PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
pengoperasian
dan
penggunaan
fasilitas
laboratorium
di
perusahaan.
Setiap pengguna laboratorium harus mempunyai rasa tanggung jawab yang
penuh akan keselamatan dan kesehatan kerja didalam laboratorium. Untuk
itu perlu di buat peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur yang di
tetapkan dan harus ditaati selalu pada setiap kegiatan yang dilakukan
didalam laboratorium. Penyelenggra terhadap peraturan-peraturan dan
prosedur kerja dapat dikenakan sanksi
Perilaku pekerja yang tidak aman yang dapat membahayakan, kondisi yang
berbahaya, kondisi hampir celaka dan penyakit akibat kerja adalah gejala
dari kurang berfungsinya manjemen. Permasalahan keselamayan dan
kesehatan kerja harus dicari penyebab dasar masalah hingga ditemukan
tugas dan fungsi yang tidak dilaksanakan denganbaik yang berkaitan dengan
masalah yang dihadapi.
Manajemen tidak menginginkan program keselamatan dan kesehatan kerja
dalam laboratorium hanya merupakan fungsi pelengkap, tetapi harus
dilaksanakan . setiap orang yang akan melakukan pekerjaan di dalam
kesehatan
dan
keselamatan
kerja
di
laboratorium
2. Apa tujuan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium
3. Bagaimana manajemen kesehatan
dan
keselamatan
kerja
di
laboratorium
4. Bagaimana manajemen kesehatan
dan
keselamatan
kerja
di
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui tentang manajemen kesehatan dan keselamatan krja di
laboratorium
2. Untuk mengetahui tujuan manajemen kesehatan dan keselamatan krja di laboratorium
3. Untuk mengetahui manajemen kesehatan dan keselamatan krja di laboratorium
4. Untuk mengetahu manajemen kesehatan dan keselamatan krja di laboratoriumdalam
pencegahan kecelakaan kerja
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN K3 LABORATORIUM
kesehatan kerja secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah satu bentuk kegiatan dalam
upaya untuk menciptakan lingkungan dan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadi kecelakaan
kerja, sehingga pelaksanaan kerja dapat dilakukan secara efektif dan efisien dalam
rangka mencapai tujuan organisasi.
B. TUJUAN MANAJEMEN K3 LABORATORIUM
Tujuan dan sasaran manajemen k3 laboratorium adalah terciptanya sistem K3 di
tempat kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien,
dan produktif. Karena Sistem Manajemen K3 bukan hanya tuntutan pemerintah,
masyarakat, pasar, atau dunia internasional saja tetapi juga tanggungjawab pengusaha
untuk menyediakan tempat kerja yang aman bagi pekerjanya.
C. SISTEM MANAJEMEN K3 DI LABORATORIUM
MANAJEMEN K3 DI LABORATORIU MELIPUTI :
1. Perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan adalah suatu usaha menentukan kegiatan yang akan
dilakukan di masa mendatang guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam hal ini adalah keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium.
Dalam perencanaan, kegiatan yang ditentukan meliputi :
a. apa yang dikerjakan
b. bagaimana mengerjakannya
c. mengapa mengerjakan
d. siapa yang mengerjakan
yang
dipakai
makin
banyak
ragamnya;
semuanya
pusat
(nasional)
dan
tingkat
daerah
(wilayah),
disamping
kegiatan
mendorong
aktivitas
bawahan,
pelaksanaan
semangat
kerja
atau
penggerakan
bawahan,
adalah
mengerahkan
program
kesehatan
dan
keselamatan
kerja
laboratorium
sasarannya ialah tempat kerja yang aman dan sehat. Untuk itu setiap
individu yang bekerja dalam laboratorium wajib mengetahui dan memahami
semua hal yang diperkirakan akan dapat menjadi sumber kecelakaan kerja
dalam laboratorium, serta memiliki kemampuan dan pengetahuan yang
cukup untuk melaksanakan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan
kerja tersebut. Kemudian mematuhi berbagai peraturan atau ketentuan
pertentangan,
maka
menjadi
tugas
manajer
untuk
mengambil
keputusan penyelesaiannya.
4. Pengawasan (Controlling)
Fungsi pengawasan adalah aktivitas yang mengusahakan agar pekerjaanpekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau hasil
yang
dikehendaki. Untuk dapat menjalankan pengawasan, perlu diperhatikan 2
prinsip pokok, yaitu :
a. adanya rencana
b. adanya instruksi-instruksi dan pemberian wewenang kepada bawahan.
Dalam fungsi pengawasan tidak kalah pentingnya adalah sosialisasi tentang
perlunya disiplin, mematuhi segala peraturan demi keselamatan kerja
bersama dilaboratorium. Sosialisasi perlu dilakukan terus menerus, karena
usaha pencegahan bahaya yang bagaimanapun baiknya akan sia-sia bila
peraturan diabaikan. Dalam laboratorium perlu dibentuk pengawasan
laboratorium yang tugasnya antara lain :
memantau
dan
mengarahkan
secara
berkala
praktek-praktek
memahami
cara-cara
Alat gelas
Alat ini harus selalu bersih dan ditempatkan pada tempat yang khusus jika
gelas tersebut harus steril.
1.
Untuk bahan kimia yang bersifat asam dan alkalis ditempatkan pada ruang
yang dapat mengeluarkan gas, demikian juga bahan kimia yang mudah
menguap dan terbakar ditempatkan ditempat penyimpanan khusus.
Penyimpanan bahan kimia sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri.
c. Alat alat optik
Alat-alat optik sebaiknya disimpan pada tempat yang kering dan tidak
lembab. Kelembapan yang tinggi akan menyebabkan lensa lensa berjamur
dan mengakibatkan kerusakan. Alat optik seperti mikroskop, lensa, kamera
ditempatkan dalam lemari khusus yang kelembabannya dapat dikendalikan
dan biasanya dilakukan dengan menggunakan lampu pijar 15 20 watt.
Infra Struktur Laboratorium
Infra struktur laboratorium terdiri dari :
a. Laboratory assessment
Hal ini mencakup tentang lokasi, konstruksi laboratorium dan fasilitas lain
termasuk pintu utama, pintu darurat, jenis meja, jenis atap, jenis dinding,
jenis lantai, jenis pintu, jenis lampu yang dipakai, jenis ventilasi, jenis AC,
jenis tempat penyimpanan, jenis lemari bahan kimia, optic, timbangan,
instrument lain, kondisi laboratorium, pembuangan limbah dan sebagainya
b. Fasilitas Umum
Fasilitas ini mencakup bahasan tentang kebutuhan listrik, sumber listrik,
stabilitas tegangan, distribusi arus, jenis panel listrik, jenis soket, sumber air,
jenis keran yang dipakai, jenis pembuangan air, instalasi air, instalasi listrik,
keadaan toilet, jenis rung persiapan, ruang perbaikan/workshop, penyediaan
teknisi, penyediaan dana dan sebagainya. 4.Administrasi Laboratorium.
Tujuan administrasi laboratorium adalah untuk memperoleh informasi
tentang keadaan laboratorium denga cepat dan mudah. Administrasi
laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada dilaboratorium
antara lain:
a.I nventarisasi peralatan laboratorium yang ada
b. Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan, alat alat yang rusak , alatalat yang dipinjam dan alat alat yang dikembalikan.
c. Keluar masuk surat menyurat
d. Daftar pemakaian laboratorium, sesuai jadwal kegiatan praktikum dan
penelitian
e. Daftar inventaris bahan bahan kimia dan non kimia, bahan bahan
gelas
f. Daftar inventaris alat alat mebel lain
g. Sistem evaluasi dan pelaporaKegiatan administrasi ini adalah kegiatan
rutin dan kesinambungan karena itu perlu dipersiapkan dan dilaksanakan
secara teratur dan baik.
Inventarisasi dan Keamanan Laboratorium
Kegiatan inventarisasi dan keamanan laboratorium meliputi
a. Semua kegiatan inventarisasi
b. Keamanan yang dimaksud disini adalah apakah peralatan laboratorium
tersebut tetap ada di laboratorium atau ada yang meminjamnya, apakah ada
yang hilang, pindah tempat namun tidak dilaporkan keadaan sebenarnya
Tujuan yang ingin dicapai dalam inventarisasi dan keamanan adalah:
1). Mencegah kehilangan dan penyalah gunaan
2). Mengurangi biaya operasiona
3). Meningkatkan proses pekerjaan dan hasilnya
4). Meningkatkan kualitas kerja
5). Mengurangi resiko kehilangan
6). Mencegah pemakaian yang berlebih
7). Meningkatkan kerja sama
6.PengamananL aboratorium
Pengamanan laboratorium meliputi antara lain :
a. Tanggung Jawab
Kepala laboratorium bertanggung jawab penuh terhadap segala
kecelakaan
b. Kerapian
Letak alat pemadam harus diletakkan sedemikian sehingga bebas dari
hambatan, demikian juga lantai harus bersih dan bebas minyak, air dan
material lain yang mungkin menyebabkan lantai licin.
c. Pertolongan Pertama
yang panas. Kran gas harus selalu tertutup jika tidak dipakai demikian juga
dengan kran pengaturan. Alat alat yang berhubungan dengan tabung gas
harus memakai pengaman terhadap tekanan.
Organisasi Laboratorium
Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi pekerjaan,
serta
susunan
personalia
yang
mengelola
laboratorium
tersebut.
Anggota
Laboratorium harus
Laboratorium
sepenuhnya
yang
berada
di
bawah
Kepala
semua
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan
Saran
perlu adanya menejemen yang tepat dan benar benar memperhatikan
memperhatikan Keselamatan dan kesehata kerja dalam laboratorium
Daftar pustaka
http://publichealth08.blogspot.co.id/2011/12/manajemen-k3-dalamlaboratorium.html
https://arisetiabudiblog.wordpress.com/2013/
06/20/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3definisi-indikator-penyebab-dan-tujuanpenerapan-keselatan-dan-kesehatan-kerja/
http://kusnadish.blogspot.co.id/2013/07/kesehatan-dan-keselamatan-kerja.html
http://rahmandtb.blogspot.co.id/2013/01/manajemen-k3.html
https://ariagusti.wordpress.com/2010/11/04/makalah-kelompok-6-smk3-laboratorium/