DAPENDAHULIAN
SISTEM INTEGUMEN
Kata integumen ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti
"penutup". Sistem integumen atau biasa disebut kulit adalah sistem organ yang
membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan manusia terhadap
lingkungan sekitarnya dan merupakan organ yang paling luas, dimana orang
dewasa luasnya mencapai lebih dari 19.000 cm2.
Sistem integumen meliputi kulit dan derivatnya. Kulit yang sebenarnya
adalah lapisan penutup yang umumnya terdiri atas dua lapisan utama yang
letaknya di sebelah luar jaringan ikat, kendur. Sedangkan derivat integumen
meliputi struktur struktur tertentu yang secara ontogeni berasal dari salah satu dari
kedua lapisan utama pada kulit yang sesungguhnya yaitu epidermis dan dermis.
Stuktur-struktur tersebut mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar
keringat dan produknya (keringat atau lendir).
A. Fungsi Integumen
Integumen dan derivatnya mempunyai fungsi yang sangat luas di dalam
tubuh meliputi :
a. Epidermis
baru setiap hari. Sel-sel yang lebih tua akan terdesak keluar menjauhi sumber
nutrisi, sehingga lambat laun akan mati dan mengalami keratinisasi.
Sel utama kedua epidermis (setelah keratinosit) adalah melanosit, ditemukan
dalam lapisan basal. Perbandingan sel-sel basalterhadap melanosit adalah 10 : 1.
Di dalam melanosit disintesis granula-granula pigmen yang disebut melanosom.
Melanosom mengandung biokroma coklat yang disebut melanin. Melanosom
dihidrolisis oleh enzim dengan kecepatan yang berbeda-beda. Jumlah melanin
dalam keratinosit menentukan warna dari kulit. Melanin melindungi kulit dari
pengaruh-pengaruh matahari yang merugikan. Sebaliknya, sinar matahari
meningkatkan pembentukan melanosom dan melanin. Orang Afrika-Amerika
maupun keturunan Kaukasia mempunyai jumlah melanosit yang sama. Orang
Afrika-Amerika mempunyai melanosom-melanosom besar yang tahan terhadap
destruksi oleh enzim-enzim hidrolisis, sedangkan keturunan Kaukasia mempunyai
melanosom yang kecil dan lebih mudah dihancurkan.
Selain produksi melanin, warna kulit juga dipengaruhi oleh oksigenasi
darah, darah dermal memasok warna merah melalui sel-sel lapisan lebih atas yang
agak transparan, sehingga kulit berwarna merah. Bila darah dermal kekurangan
oksigen atau tidak bersirkulasi dengan baik, kulit akan menjadi kebiruan atau
disebut sianotik.
b. Dermis
Dermis tersusun atas jaringan ikat, terdiri dari dua daerah utama, yaitu
daerah papilar dan daerah retikular. Seperti pada epidermis, ketebalannya tidak
merata, misalnya dermis pada telapak tangan dan telapak kaki lebih tebal daripada
di bagian kulit yang lain.
1. Lapisan papilar
Merupakan lapisan dermal paling atas, sangat tidak rata, bagian bawah papila
ini nampak bergelombang. Proyeksi seperti kerucut yang menjorok ke arah
epidermis yang disebut papila dermal. Proyeksi tersebut diproyeksikan pada
cap jari yang merupakan pola unik yang tidak berubah selama hidup. Jaringan
kapiler yang banyak pada lapisan papilar menyediakan nutrien untuk lapisan
epidermal dan memungkinkan panas merambat ke permukaan kulit. Reseptor
sentuhan juga terdapat dalam lapisan dermal.
2. Lapisan retikular
Merupakan lapisan kulit paling dalam, mengandung banyak arteri dan vena,
kelenjar keringat dan sebaseus, serta reseptor tekanan. Baik lapisan papilar
maupun lapisan retikuler banyak mengandung serabut kolagen dan serabut
elastin. Adanya serabut elastis tersebut menyebabkan kuilt orang muda lebih
elastis, sedangkan kulit orang tua menjadi keriput karena serabut elastis dan
lapisan lemak subkutan menjadi sangat berkurang.
Pada seluruh dermis juga mengandung fibroblas, sel-sel adiposa, berbagai
jenis makrofag yang sangat penting bagi pertahanan tubuh dan berbagai jenis
sel yang lain. Dermis juga memiliki banyak pembuluh darah, yang
memungkinkan berperan melakukan regulasi suhu tubuh. Bila suhu tubuh
meningkat, arteriol dilatasi, dan kapiler-kapiler dermis menjadi terisi dengan
darah yang panas. Dengan demikan memungkinkan panas dipancarkan dari
permukaan kulit ke udara. Bila suhu lingkungan dingin, maka panas tubuh
harus disimpan, untuk itu kapiler dermal berkontriksi sehingga darah tidak
banyak menuju permukaan kulit, dengan demikian sedikit panas tubuh
dipancarkan keluar tubuh.
Dermis juga kaya akan pembuluh limfa dan serabut-serabut saraf. Banyak
ujung saraf berakhir pada dermis berubah menjadi reseptor khusus, sehingga
mampu mendeteksi perubahan perubahan yang terjadi di lingkungan yang
kemudian disampakan ke otak.
2. Derivat Kulit
Rambut, kuku, dan kelenjar kulit merupakan derivat dari epidermis meskipun
bearda dalam dermis, mereka berasal dari stratum germinativum yang tumbuh ke
arah bawah ke bagian yang lebih dalam dari kulit.
a. Kelenjar kulit
Kelenjar kulit dibedakan menjadi dua macam yaitu kelenjar sebasea (kelenjar
minyak) dan kelenjar keringat.
1) Kelenjar minyak
hiponikium, yang
Perluasan epidermis berzat tanduk pada ujung proksimal lipatan kuku adalah
eponikium atau kutikula.
Kuku hampir tidak berwarna tetapi nampak kemerahan karena warna darah
yang berada di dalam kapiler di bawah kuku. Bila seseorang mengalami sianotik
karena kekurangan oksigen dalam darah menyebabkan kuku berwarna biru.
Bagian-bagian kuku adalah:
1. Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
2. Dinding kuku (nail wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi
bagian pinggir dan atas.
3. Dasar kuku (nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
4. Alur kuku (nail groove) : merupakan celah antara dinding dan dasar kuku.
5. Akar kuku (nail root): merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding
kuku.
6. Lempeng kuku (nail plate) : merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi
dinding kuku.
7. Lunula : merupakan bagian lempeng kuku berwarna putih dekat akar kuku
berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
8. Eponikium : merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya menutupi
bagian permukaan lempeng kuku.
9. Hiponikium : merupakan dasar kuku, kulit ari di bawah kuku yang bebas
(free edge) menebal.
Adalah suatu peradangan kelenjar minyak, terjadi biasanya mulai pada saat
pubertas. Jerawat yang umum disebut acne vulgari (jerawat vulgaris). Jerawat ini
umumnya terjadi pada individu berumur antara 14 25 tahun, diderita oleh
hampir 80% anak muda. Namun tidak sedikit orang dewasa yang menderita
jerawat tersebut. Jenis jerawat yang lain adalah acne cosmetika (jerawat kosmetik)
yang disebabkan oleh pengguanaan make-up dan bahan kosmetik lain dalam
jangka lama.
Pada masa pubertas kelenjar minyak pada kulit di bawah pengaruh hormon
androgen tumbuh membesar dan meningkatkan produksi sebum, yaitu berupa
produk lipid kompleks. Di samping hormon androgen, ovarium dapat
menstimulus sekresi minyak kulit sama baiknya dengan hormon androgen.
Jerawat terjadi terutama pada kelenjar minyak folikel, dimana kelenjar minyak
membesar dan rambutnya mengalami rudimenter. Folikel-folikel secara cepat
ditempati koloni mikroorganisme yang tumbuh dengan subur, karena lingkungan
folikel kaya akan lipid. Bila ini terjadi, maka kantung sel-sel jaringan ikat dapat
rusak dan memindah sel-sel epidermal sehingga terbentuk bekas luka yang tetap.
Menghadapi
jerawat
harus
hati-hati,
perlu
menghindari
memijat
atau
berlebihan atau oleh sisa sabun atau deterjen yang berada di bawah cincin.
Kadang-kadang disebabkan oleh infeksi jamur.
b. Dermatitis kontak, adalah jenis peradangan kulit yang disebabkan oleh zat
kimia yang bersinggungan dengan kulit. Misalnya zat kimia yang keras,
deterjen, atau sabun yang mengiritasi secara langsung. Dapat pula oleh suatu
zat yang menyebabkan reaksi alergi yang baru muncul setelah 5 6 hari
setelah kontak. Penyebab utama dermatitis kontak adalah racun sejenis
tumbuhan menjalar, bahan kimia pada sepatu dan baju, rantai arloji dari
logam, salep antibiotik, dan bahan kosmetik.
c. Eksem, merupakan peradangan yang ditandai oleh melepuhnya kulit,
kemerah-merahan, keluar cairan dari peradangan ini, kerak, keropeng, rasa
gatal, dan kadang-kadang mongering. Umumnya eksem terdapat pada tempat
lekukan kulit, misalnya bagian belakang lutut, dan ujung dari siku. Terdapat
beberapa macam eksem, salah satu jenis yang umum dermatitis atopik, yaitu
peradangan kulit yang disertai rasa gatal disebabkan oleh alergi.
d. Dermatitis eksfoliatif, merupakan jenis dermatitis yang ditandai dengan
adanya pengelupasan kulit di seluruh tubuh disertai dengan rontoknya rambut.
Seluruh permukaan kulit berwarna merah, berkerak, dan menebal. Pada
banyak kasus tidak diketahui penyebabnya, tetapi kadang-kadang terjadi
mengikuti suatu efek samping dari obat.
e. Dermatitis seboreik, merupakan jenis dermatitis yang ditandai oleh
pengerakan dan peradangan kulit kepala dan kadang-kadang kulit muka dan
bagian tubuh yang lain. Pada umumnya penyebabnya adalah ketombe.
4. Onikomikosis
Merupakan peradangan kuku yang disebabkan oleh infeksi jamur.
Onikomikosis umumnya terdapat pada orang yang memiliki daya tahan rendah
terhadap infeksi, misalnya penderita diabetes atau pasien yang menggunakan
kortikosteroid atau obat hormonal yang lain. Onikomikosis disebabkan oleh
sejumlah jamur dan sering dihubungkan dengan paronisia.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Sistem integumen adalah suatu sistem organ yang membedakan,
4. kuku, adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung
jari. Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan
kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari.
5. kelenjar keringat. Kelenjar keringat berupa saluran melingkar dan
bermuara pada kulit ari dan berbentuk pori-pori halus.
Sistem integument memiliki fungsi antara lain :
http://lifestyle-ongky816.blogspot.com/2010/10/sistem-integumen-kulit.html
http://www.docstoc.com/docs/58180799/ANATOMI-DAN-FISIOLOGI-SISTEMINTEGUMEN-(KULIT)
Syaifuddin. 2012. Anatomi fisiologi untuk keperawatan dan kebidanan. Penerbit
buku kedokteran EGC: Jakarta.
Syamsuri,istamar.dkk.2007.Ipa Biologi. Semarang: Erlangga.