Anda di halaman 1dari 5

MID RANGKUMAN AGAMA

Tentang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Islam, Iman dan Ihsan


Manusia, Islam dan Karakteristiknya
Al Quran dan As Sunnah (Fungsi dan Kedudukannya)
Demokrasi dan HAM Menurut Islam
Pendidikan Islam di Keluarga
Islam dan Pemikiran Sekularisme, Liberalisme dan Pluralisme
Islam dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Disusun oleh:
Fitriansyah (1602230504)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG
2016
1. Iman, Islam dan Ihsan
a. Iman

Pengertian dasar dari istilah iman ialah memberi


ketenangan hati; pembenaran hati. Iman sering juga dikenal
dengan istilah aqidah, yang berarti ikatan, yaitu ikatan hati. Aqidah
tersebut akan menjadi pegangan dan pedoman hidup, mendarah
daging dalam diri yang tidak dapat dipisahkan lagi dari diri seorang
mukmin. Bahkan seorang mukmin sanggup berkorban segalanya,
harta dan bahkan jiwa demi mempertahankan aqidahnya.
b. Islam
Islam sebagai sebuah nama dari nama agama tidak diberikan
oleh para pemeluknya melainkan kata Islam pada kenyataannya
dicantumkan dalam Quran, yaitu:
1. Wa radhitu lakum al-Islama dinan artinya Dan Allah mengakui
bagimu Islam sebagai Agama.
2. Inna ddina inda ilahi al Islam artinya Sesungguhnya agama
disisi Allah adalah Islam.
Berdasarkan 2 (dua) surah tersebut maka jelaslah bahwa nama
Islam diberikan oleh Allah sebagai sebuah nama agama dan bukan
nama hasil ciptaan manusia yang memeluk agama tersebut.
Ada beberapa pengertian Islam, yaitu:
1. Islam berarti kepatuhan atau penyerahan diri.
2. Islam
berarti
kedamaian,
kesejahteraan,
keselamatan,
penyerahan diri dan kepatuhan.
c. Ihsan
Ihsan berasal dari kata
yang artinya adalah berbuat baik,


sedangkan bentuk masdarnya adalah

, yang artinya kebaikan.

Allah SWT berfirman dalam Al Qur`an mengenai hal ini.
Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi
dirimu sendiri (al-Isra: 7)
Dan berbuat baiklah (kepada oraang lain) seperti halnya
Allah berbuat baik terhadapmu. (al-Qashash:77)
Ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa
menjadi target seluruh hamba Allah swt. Sebab, ihsan menjadikan
kita sosok yang mendapatkan kemuliaan dari-Nya. Sebaliknya,
seorang hamba yang tidak mampu mencapai target ini akan
kehilangan kesempatan yang sangat mahal untuk menduduki posisi
terhormat dimata Allah swt.
d. Perbedaan Iman, Islam dan Ihsan
Antara

iman,islam

dan

ihsan

di

samping

saling

berhubungan,juga terdapat perbedaan yang merupakan ciri di


antara ketiganya.
1. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan di dalam hati.
2. Islam adalah sikap aktif untuk berbuat/beramal.
3. Ihsan merupakan perwujudan dari iman dan islam,yang sekaligus
merupakan cerminan dari kadar iman dan islam itu sendiri.

2. Manusia, Agama dan Islam


a. Manusia
Menurut agama Islam itu sendiri, manusia adalah makhluk ciptaan Allah
yang paling mulia di antara makhluk ciptaan-Nya yang lain, yang dipercaya untuk
menjadi khalifah di muka bumi. Dalam Al-quran, ada tiga kata yang digunakan
untuk menunjukan kepada manusia. Kata yang digunakan adalah basyar, insan atau
nas dan bani Adam.
b. Agama
Agama menurut bahasa sansekerta, agama berarti tidak kacau (a = tidak dan
gama = kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat
membebaskan manusia dari kekacauan. Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari
bahasa arab, yaitu addiin yang berarti: hukum, perhitungan, kerajaan, kekuasaan,
tuntutan, keputusan dan pembalasan. Kesemuanya itu memberikan gambaran bahwa
addiin merupakan pengabdian dan penyerahan, mutlak dari seorang hamba kepada
Tuhan penciptanya dengan upacara dan tingkah laku tertentu, sebagai manifestasi
ketaatan tersebut (Moh. Syafaat, 1965).
c. Islam
Islam secara etimologis (lughawy) berasal dari tiga akar kata salam yang
artinya damai atau kedamaian, salamah yang artinya keselamatan, aslama yang
artinya berserah diri atau tunduk patuh. Sementara agama Islam dapat di definisikan
sebagai suatu sistem ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah swt, yang diturunkan
kepada ummat manusia dengan wahyu melalui perantaraan Nabi Muhammad saw.
Sebagai pedoman hidup manusia di dunia yang berisi peraturan perintah dan
larangan agar manusia memperoleh kebahagaian di dunia dan di akhirat kelak.
d. Sebab-sebab manusia perlu memeluk agama
Manusia perlu memelukan agama

sebab disamping manusia memiliki

berbagai kesempurnaan, manusia juga memiliki kekurangan. Hal ini antara lain
digunakan oleh kata Al-Nafs menurut Quraish Shihab. Bahwa dalam pandangan AlQuran Nafs diciptakan Allah dalam keadaan sempurna yang berfungsi menampung
serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan, dan karena itu sisi dalam
manusia inilah yang oleh Al-Quran dianjurkan untuk diberi perhatian lebih besar.
Sebagaimana firman Allah swt. Yang berbunyi:

Artinya : Demi nafs serta demi penyempurna ciptaan, Allah mengilhamkan


kepadanya kefasikan dan ketaqwaan.(QS.Al-Syams : 78)

3. Al Quran dan As Sunnah (Fungsi dan Kedudukannya)


a. Al Quran
Menurut istilah, Al-Qur'an adalah kitab suci umat islam yang berisi firmanfirman Allah SWT yang diwahyukan dalam bahasa Arab kepada rasul/nabi terakhir
Nabi Muhammad SAW, yang membacanya adalah ibadah.
1. Fungsi Al Quran
Al Quran mempunyai pungsi sebagai berikut.
1. Al-Qur'an berfungsi sebgai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
2. Sebagai rahmat atau bentuk kasih sayang dari Allah bagi umat manusia.
3. Sumber pokok ajaran islam.
4. Sebagai penyembuh penyakit hati.

5. Sebagai pembenar kitab-kitab suci sebelumnya yakni Taurat, Zabur, dan Injil.
2. Kedudukan Al Quran
Al-Qur'an sebagai kitab Allah menempati posisi sebagai sumber pertama dan
utama dari seluruh ajaran isalam, baik yang mengatur hubungan manusia dengan
dirinya sendiri, hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan
sesamanya, dan hubungan manusia dengan alam. Dalil naqli bahwa Al-Qur;an
merupakan sumber hukum islam yang pertama dan utama antara lain Q.S. AnNisa, 4:59, Q.S. An-Nisa, 4:105. dan hadis. Hadis yang menjelaskan bahwa AlQur'an merupakan sumber hukum islam yang pertama dan utama adalah hadis
riwayat Turmuzi dan Abu Daud.
b. As sunnah (Hadis)
Hadis berasal dari bahasa Arab yang artinya baru, tidak lama, ucapan,
pembicaraan, dan cerita. Menurut istilah ahli hadis yang dimaksud dengan hadis
adalah segala berita yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW, berupa ucapan,
perbuatan, dan takrir (persetujuan Nabi SAW) serta penjelasan sifat-sifat Nabi SAW.
1. Fungsi Hadis
Fungsi atau peranan Hadis (sunah) di samping Al-Qur'an karim adalah :
1. Mempertegas atau memperkuat hukum-hukum yang telah disebutkan dalam
Al-Qur'an
2. Menjelaskan, menafsirkan, dan merinci ayat-ayat Al-Qur'an yang masih umum
dan samar.
3. Mewujudkan suatu hukum atau ajaran yang tidak tercantum dalam Al-Qur'an,
namun pada prinsipnya tidak bertentangan dengan Al-Qur'an
2. Kedudukan Hadis
Para ulama islam berpendapat bahwa hadis menempati pada tingkat kedua sebagai
sumber hukum islam setelah Al-Qur'an. Mereka beralasan kepada dalil-dalil AlQuran Surah Ali -Imran, 3:132, Syrah Al-Ahzab, 33:36 dan Al-Hasyr, 59:7, serta
hadis riwayat Turmuzi dan Abu Daud yang berisi dialog antara Rasulullah SAW
dengan sahabatnya Mu'az bim Jabal tentang sumber hukum islam. Barangsiapa
yang tidak mengakui Hadis sebagai sumber hukum islam atau mengingkarinya,
maka ia dianggap ingkar sunah, dan dinyatakan murtad( keluar dari islam atau
kafir).

4. Demokrasi dan HAM Menurut Islam


a. Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica
yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif)
untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan
berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga
jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling
mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.
Kata "demokrasi" berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri
dalam bidang ilmu politik. Hal ini disebabkan karena demokrasi saat ini disebut-sebut
sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.
b. Demokrasi dalam Islam
Konsep demokrasi tidak sepenuhnya bertentangan dan tidak sepenuhnya sejalan
dengan Islam :
1. Demokrasi tersebut harus berada di bawah payung agama.
2. Rakyat diberi kebebasan untuk menyuarakan aspirasinya.
3. Pengambilan keputusan senantiasa dilakukan dengan musyawarah.
4. Suara mayoritas tidaklah bersifat mutlak meskipun tetap menjadi pertimbangan
utama dalam musyawarah.
5. Musyawarah atau voting hanya berlaku pada persoalan ijtihadi; bukan pada
persoalan yang sudah ditetapkan secara jelas oleh Alquran dan Sunah.
6. Produk hukum dan kebijakan yang diambil tidak boleh keluar dari nilai-nilai
agama.
7. Hukum dan kebijakan tersebut harus dipatuhi oleh semua warga.
c. Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia
dalam kandungan dan merupakan pemberian dari Tuhan.HAM Berlaku secara
universal. Tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat
1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1.
d. Hak Asasi Manusia dalam Islam
Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang
umum dikenal. Sebab seluruh hak merupakan kewajiban bagi negara maupun individu
yang tidak boleh diabaikan. Rasulullah saw pernah bersabda: "Sesungguhnya
darahmu, hartamu dan kehormatanmu haram atas kamu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Maka negara bukan saja menahan diri dari menyentuh hak-hak asasi ini, melainkan
mempunyai kewajiban memberikan dan menjamin hak-hak ini.

Anda mungkin juga menyukai