Askep Lansia GGN Respirasi
Askep Lansia GGN Respirasi
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa, karena
berkat penyertaan dan perlindungan-Nya sehingga kami bias menyelesaikan
penyusunan makalah ini mengenai Asuhan Keperawatan Lansia Dengan
Gangguan Pernafasan. Adapun makalah ini memuat tentang materi seputar
penyakit Sistim Respirasi, mulai dari pengertian, jenis-jenis penyakit,
pemeriksaan penunjang, serta asuhan keperawatannya.
Kiranya makalah yang telah kami susun ini dapat bermanfaat untuk temanteman sekalian.
Kami tahu makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena
itu kami menerima setiap saran dan kritik teman-teman untuk meningkatkan
wawasan kami mengenai materi ini.
Manado, 10 September 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
1
Daftar Isi . 2
BAB I PENDAHULUAN
........ 4
.17
4.2 TB Paru.20
4.3 Asma
.22
4.4 Bronkiektasis
.26
29
.32
5.2 Intervensi
.34
37
1. Kesimpulan
.37
2. Saran ..38
Daftar pustaka
.39
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Pada usia lanjut terjadi perubahan anatomi-fisiologi dan dapat
timbul pula penyakit-penyakit pada sistem pernafasan. Usia harapan hidup
lansia di Indonesia semakin meningkat karena pengaruh status kesehatan,
status gizi, tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan dan sosial ekonomi yang
semakin meningkat sehingga populasi lansia pun meningkat. Pada tahun
atas
susunan
tulang
iga
yang
keterlambatan
diagnosis,
belum
lagi
meningkatnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
potensial).
Wheeler, mengungkapkan usia tua tidak hanya dilihat dari
perhitungan kronologis atau berdasarkakan kalender saja, tetapi juga
menurut kondisi kesehatan seseorang ( health age ). Sehingga umur
sesungguh nya dari seseorang merupakan gabungan dari ketiga tiganya (Nugroho, 2008).
Jadi dapat disimpulkan bahwa lansia adalah suatu periode
penutup dalam hidup seseorang baik laki-laki maupun perempuan
yang berusia 60 tahun atau lebih yang secara fisik masih potensial
maupun tidak potensial.
1.2 Batasan Lansia
Menurut Setyonegoro, dalam Nugroho ( 2008), pengelompokkan
usia lanjut adalah sebagai berikut :
a. Usia dewasa muda ( Elderly adulhood), 18 atau 20 25 tahun
b. Usia dewasa penuh ( middle years ) atau maturitas, 25 60 atau
65 tahun
c. Lanjut usia ( geriatric age ), lebih dari 65 atau70 tahun. Terbagi
untuk umur 70 75 tahun ( young old), 75 80 tahun (old), dan
lebih dari 80 tahun ( very old ).
Sedangkan menurut WHO tahun 2005, Lanjut usia meliputi usia
pertengahan yakni kelompok usia 45-59 tahun, Lanjut usia (Elderly)
yakni 60-74 tahun, usia lanjut tua (Old) yakni 75-90 tahun, dan usia
sangat tua (very old) yakni lebih dari 90 tahun.
1.3 Tipe Lansia
Beberapa tipe lansia tergantung dari karakter, pengalaman hidup,
lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial dan ekonomi (Nugroho,
2008). Tipe tersebut antara lain :
a. Tipe
arif
bijaksana
menyesuaikan
diri
kaya
dengan
dengan
hikmah,
perubahan
zaman,
pengalaman,
mempunyai
psikologik
maupun
sosial,
yang
selanjutnya
dapat
10
masa
pensiun
lebih
tergantung
dari
model
memiliki
kegiatan
yang
jelas
dan
positif.
Untuk
11
12
dan
dinding
dada. Hal
otot
13
leher,
dada dan
(finding
perut,
akan
dapat
14
sebagainya.
Perbaikan
fungsi
paru
dapat
dilakukan
15
PADA
SISTEM
PERNAFASAN
LANSIA
4.1 Pneumonia
a. Pengertian
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim
paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup
bronkiolus
respiratorius,
alveoli,
serta
menimbulkan
16
17
18
19
penurunan
fungsi
paru
dengan
20
penyempitan
intermiten
pada
saluran
pernafasan.
b. Etiologi
Secara etiologis asma dibagi dalam 3 tipe :
1) Asma tipe non atopik (intrinsik)
Pada golongan ini, keluhan tidak adanya hubungan
dengan paparan (exposure) terhadap alergen dan sifatsifatnya adalah :
a) Serangan timbul setelah dewasa.
b) Pada keluarga tidak ada yang menderita asma.
c) Penyakit infeksi sering menimbulkan serangan.
d) Ada hubungan dengan pekerjaan dan beban fisik.
e) Rangsangan / stimuli psikis mempunyai peran untuk
menimbulkan serangan reaksi asma.
f) Perubahan-perubahan cuaca atau lingkungan yang
non spesifik merupakan keadaan yang peka bagi
penderita.
2) Asma tipe atopik (ekstrinsik)
Pada golongan ini, keluhan ada hubungannya
dengan paparan (exposure) terhadap alergen yang
spesifik. Kepekaan ini biasaanya ditimbulkan dengan uji
kulit atau provokasi bronkial. Pada tipe ini mempunyai
sifat-sifat :
a) Timbul sejak kanak-kanak
b) Pada famili ada yang mengidap asma
c) Ada eksim waktu bayi
d) Sering menderita rinitis
e) Di Inggris penyebabnya house dust mite, di USA
tepung sari bunga rumput
3) Asma Campuran (mixed)
Pada golongan ini, keluhan diperberat oleh faktorfaktor intrinsik maupun ekstrinsik.
c. Tanda dan Gejala
1) Bising mengi (wheezing) yang terdengar dengan/tanpa
stetoskop
2) Batuk produktif, sering pada malam hari
3) Nafas atau dada seperti tertekan, ekspirasi memanjang
d. Pemeriksaan diagnostic
21
22
O2 4-6 liter/menit
Agonis B2
Amnofium bolus IV 5 6 mg
Kortikosteroid hidrokortison
100 200 mg IV
Bromkiektasis
b. Pengertian
Bronkiektasis merupakan kelainan morfologis yang terdiri
dari pelebaran bronkus yang abnormal dan menetap disebabkan
kerusakan komponen elastis dan muscular dinding bronkus.
Bronkiektasis berarti suatu dilatasi yang tak dapat pulih
lagi dari bronchial yang disebabkan oleh episode pnemonitis
berulang dan memanjang,aspirasi benda asing, atau massa
( mis. Neoplasma) yang menghambat lumen bronchial dengan
obstruksi.
23
dan
menghasilkan
bakteri.
flora
Biakan
normal
streptokokus
pneumoniae,
stapilokokus
aereus,klebsiela,
sputum
dari
hemofilus
dapat
nasofaring,
influenza,
aerobakter,proteus,
anaerob.
b) Pemeriksaan darah tepi.
24
ditemukan
amiloidosis,
Namun
Imunoglobulin
serum
insufisiensi
pernafasan
yang
dapat
mengakibatkan :
Ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi
Kenaikan perbedaan tekanan PO2 alveoli-arteri
Hipoksemia
Hiperkapnia
e) Pemeriksaan tambahan untuk mengetahui faktor
predisposisi dilakukan pemerisaan :
Pemeriksaan imunologi
Pemeriksaan spermatozoa
Biopsi bronkus dan mukosa nasal( bronkopulmonal
berulang).
2) Pemeriksaan Radiologi.
a) Foto dada PA dan Lateral
Biasanya ditemukan corakan paru menjadi lebih kasar
dan
batas-batas
corakan
menjadi
kabur,
serta
gambaran
kistik
dan
batas-batas
25
perbaikan
konservatif
klinis
atau
setelah
penderita
mendapat
dengan
26
penyakit
primer
jarang
terjadi
tetapi
biasanya
bagi
27
akan
tampak
cairan
dengan
permukaan
28
menghilangkan disneu.
3) Bila penyebab dasar malignansi, efusi dapat terjadi kembali
dalam beberapa hari tatau minggu, torasentesis berulang
mengakibatkan nyeri, penipisan protein dan elektrolit, dan
kadang pneumothoraks. Dalam keadaan ini kadang diatasi
dengan pemasangan selang dada dengan drainase yang
dihubungkan
pengisapan
ke
system
untuk
drainase
water-seal
mengevaluasiruang
pleura
atau
dan
pengembangan paru.
4) Agen yang secara kimiawi mengiritasi, seperti tetrasiklin
dimasukkan kedalam ruang pleura untuk mengobliterasi
ruang pleural dan mencegah akumulasi cairan lebih lanjut.
5) Pengobatan lainnya untuk efusi pleura malignan termasuk
radiasi dinding dada, bedah plerektomi, dan terapi diuretic.
5. ASUHAN
KEPERAWATAN
PADA
LANSIA
DENGAN
29
5.1 Pengkajian
a.
b.
retrosternal,
penurunan
peningkatan
bentuk
tanda
vaskular/bulla
bronchovaskular
(emfisema),
(bronchitis),
Fungsi
normal
Paru
d.
e.
f.
g.
30
j.
k.
kanan,
Exercise
ECG,
Stress
Test
No
1
Perencanaan
Diagnoa Keperawatan
(NANDA)
Tujuan (NOC)
Intervensi (NIC) & Rasional
Bersihan jalan nafas tak Status Respirasi : Kepatenan
a. Manajemen jalan nafas
Rasional
:
untuk
efektif yang berhubungan Jalan nafas #
menghindari
terjadi
dengan :
Setelah diberikan perawatan
nya obtruktif jalan
selama 2 x 24 jam, dengan
Bronchospasme
nafas yang disebabkan
Peningkatan produksi kriteria :
oleh
peningkatan
sekret (sekret yang
Tidak ada demam
sekret
Tidak ada cemas
tertahan, kental)
b. Latih batuk efektif
Menurunnya
RR dalam batas normal
Rasional : bertujuan
Irama nafas dalam batas
energi/fatique
untuk mengeluarkan
normal
Data-data
Pergerakan sputum keluar
sekret
Klien mengeluh sulit
c. Terapi oksigen
dari jalan nafas
Rasional : untuk
Bebas dari suara nafas
untuk bernafas
memenuhi kebutuhan
Perubahan
tambahan
kedalaman/jumlah
nafas, penggunaan otot
oksigen
d. Pemberian posisi
Rasional : mengatur
bantu pernafasan
31
seperti
posisi dapat
meningkatkan sirkulasi
e. Monitoring tanda vital
Rasional : untuk
wheezing,
ronchi, crackles
Batuk
(persisten)
mengetahui keadaan
dengan/tanpa produksi
umum pasien
sputum.
menghindari
Kurangnya
Pertukaran gas #
oleh
bronchospasme,
sekret, kriteria :
air
trapping)
Destruksi alveoli
Data-data :
Dyspnea
Confusion, lemah
Tidak
mampu
mengeluarkan secret
Nilai ABGs abnormal
(hipoxia
batas normal
Bernafas dengan mudah
Tidak ada cyanosis
PaO2 dan PaCO2 dalam
batas normal
Saturasi O2 dalam
rentang normal
dan
penurunan atau
peningkatan PCO2
b. Manajemen jalan nafas
Rasional : untuk
memfasilitasi
kepatenan jalan nafas
c. Terapi oksigen
Rasional : memberikan
oksigen dan memantau
aktivitas
d. Monitoring tanda vital
Rasional
:
untuk
keadaan
pasien
menghindari
komplikasi akibat
umum
terhadap aktifitas.
Ketidakseimbangan nutrisi Status Nutrisi : Intake cairan
basa tubuh
Rasional : mencegah
mengetahui
hiperkapnia)
Perubahan tanda vital
Menurunnya toleransi
komplikasi
a. Manajemen asam dan
komplikasi
a. Manajemen cairan
Rasional : membantu
kebutuhan cairan tubuh
b. Monitoring cairan
Rasional : menghindari
kelebihan
atau
kekurangan cairan
c. Manajemen gangguan
32
Anorexia,
adekuat
Intake cairan adekuat
makan
Rasional
mencari
nausea/vomiting.
Data :
gas #
Penurunan berat badan
Kehilangan masa otot, Setelah diberikan perawatan
makan.
untuk
untuk
alternatif
memenuhi
kebutuhan nutrisi
d. Terapi nutrisi
Rasional : memenuhi
kebutuhan nutrisi
e. Kontroling nutrisi
Rasional
mempertahankan
intake dan output
f. Manajemen
berat
adekuat
Kontrol Berat Badan gas #
Setelah diberikan perawatan
badan.
Rasional
kriteria :
diberikan berhasil
Mampu
intake
memeliharan
kalori
secara
optimal
Mampu
keseimbangan cairan
Mampu
mengontrol
memelihara
BAB III
PENUTUP
33
untuk
A. Kesimpulan
1.
Usia
lanjut
adalah
suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang
dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa di hindari siapapun. Usia
tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu
periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu
yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh
dengan manfaat (Hurlock, 2000).
2.
Batasan
Lansia
5.
sistem
fisiologik
pada
pernapasan,
faktor-faktor
yang
34
8.
B. Saran
1.
Diaharapkan
agar
institusi
lebih
Bagi Institusi
mengembangkan pendidikan
Bagi Mahasiswa
Diharapkan agar mahasiswa dapat memahami tentang system
pernafasan pada lansia serta asuhan keperawatan yang tepat pada
lansia.
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo B, Martono H. 2006. Buku ajar geriatri edisi ke-3. Jakarta: balai penerbit
fakultas kedokteran universitas indonesia.
35
36