I. PENDAHULUAN
Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan sumber energi yang sering digunakan oleh
masyarakat dunia. Kita mengetahui bahwa BBM adalah sumber energi yang yang tidak dapat
diperbaharui dan pembakarannya dapat merusak lingkungan. Oleh karena itu, perlu dicari sumber
energi alternatif yang terbaharui dan ramah lingkungan. Biomassa ataupun bahan limbah lainnya dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan bakar alternatif, contohnya pembuatan briket. Pembuatan
briket yang umum dilakukan yakni pembuatan briket batubara yang menghasilkan kalor 9000 kkal.
Akan tetapi ada kelamahan dari pembuatan briket batubara, yakni mengeluarkan emisi gas yang
berbahaya bagi manusia. Kemudian dilanjutkkan dengan pembuatan briket berbahan dasar ampas tebu
yang menghasilkan nilai kalor 8250 kkal, cangkang biji karet menghasilkan nilai kalor 7250 kkal, dan
cangkang biji kopi yang menghasilkan nilai kalor 6500 kkal.
Potensi energi fossil Indonesia sudah sangat menipis, untuk jenis minyak misalnya dengan
cadangan 9,1 miliar barel dan produksi 387 juta barel/tahun, hanya akan bertahan 23 tahun, gas dengan
cadangan 185,8 TSCF dan produksi 2,95 TSCF, hanya akan bertahan 62 tahun dan batu bara 146 tahun
(Priyanto, 2007).
Tabel 1. Potensi Energi Fossil di Indonesia (Priyanto, 2007)
JENIS ENERGI
FOSSIL
Minyak
Gas
Batubara
CADANGAN
9,1 miliar barel
185,8 TSCF
19,3 miliar ton
PRODUKSI
RASIO:CAD/PROD
(PERTAHUN)
387 juta barel
2,95 TSCF
132 juta ton
(TAHUN)
23
62
146
Berdasarkan data tersebut, kami tertarik untuk menemukan bahan bakar alternatif yang dapat
bermanfaat bagi manusia. Kami tertarik untuk membuat briket dari cangkang kemiri. Buah kemiri
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari terutama sebagai rempah-rempah, akan tetapi
cangkang kemiri hanya menjadi sampah.
Berdasarkan data dari Departemen Pertanian, produksi kemiri nasional terus meningkat dari
74.317 ton pada tahun 2000 menjadi 89.155 ton pada tahun 2003. Kemiri mempunyai dua lapis kulit
1
yaitu kulit buah dan cangkang, dimana dari setiap kilogram biji kemiri akan dihasilkan 30% inti dan
70% cangkang.
Jenis
Tanama
2000
Produksi (ton)
2001
2002
2003
n
Kakao/
64113
71004
79862
80133
36362
47692
51137
51225
Cocoa
Pinang/
3
82561
4
10202
8
10720
2
10785
8
1680
4
2196
9
2730
1
2372
Arecanut
Kemiri/
20543
1
20522
0
21248
2
21251
74317
77373
88481
89155
Candlen
ut
Sumatera Selatan sebagai salah satu provinsi di Indonesia, selain sebagai penghasil kelapa sawit
dan karet, juga menghasilkan kemiri dalam jumlah yang cukup banyak. Pohon kemiri banyak
ditemukan di wilayah Kabupaten Muara Enim, tepatnya di Kecamatan Tanjung Agung. Tanaman pohon
kemiri banyak ditemukan dihutan-hutan, perkebunan dan pedesaan, tetapi kebaradaannya belum
terorganisir. Biji-biji kemiri hanya diambil buahnya dan cangkangnya belum termanfaatkan. Oleh
karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan cangkang kemiri menjadi bahan bakar
alternatif (briket) yang dapat menunjang kebutuhan sehari-hari.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan briket biomassa
limbah pertanian sebagai sumber energi terbarukan dan dapat dipergunakan sebagai pengganti energi
konvensional seperti minyak bumi dan batubara baik pada industri maupun rumah tangga.
II. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan cangkang kemiri menjadi bahan bakar alternatif
(briket) yang dapat menunjang kebutuhan sehari-hari.
minyak dan rempah-rempah. Dalam perdagangan antarnegara dikenal sebagai candleberry, Indian
walnut, serta candlenut. Pohonnya disebut sebagai varnish tree atau kukui nut tree. Minyak yang
diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk digunakan sebagai bahan campuran cat dan dikenal
sebagai tung oil.
Tanaman ini sekarang sudah tersebar luas di daerah-daerah tropis. Tinggi tanaman ini
mencapai sekitar 15-25 meter. Daunnya berwarna hijau pucat. Kacangnya memiliki diameter sekitar 4
6 cm. Biji yang terdapat di dalamnya memiliki lapisan pelindung yang sangat keras dan mengandung
minyak yang cukup banyak, yang memungkinkan untuk digunakan sebagai lilin. Kemiri adalah
tumbuhan resmi negara bagian Hawaii (Wikipedia Bahasa Indonesia).
Bagian-bagian dari kemiri (Aleurites moluccana) adalah
biji
Biji
bakar dan arang untuk bahan bakar. Cangkang kemiri yang dibuang begitu saja dan dibiarkan
menumpuk dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan briket. Cangkang kemiri digunakan untuk
pembuatan briket, selain hanya sebagai sisa atau limbah juga pembuatan briket tersebut cukup
menggunakan cara sederhana.
B. Briket
Briket adalah merupakan bahan bakar alternative pengganti BBM. Adanya limbah
menimbulkan masalah penanganannya yang selama ini dibiarkan memburuk, ditumpuk dan dibakar
yang dampaknya berakibat buruk terhadap lingkungan hidup sehingga penanggulangannya perlu
dipikirkan. Salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah memanfaatkannya menjadi produk yang
bernilai tambah dengan teknologi aplikatif dan kerakyatan sehingga hasilnya mudah disosialisasikan
kepada rakyat (Pari, G., 2003).
Di Indonesia, tempurung kemiri (Aleurites moluccana Wild), merupakan hasil samping
pengolahan biji kemiri. Limbah pangan ini belum dimanfaatkan secara optimal.
2) Pembuatan Arang
1. Cangkang kemiri dikeringkan dengan sinar matahari
2. Setelah itu, bakar cangkang kemiri ditungku pembakaran sekitar 1-2 jam
3. Arang cangkang kemiri, kemudian digiling lalu diayak dengan ayakan tepung
4. Masukkan kedalam wadah.
3) Pembuatan Perekat Kanji
1. Campurkan sagu dengan air secukupnya didalam panci
2. Lalu panaskan dan aduk hingga campuran tersebut menjadi gel dan harus diaduk terusmenerus.
3. Setelah lengket angkat perekat kanji tersebut.
Penggunaan bahan perekat ini bertujuan untuk mempermudah pembentukan
tekstur yang padat atau mengikat antara dua substrat yang direkat serta dapat mengurangi
asap beracun yang timbul dari pembakaran pada waktu penggunaan briket.
4) Pembuatan Briket Arang
Ambil arang cangkang kemiri yang sudah digiling.
Kemudian arang dicampur dengan perekat kanji kemudian diaduk rata
Masukkan campuran tersebut ke dalam wadah yang sudah disediakan
Briket arang yang diperoleh dikeringkan dibawah sinar matahari
Tunggu setelah kering.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Hasil Penelitian
Tabel 3. Hasil percobaan 1. Dengan jumlah massa kemiri yang sama dan waktu
pembakaran yang berbeda.
No
Massa
Cangkang
Kemiri
Lamanya
Pembakaran
1 gram
30 menit
Massa
Cangkang
Kemiri setelah
Dibakar
0.40 gram
1 gram
60 menit
0.45 gram
1 gram
90 menit
0.47 gram
Tabel 4. Hasil percobaan 2. Dengan waktu pembakaran yang sama dan massa cangkang kemiri yang
berbeda.
Ketebalan Cangkang
Setelah Dibakar
No
Massa
Cangkang
Kemiri
Lamanya
Pembakaran
Massa Cangkang
Kemiri Setelah
Dibakar
0.5 gram
60 menit
0.45 gram
Ketebalan berubah
menjadi ringan
1.5 gram
60 menit
0.81 gram
Ketebalannya setengah
dari ketebalan semula
2 gram
60 menit
0.97 gram
Ketebalan hanya
berkurang sedikit
Tabel 5. Percobaan 3. Pengaruh arang cangkang kemiri dan lem kanji yang digunakan
No
Macam
briket
Briket 1
Briket 2
Perbandingan Arang
Cangkang Kemiri dan Lem
Kanji
1:1
2:1
Lamanya
Pengeringan
Briket
3 hari
3 hari
Lamanya
Pembakaran
Briket
10 menit
20 menit
1
2
3
Briket 3
3:1
3 hari
30 menit
Tabel 6. Percobaan 4. Perbandingan antara briket batubara dan briket cangkang kemiri
No
Perbedaan
Briket Batubara
Briket Cangkang
Kemiri
Lebih lama
Lebih cepat
Sama
Sama
Sama
Sama
Hampir sama
Hampir sama
pembakaran
4
Bentuk briket
berdasarkan
karakteristiknya, maka briket cangkang kemiri memiliki kesamaan dengan briket batubara. Akan tetapi,
pada proses pertama merambatnya api ke briket, api pada briket batubara lebih lama dibandingkan
9
dengan briket cangkang kemiri. Pada pembakaran briket tersebut membutuhkan katalis untuk
mempermudah pembakaran pada briket, dimana kita dapat menggunakan kertas kering. Berdasarkan
hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa briket cangkang kemiri tidak kalah kualitasnya dengan
briket batubaram, sehingga memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Cangkang kemiri yang merupakan bagian dari kemiri yang tidak dimanfaatkan (sampah), dapat
diolah menjadi arang yang berbentuk briket sehingga menjadi briket arang cangkang kemiri yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. Pada pembuatan briket cangkang kemiri menggunakan
beberapa metode pembuatan yaitu pengupasan kemiri, pembuatan arang, pembuatan perekat kanji, dan
terakhir pembuatan briket arang. Pada pembuatan ini terdapat beberapa hal yang mempengaruhi
pembuatan briket cangkang kemiri yaitu lamanya waktu pembakaran, lamanya pengeringan briket dan
perbandingan arang cangkang kemiri dan lem kanji. Dari hasil penelitian yang dilakukan, briket
cangkang kemiri yang bagus dihasilkan dari perbandingan arang cangkang kemiri dan lem kanji yaitu
3:1.
B. Saran
1. Kapada masyarakat, supaya dapat membudidayakan cangkang kemiri yang hanya limbah
menjadi bahan bakar alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak.
2. Kapada pemerintah, hendaknya pemerintah terus mensosialisasikan penggunaan bahan bakar
alternatif, sehingga akan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan
BBM.
VII. UCAPAN TERIMA KASIH
Proyek penelitian dalam rangka ISPO ini telah melibatkan banyak pihak yang membantu penulis, maka
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Marsip Agustam, S.Pd.,M.Pd.I dan Mega Mulia sebagai orang tua Atira Elpariska Maya dan Nazarudin,
SE.,MM dan Isnaini Damayanti sebagai orang tua Citra Olivia Dinanti atas doa dan kasih sayang yang
telah diberikan.
10
2.
Bapak Nanang Adi Prayitno, S.Pd. dan Ibu Ratih Mayasita, S.Pd. selaku guru pembimbing yang telah
meluangkan banyak waktunya dalam membantu penulis menyelesaikan proyek ini.
3.
Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dimana mereka telah membantu dan
memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan proyek ini.
IX.
DOKUMENTASI
11
Batu
Ayakan Tepung
Neraca Ohaus
Cawan Petri
Mortar
Kemiri
Kemiri
2. Cara Pembuatan Briket Cangkang Kemiri
12
13
14
15
Briket batubara
16