Anda di halaman 1dari 4

BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIM. ALHAMDULILLAAHIROBBIL 'AALAMIINA.

WASHSHOLAATU WASSALAAMU' ALAA ASYROFIL ANBIYAA-I WAL MURSALINA,


WA-'ALAA AALIHI WASHOHBIHI AJMA'IINA." AMMA BA'DU.

Baitul muslim (Keluarga Islami) adalah komunitas mitsaly (teladan) dari sebuah
masyarakat Islami dan daulah Islamiyah, ia dibangun di atas asas aqidah yang
bersih (tauhid), ibadah yang shahih, akhlak yang lurus, dan fikrah Islamiyah yang
kokoh

4:21) yang kata ini digunakan juga untuk menyebut perjanjian antara para Nabi
dengan Allah Swt dalam mengemban perjuangan dawah (QS 33:7). Oleh karena
itu pernikahan dan walimatul arusy harus dilaksanakan yang sesuai dengan
ajaran Islam. Karena itu pernikahan jangan sampai dinodai dengan hal-hal yang
bernilai maksiat. Sesudah pernikahan berlangsung, kehidupan berumah
tanggapun harus dijalani dengan sebaik-baiknya meskipun tantangan dan
godaan menjalani kehidupan rumah tangga yang Islami sangat banyak.
Untuk menjalani kehidupan rumah tangga yang islami, ada beberapa hal yang
harus mendapat perhatian suami dan isteri.
1. Memperkokoh Rasa Cinta.
Cinta merupakan perekat dalam kekokohan kehidupan rumah tangga, bila rasa
cinta suami kepada isteri atau sebaliknya telah hilang dari hatinya, maka
kehancuran rumah tangga sangat sulit dihindari. Oleh karena itu suasana cinta
mencintai harus saling ditumbuh-suburkan atau diperkokoh, tidak hanya pada
masa-masa awal kehidupan rumah tangga, tapi juga pada masa-masa
selanjutnya hingga suami isteri mencapai masa tua dan menemui kematian.
Rasulullah Saw sebagai seorang suami berhasil membagi dan menumbuhsuburkan rasa cinta kepada semua isterinya sehingga isteri yang satu
mengatakan dialah yang paling dicintai oleh Rasul, begitu juga dengan isteri
yang lainnya.
Berumah tangga itu diumpamakan seperti orang yang sedang berlayar, ketika
pelayaran baru dimulai, kondisi di kapal masih tenang karena disamping
penumpangnya betul-betul ingin menikmati pelayaran itu, juga karena belum
ada kesulitan, belum ada ombak dan angin kencang yang menerpa, tapi ketika
kapal itu telah mencapai lautan yang jauh, barulah terasa ombak besar dan
angin yang sangat kencang menerpa, dalam kondisi seperti itu saling
mengokohkan rasa cinta antara suami dengan isteri menjadi sesuatu yang
sangat penting dalam menghadapi dan mengatasi terpaan badai kehidupan

rumah tangga. Pernikahan dilangsungkan dengan maksud agar lelaki dan wanita
yang mengikat hubungan suami isteri dapat memperoleh ketenangan dan rasa
cinta.

Allah berfirman yang artinya: Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menjadikan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar menjadi tandatanda bagi kaum yang berpikir (QS 30:21) Ar.rum.
2. Saling Hormat Menghormati.
Saling cinta mencintai itu harus diperkokoh dengan saling hormat menghormati,
suami hormat kepada isteri dengan memberikan penghargaan yang wajar
terhadap hal-hal baik yang dilakukan isterinya, begitu juga dengan isteri
terhadap suaminya dengan menerima apa-apa yang diberikan suami meskipun
jumlahnya tidak banyak.
Awal-awal kehidupan rumah tangga selalu dengan masa romantis yang
segalanya indah, bahkan adanya kelemahan dan kekurangan tidak terlalu
dipersoalkan, romantisme memang membuat penilaian suami terhadap isteri
dan isteri terhadap suaminya menjadi sangat subyektif. Tapi ketika rumah tangga
berlangsung semakin lama mulailah muncul penilaian yang obyektif dalam arti
suami menilai isteri atau isteri menilai suami apa adanya. Dulu ketika masa
romantis, kekurangan masing-masing sebenarnya sudah terlihat tapi tidak terlalu
dipersoalkan, tapi sekarang kekurangan yang tidak prinsip saja dipersoalkan,
dalam kondisi seperti itulah diperlukan konsolidasi hubungan antara suami dan
isteri hingga masing-masing menyadari bahwa memang kekurangan itu ada tapi
dia juga harus menyadari akan adanya kelebihan.
Dalam kehidupan rumah tangga Rasulullah Saw, beliau telah mencontohkan
kepada kita betapa beliau berlaku baik kepada keluarganya, dalam satu hadits
beliau bersabda: Orang yang paling baik diantara kamu adalah yang paling baik
dengan keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku (HR.
Thabrani).
3. Saling Menutupi Kekurangan.

Suami dan isteri tentu saja memiliki banyak kekurangan, tidak hanya kekurangan
dari segi fisik, tapi juga dari sifat-sifat. Oleh karena itu suami isteri yang baik
tentu saja menutupi kekurangan-kekurangan itu yang berarti tidak suka
diceriterakan kepada orang lain, termasuk kepada orang tuanya sendiri.
Meskipun demikian dengan maksud untuk konsultasi dan perbaikan atas
persoalan keluarga kepada orang yang sangat dipercaya, maka seseorang boleh
saja mengungkapkan kekurangan sifat-sifat suami atau isteri.
4. Kerjasama Dalam Keluarga.
Dalam mengarungi kehidupan rumah tangga tentu saja banyak beban yang
harus diatasi, misalnya beban ekonomi, dalam hal ini suami harus mencari
nafkah dan isteri harus membelanjakannya dengan sebaik-baiknya dalam arti
untuk membeli hal-hal yang baik dan tidak boros. Begitu juga dengan tanggung
jawab terhadap pendidikan anak yang dalam kaitan ini diperlukan kerjasama
yang baik antara suami dan isteri dalam menghasilkan anak-anak yang shaleh.
Kerjasama yang baik dalam mendidik anak itu antara lain dalam bentuk samasama meningkatkan keshalehan dirinya sebagai orang tua karena mendidik anak
itu harus dengan keteladanan yang baik, juga tidak ada kontradiksi antara sikap
bapak dengan ibu dalam mendidik anak dan sebagainya. Keharusan kita
bekerjasama dalam hal-hal yang baik difirmankan Allah yang artinya: Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan
tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran (QS 5:2)Al maidah.
5. Memfungsikan Rumah Tangga Secara Optimal.
Masa sesudah menikah juga harus dijalani dengan memfungsikan keluarga
seoptimal mungkin sehingga rumah tangga itu tidak sekedar dijadikan seperti
terminal dalam arti anggota keluarga menjadikan rumah sekedar untuk singgah
sebagaimana terminal, tapi semestinya rumah tangga itu difungsikan sebagai
tempat kembali guna menghilangkan rasa penat dan memperbaiki diri dari
pengaruh yang tidak baik serta memperkokoh hubungan dengan sesama
anggota keluarga.
Oleh karena itu keluarga harus dioptimalkan fungsinya seperti masjid dalam arti
rumah difungsikan juga sebagai tempat untuk mengokohkan hubungan dengan
Allah Swt dan sesama anggota keluarga sehingga bisa dihindari sikap individual
antar sesama anggota keluarga.
Disamping itu rumah juga harus difungsikan seperti madrasah yang anggota
keluarganya harus memperoleh ilmu dan pembinaan karakter sehingga suami
dan isteri diharapkan berfungsi seperti guru bagi anak-anaknya yang
memberikan ilmu dan keteladanan yang baik.
Yang juga penting dalam kehidupan sekarang dan masa mendatang adalah
memfungsikan keluarga seperti benteng pertahanan yang memberikan kekuatan

pertahanan aqidah dan kepribadian dalam menghadapi godaan-godaan


kehidupan yang semakin banyak menjerumuskan manusia ke lembah kehidupan
yang bernilai maksiat dalam pandangan Allah dan rasul-Nya.
Mewujudkan rumah tangga yang Islami merupakan sesuatu yang tidak mudah,
banyak sekali kendala, baik internal maupun eksternal yang harus dihadapi.
Namun harus diingat bahwa kendala yang besar dan banyak itu bukan berarti
mewujudkan rumah tangga yang Islam tidak bisa, setiap kita harus yakin akan
kemungkinan bisa membentuk rumah tangga yang Islami, kalau kita sudah
yakin, maka kita dituntut membuktikan keyakinan itu dengan kesungguhan. Hal
ini karena melaksanakan ajaran Islam memang sangat dituntut kesungguhan
yang sangat.
Akhirnya untuk meraih kehidupan rumah tangga yang bahagia, ada baiknya kita
telaah hadits Rasul saw berikut ini:
Empat perkara yang merupakan dari kebahagian seseorang, yaitu: mempunyai
isteri yang shalehah, mempunyai anak yang berbakti, mempunyai teman yang
shaleh dan mencari rizki di negerinya sendiri (HR. Dailami dari Ali ra)
Demikianlah sepatah dua patah kata yang dapat kami sampaikan pada
kesempatan kali ini, Mudah-mudahan berkenan di hati para hadirin sekalian.
Terima kasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekuarangan
dan kekhilafannya."

Taqabbalallaahu minna waminkum taqabbal yaa kariimu, wassalaamu'


alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Anda mungkin juga menyukai

  • Skenario 3 b1 Kedkom
    Skenario 3 b1 Kedkom
    Dokumen50 halaman
    Skenario 3 b1 Kedkom
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • MS - PBL SK 1
    MS - PBL SK 1
    Dokumen33 halaman
    MS - PBL SK 1
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • TM Kedkom 2
    TM Kedkom 2
    Dokumen22 halaman
    TM Kedkom 2
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • Pancasila Kab Anambas
    Pancasila Kab Anambas
    Dokumen15 halaman
    Pancasila Kab Anambas
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • SMM
    SMM
    Dokumen3 halaman
    SMM
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • PBL GN
    PBL GN
    Dokumen22 halaman
    PBL GN
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • Wrap Up Sk3 Neoplasia
    Wrap Up Sk3 Neoplasia
    Dokumen46 halaman
    Wrap Up Sk3 Neoplasia
    Vivi Vionita
    Belum ada peringkat
  • EBM
    EBM
    Dokumen5 halaman
    EBM
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • Mediko 1
    Mediko 1
    Dokumen35 halaman
    Mediko 1
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • PBL Bengkak
    PBL Bengkak
    Dokumen5 halaman
    PBL Bengkak
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • EBM Prostat
    EBM Prostat
    Dokumen10 halaman
    EBM Prostat
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • KEDKEL
    KEDKEL
    Dokumen16 halaman
    KEDKEL
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • Ebm Baru
    Ebm Baru
    Dokumen6 halaman
    Ebm Baru
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • Hemato 3
    Hemato 3
    Dokumen8 halaman
    Hemato 3
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • Bar Lian
    Bar Lian
    Dokumen41 halaman
    Bar Lian
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • Kedkel SK 2
    Kedkel SK 2
    Dokumen32 halaman
    Kedkel SK 2
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • KEDKEL
    KEDKEL
    Dokumen16 halaman
    KEDKEL
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • PBL SK 1 Git
    PBL SK 1 Git
    Dokumen20 halaman
    PBL SK 1 Git
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • Informed Consent
    Informed Consent
    Dokumen3 halaman
    Informed Consent
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • KEDKEL
    KEDKEL
    Dokumen16 halaman
    KEDKEL
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • Trauma Kepala
    Trauma Kepala
    Dokumen21 halaman
    Trauma Kepala
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • Informed Consent
    Informed Consent
    Dokumen3 halaman
    Informed Consent
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • Hemato 3
    Hemato 3
    Dokumen8 halaman
    Hemato 3
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • CVS Ske 3
    CVS Ske 3
    Dokumen10 halaman
    CVS Ske 3
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • CVS Ske 3
    CVS Ske 3
    Dokumen10 halaman
    CVS Ske 3
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat
  • PBL SK 3
    PBL SK 3
    Dokumen11 halaman
    PBL SK 3
    Mochammad Barliansyah
    Belum ada peringkat