Anda di halaman 1dari 49

Tools Manajemen

Lingkungan
g
g
Pertemuan 6
7 Maret 2014

Bagaimanakah Manajemen
Lingkungan Yang Baik ??

Melihat dari seluruh aspek dan perlu


diperhatikan secara berimbang

Komponen
P g l l
Pengelolaan
Li gk g
Lingkungan

Hukum dan Peraturan


y Pengembangan aspek hukum dilakukan dengan membentuk dan

memperbaiki
b iki :
y peraturan,
y petunjuk teknis,
y prosedur standar,
y peraturan daerah dan
y mekanisme
e a s e pe
penegakannya
ega a ya uuntuk
tu pe
pengendalian
ge a a kerusakan
e usa a lingkungan.
g u ga .

Kelembagaan
y Tingkatan kelembagaan dalam pengelolaan lingkungan di

Indonesia dibagi menjadi tiga bagian, yakni :


y tingkat nasional,
y tingkat daerah dan
y tingkat komunitas.

Sumber daya manusia


SDM penting dalam pelaksanaan pengelolaan kualitas lingkungan,
lingkungan

yakni untuk melaksanakan upaya perlindungan kesehatan manusia dan


lingkungan, terdiri dari :
tenaga ahli, misalnya : administrator pemerintah, penasihat ilmiah, ahli
g , ahli epidemiologi,
p
g , ahli kimia,, ahli kesehatan masyarakat,
y
, ahli tanah
toksikologi,
dan penataan ruang, ahli kualitas air, dll.
masyarakat,
masyarakat dan
swasta.
6

Pendanaan
y Pendanaan ini diperlukan diantaranya untuk :
y penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
y pembangunan sarana dan prasarana,
y pengembangan
b
sumber
b daya
d manusia,
i
y peningkatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
g
y Dll..

Ilmu Pengetahuan & Teknologi

y Ilmu pengetahuan dan teknologi perlu dikembangkan untuk

mencapaii tujuan
j
pengelolaan
l l lilingkungan.
k
y Komponen ini meliputi kegiatan penelitian
penelitian, pengkajian
pengkajian,

perencanaan pengembangan dan penerapan teknologi untuk


rehabilitasi dan konservasi lingkungan

Program Pengelolaan Lingkungan


di Indonesia
Bumi
Lestari

AMDAL

Sumbe
r Daya
Lestari

Hari
Bumi

Pro-kasih

Pantai
Lestari

Strategi

Kalpataru

Superkasih

Kajian Resiko
Lingkungan

Langit
g
Biru
9

Ekolab
eling

Proper

AMDAL
y Sesuai dengan PP No.27/1999, AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar

ddan penting
ti suatu
t usaha
h atau
t kegiatan
k i t yang direncanakan
di
k pada
d lingkungan
li k
hid
hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha atau kegiatan.

y Dengan adanya AMDAL diharapkan sebagai studi kelayakan lingkungan yang

menjadi masukan bagi pemerintah untuk mengambil keputusan untuk suatu


usaha atau kegiatan.

y Adapun keputusan yang diambil pemerintah dapat berupa :


y tidak diijinkannya usaha atau kegiatan untuk dilaksanakan,
y boleh dilaksanakan sesuai usulan,,
y atau boleh dilaksanakan tetapi dengan penyesuaian tertentu.

10

AMDAL
y Dengan AMDAL, pemerintah dapat mengetahui kira-kira dampak dari usaha

atau kegiatan tersebut terhadap lingkungan hidup akan melampaui batas standar
baku yang ditoleransi atau tidak, menyebabkan pertentangan antar individu atau
kelompok atau tidak.
y AMDAL mencakup tiga unsur kegiatan yaitu :
y Kerangka Acuan (KA)
y ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan),
y Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan

Lingkungan (RPL).

11

P
Penaatan
PLH melalui
l l i AMDAL & UKL-UPL
UKL UPL
a)
b)
c)
d)
e))
f)
g)
h)

12

Pemberian kewenangan pelaksanaan AMDAL yang lebih besar


k d Pemerintah
kepada
P
i h Daerah.
D h
Kewajiban Pelibatan Masyarakat dalam AMDAL.
PenerapanValuasi Ekonomi dalam AMDAL.
AMDAL
Peningkatan Kualitas Penyusun AMDAL.
Peningkatan
g
Kualitas Penilai AMDAL.
Persyaratan RKL/RPL dalam Ketentuan Ijin.
Kebijakan Pelaksanaan UKL-UPL
Penetapan Baku mutu limbah

Kebijakan Akreditasi & Sertifikasi


AMDAL

Tujuan :
z Perbaikan sistem dan penyelenggaraan AMDAL
z Akreditasi Lembaga Penyelenggara Pelatihan AMDAL
z Sertifikasi Penyusun AMDAL

13

Program Penilaian Peringkat Kinerja


P
Perusahaan
h
(Proper)
(P
)
1.
2.

3.
4.

14

Upaya penaatan peraturan perUUan LH.


Dalam rangka menunjang AFTA 2003 maka produk industri yang
d
dapat
b i adalah
bersaing
d l h yang produsennya
d
punya komitmen
k i
terhadap
hd
LH.
Berpengaruh
p g
terhadapp harga
g saham di Bursa Efek.
Mendapatkan Insentif dan Disinsentif.

TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan :
1
1.
Terlaksanan a pembangunan berkelanjutan berwawasan
Terlaksananya
ber a asan
lingkungan.
2.
Meningkatkan komitmen para stake holder dalam upaya
pelestarian LH.
LH
3.
Meningkatkan kesadaran dan penaatan para pelaku kegiatan
terhadap peraturan perUUan yang berlaku.
4
4.
S b i bahan
Sebagai
b h masukan
k bagi
b i legislatif
l i l tif untuk
t k memberikan
b ik
alokasi dana yang digunakan Pemda dalam pengelolaan
lingkungan.
5
5.
M
Menurunkan
k dampak
d
k lingkungan
li k
hid yang diakibatkan
hidup
di kib tk oleh
l h
kegiatan industri

15

Sasaran :
1.

2.
3.

16

Terlaksananya kegiatan penilaian kinerja perusahaan dalam


pengendalian dampak lingkungan yang bersifat preventif dan
kuratif.
Mendorong industri untuk mentaati peraturan lingkungan
hidup melalui jalur informasi.
Mendorong perusahaan yang telah baik kinerjanya dalam
pengendalian pencemaran untuk menerapkan produksi bersih.

Strategi Pelaksanaan PROPER


a.
b.
c.

17

Memberikan Insentif dan Disinsentif kepada industri.


Informasi dalam penegakan hukum
Penaatan terhadap PerUU LH melalui tekanan konsumen dan
sosial.

MANFAAT PROPER
1.
2.
3
3.

4.

18

Mengetahui sejauhmana industri taat kepada PerUU;


Media informasi bagi masyarakat dan investor untuk
mengetahui kinerja perusahaan dalam pengelolaan LH;
Meningkatkan kemauan politik anggota legislatif untuk
memprioritaskan kegiatan pelestarian LH di daerah/sektor
masing-masing;
Sebagai informasi bagi suppier/vendor untuk memasarkan
alat/bahan baku ramah lingkungan dalam rangka penerapan
teknologi bersih.

Peringkat

Kinerja

Dampak

telah mencapai hasil yang sangat


memuaskan telah melakukan program
3 R (reuse,recycle, recovery dan
melaksanakan community development);

Insentif
Reputasi

telah mencapai hasil lebih baik dari


persyaratan yang ditentukan ( mereduksi
50% d
darii k
ketentuan
t t
yang b
berlaku
l k &
melaksanakan community relation)
telah mencapai hasil yang sesuai dengan
persyaratan perundang-undangan yang
berlaku.
telah berupaya tetapi belum mencapai
persayaratan perundang
perundang-undangan
undangan yang
berlaku.
belum melaksanakan upaya pengelolaan
lingkungan hidup yang berarti

Disinsentif
Reputasi

SUPERKASIH
Latar Belakang
1.

Perkembangan industri yang kian pesat di DAS/Ekosistem situ

2.

Meningkatnya percemaran limbah industri, terutama yang bersumber dari


air limbah industri

3.

Meningkatnya pencemaran limbah domestik

4.

Menurunnya kualitas air pada DAS

Perlunya upaya peningkatan


kualitas air pada DAS

20

TUJUAN & PENCAPAIAN PROGRAM


SUPER KASIH
- Meningkatkan kualitas air melalui upaya percepatan pentaatan
-

21

iindustri
d i terhadap
h d ketentuan
k
perundang-undangan
d
d
li k
lingkungan
Pencapaian Tahun 2004:
* Das Citarum : 75 inds
* Das Siak
: 43 inds
* Das Gresik : 20 inds
* Das Serayu : 8 inds
* P. Batam : 22 inds

KAJIAN RISIKO LINGKUNGAN


(ECOLOGICAL RISK ASSESSMENT)
Adapun prinsip dasar pendekatan Kajian Risiko Lingkungan adalah :
1.
2.

22

Kajian risiko harus dilakukan dengan pendekatan secara


konservatif.
Kajian risiko dilakukan dengan menggunakan pendekatan
iterative dan ilmiah.

Bumi Lestari
y Kegiatan
g
ini fokus ppada upaya-upaya
p y p y untuk mengendalikan
g
dan menanggulangi
gg
g masalah

lingkungan global yang telah mengancam bumi sebagai sistem penopang kehidupan (life
support system).

y M
Masalah
l h lingkunga
li k
global
l b l yang dimaksud
di k d adalah
d l h:
y penipisan ozon,
y emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim,
y perubahan tataguna lahan,
lahan
y kerusakan keanekaragaman hayati, dan
y perairan intenasional.
y Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam program ini sebagai contoh adalah:
y kebijakan Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism - CDM);
y penghapusan penggunaan unsur-unsur penyebab penipisan ozon (ozone depleted

substance);
b
)
y kebijakan perlindungan pencemaran dan kerusakan perairan internasional.

23

Sumber Daya
Da a Alam Lestari
y Kegiatan ini difokuskan pada :
y upaya-upaya untuk
k mencegah,
h mengendalikan
d lik ddan memulihkan
lihk kkerusakan
k

sumberdaya hutan, lahan, air dan keanekaragaman hayati,


y upaya untuk siaga dan tanggap terhadap keadaan darurat karena kerusakan
g g skala luas (kebakaran hutan).
lingkungan

y Contohnya :
y Penataan/perbaikan kebijakan pengelolaan sumberdaya alam untuk
y
y
y
y
y

mencegahh percepatan kerusakan


k
k sumberdaya
b d alam.
l
Penegakan hukum terhadap penyebab kerusakan sumberdaya alam.
Perlindungan keselamatan hayati.
Penyebarluasan penerapan perangkat manajemen untuk pengelolaan lestari
sumberdaya alam (misalnya: ekolabel dan analisis daur hidup).
Pengembangan prosedur dan sarana siaga dan tanggap darurat terhadap
kebakaran hutan.
dll
24

Program Kali Bersih (Prokasih)


y Prokasih merupakan program kegiatan untuk meningkatkan kualitas air sungai sampai

memenuhi baku mutu air sesuai peruntukannya,


peruntukannya yang dilakukan dengan cara dan kegiatan
mengurangi beban pencemaran limbah yang masuk ke badan sungai.

y Program ini dimulai sejak tahun 1988 dan masih dilanjutkan hingga saat ini.
y Pada bulan April 1992, Prokasih mendapat penghargaan dari American Society Of

Enviromental di bidang manajemen.

y Manajemen Prokasih telah direkomendasikan oleh berbagai pihak di luar negeri untuk

model percontohan dalam kegiatan pengendalian pencemaran sungai.

y Program ini juga telah menghasilkan baku mutu dan peruntukan air sungai dan baku

mutu limbah cair dari kegiatan industri.

25

Pantai Lestari
y Program Pantai Lestari berdasarkan KepMenLH No.KEPNo KEP

45/MENLH/11/1996 adalah untuk melestarikan fungsi


lingkungan pesisir guna menunjang pembangunan berkelanjutan
untuk kesejahteraan
j
manusia.

y Program Pantai Lestari ini terdiri atas tiga paket program kerja

yaitu :
y Pantai Wisata Bersih (pada kawasan pariwisata)
y Bandar Indah (pada kawasan pelabuhan)
y Taman Lestari (pada kawasan terumbu karang dan mangrove)

26

Program Langit Biru


y Program
g
Langit
g Biru merupakan
p
pprogram
g
untuk ppengendalian
g

pencemaran udara.

y Program
P
ini
i i difokuskan
dif k k kepada
k d sumber
b pencemar ddarii industri
i d t i dan
d

kendaraan bermotor karena keduanya memberikan kontribusi


terbesar dalam pencemaran udara.

y Kedua sumber tersebut memiliki klasifikasi yang berbeda dalam

sifat ggerakan sumbernya,


y , sehingga
gg dalam pelaksanaan
p
ppengendalian
g
pencemaran udara menggunakan pendekatan yang berbeda pula.

27

Program Langit Biru


y Pengendalian pencemaran udara dari kegiatan sumber titik

b
bergerak
k (industri)
(i d
i) menyadarkan dunia industri untuk :

y menyediakan prasarana dan sarana pengendalian pencemaran udara


y menurunkan beban pencemar dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

y Pengendalian pencemaran udara dari kegiatan sumber

bergerak (kendaraan bermotor), yaitu :

y sedikit demi sedikit mengurangi produksi bensin yang mengandung timbal (Pb),
(Pb)
y menetapkan baku mutu emisi gas buang dari kendaraan bermotor,
y melakukan diversifikasi energi dengan menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) dan Liquid

Petroleum Gas (LPG).

y Pengendalian pencemaran udara dari sumber-sumber

gangguan (kebisingan, getaran, kebauan).

28

Kalpataru
y Kalpataru
p
adalah ppenghargaan
g g tertingi
g di bidangg lingkungan
g g hidupp

yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia.


y Penghargaan ini diberikan kepada perorangan atau kelompok
masyarakat yang telah menunjukkan kepeloporannya dalam
melestarikan fungsi lingkungan dan memberikan sumbangsih bagi
upaya-upaya pemeliharaan fungsi ekosistem.
y Penghargaan diberikan setiap tahun bertepatan pada Hari
Lingkungan Hidup Sedunia setiap tanggal 5 Juni oleh Presiden.
y Penghargaan ini bertujuan untuk merangsang dan memotivasi
peran aktif
k f masyarakat
k dalam
d l melestarikan
l
k ffungsi llingkungan
k
dalam bentuk pengabdiannya masing-masing.

29

Kalpataru
y Melalui pemberian penghargaan ini diharapkan bisa mengangkat

kepeloporan dan keteladanan serta mensosialisasikannya kepada


masyarakat luas.

y Penghargaan ini sudah dimulai sejak tahun 1981 dengan empat

kategori penghargaan, yaitu:


y
y
y
y

Perintis Lingkungan,
g g ,
Pengabdi Lingkungan,
Penyelamat Lingkungan dan
Pembina Lingkungan.
Lingkungan

30

JENIS PENGELOLAAN LINGKUNGAN


Preventif :
Pengelolaan dini
meminimalkan atau menghindari dampak
negatif dan mengembangkan dampak positif (AMDAL)

Reactive :
Pengelolaan
g
ppemulihan
mengontrol
g
dan memulihkan
kerusakan/pencemaran lingkungan (PROKASIH; LANGIT BIRU)

31

Program Pengelolaan Lingkungan Internasional


Cleaner
Production

Eco-efficiency

Eco-Labelling

Ecological
Footprints

Ecological
Rucksacks

Environmental
Accounting

Environmental
Impact Assessment

Environmental
Management
Systems

Environmentally
Sound
Technologies

Factor 10

Factor 4

Green
Procurement

Green
Productivity

Industrial Ecology

Life Cycle Analysis

Local Agenda 21

Strategic Impact
Assessment

Sustainable
Consumption

Urban Ecosystems

Zero Emissions

32

TOOLS Manajemen Lingkungan


y Sustainable Development
y Sistem Manajemen Lingkungan EMS ISO 14001
y Eco Effisiensi
y Teknologi Bersih
y Extended Producer Responsibility
p
y / EPR
y AMDAL / Environmental Impact Assessment
y KLHS / Strategic
g Environmental Assessment
y Corporate Social Responsibility /CSR
y Polluters Pay Principle
33

PENGELOLAAN LINGKUNGAN
MANDATORY

VOLUNTARY

AMDAL, B3, LIMBAH CAIR,

AUDIT LINGKUNGAN

EMISI UDARA, DLL


LEVEL NASIONAL & DAERAH

ISO 14000/ EMS


PRODUKSI BERSIH

EMS ISO 14000 : VOLUNTARY,, TETAPI DIMINTA KOMITMEN TAAT


KEPADA PERATURAN LINGKUNGAN YANG RELEVAN

34

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN AMDAL, AUDIT


LINGKUNGAN, & EMS
AMDAL
YANG DINILAI Potensi dampak
li k
lingkungan

OUTPUT &
UKURAN

35

AUDIT LINGK.

EMS

Penataan peraturan

Organisasi

Waste

Management

Energi consumption

Policy ttg Continual

Dsb.

Improvement
Perenc.&
Perenc & Pelaks.
Pelaks Policy
Pemantauan dan
Management Riview
Pengukuran kemajuan

Prediksi dampak yg

Perhitungan kondisi

Analisa deskriptif dari

akan terjadi
Ukuran kualitatif
dampak lingk.
Dibuat hanya sekali
selama proy. tetap

sebenarnya
Analisa kuantitatif
Secara periodik dibuat
tergantung kebutuhan
Dibuat internal /
eksternal

sasaran yang dibuat &


uraian aspek lingkungan
Continual Improvement
Dibuat setiap kali
pembaharuan sertifikat

Kaitan Lingkungan Industri dengan SD


y Dalam kegiatan internal industri peluang untuk memadukan aspek

lingkungan
g g dan ekonomi sangat
g besar,, tergantung
g
g bagaimana
g
cara
mengelola lingkungan dengan bijak dan menguntungkan.
y Faktor sosial yang sebagian besar menyangkut masyarakat sekitar atau di
luar industri juga sangat terkait dengan pengelolaan lingkungan.
y Kaitan lingkungan dengan ekonomi dan sosial dalam suatu kegiatan

industri mencakup
y
y
y
y
y
y

36

biaya pengelolaan,
bisnis,
Investasi,
citra perusahaan,
perusahaan
perdagangan,
serta kesehatan dan keselamatan masyarakat sekitar.

Faktor Empat
y Faktor Empat : konsep peningkatan empat kali lipat dalam

efisiensi sumber daya dengan menggunakan metodologi yang


ada sementara menghindari dampak negatif pada kualitas
hidup secara keseluruhan.
keseluruhan

y Konsep ini bertujuan bagi masyarakat untuk bertahan dua kali

lebih lama atau menikmati dua kali lebih banyak sementara


menggunakan setengah sumber daya dan menempatkan
setengah tekanan pada lingkungan.
37

Faktor Sepuluh
y Faktor Sepuluh mengacu pada kemungkinan untuk menciptakan

produk
d k dan
d jasa
j yang memiliki
iliki sumber
b daya
d besar-besaran
b
b
intensitas lebih rendah daripada alternatif konvensional.
Ini berkembang dari konsep Faktor Empat, sebagaimana
dikembangkan di InstitutWuppertal untuk Iklim, Lingkungan dan
Energi
Faktor Sepuluh berjalan lebih lanjut : sepuluh kali lipat
pengurangan konsumsi
k
i sumber
b daya
d di negara-negara industri
i d i
sebagai target jangka panjang yang diperlukan jika sumber daya
yang memadai akan dilepaskan untuk kebutuhan negara-negara
berkembang. [3]
38

Jejak ekologis
y Jejak ekologis adalah ukuran dari permintaan manusia terhadap ekosistem bumi.
y Ini
I i adalah
d l h ukuran
k
standar
d permintaan
i
untukk modal
d l alam
l yang mungkin
ki kkontras

dengan kapasitas ekologis planet ini untuk tumbuh.


y merupakan jumlah lahan produktif secara biologis dan wilayah laut yang

ddiperlukan
l k untukk memasokk sumber
b ddaya yang akan
k dikonsumsi
dk
oleh
l h populasi
l
manusia, dan untuk mengurangi limbah terkait .
y mungkin untuk memperkirakan berapa banyak bumi (atau berapa banyak planet

Bumi) yang dibutuhkan


d b hk untukk mendukung
d k
manusia dengan
d
suatu gaya hidup
hd
tertentu.
y Untuk tahun 2006, jejak keseluruhan ekologi manusia diperkirakan 1,4 planet

Bumi - dengan kata lain, manusia menggunakan layanan ekologi 1,4 kali lebih
cepat dari pada Bumi untuk memperbaharui
y Setiap tahun, jumlah ini dihitung ulang - dengan tiga tahun l karena perlu waktu
39

bagi PBB untuk mengumpulkan dan mempublikasikan semua statistik yang


mendasari.

Life Cycle analysis


y adalah teknik untuk menilai dampak lingkungan yang terkait

dengan semua tahapan kehidupan suatu produk from-cradle-tograve (misal, dari ekstraksi bahan baku melalui bahan,
manufaktur pengolahan,
pengolahan distribusi,
distribusi perbaikan penggunaan,
penggunaan
dan pemeliharaan, dan pembuangan atau daur ulang).

40

Ecological Rucksack
y adalah jumlah total (dalam kg) dari bahan alami yang terganggu

akibat
kib pengelolaan
l l lahan
l h dan
d dengan
d
ddemikian
iki di
dianggap sebagai
b i
total input untuk menghasilkan produk - dihitung dari buaian
hingga
gg titik ketika produk siap untuk digunakan
g
- dikurangi
g berat
(dalam kg) dari produk itu sendiri.
Dalam setiap produk atau layanan yang kita gunakan,
gunakan kita
membawa "dalam ransel" bahan yang dipindahkan dari lokasi
mereka di alam untuk membuat barang atau jasa. Ini disebut ransel
ekologi.
k l i Para
P ransell ekologi
k l i menunjukkan
j kk jjumlah
l h bbahan
h yang
dipindahkan di alam untuk membuat barang, dan sehingga ransel
ekologi mewakili tingkat stres yang diberikan oleh barang pada
lingkungan.
41

EMS
y Environmental management system (EMS) refers to

the management of an organization's environmental


programs in a comprehensive, systematic, planned and
documented manner.
manner It includes the organisational structure,
structure
planning and resources for developing, implementing and
maintaining policy for environmental protection.

42

EMS
y An Environmental Management System (EMS):
y Serves as a tool to improve environmental performance
y Provides a systematic way of managing an organizations

environmental affairs
y Is the aspect of the organizations overall management structure
that addresses immediate and long-term impacts of its products,
services and processes on the environment
y Gives order and consistency for organizations to address
environmental concerns through the allocation of resources,
assignment of responsibility and ongoing evaluation of practices,
procedures and processes
y Focuses on continuall improvement off the
h system
43

(Sustainable Public Procurement)


y Pengadaan Barang/Jasa yang berkelanjutan
y Menerapkan pengadaan dengan konsep pengadaan yang

berkelanjutan dengan sebagian besar berfokus pada


pengadaan public yang ramah lingkungan.
lingkungan Penerapan hal ini
memerlukan kajian yang mendalam agar target mengurangi
dampak
p kerusakan lingkungan
g g yyangg ingin
g dicapai
p dapat
p
berlaku konsisten dalam setiap proses pengadaan barang/jasa
di Indonesia.

44

y Indonesia pada tahun 2011 akan mencanangkan apa yang disebut dengan

Green Procurement yyangg akan dimulai dengan


g ppengadaan
g
barang/jasa
g j di
lembaga pemerintahan Republik Indonesia dan diharapkan dengan adanya
agenda ini pihak industry sebagai penggerak pasar akan mengikuti dan akan
tercapai tujuan bersama yaitu menyelamatan lingkungan demi generasi akan
datang.
y Kebijakan ini sejalan dengan Keputusan Presiden No.80 Tahun 2003 dalam pasal

103 mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah yang ramah lingkungan.


y Cara yang paling efektif antara lain melakukan pembelian pada produk-produk

y g ramah lingkungan.
yang
g g Apabila
p
tiapp individu dengan
g sadar menggunakan
gg
produk yang ramah lingkungan, berarti telah berperan besar dalam perbaikan
dan kelangsungan hidup di Bumi.
y Dan sangat penting untuk kalangan industry untuk mulai melakukan inovasi

dalam memproduksi produk-produk berbasis green ke depannya demi tercipta


Green Procurement di Indonesia demi keberlangsungan bumi yang lebih baik.
45

Strategic environmental
assessment (SEA)
y is a system of incorporating environmental considerations

into policies, plans, and programmes.

46

Green Productivity
y Green Productivity adalah sebuah strategi untuk

meningkatkan produktivitas dan melestarikan lingkungan


untuk pembangunan sosial ekonomi.
y Program ini merupakan penerapan teknik tepat guna,
guna
penggunaan teknologi dan sistem manajemen agar dapat
dihasilkan barangg dan jasa yyangg ramah lingkungan.
g g
y Green Productivity dapat diterapkan dalam industri
perakitan, jasa pelayanan, pertanian dan masyarakat umum.

47

Green Productivity
y Green Productivity diperlukan karena penerapan strategi

pengendalian polusi secara ujung pipa memerlukan biaya yang


sangat mahal, sehingga kurang disukai oleh kalangan bisnis
pada umumnya.
umumnya
y Melalui pelaksanaan Green Productivity (Produktivitas
Ramah Lingkungan)
g g dapat
p dicapai
p pproduktivitas pperusahaan
dan sekaligus mengendalikan lingkungan sebagai upaya
pembangunan yang berlanjut.

48

Zero emission
y Zero emission refers to an engine, motor, or other energy

source, that emits no waste products that pollutes the


environment or disrupts the climate.

49

Anda mungkin juga menyukai