Pedoman Program S-1 KKT Unesa
Pedoman Program S-1 KKT Unesa
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan pendidikan saat ini telah menunjukkan hasil yang cukup
dalam
pembangunan
nasional
terasa
belum
optimal
karena
klasik, yakni kurangnya tenaga guru, guru yang mengajar tidak sesuai
dengan latar belakang pendidikan (mismatch), kualifikasi rendah, disparitas
kompetensi, dan distribusi. Hal ini dapat dibuktikan oleh kondisi Indonesia
saat ini yang masih kekurangan 200.000 tenaga guru (Ditjen PMPTK, 2010).
Kekurangan guru terbesar adalah tenaga guru SD kemudian berturut-turut
SMP, SMA dan SMK, dan TK.
Jika dicermati pada banyak kasus, sebenarnya bukan kekurangan guru
yang terjadi, tetapi pendistribusian guru yang tidak efektif. Beberapa guru
mempunyai kelas yang sangat kecil dan yang lainnya ada guru yang
mempunyai kelas yang terlalu banyak siswa, dan kedua-duanya tidak efektif
dan efisien. Umumnya, jumlah guru pada daerah perkotaan cukup bahkan
pada beberapa sekolah berlebih. Terkonsentrasinya guru di perkotaan
menyebabkan sekolah di pedesaan mengalami kekurangan guru. Kenyataan
sekarang ini, rasio guru dan siswa di Indonesia 1 : 14, berarti sudah ideal
karena melampaui rasio guru dan murid di negara maju seperti Korea
Selatan 1 : 30, Jepang 1 : 20, dan Malaysia 1 : 25. Namun, karena
pendistribusian guru yang tidak merata mengakibatkan menumpuknya guruguru
di
sekolah
perkotaan,
sedangkan
di
sekolah
pedesaan
masih
distribusi
guru
hampir
terjadi
di
seluruh
Indonesia.
tepat,
namun
sulit
untuk
dilaksanakan.
Hal
ini
dikarenakan
mengatasi
alternatif
kesulitan
yang
tersebut,
merupakan
para
guru
kompetensi
harus
memiliki
tambahan
selain
bersertifikat
pendidik.
Hal
ini
dapat
dilakukan
melalui
Program
S1
Dalam
Dasar Hukum
Tujuan
Program S1 KKT ini bertujuan menghasilkan guru dan calon guru yang
Menjadi
acuan
minimal
dalam
penjaminan
mutu
penyelenggaraan
Program S1 KKT.
BAB II
PROFIL LULUSAN DAN PESERTA PROGRAM
Dalam rangka menghasilkan guru dan calon guru yang memiliki
kompetensi dengan kewenangan tambahan sebagaimana dijelaskan pada
Bab 1 maka dideskripsikan profil lulusan dan persyaratan peserta program.
Profil Lulusan
Profil lulusan dibedakan menjadi profil umum dan profil khusus sebagai
berikut.
Profil Umum
Guru memiliki peran sentral dalam proses pembelajaran di sekolah,
mulai
dari
jenjang
pendidikan
usia
dini
sampai
sekolah
menengah.
Jujur adalah lurus hati, tulus, ikhlas, menyatakan apa adanya; terbuka;
konsisten antara yang dikatakan dan yang dilakukan; berani berkata
benar; dapat dipercaya; dan tidak curang.
Cerdas adalah berfikir secara cermat dan tepat, bertindak dengan penuh
perhitungan; rasa ingin tahu yang tinggi; berkomunikasi efektif dan
empatik; bergaul secara santun; menjunjung kebenaran dan kebajikan;
mencintai Tuhan dan lingkungan
mau
mendengar orang lain; mau berbagi; tidak merendahkan orang lain; tidak
mengambil keuntungan dari orang lain; mampu bekerjasama; mau
kependidikan,
mengembangkan
memahami
kurikulum
atau
perkembangan
silabus,
peserta
merancang
didik,
pembelajaran,
profesional
menguasai
pengetahuan
teknologi,
dan/atau
merupakan
kemampuan
seni
dan
budaya
yang
guru
ilmu
dalam
pengetahuan,
diampunya serta
mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran. Guru sekurangkurangnya memiliki (a) penguasaan materi pelajaran secara
luas dan
(b)
sosok utuh guru yang mencerminkan ciri-ciri dan sifat-sifat berakhlak mulia,
arif dan bijaksana, demokratis, mantap, berwibawa, stabil, dewasa, jujur,
menggunakan
teknologi
komunikasi
dan
informasi
secara
teknologi
komunikasi
tenaga
kependidikan,
pimpinan
satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik, dan bergaul secara
santun
mengindahkan
norma
dan
harus
memberikan
memiliki
kemampuan
kejelasan
pesan
komunikasi
yang
yang
disampaikan,
baik
dan
dapat
sehingga
tidak
sehat fisik, sehat mental, cerdas dan menjadi anggota masyarakat yang
berguna. Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan guru yang jujur dan
berwibawa
serta
berkemampuan
mewujudkan
nilai-nilai
kemanusiaan,
memiliki citra diri yang positif, memiliki etos kerja dan komitmen yang tinggi
dan sifat empati yang tinggi.
Berpenampilan Menyenangkan
Guru memiliki penampilan yang mantap, meyakinkan dalam setiap
langkah, sikap, dan tutur kata, sehingga memberi kesan baik dan mendalam
bagi peserta didik. Selain itu, guru memiliki sifat kepemimpinan yang tegas,
disiplin, taat aturan, dan teguh dalam pendiriannya yang digunakan sebagai
bekal untuk membina, mengarahkan, membimbing, dan menuntun peserta
didik menjadi manusia yang cerdas, bermanfaat, dan bertanggung jawab.
Dengan penampilan yang mantap tersebut dapat membetahkan peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran.
kehidupannya yang terkait dengan kerja. Etos kerja yang dimiliki seseorang
akan mewarnai komitmen kerja seseorang. Etos kerja sebagai suatu nilai
yang mewarnai perilaku kerja seseorang, pembentukannya dipengaruhi oleh
faktor internal dan eksternal yang dianut seseorang. Dalam hubungan
dengan menjalankan jabatan profesional guru, maka
peningkatan kinerja
Profil Khusus
Profil khusus lulusan yang diharapkan sebagai berikut.
Persyaratan Peserta
Peserta Program S1 KKT dibedakan menjadi Kelompok A, Kelompok B,
dan Kelompok C.
Kelompok
adalah
mahasiswa
S1
Kependidikan
yang
telah
Kelompok B
Kelompok A
Telah
menyelesaikan
seluruh
mata
kuliah,
kecuali
skripsi
yang
Persyaratan
lain
yang
ditentukan
di
masing-masing
LPTK
penyelenggara.
Kelompok B
Persyaratan
lain
yang
ditentukan
di
masing-masing
LPTK
penyelenggara.
Kelompok C
Memiliki
kualifikasi
akademik
S1
Kependidikan
dari
LPTK
yang
terakreditasi;
Memiliki NUPTK;
Persyaratan
lain
yang
ditentukan
di
masing-masing
LPTK
penyelenggara.
Rekrutmen Peserta
Sistem perekrutan harus mampu menjaring dan menyaring putra-putri
Seleksi Administrasi
Calon
peserta
mendaftar
ke
LPTK
penyelenggara
dengan
Fotokopi
Transkrip
Nilai
yang
dilegalisasi
oleh
pejabat
berwenang;
Surat
keterangan
berkelakuan
baik
dari
instansi
yang
berwenang;
LPTK
Penyelenggara
melakukan
seleksi
administrasi
calon
Calon
peserta
melakukan
pendaftaran
ke
Dinas
Pendidikan
Surat
keterangan
berkelakuan
baik
dari
instansi
yang
berwenang;
Dinas
Kabupaten/Kota
melakukan
seleksi
administrasi
calon
Mekanisme
dan
instrumen
seleksi
akademik
diatur
oleh
LPTK
penyelenggara.
Mekanisme Perekrutan
Mekanisme
perekrutan
S1
KKT
meliputi
penetapan
kuota
Formulir pendaftaran
BAB III
KURIKULUM DAN SISTEM PEMBELAJARAN
Program S1 KKT merupakan pendidikan akademik yang bertujuan
untuk meningkatkan kompetensi akademik mahasiswa yang terkait dengan
kompetensi
profesional
dan kompetensi
pedagogik. Oleh
karena
itu,
Kurikulum
Struktur Kurikulum
pada
pengembangan
kompetensi
akademik
bidang
studi
kewenangan tambahan. Oleh karena itu, kurikulum untuk dua kelompok ini
hanya mencakup matakuliah bidang studi kewenangan tambahan (tidak ada
matakuliah kependidikan).
Kurikulum Program S1 KKT untuk mahasiswa kelompok C bertujuan
untuk
mengembangkan
kompetensi
akademik
bidang
studi
dan
ini
terdiri
atas
matakuliah
bidang
studi
dan
matakuliah
Beban Studi
Beban studi yang harus ditempuh oleh mahasiswa kelompok A dan B,
melaksanakan,
dan
menilai
pembelajaran.
Sedangkan
untuk
masing-masing kelompok
disajikan
Tambahan
24 SKS (100%)
Tambahan
24 SKS (50%)
Kompetensi Akademik
Semester
Kependidikan
II
Tambahan
Kewenangan Tambahan
12 SKS (25%)
12 SKS (25%)
Sistem Pembelajaran
Sistem pembelajaran dalam Program S1 KKT harus memperhatikan
peserta didik, bukan dalam arti fisik melainkan dalam keseluruhan perilaku
belajar. Keaktifan ini dapat diwujudkan antara lain melalui pemberian
kesempatan menyatakan gagasan, mencari informasi dari berbagai sumber
dan melaksanakan tugas-tugas yang merupakan aplikasi dari konsep-konsep
yang
telah
dipelajari.
Dengan
demikian
LPTK
penyelenggara
dapat
peserta
didik
dengan
mempertimbangkan
latar
belakang
sistem
pembelajaran
yang
berorientasi
pada
kreatif,
logis,
reflektif,
pemecahan
masalah
dan
pengambilan
keputusan.
Berbasis Karakter
Proses pembelajaran di samping diarahkan pada pencapaian tujuan
Kontekstual
Dalam melaksanakan pembelajaran, konsep-konsep diperoleh melalui
pengalaman dan kenyataan yang ada di lingkungan sehari-hari. Konsepkonsep tersebut harus disajikan dengan metode pembelajaran yang inovatif,
kreatif, dan menyenangkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran
Active Learning In Higher Education (ALIHE) dan pendekatan Active Learning
In School (ALIS).
menyelesaikan
kegiatan-kegiatan
yang
ditugaskan
termasuk
BAB IV
STRATEGI IMPLEMENTASI
Asas Penyelenggaraan
Penyelenggaraan program S1 KKT
memenuhi syarat lain sesuai dengan ketentuan dapat diberi tugas sesuai
dengan kewenangan yang dimilikinya. Dengan meningkatnya mutu guru,
diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran dan mutu pendidikan di
Indonesia secara berkelanjutan.
Berbasis Kebutuhan
Dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelaksanaan serta penjaminan
mutu hasil Program S1 KKT, jumlah peserta setiap tahun ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Agama, atau pemerintah
propinsi/kabupaten/kota berdasarkan proyeksi kebutuhan sekarang dan yang
Kolaboratif
Penyelenggaraan Program S1 KKT dilaksanakan melalui kerjasama
internal
LPTK
penyelenggara
maupun
eksternal.
Kerjasama
internal
dua
program
studi
atau
lebih
dalam
sebuah
LPTK.
Untuk
Tahapan Penyelenggaraan
Tahap Persiapan
Penyelenggaraan Program S1 KKT diawali persiapan yang berupa
orientasi yang difokuskan pada analisis konteks dan kebutuhan (context and
needs analysis). Analisis dilaksanakan melalui langkah penelitian atau
pengkajian untuk mengumpulkan data tentang sejauh mana Program S1 KKT
dirasakan sebagai kebutuhan masa kini dan masa mendatang
bagi
Harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan Program S1 KKT dengan kebijakankebijakan lain di bidang pendidikan nasional.
penggalangan
dan
Tahap Pelaksanaan
Rekrutmen Peserta
Peserta Program S1 KKT terdiri dari (1) mahasiswa S1 kependidikan
yang tinggal menyelesaikan skripsi atau tugas akhir, (2) sarjana (S1)
kependidikan yang belum menjadi guru, dan (3) guru yang telah bersertifikat
pendidik tetapi tidak sesuai dengan kewenangan utama (mismatch).
Persyaratan peserta dan prosedur rekrutmen harus dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang diatur pada Bab 2 pedoman ini.
Proses Pembelajaran
Program S1 KKT diselenggarakan dalam rangka perluasan kompetensi
akademik
mahasiswa.
Oleh
karena
itu
proses
pembelajaran
yang
secara
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran meliputi penilaian proses dan hasil belajar dan
menyeluruh
dan
berkesinambungan,
sistematis,
beracuan
Instrumen
evaluasi
lebih
diarahkan
kepada
pemecahan
masalah
yaitu
mengapa,
bagaimana
penyelesaiannya,
dan
Ujian Komprehensif
Ujian komprehensif bertujuan untuk menilai kemampuan mahasiswa
selama
mengikuti
Program
S1
KKT.
Ujian
komprehensif
dilaksanakan melalui ujian tulis, lisan, dan kinerja. Ujian tulis dan lisan
difokuskan
untuk
menilai
kemampuan
memecahkan
masalah
secara
Pendidikan
BDSDMP
Tinggi
&
PMP,
(Ditjen
serta
Dikti),
LPTK.
Pemerintah
Struktur
Provinsi/Kabupaten/Kota,
organisasi
penyelenggaraan
N
o
Unsur
Dirjen Dikti
Tim Pelaksana
Nasional Program
S1 KKT
LPTK
Memberi pengarahan
Melakukan monitoring dan
evaluasi
Menyusun Pedoman S1 KKT
Menyusun instrumen visitasi
Melakukan visitasi ke LPTK
Menetapkan kuota mahasiswa
program S1 KKT dari guru
Berkoordinasi dengan Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota
Melakukan sinkronisasi dengan
Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota
Mensosialisasikan Program S1 KKT
input mahasiswa/lulusan
Merekrut calon mahasiswa
Menyelenggarakan Program S1
KKT
Pemerintah
Provinsi/
Kabupaten/Kota
Kompone
n
Input
Proses
Produk
Dampak
Kriteria
oleh
lembaga
penjaminan
mutu
masing-masing
LPTK
informasi
tentang
kesiapan
input,
transparansi
proses
penyelenggaraan, dan
Laporan
data
berbasis
monitoring
dan
evaluasi
adalah
bentuk
Jadwal Pelaksanaan
Program S1 KKT dilaksanakan di LPTK Kelompok A dan B dilaksanakan
kegiatan
perkuliahan
berjalan
efektif
dan
peserta
dapat
Tahap Persiapan
Penetapan Kebijakan
Nasional Program S1 KKT
Penetapan Program Studi
Penyelenggara
Sinkronisasi kebijakan antara
LPTK dengan Dinas
Pendidikan
Konsolidasi Internal LPTK
Penyelenggara
Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan Pembelajaran
(Sem 1 dan 2)
Ujian Komprehensif
Kelompok A dan B
Ujian Komprehensif
Kelompok C
Yudisium
Rekrutmen peserta
Pelaporan
Biaya Penyelenggaraan
Biaya penyelenggaraan Program S1 KKT meliputi biaya investasi, biaya
operasional,
dan
biaya
personal.
Sumber
dari
masing-masing
jenis
No
1.
Jenis Pembiayaan
Biaya Investasi
2.
Biaya Operasional
3.
Biaya Personal
Sumber
Pemerintah Pusat
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
Pemerintah Pusat
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
Peserta/Masyarakat
Pemerintah Pusat
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
Peserta
Lembaga Penyelenggara
LPTK Penyelenggara Program S1 KKT pada tahap piloting tahun
2011/2012 adalah:
BAB V
SISTEM PENJAMINAN MUTU
Pengertian
Penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar
dan berkelanjutan melalui tiga subsistem (PDPT, SPMI, dan SPME), sehingga
stakeholders (mahasiswa, orang tua, dunia kerja, pemerintah, dosen, tenaga
penunjang,
serta
pihak-pihak
lain
yang
berkepentingan)
memperoleh
kepuasan.
Pelaksanaan
Penjaminan mutu pendidikan tinggi dilaksanakan secara bertahap,
pendidikan
yang
terus-menerus.
Penjaminan
mutu
S1
KKT
dilaksanakan melalui (a) PDPT oleh Ditjen Dikti, (b) SPMI oleh LPTK, (b) SPME
oleh Ditjen Dikti.
Pangkalan
data
perguruan
tinggi
adalah
kegiatan
sistemik
(continuous
improvement).
Penjaminan
mutu
internal
Penyelenggara
Program
S1
KKT
menugaskan
lembaga
penjaminan
mutu
eksternal
adalah
kegiatan
sistemik
menggunakan
prinsip
objektif,
akuntabel,
dan
transparan.
dan luaran dengan standar mutu akademik yang harus dipenuhi untuk setiap
komponen. Semua komponen harus diarahkan untuk memenuhi standar
mutu akademik yang ditetapkan dan sesuai dengan harapan pemangku
kepentingan (stakeholders). Dalam menjamin tercapainya mutu komponen
masukan, proses, dan luaran yang dihasilkan Program S1 KKT, evaluasi
tingkat keberhasilan mengacu pada standar mutu akademik yang meliputi.
Masukan
Sebelum penyelenggaraan program S1 KKT, semua masukan harus
terjamin ketersediaannya, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Peserta
Peserta adalah mahasiswa pada jenjang S1 Kependidikan yang
sesuai
dengan
alur
dan
mekanisme
pendaftaran
dan
Kurikulum
Kurikulum disusun dan dikembangkan dengan mengacu pada
Standar
Kompetensi
Lulusan
(SKL)
sebagai
dasar
pengembangan
Dosen
Dosen adalah dosen mata kuliah pada LPTK penyelenggara yang
Proses
Proses penyelenggaraan program S1 KKT harus berlangsung secara
objektif, transparan, partisipatif, kolaboratif, efektif, kontekstual, efisien, dan
akuntabel.
Pembelajaran
melibatkan peserta secara aktif, mendalam dan bersungguhsungguh untuk mencapai kompetensi pedagogis, profesional, sosial,
dan kepribadian;
mengarahkan
pada
keberhasilan
belajar
mahasiswa
secara
Mengarahkan
peserta
agar
mencapai
kematangan
akademik,
Mengarahkan
peserta
agar
mampu
mengkomunikasikan
Ujian Komprehensif
Ujian dilaksanakan sebagaimana diuraikan pada Bab 3.
Luaran
Luaran
adalah
lulusan
Program
S1
KKT
yang
memenuhi
Standar