ABSTRAK
Pajak adalah peralihan kekayaan dari sektor swasta kesektor publik
berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat imbalan
(tegenprestatie) yang langsung dapat ditunjukkan, yang digunakan untuk membiayai
pengeluaran umum dan yang digunakan sebagai alat pendorong, penghambat atau
pencegah untuk mencapai tujuan yang ada di luar bidang keuangan negara. PT.
Kaltimex Lestari Makmur yang merupakan bagian dari sektor swasta memiliki
kewajiban dalam peralihan kekayaan berupa pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menyediakan gambaran secara umum mengenai penerapan penghitungan,
pencatatan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai perusahaan sesuai
dengan peraturan pajak yang berlaku pada saat ini, Selain itu penelitian ini juga
mencoba mengungkapkan apakah keseluruhan prosedur penerapan pajak pertambahan
nilai di perusahaan telah berjalan sesuai dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun
2000 mengenai Pajak Pertambahan Nilai
Kata Kunci: Pajak Pertambahan Nilai, Faktur Pajak, Surat Pemberitahuan Masa
Pajak, Objek Pajak.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini dikaji guna membandingkan dan melihat kembali hasil penelitian
dari peneliti yang lain dengan penelitian yang dibuat oleh peneliti. Penelitian
sebelumnya dilakukan oleh Bernardus Windu Setiawan dengan judul Analisis
Penerapan Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Indogourmet Selaras.
Penelitian menggunakan metode analisis Deskriptif Analitis, yaitu dimana
peneliti mengungkapkan, menjelaskan dan memberikan gambaran permasalahan
mengenai kesesuaian penerapan penghitungan, pencatatan, penyetoran, dan pelaporan
Pajak Pertambahan Nilai pada perusahaan, apakah telah dengan Peraturan Perpajakan
yang berlaku. Hasil studi yang dilakukan menunjukkan bahwa penerapan Pajak
Pertambahan Nilai telah sesuai dengan Peraturan dan Tata Cara Perpajakan yang
berlaku, Meskipun terdapat perbedaan atas waktu pencatatan , namun masih
diperbolehkan oleh Undang-Undang perpajakan karena masih memenuhi syarat yang
berlaku.
METODE PENELITIAN
Gedung Menara Karya Lt.19 Unit G-H, Jl.H.R.Rasuna Said Blok X-5 Kav.1-2,
Kuningan Timur. Setia Budi - Jakarta Selatan dengan NPWP : 02.286.470.6.063.000.
dari 30 buah dalam setiap bulannya. Bila kurang dari 30 buah dapat menggunakan
blanko yang diisi secara manual oleh perusahaan.
Mekanisme Pemungutan PPN
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) lebih menunjukkan sebagai identitas dari suatu
sistem pemungutan pajak atas konsumsi daripada nama suatu jenis pajak, dimana
mengenakan pajak atas nilai tambah yang timbul pada barang atau jasa tertentu yang
dikonsumsi. Namun sebelum barang atau jasa tersebut sampai pada tingkat konsumen,
PPN sudah dikenakan pada setiap tingkat mata rantai jalur produksi maupun jalur
distribusi. Meskipun demikian, pemungutan secara bertingkat ini tidak menimbulkan
efek ganda karena adanya metode perolehan kembali pajak yang telah dibayar (kredit
pajak) oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) sehingga persentase beban pajak yang dipikul
oleh konsumen tetap sama dengan tarif pajak yang berlaku.
Mekanisme pemungutan PPN tidak terlepas dari penerapan PPN disebuah
perusahaan terutama penerapannya pada PT. Kaltimex Lestari Makmur. Sebagai PKP,
perusahaan tersebut memperhatikan hal-hal berikut :
a. Pemungutan PPN sebesar 10 % atas penyerahan Barang Kena Pajak (BKP).
b. Membuat faktur pajak pada setiap penyerahan Barang Kena Pajak (BKP).
c. Melakukan setoran pajak yang terutang ke kas negara selambatnya 15 hari
setelah berakhir masa pajak.
d. Meyampaikan laporan perhitungan pajak dengan SPT Masa dalam jangka waktu
20 hari setelah berakhirnya masa pajak.
e. Menyimpan Faktur Pajak baik PPN keluaran maupun masukan dengan rapi dan
tertib.
f. Menyelenggarakan
pencatatan
dalam
pembukuan
perusahaan
mengenai
Rp. 144.769.625
Penjualan
Rp.131.608.750
PPN Keluaran
Rp. 13.160.875
Atas penjualan secara tunai tersebut, PT. Kaltimex Lestari Makmur membuat
Faktur Pajak Standar pada saat pengiriman dan diterimanya pembayaran yaitu saat
melakukan penjualan tunai.
Sedangkan, untuk penjualan secara kredit dicatat dengan mendebit perkiraan
piutang dagang dan mengkredit perkiraan penjualan dan Pajak Keluaran-nya.
Contoh : Pada tanggal 24 Juli 2008 PT. Kaltimex Lestari Makmur melakukan penjualan
secara kredit kepada PT. Rohul Sawit Industri sebesar Rp. 479.710.089. Atas penjualan
tersebut maka dibuat jurnal :
Piutang Dagang
Rp. 527.681.098
Penjualan
Rp, 479.710.089
PPN Keluaran
Rp. 47.971.009
Rp. 527.681.098
Piutang Dagang
Rp. 527.681.098
Atas penjualan yang dilakukan dengan menerima uang muka, PT. Kaltimex
Lestari Makmur belum mengakui PPN yang terutang karena dianggap belum melakukan
penyerahan Barang Kena Pajak (BKP). PPN yang terutang tersebut baru diakui pada
saat dilakukan pengiriman barang.
Sebagai contoh, pada tanggal 06 Maret 2008 PT. Kaltimex Lestari Makmur
menerima uang muka sebesar Rp. 60.552.328 atas barang pesanan.
Dari transaksi tersebut dijurnal sebagai berikut :
Kas
Rp. 60.552.328
Rp. 60.552.328.
Dari transaksi diatas, belum dikenakan PPN dari keseluruhan penjualan yaitu
sebesar Rp. 427.652.698, apabila pada bulan Desember dilunasi seluruh sisa dari
kekurangan pembayaran tersebut dan barang telah diterima, maka jurnalnya adalah
seperti berikut :
Kas
Rp. 409.865.639
Uang Muka
Rp. 60.552.328
Penjualan
Rp. 427.652.698
PPN Keluaran
Rp. 42.765.269
Rp. 1.200.000
PPN Masukan
Rp.
Kas
120.000
Rp. 1.320.000
Keseluruhan PPN Masukan yang dibayar perusahaan selama Masa Pajak bulan
September dapat dilihat dalam lampiran formulir 1107 B SPM PPN. Selama Masa Pajak
tersebut, Faktur Pajak yang dicatat dan dilaporkan sebanyak 9 buah.
dan atau
penyerahan Jasa Kena Pajak. Penyerahan BKP dan atau JKP ini salah satunya adalah
kegiatan penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan. Penjualan dilakukan hanya
lingkup dalam negeri saja, baik secara tunai maupun kredit, dengan uang muka ataupun
tanpa uang muka. Setiap penjualan didasarkan pada adanya pesanan dari calon pembeli
yang dituangkan dalam oerder pembelian (purchase order). Pesanan ini juga dapat
diikat dengan surat perjanjian atau kontrak.
Dalam melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena
Pajak (JKP), PT. Kaltimex Lestari Makmur menerbitkan Faktur Pajak Standar sebagi
bukti pemungutan pajak yang dibuat dan disertakan pada saat pengiriman BKP dan atau
JKP tersebut ke pelanggan.
Atas penerbitan Faktur Pajak ini harus ditandatangani oleh Direktur perusahaan.
Apabila ada pelanggan baru yang melakukan pemesanan pada perusahaan, perusahaan
menanyakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pelanggan baru tersebut kemudian
disimpan dalam file perusahaan untuk digunakan pada transaksi-transaksi selanjutnya.
Untuk penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau jasa Kena Pajak (JKP)
oleh PT. Kaltimex Lestari Makmur dapat digolongkan menjadi :
1. Penjualan Tunai, Faktur Pajak-nya dibuat pada saat terjadinya transaksi atau pada
saat penyerahan BKP dan atau JKP.
2. Penjualan Kredit yang lebih dari 30 hari, Faktur Pajak-nya dibuat saat diterbitkan
invoice yang akan disertakan pada saat pengiriman BKP dan paling lambat dilunasi
satu bulan kemudian.
Faktur Pajak Standar PT. Kaltimex Lestari Makmur dibuat sebanyak 3 rangkap,
yaitu:
a. Lembar ke-1 : Untuk penerima atau pembeli BKP dan atau JKP.
b. Lembar ke-2 : Untuk PT. Kaltimex Lestari Makmur sebagai penjual BKP dan
atau JKP
c. Lembar ke-3 : Untuk Arsip.
Pada saat menerima uang muka (advance payment), PT. Kaltimex Lestari
Makmur tidak mengakui PPN yang terutang karena dianggap belum melakukan
penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP). Hal ini tentu
tidak dibenarkan dalam peraturan Undang-Undang Perpajakan. Hal ini disebabkan
karena Faktur Pajak seharusnya dibuat pada setiap terjadinya pembayaran diterima.
Jadi, jurnal yag terjadi seharusnya dari transaksi tanggal
Kas
Rp. 66.607.560
Uang Muka
Rp. 60.552.328
PPN Keluaran
Rp.
6.055.232
Rp. 403.810.407
Uang Muka
Rp. 60.552.328
Penjualan
PPN Keluaran
Rp. 427.652.698
Rp. 36.710.037
XXX
PPN Masukan
XXX
Hutang
XXX
Rp. 389.888.444
Rp.
35.444.404
Penjualan
Rp. 354.444.040
Rp. 372.343.464
Rp.
17.544.980
Piutang Dagang
Rp. 389.888.444
Rp. 369.004.103
Rp.
Hutang Dagang
36.900.410
Rp. 405.904.513
Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi Lebih bayar bulan Januari :
Rp.
8.356.641
PPN- Masukan
Rp.
8.356.641
Rp.1.128.404.261
Rp. 102.582.202
Penjualan
Rp. 1.025.822.059
Rp. 1.077.626.069
Rp.
50.778.192
Piutang Dagang
Rp.1.128.404.261
Rp. 248.929.520
Rp.
24.892.952
Hutang Dagang
Rp. 273.822.472
Rp.
Bank
69.332.613
Rp.
69.332.613
Rp.1.016.781.689
Rp.
92.434.699
Penjualan
Rp. 924.346.990
Rp. 971.026.513
Rp.
45.755.446
Piutang Dagang
Rp.1.016.781.689
Rp. 899.296.500
Rp.
89.929.650
Hutang Dagang
Rp. 989.226.150
Rp.
2.505.049
Bank
Rp.
2.505.049
Rp. 806.868.579
Rp.
73.351.689
Penjualan
Rp. 733.516.890
Rp. 770.559.493
Rp.
36.309.086
Piutang Dagang
Rp. 806.868.579
Pada bulan April PT. Kaltimex Lestari Makmur tidak melakukan pencatatan pembelian
hal ter sebut dikarenakan pada bulan ini tidak terdapat transaksi.
Pencatatan untuk pelaporan PPN terutang bulan April :
Rp.
72.351.689
Bank
Rp.
72.351.689
Rp. 1.376.172.963
Rp. 125.106.633
Penjualan
Rp. 1.251.066.330
Rp. 1.314.245.180
Rp.
61.927.783
Piutang Dagang
Rp. 1.376.172.963
Rp. 537.174.610
Rp. 53.717.461
Hutang Dagang
Rp.
590.892.071
Rp.
Bank
71.389.172
Rp.
71.389.172
Rp. 480.060.152
Rp.
43.641.832
Penjualan
Rp. 436.418.320
Rp. 458.457.445
Rp.
21.602.706
Piutang Dagang
Rp. 480.060.152
Rp.
23.850.000
Rp.
2.385.000
Hutang Dagang
Rp.
26.235.000
Rp.
Bank
41.256.832
Rp.
41.256.832
Rp. 997.613.578
Rp.
90.692.143
Penjualan
Rp. 906.921.435
Rp. 952.720.967
Rp.
Piutang Dagang
44.892.611
Rp. 997.613.578
Rp.
312.911.006
Rp.
31.291.101
Hutang Dagang
Rp.
344.202.107
Rp.
59.401.042
Bank
Rp.
59.401.042
Rp.1.114.048.958
Rp. 101.277.178
Penjualan
Rp. 1.012.771.780
Rp. 1.063.916.755
Rp.
50.132.203
Piutang Dagang
Rp. 1.114.048.958
Rp.
669.386.749
Rp.
66.938.675
Hutang Dagang
Rp.
736.325.424
Rp.
Bank
34.338.503
Rp.
34.338.503
Piutang Dagang
Rp. 775.265.867
Rp.
70.478.716
Penjualan
Rp. 704.787.151
Rp. 740.378.903
Rp.
34.886.964
Piutang Dagang
Rp. 775.265.867
Rp.
248.143.962
Rp.
24.814.396
Hutang Dagang
Rp.
272.958.358
45.664.320
Rp.
45.664.320
Rp.
368.425.969
Rp.
Penjualan
Rp. 334.932.700
Rp. 351.846.800
Rp.
16.579.169
33.493.269
Piutang Dagang
Rp. 368.425.969
Rp.
67.257.090
Rp.
6.725.709
Hutang Dagang
Rp.
73.982.799
Rp.
26.767.560
Bank
Rp.
26.767.560
Rp. 1.123.222.101
Rp.
102.111.100
Penjualan
Rp. 1.021.111.001
Rp. 1.072.677.106
Rp.
50.544.995
Piutang Dagang
Rp. 1.123.222.101
Rp.
384.521.880
Rp.
38.452.188
Hutang Dagang
Rp.
422.974.068
63.658.912
Rp.
63.658.912
Rp. 212.622.846
Rp.
19.329.350
Penjualan
Rp. 193.293.496
Rp. 203.054.818
Rp.
9.568.028
Piutang Dagang
Rp. 212.622.846
Rp. 1.197.295.385
Rp. 119.729.538
Hutang Dagang
Rp. 1.317.024.923
Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi Lebih bayar bulan Desember :
PPN Lebih Bayar ( Desember )
PPN- Masukan
Rp.
100.400.188
Rp.
100.400.188
Tabel 4.2
Pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai
PT. Kaltimex Lestari Makmur Selama Tahun 2008
(dalam rupiah)
Masa Pajak
Tanggal
Pelaporan
SPM PPN
Januari
20-02-2008
Februari
19-03-2008
Maret
21-04-2008
April
Kompensasi
Kelebihan
PPN Tahun
Lalu/Bulan
Lalu
PPN
Masukan
Masa
Pajak
Tidak
Sama
PPN
Keluaran
Kurang
Bayar
(-)
Lebih Bayar
(+)
6.900.635
43.801.045
35.444.404
8.356.641
33.249.593
102.582.202
69.332.613
89.929.650
92.434.699
2.505.049
21-05-2008
73.351.689
73.351.689
Mei
20-06-2008
53.717.461
125.106.633
71.389.172
Juni
18-07-2008
2.385.000
43.641.832
41.256.832
Juli
19-08-2008
31.291.101
90.692.143
59.401.042
Agustus
17-09-2008
66.938.675
101.277.178
34.338.503
September
17-10-2008
24.814.396
70.478.716
45.664.320
Oktober
17-11-2008
6.725.709
33.493.269
26.767.560
November
17-12-2008
38.452.188
102.111.100
63.658.912
Desember
20-01-2009
119.729.538
19.329.350
8.356.641
100.400.188
KESIMPULAN
apabila Pajak Masukan lebih besar dari pada Pajak Keluaran maka terdapat
kelebihan pembayaran. Dan juga, pada perusahaan dalam melakukan pencatatan
akuntansi PPN atas transaksi pembelian dan penjualan ternyata perusahaan
sudah menyajikan dengan jelas dan lengkap.
4. Dalam hal pelunasan kewajiban pajak, pembayaran PT. Kaltimex Lestari
Makmur selalu tepat waktu, tidak pernah ada keterlambatan. Hanya pada bulan
Mei perusahaan terlambat dalam melakukan pembayaran.
5. Perhitungan PPN PT. Kaltimex Lestari Makmur telah sesuai dengan UU No. 18
tahun 2000, baik pencatatannya maupun pelaporannya.
6. Faktur-faktur pajak yang dimiliki oleh perusahaan telah disimpan dengan rapi,
sehingga memudahkan untuk penyetoran dan pelaporan PPN.
7. Faktur-faktur pajak yang disimpan oleh perusahaan juga tidak terdapat yang
cacat dan semuanya telah diisi dengan lengkap termasuk tanda tangan, nama
lengkap dan jabatan serta cap atau stempel dari perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Brotodiharjo, R.Santoso. Pengantar Ilmu Hukum Pajak (edisi ketiga). Bandung : PT.
Refika Aditama.1998
Djoko Muljono, Pajak Pertambahan Nilai. Yogyakarta : Andi. 2008
Mardiasmo. Perpajakan (edisi revisi). Yogyakarta : Andi. 2008
Primandita Fitrandi, Tejo Birowo dan Yuda Aryatno. Kompilasi Undang-Undang
Perpajakan Terlengkap. Jakarta : Salemba Empat. 2006
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000. Perubahan kedua atas
Undang-undang Nomor 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai barang
dan jasa dan pajak penjualan atas barang mewah. Jakarta
Richard W. Lindholm. Value-added Tax and Other Tax Reforms. Chicago : NelsonHall. 1994
Rochmat Soemitro. Pajak Pertambahan Nilai (edisi revisi). Bandung : PT. Eresco. 1990
Rochmat Soemitro & Dewi Kania Sugiharti. Asas dan dasar perpajakan (edisi revisi).
Bandung : PT. Refika Aditama. 2004
Sophar Lumbantoruan. Akuntansi Pajak (edisi revisi). Jakarta : PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia. 2005
Tarsis Tarmudji. Memahami Pajak dan Perpajakan. Semarang : Universitas Negeri
Semarang. 2001
Untung Sukardji. Jurnal Perpajakan Indonesia (Volume 2 Nomor 7). Februari. 2003
Untung Sukardji. Pajak Pertambahan Nilai (edisi revisi). Jakata : Rajawali Pers. 2006