FAKTOR-FAKTOR YANG
BERPENGARUH TERHADAP
KEPUASAN PELANGGAN DAN MINAT BELI ULANG
PADA PRODUK SEMEN KUPANG
Dosen Pengampu :
Bachtiar Irawan Hidajat
BAB I
PENDAHULUAN
pelanggan?
Apakah mutu pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan?
Apakah citra merek berpengaruh terhadap minat beli ulang?
Apakah efektivitas promosi berpengaruh terhadap minat beli ulang?
Apakah kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap minat beli ulang?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah mutu produk berpengaruh terhadap kepuasan
2.
pelanggan.
Untuk mengetahui apakah harga ekonomis produk berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan.
3.
4.
kepuasan pelanggan.
Untuk mengetahui apakah citra merek berpengaruh terhadap minat beli
5.
ulang.
Untuk mengetahui apakah efektivitas promosi berpengaruh terhadap
6.
endogen/
konsekuensi
yang
tidak
produk
(X1)
terdiri
dari
variabel-variabel
indikator:
dalam Ferdinand, 2002). Umumnya terhadap berbagai jenis fit index yang
digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian antara model yang
dihipotesiskan dengan data yang disajikan.
.
1.6 Teknik Analisis Data
Berdasarkan model penelitian di atas, maka teknik analisa data yang
digunakan adalah teknik analisis SEM (Structural Equation Modelling).
Model persamaan SEM adalah sekumpulan teknik-teknik statistical yang
memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relative rumit,
secara simultan (Ferdinand, 2002; Supranto, J., 2004). Hubungan yang rumit
itu dapat dibangun antara satu atau beberapa variabel independen dengan satu
atau beberapa variabel dependen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepuasan Pelanggan
Kotler dan Keller (2006), mendefinisikan kepuasan sebagai perasaan
senang atau kecewa seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) suatu
produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Jika kinerja
berada di bawah harapan, konsumen tidak puas. Jika kinerja memenuhi
harapan, konsumen puas. Jika kinerja di atas atau melampaui harapan,
konsumen amat puas atau senang. Menurut Garbarino dan Johnson (1999),
kepuasan secara menyeluruh (overall satisfaction) merupakan evaluasi
keseluruhan
berdasarkan
pada
pembelian
dan
pengalaman
dalam
terhadap
merek
tersebut
dan
bermaksud
meneruskan
vokal.
Pengertian
tentang
sikap
relatif
melibatkan
upaya
pemenuhan
kebutuhan
dan
keinginan
pelanggan,
serta
pembelian
produk-produk
perusahaan
dan
member
Rangkuti
(2003)
harga
lebih
ditentukan
dengan
Semakin khusus dalam melayani pelanggan, maka akan semakin tinggi nilai
produk di mata konsumen.
2.7 Hubungan Kepuasan Pelanggan dengan Minat Beli Ulang
Minat beli ulang dari pelanggan akan timbul bila pelanggan merasa puas
terhadap produk yang dibelinya. Evaluasi konsumen paska pembelian
mempunyai arti penting bagi para produsen. Pengalaman konsumen
menggunakan produk berpengaruh dalam pengambilan keputusan beli di
datang.
Minat yang terdapat pada diri seseorang untuk melakukan suatu perilaku
dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :
a. minat
dianggap
sebagai
penangkap
atau
perantara
faktor-faktor
aktivitas
pemasaran
yang
berusaha
menyebarkan
informasi,
a.
b.
c.
d.
e.
perilaku selanjutnya.
Respon khalayak dalam proses pembelian terdiri atas:
menyadari (awareness) produk yang ditawarkan;
menyukai (interest) dan berusaha mengetahui lebih lanjut;
mencoba (trial) untuk membandingkan dengan harapannya;
mengambil tindakan (act) membeli atau tidak membeli;
tindak lanjut (follow up) membeli kembali atau pindah merek.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Responden Penelitian
Kuesioner
yang
dikirimkan
kepada
responden
sejumlah
135
berusia 30 tahun, 41 s.d 50 tahun, 51 s.d 60 tahun, dan yang paling sedikit
berusia 61 tahun (2,75%).
Persepsi responden pada tiap-tiap variabel indikator dan tiap-tiap variabel
latent
dinyatakan
dalam
bentuk
rata-rata. Angket
disusun
dengan
Tabel 2
Penilaian Rata-rata Persepsi Responden terhadap Masing-Masing Variabel
Tabel 3
Uji Reliabilitas Instrumen
Uji hipotesis dalam studi ini melalui pengujian signifikansi untuk menguji
tingkat keeratan hubungan kausalitas antara variabel latent dengan variabel
latent lainnya. Keeratan hubungan kausalitas antar variabel dilakukan dengan
membandingkan nilai Critical Ratio (CR) dengan 2,58. Artinya, jika nilai CR
lebih besar dari atau sama dengan 2,58 ( 2,58), maka dapat dinyatakan
bahwa hubungan kausalitas antara dua variabel tersebut signifikan (Hair et
al., 1997). Selain itu bila nilai P value sama atau lebih kecil dari 0,05 maka
hubungan kausalitas tersebut signifikan. Nilai CR dan nilai P dari tiap-tiap
variabel dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6
Standard Regression Weights
Hasil studi ini mengindikasikan bahwa mutu produk Semen Kupang yang
dimaknai mempunyai kekuatan dan daya rekat yang tinggi, tidak retak serta
cepat kering, sesuai dengan spesifikasi, sesuai dengan harapan dan tidak
mengecewakan, awet jika disimpan dan bangunan yang menggunakan produk
semen tersebut benar-benar tidak mudah rusak, dan sesuai dengan standard
yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu Standard Nasional Indonesia (SNI),
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Studi ini mendukung studi Lay (2005) bahwa mutu produk berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pelanggan,mutu pelayanan berpengaruh
terhadap kepuasan pelanggan, citra merek berpengaruh terhadap minat beli
ulang. Sebaliknya yang tidak mendukung studi Lay (2005) bahwa harga
produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, promosi yang
efektif berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang. Dengan demikian
kesesuaian harga tidak menjadi ukuran/factor dominan yang mempengaruhi
minat beli pelanggan Semen Kupang.
Studi ini juga mendukung studi ORoughlin dan Germa (2002) bahwa
perceived quality berpengaruh terhadap value dan kepuasan pelanggan, serta
studi Budiarti (2005) bahwa intervensi pelayanan pelanggan berpengaruh
terhadap kepuasan pelanggan, dan desain fasilitas pelayanan mempunyai
pengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
Studi ini memberikan informasi bahwa kepuasan pelanggan tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang. Sebaliknya studi ini tidak
mendukung studi Herawati dan Halim (2007) yang menyatakan 22,1%
variabel customer loyalty dapat dijelaskan oleh customer satisfaction. Sisanya
(77.9%) dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil studi ini tidak mendukung studi
Setyawan (2007) bahwa ada hubungan langsung antara kepuasan konsumen
pada merek dengan loyalitas konsumen pada merek.
Hasil studi ini juga tidak mendukung hasil studi Budiarti (2005), bahwa
kepuasan pelanggan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang.
Hasil studi ini didukung oleh hasil studi Wirat (2007) yang menyatakan
bahwa kepuasan berpengaruh tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Studi ini mendukung hasil studi Johnson et al., (2001), yang menyatakan
bahwa kepuasan tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Demikian
juga studi Lay (2005) menunjukkan bahwa semakin tinggi kepuasan
pelanggan semakin tinggi pula minat beli ulang ternyata tidak terbukti.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari studi ini dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut :
a. Mutu produk semen yang diukur dari kekuatan dan daya rekat yang tinggi,
tidak retak serta cepat kering (performance) sesuai dengan spesifikasi,
sesuai dengan harapan dan tidak mengecewakan (reliability), awet jika
disimpan dan bangunan yang menggunakan produk semen tersebut benarbenar tidak mudah rusak (durability); dan sesuai dengan standard yang
ditetapkan oleh pemerintah yaitu Standard Nasional Indonesia (SNI)
(conformance), berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hal
ini menunjukkan bahwa variabel mutu produk sangat dipengaruhi oleh
sejauh mana pencapaian mutu produk sesuai standar yang telah ditetapkan
minimal sama dengan produk semen lainnya.
b. Harga produk semen yang diukur dari kesesuaian harga semen dengan
kualitas barang yang ditawarkan, pembayaran dengan model diskon
terutama ketika pembelian dalam jumlah yang banyak, dan pembayaran
dengan model kredit untuk jangka waktu tertentu, ternyata tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
kepuasan
pelanggan.
Hal
ini
yang
dipergunakan
oleh
PT
Semen
Kupang
dalam
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hair, Joseph F. JR, Anderson, Rolph E., Tatham, Ronald L., dan Black, William C.
1997. Multivariate Data Analysis. Fifth Editon, New Jersey : Prentice Hall.
Herawati, Wenny dan Halim, Rizal Edy, 2007. Analisis Hubungan antara Service
Quality, customer satisfaction dan switching cost terhadap customer loyalty,
Studi Kasus Perpindahan GSM ke CDMA Mahasiswa di Depok. Jurnal
Manajemen Usahawan Indonesia. No. 03 Th XXXVII Maret 2008
Hulland J., et al. 1996. Use of Causal Models in Marketing Research, a review
International Journal of Research in Marketing
Innis, Daniel E., La Londe, Bernard J. 1994. Customer service: The key to
customer satisfaction, customer loyalty, and market share. Journal of
Business Logistic, 15 (1)
Irawan D, Handi, 1997. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Gramedia.
----------------------, 2003. Indonesian customer satisfaction: Membedah strategi
kepuasan pelanggan merek pemenang ICSA
Jayawerhane et al., 2002. Service encounter quality in a business to business
context: Measure development and consequences. Research paper.
Johnson, Michael D, and Claes G. Fornell, 1991. A framework for comparing
customer satisfaction across individuals and product categories. Journal of
Economic Psychology 12.2: 267-268.
Kesuma Ali, 2004. Pengaruh marketing mix dan kualitas layanan terhadap nilai
konsekuensi dan dampaknya terhadap kepuasan pasien rawat inap Rumah
Sakit Umum Kota Banjarmasin. Research paper.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2006. Marketing management. Twelfth
edition (12e), Pearson education International Prenctice Hall, Upper Saddler
River, New Jersey.
Lay, Marshal Godfried, 2005. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan pelanggan terhadap minat beli ulang produk semen kupang. Tesis
tidak dipublikasikan Program Pasca Sarjana Universitas Katolik Widya
Mandira Kupang.
Lingga, Purnama, 2002. Strategi Marketing Plan. Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama.
Lovelock, Christopher. 1988. Managing services: Marketing, oper ationsand
human resources. London: Prentice Hall International, Inc.
Wilkie, William, L. 1994. Consumer Behavior. Third edition. John Wiley & Sons,
Inc, USA.
Wirat Made Sarjana, 2007. Analisis pengaruh kinerja pelayanan terhadap
kepuasan dan loyalitas pelanggan industrial (Studi pada Pertamina (Persero)
unit pemasaran VI Kalimantan). Research paper.
Yamit, Zulian, 2002. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Jakarta: Ekonisa.
Zeithaml, Valerie A. 2000. Service Quality, profitability and the economic worth
of customer: what we know and what we need to learn. Journal of the
Academy of Marketing Science. Vol. 28 (1), p. 67-85.
-----------------, Bitner, Mary Jo, 2000. Service Marketing Integrating Customer
Focus Across the Firm, 2nd edition. McGraw Hill Companies Inc.
-----------------, 1996. Service Marketing. New York: McGraw Hill Companies Inc.