Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN 17

AUDIT BUDAYA PERUSAHAAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini diharapkan dapat menjelaskan :
1.1 Menjelaskan pengertian Audit Budaya Perusahaan
1.2 Membuat kuesioner Audit Budaya Perusahaan

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
AUDIT BUDAYA PERUSAHAAN

AUDIT BUDAYA PERUSAHAAN


A. Pengertian
Pengertian dan berbagai tipe budaya perusahaan telah dibahas pada modul 2.
Pada intinya budaya perushaan mencerminkan nilai-nilai yang dainut bersama dan
menjadi pedoman bagi pimpinan maupun pegawai dalam berprilaku. Nilai-nilai yang
terkandung dalam budaya perusahaan, merupakan nilai-nilaiyang ditetapkan
perusahaan dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Sebagai contoh PT. WR suatu perusahaan yang bergerak dibidang industri
property memiliki VISI menjadi perusahaan terpercaya dan pilihan utama bagi target
konnsumen dalam bidang property dan yang terkait, baik didalam maupun di luar
negri.
MISI sebagai berikut.
1. Menciptakan produk inovativ dengan mutu terunggul dan budaya saing tinggi
2. Merjadi market leader disetiap target pasar melalui produk bernilai investasi
tinggi bagi konsumen
3. Memberikan timbale investasi yang tertinggidibidang nya bagi pemegang
saham
4. Mewujudkan tempat kerja yang menarik dan menantang bagi pegawai
5. Menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan dengan mitra kerja
untuk mewujudkan visi dan misi diatas, manajemen PT. WR menetapkan lima
(5) nilai utama:

1. Pelayanan pelanggan yang memuaskan, dalam arti memahami dan


mengdepankan pemenuhan kebutuhan pelanggan melebihi harapan
2. Intergritas, dalam arti menjunjung tingi etika kerja bagi kepentingan semua
pihak.
3. Kerja sama, dalam arti membangun kerja sama yang sinergi untuk mencapai
hasil yang optimal
4. excelence dalam arti senantiasa berusaha melebihi standar dengan menetapkan
prinsip-prinsip inovasi , profesionalitas dan pengembangan kompetensi
5. komitmen, dalam arti tepat janji dan senantiasa memnuhi kesepakatan.
Menurut Brown, Andre (1998) nilai-nilai (value) merupakan aspek kogntif
dari budaya perusahaan terkait dengan moral dan kode etik apa yang dipikirkan
seseorang harus dilakukan keyakinan (beliefs) terkait dengan apa yang dipikirkan
seseorang benar dan tidak benar untuk dilakukan. Sedangkan sikap (attitudes) terkait
dengan perasaan seseorang terhadap suatu objek atau ide, merupakan kecenderungan
seseorang untuk berprilaku atas dasar nila-nilai dan keyakinannya. Manifestasui
budaya perusahaan dapat dilihat pada artefacts, misalnya material object (pernyataan
visi dan misi), penataan ruangan, teknologi bahasa (jargon/istilah yang digunakan),
upacara, symbol-simbol kebijakan, system,prosedur dan peraturan
Terkait dengan pengelolaan SDM, nilai-nilai utama yang berlaku diperusahaan
merupakan factor kinci perusahaan dalam strategi merekrut dan mempertahankan
karyawan yang bertalenta. Sebagai contoh, kasus Enron yang terjadi di Kantor
Akuntan Publik (AKP) Artuhur Anderson telah menurunkan reputasi perusahaan
tersebut dilingkungan masyarakat Indonesia, kemudian pada akhirnya berakibat,
Arthur Anderson mengalami masa-masa yang tidak menguntngkan ketika ingin
mendapatkan akuntan yang professional bahkan beberapa akuntan mengundurkan diri
dan mencoba peruntungan karirnya pada institusi/lembaga keuangan lain yang saat itu
dinilai memiliki kredibilitas. Jelas lah bahwa citra perusahaan yang merupakan
cerminan dari penerapan budaya perusahaan yang konsisten, memberikan pengaruh
pada kemempuan perushaan menarik dan mempertahankan SDM berkualitas
Dampak lain yang tak kalah pentingnya dibidang pengelolaan SDM adalah nilai-nilai utama
perushaan akan dijadikan basis persyaratan kompetensi yang mutalak harus dimiliki seluruh
pegawai (pelaksana hingga pinpinan puncak).
Dalam mengaudit budaya perusahaan, auditor sebaiknya memeriksa dari
artifact yang ada di perusahaan. Sebagai contog A yang memiliki nilai-nilai usaha:

integritas, team work, adaptability concern of quality dan fostering change akan tetapi
tidak mendapatkan nilai-nilai tersebut dalam profil staf sebagai kompetensi yang
dipersyaratkan, mapun sebagai bagian dari kompetensi yang dinilai dalam penilaian
kerja; jelas belum menerapkan fungsi rekrutmrnt, seleksi, dan penilaian kinerja
berbasis kompetensi selaras dengan nilai-nilai utama perusahaan.
Contoh lain perusahaan B memiliki nilai-nilai utama kemandirian dan
kreativitas , akan tetapi dalam praktek atasan menerapkan gaya kepemimpinan
otoriter, pegawai tidak diberi kewenangan dan kesempatan untuk mengambil
keputusan dan mewujudkan ide-ide. Jelas kondisi ini mencerminkan belum diterapkan
nya nilai-nilai utama perusahaan secara optimal oleh pimpinan.
Selain dari artifact, auditor juga dapat mengidentifikasi budaya perusahaan
dengan cara melakukan survey antara lain sebagaimana ilustrasi dari PT. IMS
dibawah ini melakukan pengukuran budaya karena diterapkan nya sasaaran strategic
tertentu, dalam rangka menciptakan nilai tambah pada berbagai perusahaan
(perawatan kesehatan, bank, asuransi, utilitas, farmasi dan kimia)

Tabel 6-1
Pengukuran nilai-nilai budaya
Agenda Perubahan
Customer driven

Pengukuran

Sasaran strategic

strategik

A. Membangun budaya - Survei pegawai


centerik

- Survei persepsi

Perusahaan
Perawatan
Kesehatan

- Pelanggan
-

Program

pimpinan
bersama
pelanggan

Bank

B. Membangun budaya
pada

solusi, Survei pegawai

berorientasi
komunitas

C. Membangun

Asuransi

perilaku

customer

senteric

Innovative/Risk

Rating pegawai

D. Membangun budaya Survei

taking

perbaikan

kesiapan Utilitas

perubahan

berkelanjutan
inovasi kreativitas

E. Memperkenalkan

Agenda perubahan

Pelatihan

Utilitas

budaya

pelayanan baru (%

kewirausahaan

staf)

F. Memperkenalkan

Jumlah

share Farmasi

budaya risk taking learning


memelihara

yang

diterbitkan

tanggung jawab

Delivering result

G. Menciptakan

iklim Survei

result

iklim Kimia

kepemimpinan
pencapaian sasaran Utilitas
BSC

B. MEMBANGUN BUDAYA PERUSAHAAN


Menghadapi tantangan bisnis yang dinamis dengan persaingan yang ketat, pihak
manajemen menyadari pentingnya menciptakan perusahaan dimana para pegawainya
senantiasa memiliki kemauan dan kemampuasn dan berkembang. Menurut Zwell (2000)
keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh 3 faktor:
1. Kompensasi pemimpin
2. Kompensasi pegawai
3. Penerapan dan pemanfaatan budaya berbasis potensi secara maksimal

Dengan demikian pimpinan perusahaan perlu melakukan audit budaya perusahaan


dalam rangka menlai keselerasan dan konsistensi penerapan nilai-nilai utama. Bilaman belum
selaras, perushaan perlu melakukan perubahan dan membangun budaya perusahaan yang
diinginkan. Upaya perubahan dan pembangunan budaya ini merupakan keharusan, bukan
merupakan suatu kemewahan serta seyogianya merupakan prioritas utama bagi perusahaan
yang bergerak dalam bisnis terrtentu. Menghadapi banyaknya pesaing, maka nilai-nilai utama
yang perlu diberlakukan dan di internalisasikan mencakup antara lain: orientasi pelanggan,
efisiensi, orientasi pada tim yang sinergetik serta berfikit strategic dan global. Disamping itu
factor lain yang mempengaruhi pengaruh atau pembangunan budaya perusahaan adalah
transformasi kontrak pegawai serta tuntutan values-based leadership dimana pemimpin
diharapkan dapat merumuskan visi dengan nilai-nilai etis dan integritas, yang mampu
member inspirasi kepada seluruh prgawai untuk menerima nilai-nilai utama tersebut dank
omit terhadap budaya baru.
Dengan kata lain, pemimpin harus mampu menjadi inspirator yang baik, mampu
meyakinkan pegawai akan visi, misi dan niai-nilai yang diyakininya benar dan rencanarencana yang akan diterapkannya didalam perusahaan. Mampun menjadi mentor dan contoh
bagi pegawai, mampu mengubah perilaku pegawai serta memberikan dukungan penuh
selama proses perubahan budaya.
Untuk mendapat pemahaman yang lebih kaya dibawah ini dapat mencermati 2 contoh
kuesioner untuk menggali budaya perusahaan.
CONTOH KUESIONER SURVEY BUDAYA PERUSAHAAN (KUESIONER MODEL I )
Berikan penilaian secara objektif atas penerapan faktor-faktor dibawah ini
dilingkungan perusahaan! Berilah tanda V pada kolong kategori yang menurut paling tepat.

No

Factor yang dinilai


Apakan

manajemen

puncak

berprilaku

memiliki

pernyataan

sebagai model panutan?

Apakah perusahaan
2

TA/SA

formal tentang budaya perushaan ?

Tingkat efektivitas
1

Apakah perusahaan memiliki kode etik yang


3

dirumuskan secara formal ?

Apakah
4

budaya perusahaan kepada pegawai?

perusahaan

menyelenggarakan

pelatihan etika melalui in house training

Apakah
6

mengkomunikasikan

nilai-nilai utama yang merupakan cerminan

Apakah
5

perusahaan

perusahaan

menyelenggarakan

pelatihan etika melalui seminar, workshop

Apakah perusahaan memberikan penghargaan


7

kepada pegawai yang berprilaku etis?

Apakah perussahaan memberikan hukuman


8

kepada pegawai yang berprilaku tidak etis ?

Apakah perusahaan menetapkan nilai-nilai


utama yang merupakan cerminan budaya
9

perusahaan sebagai persyaratan kompetensi


dalam seleksi calon pegawai?

Apakah manajemen menetapakan nilai-nilai


10

utama yang merupakan cerminan budaya


perusahaan sebagai aspek yang dinilai dalam
penilaian kinerja

Penjelasan kategori
TA= Tidak ada/tidak dilaksanakan

1 =Sangat rendah

SA= Sudah ada/sudah dilaksanakan 2 =Rendah

3 =Sedang
4 =Tinggi

5 =Sangat tinggi

CONTOH KUESIONER SURVEY BUDAYA PERUSAHAAN (KUESIONER MODEL


II)
Berikan penilaian secara objektif atas pernyataan dibawah ini. Beri tandaV pada kategori
yang menurut paling tepat!

No pernyataan

Penilaian

derajat kepentingsn
1

Tiddak
penting
1. pegawai memahami strategi
perusahaan
2. pegawai beranggapan
bahwa strategi perusahan
bisa diterapkan
3. perusahaan memiliki target
pegawai (jangka pendek)
yang terkait dengan visi
perusahaan jangka pnajang
4. pegawai memahami peran
mereka dalam mencapai
visi perusahaan

5. pegawai memahami visi


perusahaan

6. visi perusahaan memotivasi


dan mendorong semnagat
pegawai dalam bekerja
7. pegawai dapat membaca
lingkungan eksternal dan
bereaksi terhadap
perubahan

berdasarksn

Penilaian

terhadap

implementasi
diperusahaan

Sangat penting

Buruk

Baik sekali

8. pegawai secara
konsistenmencari cara-cara
baru untuk memperbaiki
kinerjanya

9. orientasi pelanggan
merupakan perhatian utama
setiap pegawai

10. pegawai memahami


kebutuhan pelanggan

11. pegawai senantiasa


memahami kebutuhan
pegawai yang beragam dan
menuntut

12. perusahaan mengaggap


penting proses
pembelajaran

13. perusahaan menciptakan


lingkungan kerja yang
memungkinkan
terwujudnya pengambilan
resiko dan inovasi

14. pegawai senatiasa berbagi


pengetahuan dan
pengalaman dalam rangka
menetutan tindakan
penyesuaian diri dengan

tuntutan lingkungan

15. pegawai merasa diberi


informasi dan terlibat dalam
pelaksanaan tugasnya

16. pegawai merasa meraka


dapat memberikan
pengaruh positif kepada
perusahaan

17. kerjasama tim didukung


oleh manajemen dan
diterapkan diperusahaan

18. pegawai menghargai


kolaborasi dan dan secara
bersama merasa
bertanggung jawab atas
sasaran yang telah
ditetapkan perusahaan

19. pegawai percaya dirinya


merupakan investasi dan
keterampilan mereka
meningkat

20. pegawai memiliki


kompetensi yang bisa
mengguli pesaing saat ini

21. pegawai memiliki


kompetensi yang bisa

menggungguli pesaing
dimasa depan

22. nilai-nilai perusahaan sudah


terinternalisasi dalam diri
setiap pegawai

23. pimpinan dan pejabat bisa


dijadikan panutan

24. pimpinan bisa mencapai


kata sepakat atas isu-isu
yang bersifat kristis

25. pegawai bisa mengatasi


perbedaan dan mencari cara
yang konstruktif dalam
mengatasi masalah

26. pegawai dari berbagai litas


fungsi memliki perspektif
yang sama yang
memungkinkan mereka
bekerja secara efektif

27. pegawai dan berbagai lintas


fungsi dapat bekerja dan
bertindak demi kepentingan
perusahaan secara
kese;uruhan

C. SOAL LATIHAN
1. Apa yang Anda ketahui tentang Audit Budaya Perusahaan!
2. Buatlah kuesioner Audit Budaya Perusahaan yang dapat diaplikasikan di tempat Anda
bekerja!

D. DAFTAR PUSTAKA
1. Miranda Q, Mone Stepanus A, (2014). Audit SDM, Edisi 1, Jakarta: Universitas
Terbuka
2. Susilo, Willy. (2002). Audit SDM. Cetakan Pertama. PT. Vorqistatama Binamega

Anda mungkin juga menyukai