasi yang terserap oleh pasien
pada saat penyinaran atau terapi.
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan, D. & Hastiawan, I. 2015, Karakteristik Re-188 Hidroksiapatit Untuk
Sinovektomi Radiasi, Chimica et Natura Acta, Vol.[3](1):1-5
Setiawan dkk. 2012, Penggunaan SepPaks Alumina Sebagai Alat Uji Kualitas Sistem Gel
Generator Tungsten-188/Renium-188, J. Manusia dan Lingkungan, Vol.[19](1):66
73.

Sriyono dkk. 2013, Pembuatan Radionuklida 188W Melalui Reaksi Aktivasi Neutron
Terhadap Sasaran Logam Tungsten Diperkaya, Prosiding Seminar Penelitian dan
Pengelolaan Perangkat Nuklir, Yogyakarta, Indonesia.
Sriyono dkk. 2013, Pemisahan Radioisotop 188Re dari Radioisotop 188W melalui Kolom
Generator 188W/188Re Berbasis Alumina, Journal of Radioisotopes and
Radiopharmaceutical, Vol.[16](1): 1-10

Anda mungkin juga menyukai