Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur,
meracik formulasi obat, identifikasi, kombinasi analis dan standardisasi pem
bakuan obat serta pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan distribusinya
serta penggunaanya yang aman. Farmasi dalam bahasa Yunani disebut
farmakon yang berarti medika atau obat, sedangkan ilmu resep adalah ilmu
yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan menjadi bentuk
tertentu (meracik) hingga siap digunakan sebagai obat (Syamsuni, 2006).
Obat adalah bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
menempatkan diagnosa, mencegah, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejalah penyakit,luka atau kelainan badaniah dan rokhania pada
manusia atau hewan, memperelok badan atau bagian badan manusia (Anief,
1997).
Berbagai macam bentuk sediaan yang ada dipasaran antara lain:
Tablet, Kapsul, Serbuk Bagi, Serbuk Tabur, Salep, Supositoria, Suspensi,
Emulsi, Sirup dan Eliksir. Dari sediaan tersebut ada keuntungan dan
kerugian serta fungsi dan kegunaan masing-masing dari sediaan ini. Seperti
halnya yang kita bahas dalam laporan ini mengenai salep (unguenta) juga
memeliki berbagai kelebihan yaitu sebagai bahan pembawa substansi obat
untuk pengobatan kulit, untuk bahan pelumas pada kulit, sebagai pelindung
untuk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair
dan ransang kulit serta digunakan sebagai obat luar. (Syamsuni, 2006).
Adapun pengertiannya kapsul adalah bentuk sediaan padat yang
terbungkus dalam suatu cangkang keras atau lunak yang dapat larut
(Syamsuni, 2006).
Seiring dengan perkembangan ilmu mengenai kesehatan dan
meningkatnya kebutuhan kepada seorang farmasis, maka sekolah dan
perguruan tinggi yang membuka jurusan tentang farmasi menjadi salah satu
jurusan yang banyak diminati di kalangan para pelajar. Farmasi sendiri
adalah suatu ilmu yang mempelajari cara bagaimana mencampur obat,
meracik formula, identifikasi, kombinasi serta menganalisis mengenai obat
serta pengobatan. Dalam pembuatan obat ada beberapa sediaan obat yang
akan dibuat atau diracik salah satunya kapsul (Syamsuni, 2006).
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan percobaan pembuatan
kapsul
menggunakan
campuran
bahan
obat
Nifedin, Domperidon,
1
I.2 TUJUAN DAN MAKSUD PERCOBAAN
I.2.1 Tujuan Percobaan
1. Kami dapat mengetahui dan dapat membuat sediaan kapsul.
2. Kami dapat menyelesaikan permasalahan dan mengerjakan kapsul.
I.2.2 Maksud Percobaan
a. Mengetahui proses dan dapat pengisian kapsul.
b. Dapat menyelesaikan permasalahan dalam pengisian kapsul.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Dasar Teori
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang
keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin,
tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Mothes dan
Dublanc, dua orang Perancis, biasa dihubungkan dengan penemuan kapsul
gelatin yang terdiri dari satu bagian, berbentuk lonjong, ditutup dengan
setetes larutan pekat gelatin panas sesudah diisi. Kapsul yang terdiri dari
dua bagian ditemukan oleh James Murdock dari London. Gelatin larut
dalam air panas dan dalam cairan lambung yang hangat, kapsul gelatin
melepaskan isinya dengan cepat. Gelatin sebagai protein dicerna dan
diabsorbsi (Anief, 2006). Gelatin bersifat stabil diudara bila dalam keadaan
kering, akan tetapi mudah mengalami peruraian oleh mikroba bila menjadi
lembab dan bila disimpan dalam larutan berair. Oleh karena itu, kapsul
gelatin yang lunak mengandung lebih banyak uap air daripada kasul keras,
pada pembuatannya ditambahkan bahan pengawet untuk mencegah
timbulnya jamur dalam cangkang kapsul. Biasanya kapsul keras gelatin
mengandung uap air antara 9-12%. Bilamana disimpan dalam lingkungan
dengan kelembapan yang tinggi, penambahan uap air akan diabsorbsi oleh
kapsul dan kapsul keras ini akan rusak dari bentuk kekerasannya.
Sebaliknya dalam lingkungan udara yang sangat kering, sebagian uap air
yang terdapat dalam kaspsul gelatin mungkin akan hilang, dan kapsul ini
menjadi rapuh bahkan akan remuk bila dipegang (Ansel, 1989).
Kapsul keras biasanya terbuat dari gelatin yang terdiri dari cangkang
kapsul bagian badan dan bagian tutup kapsul. Kedua bagian tutup kapsul ini
akan saling menutupi bila dipertemukan dan bagian tutupnya akan
menyelubungi
bagian
badan
kapsul. Gelatin
mempunyai
beberapa
diabsorbsi.
Dokter dapat mengombinasikan beberapa macam obat tau dosis yang
2
3
4
5
ditutup.
Dengan alat bukan mesin
c)
4
5
bahan.
pengering.
Terbuat dari aluminium foil dalam blister atau strip.
2
3
kapsul.
Memenuhi syarat FI, jika perbedaan dalam persen bobot isi tiap
kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih
setengah
padat/pasta/salep.
1 Timbang 10 kapsul sekaligus, timbang lagi satu persatu
2 Keluarkan semua isi kapsul, cuci cangkang kapsul dengan eter.
3
4
5
Buang
cairan cucian, biarkan hingga tak berbau eter lagi.
Timbang seluruh bagian cangkang kapsul.
Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata isi tiap kapsul.
Memenuhi syarat FI, jika perbedaan dalam peren bobot isi tiap
kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih dari
7,5%.
Waktu Hancur
Ditentukan dengan suatu alat yang disebut desintegrator tester yang
terdiri atas:
1
Lima buah tabung transparan dengan ukuran (p. 80-100 mm, d.d 28
mm, d.l 30 mm), ujung bawah dilengkapi dengan kawat kasa tahan
kapsul).
Naik turunkan keranjang secara teratur 30 kali setiap menit.
Kapsul dinyatakan hancur jika sudah tidak ada lagi bagian kapsul
Uji Disolusi
Beratmolekul
Pemerian
Kelarutan
: 425,9
Khasiat
methanol.
: Meredakan rasa mual, muntah, gangguan perut,
rasa tidak nyaman akibat kekenyangan, serta
Berat Molekul
Pemerian
: 193,22
: Serbuk hablur, putih sampai agak kelabu, bau khas
Kelarutan
lemah;rasa pahit.
: Larut dalam air,
etanol,
klorofom,
dan
Nama Resmi
: METFORMINI HIDROCHLORIDI
Sinonim
Rumus Molekul
Rumus struktur
C 4 H 11 N 5 HC 1
Bobot Molekul
Kelarutan
: 165,6 g/mol
: Mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam
Khasiat
Berat Molekul
Pemerian
: 348,34
: Serbuk kuning, terurai oleh cahaya langsung.
Kelarutan
Khasiat
Kegunaan
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Waktu Dan Tempat Praktikum
III.1.1 Waktu dilaksanakannya praktikum farmasetika dasar ini pada tanggal 30
Oktober 2016, pada pukul 13.00 WITA.
III.1.2 Tempat dilaksanakannya praktikum farmasetika dasar ini yaitu di Laboraorium Farmasetika, Jurusan Farmasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan,
Universitas Negeri Gorontalo.
III.2 Alat dan Bahan
III.2.1 Alat
No.
Nama alat
1.
Gambar
Fungsi
Berfungsi
sebagai tempat
untuk mengerus
bahan
2.
Pengayak
Berfungsi untuk
memisahkan
bahan yang telah
halus
3.
Spatula
Berfungsi untuk
membersihkan
bahan yang
menempel
dibagian pori
lumpang
III.2.2 Bahan
No
1.
10
Nama bahan
Alkohol
Gambar
Fungsi
Berfungsi untuk
mensterilkan
alat
Domperidon
Berfungsi
sebagai zat aktif
Kertas perkamen
Berfungsi
sebagai tempat
untuk meletakan
serbuk
Nifedipin
Berfungsi
sebagai zat aktif
11
Tissue
Berfungsi untuk
membersihkan
alat
12
pengayak.
Dicampur semua bahan obat didalam lumpang, kemudian digerus
perkamen.
Dimasukkan serbuk bahan obat ke dalam kapsul sesuai dengan jumlah
yang diminta.
BAB IV
PEMBAHASAN
IV. HASIL PENGAMATAN
tab
Domperidon
5 mg
Metformin
tab
GG
25 mg
Pro
: Tn Akbar
Umur
: 58 tahun
14
13
Nifedipin
1
4
x 10 = 2,5
= 3 tab
Metformin
1
3 x 10 = 3,33
= 4 tab
Domperidon
5
10
x 10 = 5 tab
GG (Gliceryl guaiacolate)
25
50
x 10 = 5 tab
unus
percenta
tabula,
domperidon
quinque
Disamping
itu,
metformin
juga
meningkatkan
15
dan
mengurangi
kekentalan
sputum
yang
terdapat
di
16
BAB V
PENUTUP
V.I KESIMPULAN
Kapsul merupakan sediaan padat yang berisi suatu macam obat atau lebih
dan atau bahan lainnya yang dimasukkan ke dalam cangkang atau wadah keci;
yang umunya dibuat dari gelatin yang sesuai. Dalam pengisian kapsul dapat
dilakukan beberapa metode, yaitu metode menggunakan tangan, metode
menggunakan alat bukan tangan, dan metode menggunakan alat mesin. Selain
itu ada juga metode blocking and dividing, dan metode punching.
V.2 SARAN
V.2.1 Saran untuk praktikan
Diharapkan kepada praktikan bahwa saat melakukan praktikum untuk
lebih konsentrasi, teliti agar hasil yang didapatkan dalam praktikum lebih
akurat.
V.2.2 Saran untuk asisten
17
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Muh. 1997. Ilmu meracik obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press
Ansel, C. Howard. 1985. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia
Ditjen POM . 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Jakarta: Departemen Keshatan Republik Indonesia.
Rahardja, Kirana. 2015. Obat obat penting. Jakarta: penerbit PT Elex
Komputindo
Syamsuni. 2006. Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang................................................................................................1
I.2 Tujuan dan maksud percobaan.......................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar teori.....................................................................................................3
II.2 Uraian bahan.................................................................................................7
BAB III METODE PERCOBAAN
III.1 Waktu dan tempat percobaan.......................................................................10
III.2 Alat dan bahan..............................................................................................10
III.3 Cara kerja.....................................................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN
IV.1 Hasil pengamatan.........................................................................................13
IV.2 Resep asli.....................................................................................................13
IV.3 Perhitungan bahan........................................................................................14
IV.4 Narasi resep..................................................................................................14
IV.5 Indikasi resep...............................................................................................14
ii
Tanggal: 11-11-2016
Nama dokter: dr. Andro, Sp.KK
Nama pasien: Sri Yuningsih
Umur : 17 tahun
COPY RESEP
R/
Nifedipin tab
Domperidon5 mg
Metformin tab
GG25 mg
m.f. Pulv da in caps No. X
s b d.d 1 caps p.c
detTtd
Pcc
Obat tidakcap
boleh di ganti tanpa resep dokter
3. Etiket
Apotek Benny Tenden
Jl. S. Umboto No 214
Telp.0435-890136
Apoteker Andi Syuaib
DAFTAR ISTILAH
Antidiabetik
Antiemetik
: Anti muntah
Atrio Ventrikular
Bronki
Doudenum
Efek Inotropik
Efek peripheral
Efek Antiemetik
mual
Ekstrahepatik
Ekspektoran
Glikogenolisis
Glukoneogenesis
: Glukoneogenesis
adalah
proses
sintesis
(pembentukan) glukosa dari sumber bukan
karbohidrat.
Golongan biguanida
Golongan sulfonilurea
Insulin
Kronotropik
Sfingter esophagus
Sputum
Trachea