BAB I

PENDAHULUAN
I.1.

Latar Belakang
Pencemaran yang sering terjadi pada banyak proses industri kimia
adalah dihasilkannya campuran gas (gas buang) dalam jumlah besar.
Karena alasan keselamatan, pelestarian lingkungan atau pemanfaatan
kembali komponen yang masih dapat dipakai. Gas-gas ini tidak dibuang
ke atmosfer tanpa pengolahan khusus (pembersihan) telebih dahulu.
Seringkali udara atau gas-gas lain juga harus diolah terlebih dahulu
(misalnya dikeringkan) sebelum dapat digunakan. Begitu pula cairan.
Cairan seringkali harus dipisahkan dari komponen-komponen yang
mengganggu (misalnya bahan pewarna) yang terdapat dalam kuantitas
kecil sebelum digunakan atau diolah lebih lanjut. Masalah pemisahan
atau pembersihan seperti diatas atau masalah lain yang serupa,
terutama dalam daerah konsentrasi yang rendah, biasanya hanya dapat
diselesaikan secara ekonomis dengan proses sorpsi. Yang dimaksudkan
dengan sorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran cair
atau campuran gas, bahan yang akan dipisahkan terikat pada
permukaan padatan atau cairan disebut bahan sorpsi (sorben) (Gede,
2009).
Limbah cair tekstil mempunyai pH tinggi, total suspended solid (TSS),
biological oxygen demand (BOD) dan chemical oxygen demand (COD) tinggi,
berwarna, berminyak, panas dan berbau. Limbah tekstil ini bila dibuang
langsung ke lingkungan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan
sering menimbulkan konflik antara industri dan masyarakat yang ada di
sekitarnya (Rosyida, 2010).

I.1

Perumusan Masalah
1. Bagaimana cara menurunkan kadar pewarna tekstil dalam larutan
dengan metode adsorbsi dengan proses batch ?
2. Bagaimana membandingkan kualitas adsorpsi menurut teori Langmuir
dan Freundlich?

I.2

Tujuan Percobaan
1. Menurunkan kadar pewarna tekstil dalam larutan dengan metode
adsorbsi dengan proses batch.
2. Membandingkan kualitas adsorpsi menurut teori Langmuir dan
Freundlich.

I-1

BAB I PENDAHULUAN

LABORATORIUM PROSES PEMISAHAN DENGAN PERPINDAHAN

MASSA
DIII TEKNIK KIMIA FTI-ITS

I-2