Arsitektur hibrida menggabungkan reaksi dengan pertimbangan. Arsitektur hibrida yang paling populer adalah arsitektur tiga lapisan, yang terdiri dari lapisan raektif, lapisan eksekutif, dan lapisan deliberatif. Lapisan reaktif menyediakan kontrol tingkat rendah untuk robot. Hal ini ditandai dengan sensor yang ketat dengan aksi perputaran. Siklus keputusan ini sering diurutkan dengan mili detik. Lapisan Eksekutif (atau lapisan Sekuensing) berfungsi sebagai perekat antara reaktif dan lapisan deliberatif. Lapisan ini menerima pengarahan oleh lapisan deliberatif, dan urutan lapisan untuk lapisan reaktif. Misalnya, lapisan eksekutif mungkin menangani serangkaian yang dihasilkan oleh seorang perancang deliberatif melalui jalan poin dan membuat keputusan mengenai perilaku yang reaktif untuk memohon. Keputusan siklus di lapisan Eksekutif biasanya dalam urutan kedua. Lapisan eksekutif ini juga bertanggung jawab untuk menintegrasikan informasi sensor ke dalam representasi keadaan interanl. Sebagai contoh, bisa lokalisasi host robot dan pemetaan rutinitas online.
Lapisan deliberatif menghasilkan solusi global untuk tugas-tugas
kompleks
yang
menggunakan
perencanaan.
Karena
kompleksitas
komputasi yang terlibat dalam menghasilkan solusi tersebut, siklus
keputusan diurutkan dalam menit. Lapisan deliberatif (atau lapisan perencanaan) menggunakan model untuk pengambilan keputusan. Modelmodel menjadi baik belajar dari data atau sudah disediakan dan dapat memanfaatkan informasi negara yang dikumpulkan di lapisan eksekutif. Varian
dari
arsitektur
tiga
lapisan
dapat
ditemukan
pada
kebanyakan sistem perangkat lunak robot zaman modern. Dekomposisi
menjadi tiga lapisan ini tidak sangat ketat. Beberapa sistem perangkat lunak robot memiliki lapisan tambahan, seperti lapisan antarmuka pengguna yang mengontrol interaksi dengan orang, atau tingkat yang multiagent untuk mengkoordinasikan tindakan sebuah robot dengan robot lain yang beroperasi di lingkungan yang sama.