DASAR KIMIA
ACARA I
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
Oleh ;
Nama : Achmad Faisal
NIM
: A1D015046
Rombongan
: 12
Asisten
: Ratna
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Mahasiswa dapat mengenal bermacam-macam alat dan bahan kimia yang
sering dipakai dalam analisis atau percobaan serta penggunaannya.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu kimia adalah salah satu ilmu yang didasarkan pada hasil percobaan dan
pengalaman di laboratorium, sehingga merupakan hal yang penting bagi setiap mahasiswa
untuk mengetahui dan memahami praktik-praktik di laboratorium serta dapat menggunakan
alat-alat praktikum secara benar(Feribiologi, 2007).
Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada
dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam
melakukan pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang
aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan
kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium
yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja
dengan aman, produktif, dan efesien (Roeswati, 2004).
Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di
laboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulang-ulang. Contoh alat laboratorium
kimia : pembakar spiritus, thermometer, tabung reaksi, gelas ukur dan lain sebagainya. Alat
yang digunakan secara tidak langsung di dalam praktikum merupakan alat bantu
laboratorium, seperti pemadam kebakaran dan kotak Pertolongan Pertama. Sebelum memulai
melakukan praktikum di laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami cara
penggunaan semua pelaratan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia serta
menerapkan K3 di laboratorium (Poedjiadi, 1984).
Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif,
yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alatalat yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat
yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya. Penggunaan alatalat gelas tersebut haruslah sesuai dengan fungsinya agar pekerjaan tersebut dapat berjalan
dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatu kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaannya
akan mempengaruhi hasil yang diperoleh (Underwood, 1998).
Ilmu kimia sangat bergantung pada pengukuran. Sebagai contoh, kimiawan
menggunakan pengukuran untuk membandingkan sifat dari berbagai zat dan untuk
mempelajari perubahan yang terjadi dalam suatu percobaan. Peralatan laboratorium yang
biasa digunakan untuk pengukuran yaitu buret, pipet, tabung volumetrik, labu ukur untuk
mengukur volume, timbangan untuk mengukur massa, dan termometer untuk mengukur suhu.
Alat-alat ini dapat mengukur sifat-sifat mkroskopik yang dapat ditentukan secara langsung.
Sifat-sifat makroskopik yaitu pada tingkat atom harus ditentukan dengan metode tidak
langsung (chang, 2005).
Dalam mengukur satu zat atau benda hendak nya menggunakan suatu alat, alat
yang digunakan mengukur suatu zat dalam kimia adalah gelas ukur, akan tetapi hasil
pengukuran dari gelas ukur sangat kurang tepat, sehinga dalam pengunaan tidak terlalu teliti
salah satu contoh alat pengukuran lain yang mempunyai tingkat ketelitian lebih baik dari pipet
hisap, namun pengukuran dengat pipet sendiri tidak terlepas dari kesalahan (Rohman, 1998).
Dalam praktikum analis yang baik biasanya cermat dalam hal kerapian.
Kerapian hendaknya mencakup juga pemeliharaan perabot-perabot laboratorium yang
permanen seperti oven, lemari asam dan bak meja. Bahkan korosif yang tumpah harus segera
dibersihkan dari peralatan, bangku ataupun lantai. Penting bahwasaluran pembuangan di
sterilkan dengan mengguyur asam dan basa dengan banyak air (Underwood, 1998).
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat
gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat
berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan
apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium
untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi
dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya(Rohman, 1998).
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat
tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi
mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer,
spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya
diberi tambahan graph seperti thermograph, barograph (Moningka, 2008).
III.
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Alat yang dikenalkan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut; statif,
pipet tetes, gelas ukur, labu erlemeyer, labu didih, labu ukur, tabung reaksi, labu destilasi,
cuvet, cawan, sendok spatula, mortir, filler, designator, pipet seukuran, prop, flamefotometer ,
gelas arloji, oven listrik, kompor listrik, buret, deep freezer, biological safety cabinet(BSC),
absorpsition atom spectofotometer, centrifuge, waterbath, shaker, muffle furnace, timbangan
analitik, spetrofotometer, DHL-meter, PH-meter. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan
adalah sebagai berikut; natrium hydroxide(NaOH), asam asetat(CH3COOH), hydrochlorid
acid fuming(HCL), ammonium nitrat(NH4NO3), magnesium oxide(MgO), ammonium
fluoride(NH4F), natrium carbonat(Na2CO3), nitrit acid(HNO2), sulfuric acid(H2SO4), oxalic
acid dehydrate(C2H6O2), kalium chlorid(KCl), Sacdharose ronst(C12H22O11).
B. Prosedur kerja
1. Alat-alat dan bahan kimia yang ada dilaboratorium diamati.
2. Nama alat dan kegunaannya sesuai dengan nomornya ditulis.
3. Nama bahan kimia, rumus kimia, bobot molekul, derajat kemurnian dan keterangan yang
lain yang ada pada label kemasan ditulis.
4. Pengamatan dituliskan dalam bentuk tabel.
IV.
A. Hasil Praktikum
Alat-alat
No
1.
2.
3.
4.
Nama alat
Statif
Pipet tetes
Gelas ukur
Labu
erlemeyer
Merk
Kegunaan
Pyrex
Untuk memegang
buret, atau gelas
lainnya, dilengkapi
klem.
untuk memindahkan
larutan dengan cara
meneteskannya tanpa
memperhatikan
volumenya.
Pyrex
Untuk mengukur
volume larutan
dengan tepat.
Pyrex
Menempatkan zat
terlarut.
Untuk menempatkan
5.
Labu didih
Pyrex
6.
Labu ukur
Pyrex
Mengukur volume
zat
Gambar
No
.
Nama alat
Merk
Kegunaan
7.
Tabung
reaksi
Pyrex
Tempat mereaksika
zat
8.
Labu
destilasi
Pyrex
Tempat peyulingan
larutan
9.
Cuvet
Pyrex
Menampung larutan
yang akan diukur
dispektrofotometer
10.
Cawan
Tempat untuk
menguler
11.
Sendok
spatula
12.
mortir
Menumbuh bahan
Gambar
13.
Filler
D dan N
Mengangkat/memind
ahkan zat yang
berbahaya
No
.
Nama alat
Merk
Kegunaan
14.
Desinator
15.
Pipet
seukuran
Assistent
Untuk memindahkan
larutan dalam ukuran
tertentu
16.
Prop
Untuk menutup
tabung
17.
Flamefoto
meter
Jenway
Analisis logam
18.
Gelas
arloji
Pyrex
19.
Oven
listrik
Binder
Untuk
menghancurkan dan
menguapkan
Gambar
20.
Kompor
listik
Gerhardt
Memanaskan zat
No
.
Nama alat
Merk
Kegunaan
21.
Buret
Pyrex
Mengukur volume
cairan yang
dipindahkan
22.
Deep
freezer
NUAIR
23.
Biological
safety
cabinet
(BSC)
NUAIR
24.
Absorption
atom
spedofoto
meter
Hitachi 22000
Pengukuran serapan
suatu sinar oleh suatu
atom dengan panjang
gelombang
25.
Centrifuge
Fisher
scintific
Memisahkan cairan
dan padatan
Gambar
Memanaskan larutan
tanpa harus kontak
langsung dengan
sumber panas
26.
Waterbath
Thermostati
c
27.
Shaker
Kotteman
Mengocok suatu
larutan
No
.
Nama alat
Merk
Kegunaan
28.
Muffle
furnace
Thermolyne
Menggabung/mengas
ingkan zat
29.
Timbangan
analitik
Metterthole
do
Mengukur massa
suatu benda
30.
Spektrofot
ometer
Shimadzu
Menganalisis unsur
31.
DHLmeter
Mengukur daya
hantar listrik
Gambar
32.
PH-meter
Hanna
Mengukur tingkat
keasaman/kebasaan
larutan
Bahan-bahan
No
Nama bahan
kimia
Rumus
kimia
Bobot
molekul
Derajat
kemasaman
Ket. lain
1.
Natrium
hydroxide
NaOH
40,09gr/mol
Pro analysis
2.
Asam asetat
CH3COO
H
60,05gr/mol
Pro analysis
3.
Hydrochloric
acid fuming
HCl
36,46gr/mol
37%
Cair
4.
Amonuium
nitrat
NH4NO3
60,04gr/mol
Pro analysis
Serbuk, berwarna
putih
5.
Magnesium
oxide
MgO
40,30gr/mol
DAB
Serbuk, berwarna
putih
6.
Ammonium
fluoride
NH4F
37,04gr/mol
Pro analysis
7.
Natrium
carbonate
Na2CO3
105,99gr/mol
Pro analysis
8.
Nitrat acid
HNO3
63,01gr/mol
Pro analysis
Cairan, tidak
berwarna, korosif
9.
Sulfuric acid
H2SO4
98,09gr/mol
Pro analysis
10.
Oxalic acid
dihydrate
C2H6O2
126,06gr/mol
Pro analysis
Kristal
11.
Kalium
chloride
KCl
74,55gr/mol
Pro analysis
12.
Sachrose
ronst
C12H22O11
342,3gr/mol
DAB
B. Pembahasan
1. Statif, adalah tiang besi yang digunakan untuk memegang buret atau gelas lainnya.
Statif dilengkapi dengan manice dan klem. Penggunaannya;
2. Oven listrik, sebuah oven yang menggunakan listrik digunakan untuk menghilangkan
atau menguapkan air.
3. Waterbath, alat yang digunakan untuk memanaskan larutan tanpa kontak langsung
dengan sumber panas.
4. Ph-meter, alat ukur Ph, yang digunakan untuk mengukur keasaman/kebasaan sebuah
larutan
5. Timbangan analitik, sebuah timbangan modern yang digunakan untuk mengukur
massa suatu benda
6. Pipet tetes, Pipet tetes berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung
bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi dengan karet yang digunakan untuk
memindahkan larutan dengan cara meneteskannya tanpa memperhatikan volum
7. Gelas ukur, alat yang berbentuk seperti gelas yang digunakan untuk mengukur volume
larutan seperti pada proses titrasi
8. Labu erlemeyer, Merupakan gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil
dengan skala
24. Buret, benda yang terbuat dari gelas yang digunakan untuk mengukur volume cairan
yang dipindahkan.
25. Deep freezer, benda yang terbuat dari logam yang digunakan untuk menjaga agar suhu
bahan-bahan dapat diawetkan.
26. Biological safety cabinet, benda yang terbuat dari logam yang berguna untuk inkubasi
dan akubasi suatu organisme sebelum dipindahkan ke media tanam.
27. Absorption atom spedofotometer, benda yang terbuat dari logam digunakan untuk
pengukuran sinar serapan dari suatu atom dengan menggunakan panjang gelombang.
28. Centrifuge, alat yang terbuat dari logam digunakan untuk memisahkan cairan dan
padatan,
29. Shaker, benda yang terbuat dari logam digunakan untuk mengocok suatu larutan.
30. Muffle furnace, benda yang terbuat dari logam yang digunakan untuk menggabungkan
atau mengasingkan suatu zat.
31. Spektrofotometer, benda yang terbuat dari logam yang berguna untuk menganalisis
unsur.
32. DHL-meter, benda yang terbuat dari logam berguna untuk mengukur daya hantar
listrik.
Cara Penggunaannya
1. Penyaringan
Endapan atau zat-zat yang tidak melarut dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Di
laboratorium, untuk menyaring diperlukan corong dan kertas saring. Corong dipasang pada
tempat corong, atau corong dipasang dengan klem pada statif. Di bawah corong diletakkan
gelas kimia, hingga ujung tangkai corong menyentuh dinding gelas.
Corong yang sering digunakan adalah corong yang bersudut 60o C dan panjang tangkainya 10
cm. Kertas saring yang biasa digunakan adalah kertas saring berdiameter 9 dan 11 cm. Kertas
saring dilipat setengah bagian, kemudian dilipat sekali lagi sehingga sisi lipatan tidak
seluruhnya berimpit. Selanjutnya lipatan disobek sedikit. Kemudian kertas saring dibuka dan
dipasang pada corong.
2. Pengukuran Volum
Gelas Ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volum larutan, jika diperlukan volum yang tidak
terlalu tepat. Gelas ukur diberi skala dalam milimeter yang dibaca dari 0 sampai 10 ml, 0
sampai 25 ml, 0 sampai 50 ml atau lebih besar lagi, dari alas kebagian atas. Untuk
pengukuran yang lebih teliti digunakan pipet atau buret.
Pipet
Mengisi pipet dengan larutan atau memipet, sebaiknya dengan cara menyedot larutan ke
dalam pipet dengan bantuan balon-pipet atau alat penyedot yang lain. Mula-mula bilas gelas
kimia atau tabung reaksi dengan larutan dengan larutan dari labu takar. Kemudian tuangkan
larutan ke dalam gelas kimia atau tabung reaksi, untuk membilas pipet. Pipet 3 sampai 5 ml
larutan, kemudian pegang pipet pada arah horizontal, lalu pipet diputar-putar sehingga semua
bagian dalam pipet dibasahi larutan. Pegang pipet dengan ibu jari dan jari tengah. Gunakan
jari telunjuk untuk menekan ujung atas pipet, tidak terlampau kuat tetapi seringan mungkin,
cukup menjaga agar larutan tidak keluar. Sebelum ujung pipet dicelupkan kedalam larutan,
tetesan cairan yang terdapat di ujung pipet ditiup keluar, atau tetesan cairan ini diusap dengan
kertas saring. Jangan memasukkan pipet terlampau dalam di dalam larutan, dan ketika
menyedot larutan, ujung pipet berada dalam larutan.
Sedot larutan sampai kira-kira 1 cm diatas garis batas. Kemudian hentikan penyedotan dan
menutupi ujung pipet dengan jari telunjuk. Pegang pipet pada arah vertikal dan garis batas
volum berada pada ketinggian yang sama dengan mata. Kurangi tekanan jari telunjuk pada
pipet, sehingga larutan mengalir keluar sampai dasar misniskus mencapai garis batas.
Sentuhan ujung pipet pada suatu alat gelas untuk menyingkirkan tetesan yang terdapat di
ujung pipet. Selanjutnya, larutan dikeluarkan melalui dinding bejana penampung, dengan
kedudukan pipet vertikal dan ujung pipet menyentuh dinding bejana, selama kurang lebih 15
detik.
3. Buret
Buret yang sering digunakan, diberi skala sampai sepersepuluh milimeter. Apabila ujung atas
buret tidak berbentuk corong, gunakan corong kaca bertangkai pendek. Letakkan selapis
kertas antara dinding buret dan tangkai corong, agar udara dalam buret dapat keluar. Agar
ujung buret dibawah kran di isi penuh cairan, alirkan larutan keluar dengan cepat dengan cara
membuka kran sebesar mungkin.
Isi buret sehingga permukaan cairan sedikit diatas garis nol. Dengan pengaduk yang
dibungkus dengan kertas saring, keringkan dinding bagian dalam buret disebelah atas.
Perhatikan agar ujung kertas tidak menyentuh permukaan larutan. Buka kran dan biarkan
larutan mengalir sehingga permukaan larutan tepat pada garis skala.
4. Neraca
Berbagai macam neraca dapat di jumpai di laboratorium. Neraca yang digunakan di
laboratorium yang perlu dipelihara dengan baik, dan digunakan dengan hati-hati.
Ada aturan umum senantiasa harus diperhatikan:
Merk yang terdapat pada alat-alat yang digunakan pada laboratorium kimia antara lain;
a. Pyrex, dari merk tersebut umumnya banyak alat alat yang terbuat dari gelas, seperti
gelas ukur, labu erlemenyer, labu ddih, labu ukur, tabung reaksi, cuvet, dll.
b. D and N, dari merk tersebut membuat alat yang terbuat dari karet, yaitu filler.
c. Assistant, dari merk tersebut membuat alat yang terbuat dari gelas, yaitu pipet
seukuran.
d. Jenway, dari merk tersebut membuat alat yang terbuat dari logam, yaitu
flamefotometer.
e. Binder, dari merk tersebut membuat alat yang terbuatt dari logam yaitu oven listrik.
f. Gerhardt,dari merk tersebut membuat alat yang terbuat dari logam, yaitu kompor
listrik,
g. NUAIR, dari merk tersebut umumnya membuat alat terbuat dari logam, seperti deep
freezer dan biological safety cabinet.
h. Hitachi 2-2000, dari merk tersebut membuat alat yang terbuat dari logam, yaitu
absorption atom spedofotometer.
i. Fisher scientific, dari merk tersebut membuat alat yang terbuat dari logam, yaitu
centrifuge.
j. Thermostatic, dari merk tersebut membuat alat yang terbuat dari logam, yaitu
waaterbath.
k. Kotteman, dari merk tersebut membuat alat yang terbuat dari logam, yaitu shaker.
l. Thermolyne, dari merk tersebut membuat alat yang terbuat dari logam, yaitu muffle
furnace.
m. Mettertholedo, dari merk tersebut membuat alat yang terbuat dari logam, yaitu
timbangan analitik.
n. Shimadzu, dari merk tersebut membuat alat yang terbuat dari logam, yaitu
spetrofotometer.
o. Hanna, dari merk tersebut membuat alat yang terbuat dari logam, yaitu pH-meter.
Hazardous symbol
1) Harmfull, bahan yang dapat merusak kesahatan tubuh bila kontak langsung dengan
tubuh memalui inhalasi.
2) Corrosive, bahan yang dapat merusak jaringan hidup, dapat menyebabkan iritasi pada
kulit, gatal-gatal dan dapat membuat kuit mengelupas.
Alat-alat
1. Statif, adalah tiang besi yang digunakan untuk memegang buret atau gelas lainnya.
Statif dilengkapi dengan manice dan klem. Penggunaannya;
2. Oven listrik, sebuah oven yang menggunakan listrik digunakan untuk menghilangkan
atau menguapkan air.
3. Waterbath, alat yang digunakan untuk memanaskan larutan tanpa kontak langsung
dengan sumber panas.
4. Ph-meter, alat ukur Ph, yang digunakan untuk mengukur keasaman/kebasaan sebuah
larutan
5. Timbangan analitik, sebuah timbangan modern yang digunakan untuk mengukur
massa suatu benda
6. Pipet tetes, Pipet tetes berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung
bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi dengan karet yang digunakan untuk
memindahkan larutan dengan cara meneteskannya tanpa memperhatikan volum
7. Gelas ukur, alat yang berbentuk seperti gelas yang digunakan untuk mengukur volume
larutan seperti pada proses titrasi
8. Labu erlemeyer, Merupakan gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil
dengan skala
10. Labu ukur, benda yang berbentuk bulat dibagian bawah lalu mengecil dan berbentuk
tabung ke bagian atasnya dan terbuat dari gelas digunakan untuk mengukukur volume
zat.
11. Tabung reaksi, terbuat dari gelas berbentuk tabung sebagai tempat mereaksikan zat.
12. Labu destilasi, merupakan gelas bulat dibagian bawah dan mengecil keatas berbentuk
tabung terbuat dari gelas, digunakan untuk tempat penyulingan larutan.
13. Cuvet, tabung yang terbuat dari gelas dan ukurannya lebih kecil daripada tabung
reaksi berguna untuk menampung larutan yang akan diukur dispektrofotometer.
14. Cawan, sebuah mangkok kecil yang terbuat dari porselin tempat untuk menumbuk
larutan.
15. Sendok spatula, benda yang terbuat dari logam yang berguna untuk mengambil bahanbahan atau zat
16. Mortir, sebuah benda yang berbentuk tabung dan ujungnya membesar dan
permukaannya agak datar digunakan untuk menumbuk atau menghaluskan suatu zat.
17. Filler,
sebuah
benda
yang
terbuat
dari
karet
digunakan
untuk
mengangkat/memindahkan zat yang berbahaya.
18. Desikator, sebuah bejana yaitu berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi
bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena
dilapisi vaseline, dan desikator biasanya terbuat dari kaca, namun kadang-kadang
terbuat dari logam yang digunakan untuk menyetimbangkan objek dengan atmosfer
terkontrol. Karena desikator biasanya terletak dalam ruang terbuka, temperatur
umumnya akan mendekati temperatur kamar. Normalnya kelembaban udara seperti
inilah yang diinginkan. Objek seperti botol timbang atau krus, dan zat-zat kimia
cenderung menarik kelembaban dari udara. benda yang tebuat dari gelas ini berguna
untuk menyimpan zat agar tetap kering.
19. Pipet seukuran, pipet yang terbuat dari gelas yang digunakan untuk memindahkan
larutan dalam satu ukuran tertentu.
20. Prop, alat yang terbuat dari karet yang berguna untuk menutup tabung.
21. Flamefotometer, benda yang terbuat dari logam yang digunanakan untuk menganalisis
logam.
22. Gelas arloji, benda yang terbuat dari gelas yang digunakan untuk penguapan dan
pengeringan.
23. Kompor listrik, benda yang terbuat dari logam digunakan untuk memanaskan zat.
24. Buret, benda yang terbuat dari gelas yang digunakan untuk mengukur volume cairan
yang dipindahkan.
25. Deep freezer, benda yang terbuat dari logam yang digunakan untuk menjaga agar suhu
bahan-bahan dapat diawetkan.
26. Biological safety cabinet, benda yang terbuat dari logam yang berguna untuk inkubasi
dan akubasi suatu organisme sebelum dipindahkan ke media tanam.
27. Absorption atom spedofotometer, benda yang terbuat dari logam digunakan untuk
pengukuran sinar serapan dari suatu atom dengan menggunakan panjang gelombang.
28. Centrifuge, alat yang terbuat dari logam digunakan untuk memisahkan cairan dan
padatan,
29. Shaker, benda yang terbuat dari logam digunakan untuk mengocok suatu larutan.
30. Muffle furnace, benda yang terbuat dari logam yang digunakan untuk menggabungkan
atau mengasingkan suatu zat.
31. Spektrofotometer, benda yang terbuat dari logam yang berguna untuk menganalisis
unsur.
32. DHL-meter, benda yang terbuat dari logam berguna untuk mengukur daya hantar
listrik.
Bahan-bahan
1. Natrium hydroxide(NaOH), memiliki bobot molekul 40,09gr/mol, dengan drajat
ionisasinya pro analysis, wujudnya butiran dan berwarna putih.
2. Asam asetat(CH3COOH), memiliki bobot molekul 60,05gr/mol, dengan drajat
ionisasinya pro analysis, wujudnya cair dan bersifat korosif.
3. Hydrochlororic acid fuming(HCl), dengan bobot molekul 36,46gr/mol, dengan drajat
ionisasinya 37%, wujudnya cair dan berbahaya.
4. Amonium nitrat(NH4NO3), dengan bobot molekul 60,04gr/mol, dengan drajat
ionisasinya pro analysis, berwujud serbuk dan berwarna putih.
5. Magnesium oxide(MgO), dengan bobot molekul 40,30gr/mol, dengan drajat
ionisasinya DAB(Deutsches Arznei Busc), wujudnya serbuk dan berwarna putih.
6. Ammonium fluoride(NH4F), dengan bobot molekul 37,04gr/mol, derajat ionisasinya
pro analysis, wujudnya serbuk dan berwarna putih.
7. Natrium carbonate(Na2CO3), dengan bobot molekul 105,99gr/mol, drajat ionisasinya
pro analysis, wujudnya serbuk dan berwarna putih.
8. Nitrit acid(HNO3),dengan bobot molekul 63,01gr.mol, drajat ionisasinya pro analysis,
wujudnya cair, tidak berwarna dan bersifat korosif.