Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ALAT DAN MESIN PENGOLAHAN

Vacum dryer

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

NAMA : MEVI WAIRATA


NIM : 2014-57-041
PRODI : THP

UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
FAKULTAS PERTANIAN
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
alat dan mesin pengolahan Vacun dryer dapat tersusun hingga selesai .
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ambon, 16 November 2016

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Vacum dryer
2.2 Fungsi Vacum dryer
2.3 Kelebihan dan kekurangan Vacum dryer
2.4 Prinsip kerja Vacum dryer
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pengeringan adalah pemisahan sejumlah kecil air dari suatu bahan sehingga mengurangi
kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima,
menggunakan panas. Pada proses pengeringan ini air diuapkan menggunakan udara tidak jenuh
yang dihembuskan pada bahan yang akan dikeringkan. Air (atau cairan lain) menguap pada suhu
yang lebih rendah dari titik didihnya karena adanya perbedaan kandungan uap air pada bidang
antar-muka bahan padat-gas dengan kandungan uap air pada fasa gas. Gas panas disebut medium
pengering, menyediakan panas yang diperlukan untuk penguapan air dan sekaligus membawa air
keluar. Air juga dapat dipisahkan dari bahan padat, secara mekanik menggunakan cara
pengepresan sehingga air keluar, dengan pemisah sentrifugal, dengan penguapan termal ataupun
dengan metode lainnya. Pemisahan air secara mekanik biasanya lebih murah biayanya dan lebih
hemat energi dibandingkan dengan pengeringan.
Kendala dalam hal peningkatan produksi salah satunya disebabkan oleh proses
pengeringan, karena masih mengandalkan sinar matahari. Sehingga ketergantungan pada kondisi
iklim saat pengeringan, menjadikan persoalan tersendiri. Ini mengakibatkan tidak bisa
mengoptimalkan kapasitas produksi, karena proses pengeringan tergantung pada intensitas
cahaya matahari, yang memerlukan tempat yang sangat luas. Selain itu, higienis produk juga
menjadi faktor yang tidak diperhatikan oleh mitra. Selama ini mitra melakukan proses penurunan
kadar air pakan dengan menjemur di bawah sinar matahari selama lebih kurang 3-4 hari. Proses
pengeringan secara konvensional yang dilakukan memiliki beberapa kelemahan yaitu rendahnya
higienitas produk, konsumsi waktu pengeringan dan intensitas matahari yang tidak merata
sepanjang hari. Hal ini mempengaruhi proses produksi yang menurunkan kualitas produk.
Tujuan pengeringan untuk mengurangi kadar air bahan sampai batas perkembangan
organisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau bakteri
terhenti sama sekali. Dengan demikian bahan yang dikeringkan mempunyai waktu simpan lebih
lama.
1.2 Rumusan masalah
A. Pengertian Vacum dryer

B. Fungsi Vacum dryer


C. Kelebihan dan kekurangan Vacum dryer
D. Prinsip kerja Vacum dryer
1.3 Tujuan penulisan
Mengetahui pengertian dari vacuum dryer , Fungsi Vacum dryer , Kelebihan dan
kekurangan Vacum dryer , Prinsip kerja Vacum dryer

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Vacum dryer
Vakum berasal dari bahasa latin, vacuus, artinya kosong. Jadi vakum artinya
menghampakan suatu ruangan atau suatu kemutlakan dibawah nol tekanan. Sitem ruang hampa
dikepung oleh atmospir bumi. Untuk meciptakan ruang hampa diperlukan pompa untuk
mengeluarkan udara keluar dari system. Kebutuhan ini merupakan arti pekerjaan dasar dari
vakum

.
Gambar vacuum dryer
Analisa termodinamika hanya memperhatikan nilai tekan mutlak. Akan tetapi,
kebanyakan piranti pengukuran tekanan hanya menunjukkan tekanan ukur (gauge) yakni
perbedaan tekanan mutlak suatu sistem dan tekanan mutlak atmosfer. Pengukuran bumbungbourdon, misalnya, mengukur tekanan relatif terhadap atmosfer sekeliling. Konversi dari tekanan
ukur ketekanan mutlak didapatkan dengan
hubungan berikut.
P(mutlak) = P(ukur) + P(atm)
Untuk pengeringan padatan berbentuk butiran atau sluri, pengering vakum dengan
berbagai rancangan mekanis telah tersedia secara komersial. Pengeringan jenis ini lebih mahal
dari pada pengering bertekanan atmosfir tetapi sesuai untuk bahan yang sensitif panas dan
memerlukan pemulihan pelarut atau jika ada rasio kebakaran atau ledakan. Pencampuran
berbentuk kerucut tunggal atau ganda dapat diterapkan untuk pengeringan denagn pemanasan
selimut bejana dan pemakuman untuk mengeluarkan uap air. Gambar menunjukkan dua
pengering vakum yang tersedia dipasar. Pengering vakum jenis pedal cocok untuk bahan seperti
lumpur sedangkan pengering vakum jenis sabuk cocok untuk bahan berbentuk pasta.
Mesin vacum drying adalah mesin pengering dengan menggunakan teknologi vacuum.
Proses pengeringan produk diatur pada suhu yang dikehendaki, disertai dengan proses vacuum
untuk mempercepat pengeringan.Mesin vacuum drying ini biasanya digunakan untuk produk
yang dikeringkan harus dengan suhu rendah, agar gizi tidak rusak.
Vacum drying ini bermanfaat untuk pengeringan sayur-sayuran dan produk lainnya sesuai
dengan keinginan Anda. Mesin ini digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain

mengeringkan sayur-sayuran pada suhu tidak terlalu tinggi, sehingga nilai gizi tidak hilang.
Mesin ini juga bisa digunakan untuk produk makanan
2.2 Fungsi Vacum dryer
Fungsi mesin vacuum drying (pengering vakum) adalah mengeringkan produk pada
suhu rendah secara constant (suhu bisa diatur)

2.3 Kelebihan dan kekurangan Vacum dryer


Keuntungan: suhu lebih rendah
Kerusakan karena panas dapat dikurangi
Tidak terjadi oksidasi selama pengeringan Bahan yang dikeringkan: cairan, pasta, tepung,
produk dalam bentuk irisan
Keuntungan dalam pengeringan vakum didasarkan pada kenyataan
bahwa penguapan terjadi lebih cepat pada tekanan rendah daripada tekanan
tinggi. Panas yang dipindahkan dalam pengeringan vakum pada umumnya
secara konduksi, kadang kadang secara pemancaran (Nasution, 1982).
Sesuai dengan namanya, proses ini dilakukan pada kondisi vakum.
Cara ini digunakan untuk mengeringkan bahan bahan yang peka terhadap
suhu atau bahan yang mudah teroksidasi (Geankoplis, 1983). Selain
keuntungan tersebut, kelemahan oven vakum adalah biaya operasinya relatif
mahal karena memerlukan peralatan pendukung, seperti pompa vakum,
ejektor, dan kondensor (Loesecke, 1955).
Keuntungan lain:
-

Waktu pengeringannya cepat


Meminimalkan hilangnya bau

Produk yang hilang sedikit


Produk tidak teroksidasi
Tidak ada tekanan mekanik
Memungkinkan pelarut kembali
Temperaturnya rendah
Energi yang digunakan sedikit
Sistemnya tertutup
Tidak menibulkan polusi pada lingkungan
Reaksi milard dapat dikendalikan
Produk dapat langsung kering

2.4 Prinsip kerja Vacum dryer


Prinsip kerja dari pengering vakum (vacuum belt drying):
Konsentrat yang bisa dipompa secara merata digunakan pada belt dengan alat pemercik berputar
(satu untuk masing-masing sabuk) pada suhu dan konsentrasi konstan. Ruang hampa di mana
pasta ini meninggalkan alat pemercik yang memiliki efek yang diinginkan dan menyebabkan
Pasta untuk memiliki konstituensi berbusa seperti yang diendapkan sebagai lapisan yang relatif
tinggi pada sabuk. Ini memberikan kondisi yang paling menguntungkan untuk panas dan transfer
material untuk mengeringkan produk menjadi bentuk yang mudah dilepaskan dari poros batang.
Peluncur Sabuk di atas piring pemanas, yang dibagi menjadi zona pemanasan individu. Zona
terakhir biasanya berfungsi untuk mendinginkan produk. Bahan kering dimasukkan turun di
ujung sabuk dan ditransfer ke kran pembuangan otomatis.
Ekspansi penyediaan panas yang untuk sampel:
-

Pengeringan sampel dalam temperatur yang sensitiv


Pengeringan sampel yang berisi pelarut

BAB III
KESIMPULAN

1 Pengeringan adalah pemisahan sejumlah kecil air dari suatu bahan sehingga mengurangi
kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima,
menggunakan panas.
2. Kriteria pemilihan alat pengering adalah sifat bahan yamg dikeringkan, keadaan bahan yang
dikeringkan, sifat cairan yang ada dalam bahan, cara pengoperasianya kontinu atau batch, dan
banyaknya bahan yang akan dikeringkan.

3. Faktor- faktor yang mempengaruhi pengeringan adalah luas Permukaan, perbedaan suhu dan
udara sekitar, kecepatan aliran udara, tekanan udara dan kelembapan udara.
4. Mesin vacum drying adalah mesin pengering dengan menggunakan teknologi vacuum. Proses
pengeringan produk diatur pada suhu yang dikehendaki, disertai dengan proses vacuum untuk
mempercepat pengeringan.Mesin vacuum drying ini biasanya digunakan untuk produk yang
dikeringkan harus dengan suhu rendah, agar gizi tidak rusak.
5. Mekanisme keluarnya air dari dalam bahan selama pengeringan adalah sebagai berikut: Air
bergerak melalui tekanan kapiler, Penarikan air disebabkan oleh perbedaan konsentrasi larutan
disetiap bagian bahan, Penarikan air ke permukaan bahan disebabkan oleh absorpsi dari lapisanlapisan permukaan komponen padatan dari bahan, Perpindahan air dari bahan ke udara
disebabkan oleh perbedaan tekanan uap.

DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Drying_(food)
http://science.jrank.org/pages/2814/Food-Preservation.html diakses tanggal 14 Juni 2011
Hudaya, Saripah. Pelatihan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Pengolahan dan
Pengawetan

Pangan.

http://www.gogreen.web.id/2008/04/pengawetan-dengan-cara-

pengeringan.html diakses pada tanggal 14 juni 2011


Lesman. 2010. Tehnik dan Teknologi Pengawetan pada Makanan. Diakses tanggal 14 juni 2011

Sawitri, Asti dan Ade Esa N. 2010. Pengawetan Pangan/Makanan Dengan Teknologi
Pengeringan. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati
Syamsir E. 2008. Prinsip dan Teknik Pengawetan Makanan (Pangan). Diakses pada tanggal 14
Juni 2011

Anda mungkin juga menyukai