Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ecocity merupakan prototipe kota masa depan. Konsep ini dicetuskan
sebagai upaya untuk mengontrol sejumlah persoalan yang disebabkan desain
tata kota yang serba semrawut tidak karuan (haphazard sprawel).
Misalnya, terkait dengan sistem-sistem transportasi utama, dan sejumlah
persoalan lingkungan dan sosial lainnya.
B. Rumusan Masalah
Agar makalah ini dapat dipahami orang lain, maka saya buat rumusan
masalah agar isi makalah ini tidak keluar dari permasalahan. Berikut adalah
rumusan masalah yang akan kita bahas:
1. Apa itu Eco - City
2. Bagaimana penerapan Eco City di Korea ?
3. Apa saja kota yang menerapkan Eco City ?
4.
C. Tujuan
Tujuan-tujuan itu sebagai berikut :

BAB II
ISI

A. Konsep Eco City


Konsep dasar eco-city adalah kota berwawasan lingkungan, dengan kata
lain sebuah konsep pembangunan kota yang memadukan 3 pilar yaitu ESD
(ekologi, ekonomi, dan sosial budaya). dalam tulisan richard Register1997,
pelopor gerakan eco-city pernah mengatakan, kami mengajar bagaimana
untuk membangun, tapi apa yang kita bangun mengajarkan kita bagaimana
untuk hidup. Pada dasarnya manusia yang membangun lingkungannya, tapi
sebenarnya lingkungan kita lah yang mengajarkan kita cara untuk hidup di
muka bumi ini. Dari lingkungan yang telah kita bangun, kita dapat belajar
mengenai efek dari polusi, kualitas udara yang buruk, konsumsi sumber daya,
perubahan
iklim,
ketidakseimbangan
sosial
ekonomi,
hilangnya
keanekaragaman hayati, dan permasalahan limbah.
Kota secara ekologis juga dapat diartikan kota yang sehat. Artinya ada
keseimbangan antara pembangunan dan perkembangan kota dengan kelestarian
lingkungan. Secara mendasar kota juga bisa dipandang fungsinya sebagai
suatu ekosistem. Konsep kota ekologis atau kota hijau memang dapat menjadi
solusi yang tepat bagi kota kota di indonesia karena secara potensial dapat
mengendalikan sistem ekologi (suhu, erosi, dan banjir), sistem sosial
(kerukunan warga, tempat tinggal, sekolah, rumah sakit), serta sistem ekonomi
(lapangan pekerjaan). Namun seiring waktu, konsep ini menghadapi tantangan
dari berbagai permasalahan sosial yang sering kali disebabkan oleh tingginya
angka pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan semakin sempitnya lahan
di daerah urban. Kekhawatiran utama dari laju pertumbuhan penduduk, selain
menurunnya kualitas tempat hidup, akan terjadi ketidakseimbangan antara
ketersediaan sumber daya alam (SDA) dengan pola konsumsi manusia. Lebih
buruk lagi, lifestyle masyarakat di perkotaan kian tidak mengindahkan
kelestarian alam.
B. Manfaat Eco City
C. Penerapan Eco City Korea
Pengembangan perumahan di Korea Selatan bisa dibedakan dari sebelum dan

sesudah diadakannya pengembangan kota baru atau New Town Development.


Sebelum adanya pengembangan :
1. Kekurangan perumahan/kerusakan lingkungan perumahan
2. Kemacetan lalu lintas
3. Polusi lingkungan
4. Masalah sosial
5. Ekonomi (pengangguran, kriminalitas,dsb)
Sesudah adanya pengembangan :
1. Pasokan perumahan yang luas / perbaikan lingkungan perumahan
2. Transportasi metropolitan ( Metropolitan Transportation / Public
Transportation System)
3. Pembangunan berkelanjutan ( Sustainable development/Smart Green
City)
4. Kota Mandiri ( Self-sufficient city / Vitalize community).
Definisi dari Korean New Town sendiri merupakan proyek pembangunan
kota yang dilakukan oleh pemerintah Korea dalam rangka mencapai tujuan
kebijakan tertentu negara untuk mengamankan swasembada, kenyamanan dan
kemanan baik di tingkat kota maupun nasional. Proyek proyek tersebut
dilaksanakan untuk membangun kompleks dengan berbagai fungsi seperti
perumahan, komersial, industri, kesejahteraan, budaya, dan lingkungan.
Kota baru atau New Town di Korea Selatan dibedakan menjadi beberapa tipe yang
disesuaikan dengan konsep atau fungsi dari pembangunan Korean New Towns.
Adapun beberapa tipe tersebut :
1. New Town yang di Desain untuk Mendukung Kompleks Industri (Industrial
Complex)
Kota baru pertama yang dibangun di Korea Selatan ada dua, yaitu Ansan
New Town dan Changwon New Town. Kedua kota tersebut dibangun sebagai
Kota Industri pada pertengahan tahun 1970-an. Ansan New Town dibangun

untuk dijadikan akomodasi dari pabrik-pabrik kecil yang di relokasi dari


Seoul. Sedangkan Changwon New Town dibangun untuk mendukung
kompleks industri berat dalam skala besar di wilayah tenggara atau timur
selatan. Ketika pusat pemerintahan provinsi Gyeongsang dipindahkan ke
Changwon pada pertengahan tahun 1980-an, Changwon New Town kemudian
dikembangkan sebagai kota administrasi.
2. New Town yang Terletak di Daerah ibu Kota dan di Desain untuk Penyediaan
Perumahan
Ada lima Korean New Towns yang terletak di daerah ibu kota (Seoul)
dimana New Town ini memang di desain untuk penyediaan perumahan.
Kebanyakan permintaan perumahan di Korea diinginkan lokasinya di daerah
ibukota sehingga pemerintah Korea merencanakan untuk menyediakan
perumahan di ibu kota, Seoul sebanyak 900.000 unit pada tahun 1990-an.
Dari 900.000 unit perumahan tersebut, 30% dari total tersebut disediakan
melalui lima kota baru atau New Town Development Project yang dibangun
disekitar Seoul. Lima kota baru tersebut adalah Bundang, Ilsan, Pyeongcheon,
Sanbon dan Jungdong.
3. Pangyo, High Tech & Self-Sufficient New Town
New town yang didesain sebagai kota teknologi tingi ini yaitu Pangyo
New Town terletak 20 km dari pusat kota Seoul dan 10 km dari wilayah
Gangnam di Seoul. Pangyo juga terletak dekat dengan Budang. Lokasi
geografis kota baru ini memberikan keuntungan bagi Pangyo untuk tumbuh
sebagai pusat kota bagian tenggara dari ibu kota, Seoul. Pangyo memiliki
kondisi lingkungan yang ramah dan menyenangkan untuk dijadikan
perumahan. Lebih dari 70% dari lahannya merupakan hutan dan lahan

pertanian. Pangyo dilewati oleh aliran sungai Unjung Greek dan Geumto
Creek serta berada di kaki Gunung Cheonggye yang memberikan
pemandangan yang indah di sekitar Pangyo.
Adapun rencana pebangunan Pangyo New Town adalah sebagai berikut:
a. Tujuan: High-tech & self-sufficient new town
b. Lokasi: 20 km dari selatan pusat ibu kota Seoul
c. Luas Area: 9,92 km2
d. Populasi: 87.789 jiwa
e. Jumlah perumahan: 29.263 unit
f. Periode proyek: 2003-2009
4. Sejong, Municipal Administration City
Korea Selatan tengah bahu membahu membangun salah satu kota baru
yang diproyeksikan sebagai kota masa depan, yaitu Sejong, atau lengkapnya
dinamai Multifunctional Administrative City Sejong (MAC Sejong). Prakarsa
pembangunan Sejong pada mulanya berangkat dari kenyataan bahwa
kemajuan ekonomi Korea Selatan pada gilirannya telah berubah konsentrasi
di ota kota besar. Beragam masalah sosial, ekonomi dan lingkungan turut
menyertai pertumbuhan kota kota besar, yaitu pemukiman kumuh, harga
properti yang melambung jauh dari keterjangkauan sebagian besar penduduk,
serta kemacetan dan polusi udara. Untuk itu, kemudian direncanakan
pembangunan kota baru Sejong seluas 73 km2 yang diproyeksikan untuk
menampung sekitar 500.000 penduduk. Terletak di area yang sangat strategis
di tengah semenanjung Korea, Sejong menghubungkan Seoul di Utara, Busan
di Tenggara dan Gwangju di bagian selatan. Masing-masing berjarak 2 jam
perjalanan dengan mobil.
5. New Towns Designed to Ensure Balanced Development
Tipe kota baru ini dirancang untuk memastikan keseimbangan
pembangunan di tiap-tiap wilayah yang berbeda. Kota baru ini dibangun di

sepuluh lokasi yang tersebar di seluruh negara Korea Selatan untuk


menampung lebih dari 250 lembaga, yang berarti bisa menampung 15-30
organisasi untuk masing-masing kota. Inovasi pembangunan kota baru ini
direncanakan untuk menampung 50-100 ribu orang untuk masing-masing
kota. Adapun 10 kota baru yang di bangun untuk keseimbangan
pembangunan di Korea Selatan, yaitu :
a. Wonju, Provinsi Gangwon
b. Gimcheon, Provinsi Gyeongbuk
c. Jincheon, Eumseong, Provinsi Chungbuk
d. Sinseo, Provinsi Daegu
e. Jeonju, Provinsi Jeonbuk
f. Ujeong, Kota Ulsan
g. Gwangju, Provinsi Jeonnam
h. Kota Busan
i. Seongwipo, Pulau Jeju
j. Jinju, Provinsi Gyeongnam
6. Urban Renewal
Urban renewal atau pembaharuan perkotaan ini di bangun untuk
memperbaiki atau memperbaharui bangunan perkotaan yang sudah buruk.
Selain itu juga, tipe kota baru ini juga dibangun untuk memperbaiki
lingkungan perumahan perkotaan yang sudah usang dan juga untuk regenerasi
fungsi perkotaan. Tujuan dari urban renewal di Korea Selatan adalah sebagai
berikut:
a. Memperbaiki

lingkungan

perkotaan

dan

perumahan

dengan

merekonstruksi dan renovasi lahan dan perumahan melalui konsultasi.


b. Pengelolaan umum wilayah padat penduduk di sekitar stasiun kereta
bawah tanah dan daerah pusat kota yang semakin memburuk.
Dua kota baru yang masuk kategori urban renewal adalah Seongnam
Joongdong dan Seongnam Dandae.
7. Songdo, Free Economic Zone

Kota baru Songdo direncanakan sebagai kota masa depan yang


berorientasi global untuk meningkatkan daya saing nasional. Fungsi utama
dari Songdo adalah untuk menyediakan bisnis internasional dan kompleks
industri. Songdo sudah ditujukan sebagai zona ekonomi bebas untuk menarik
perusahaan multinasional.
Songdo New Town

direncanakan

sebagai

ubiquitous

eco-city.

Infrastruktur berupa teknologi dan informasi (TI Infrastructure) rencananya


akan dipasang di kota baru ini dan teknologi ramah lingkungan seperti green
houses, taman ekologi dan sistem transportasi hijau juga masuk dalam
rencana pembangunan. Baru-baru ini Songdo sukses dalam manarik CGF
(Green Climate Fund).
D. Dampak Korean New Towns
1. Pembangunan dan pengembangan kota baru memberikan dampak positif
bagi Korea
2. Selatan, adapun dampak positif yang dihasilkan oleh kota baru tersebut
adalah sebagai berikut:
3. Stabilisasi pasar perumahan masyarakat
4. Stabilisasi harga real estate
5. Pertumbuhan ekonomi meningkat dan menciptakan lapangan kerja baru
6. Pembangunan uyang ramah lingkungan
7. Peningkatan infrastruktur
8. Terciptanya smart green city

BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai