Bab I Fix TBT
Bab I Fix TBT
1.1.
analisa
kekuatan
yang
tepat
untuk
perancangan
dan
proses
manufakturnya.
Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground mining) adalah
metode penambangan yang segala kegiatan atau aktifitas penambangannya
dilakukan di bawah permukaan bumi dan tempat kerjanya tidak langsung
berhubungan dengan udara luar. Tambang bawah tanah ini dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu :
1. Metode tanpa penyanggaan (Open Stope Method)
2. Metode dengan penyanggaan (Supported Stope Method)
3. Metode ambrukan (Caving Method)
Rahmatan Syaifullah
H1C113026
1.2.
(Anonim, 2016)
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari praktikum tambang bawah tanah adalah
1.
2.
3.
4.
1.3.
1.3.1.
sebagai berikut:
Mengetahui tentang sejarah tambang bawah tanah di Indonesia
Mengetahui tentang pengertian tambang bawah tanah
Mengetahui dan memahami faktor tambang bawah tanah
Mengetahui bagian-bagian tambang bawah tanah
Dasar Teori
Sejarah Tambang Bawah Tanah
Tambang adalah suatu proses untuk mendapatkan material yang terkandung
di dalam Bumi. Pertambangan itu sendiri mempunyai karakteristik yaitu tidak dapat
diperbaharui karena mempunyai resiko yang relatif tinggi dan pengusahaannnya
mempunyai dampak lingkungan baik fisik dan sosial dibandingkan pengusahaan
komoditi lainnya. Pertambangan meliputi upaya pencarian, penggalian, pengolahan,
pemanfaatan dan penjualan bahan galian yang terdiri dari mineral, batubara, panas
bumi, dan migas. Operasi penambangan meliputi kegiatan pemboran dan
peledakan yang dilakukan untuk memecah batuan, pemuatan dan pengangkutan,
atau dapat juga ditambahkan proses peremukan bijih untuk menghasilkan ukuran
yang sesuai.
Sejak zaman kolonial Belanda berkuasa di Indonesia, tambang batubara di
Tanjung Enim sudah dimulai, tepatnya pada tahun 1919. Saat itu penambangan
batubara masih menggunakan metode konvensional. Metode penambangan
terbuka atau dikenal dengan istiah open pit mining di daerah Tambang Air Laya
sebagai tempat awal pengoperasian. Setelah era penambangan terbuka, baru pada
sekitar tahun 1923 metode penambangan bawah tanah (underground mining)
digunakan. Metode penambangan bawah tanah ini beroperasi sampai pada tahun
1940. Pada masa itu hasil pertambangan baru digunakan untuk kepentingan energi
industri dan transportasi bagi pemerintah Hindia-Belanda yang berkuasa pada saat
itu. Baru pada tahun 1938 produksi batubara digunakan juga untuk kepentingan
komersial dengan menjadi komoditi perdagangan. Ketika pemerintah kolonial
Belanda sudah tidak lagi berkuasa di Indonesia, terjadi usaha untuk mengubah
status tambang yang sebelumnya merupakan milik VOC (perusahaan dagang
Belanda swasta) menjadi sebuah perusahaan pertambangan nasional. Usaha ini
membuahkan hasil nyata ketika Pemerintah Republik Indonesia mengesahkan
pembentukan badan untuk pertambangan batubara ini, yaitu PN TABA (Perusahaan
Negara Tambang Arang Bukit Asam). Status PN TABA berubah menjadi PT
(Perseroan Terbatas) pada tahun 1981, nama yang digunakan adalah PT Tambang
Rahmatan Syaifullah
H1C113026
Perlu penerangan
Semakin dalam penggalian maka resiko ambrukan semakin besar
Produksi relatif lebih kecil dibandingkan tambang terbuka
Problem ventilasi, bahan peledak harus yang permissible explossive, debu, gas-
gas beracun.
e. Masalah safety dan kecelakaan kerja menjadi kendala
f. Mining recovery umumnya lebih kecil
g. Losses dan dilusi umumnya lebih susah dikontrol
(Anonim, 2016)
1.3.3. Faktor-faktor Penentu Tambang Bawah Tanah
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan metode tambang
bawah tanah yaitu :
a. Geometri Badan Bijih
Sifat ini menyatakan letak (posisi) ukuran dan bentuk badan bijih. Hal ini
yang
fleksibel
dan
selektif
agar
dapat
menampung
Rahmatan Syaifullah
H1C113026
yang diukur dari permukaan ke dalam bumi. Kedalaman sangat penting karena
akan
digunakan
sebagai
data
pertimbangan
dalam
menentukan
sistem
yang
ada
dengan
target
produksi
perusahaan
tambang
tersebut,
berpengaruh terhadap biaya yang akan digunakan, yakni semakin lama umur
tambang maka biaya penambangan akan semakin besar. Selain itu juga akan
berpengaruh terhadap penggunaan penyangga, misalnya umur tambang yang lama
kemungkinan akan menggunakan penyangga dan untuk umur tambang yang
singkat jika melihat segi ekonomis, lebih baik tidak menggunakan penyangga.
h. Nilai Endapan
Rahmatan Syaifullah
H1C113026
permukaan bumi. Letak atau posisi dari suatu badan bijih akan mennjadi dasar
dalam pembukaan tambang. Karena dengan mengetahui letak atau posisi akan
mempermudah dalam menentukan metode penambangan yang tepat.
k. Sifat Fisik dan Sifat Kimia dari Ore Body dan Country Rock
Sifat fisik yang dimaksud adalah terutama kekerasan dan kekuatan bijih,
sedangkan sifat kimia adalah keasaman dan kebasaan suatu badan bijih dan
country rock adalah batuan samping yang ada di sekitar endapan bijih. Sifat kimia
dan sifat batuan samping sangat berpengaruh dalam menentukan metode
penambangan bawah tanah karena sifat kimia dan sifat fisik akan berhubungan
dengan kestabilan dari badan bijih maupun batuan samping jika dilakukan
penggalian/penambangan
sehingga
dijadikan
sebagai
pertimbangan
dalam
getaran
karena
adanya
kegiatan
penambangan
yang
dilakukan.
Shaft adalah suatu lubang bukaan vertikal atau miring yang menghubungkan
tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan berfungsi sebagai jalan
pengangkutan karyawan, alat-alat kebutuhan tambang, ventilasi, penirisan dan
b.
lain-lain.
Tunnel adalah suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang
menembus kedua belah kaki bukit.
Rahmatan Syaifullah
H1C113026
Sehingga drift atau cross cut disebut level, karena sifatnya demikian.
Sub level adalah level yang dibuat di raise atau man way tidak langsung
f.
g.
tanah.
Ore pass adalah lubang bukaan vertikal untuk mengalirkan material
h.
i.
j.
k.
l.
pengangkut.
Drift adalah suatu lubang bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada
endapan bijih dan arahnya sejajar dengan jurus atau dimensi terpanjang dari
m.
endapan bijihnya.
Cross cut adalah suatau lubang bukaan mendatar yang menyilang atau
n.
o.
Rahmatan Syaifullah
H1C113026
*sumber : http://sipanjaitan.blogspot.co.id
Gambar 1.1.
Bagian-bagian Tambang Bawah Tanah
Rahmatan Syaifullah
H1C113026