Anda di halaman 1dari 16

Si Cangkang Keras dari Dapur sebagai Bahan Bakar Alternative

(Atira Elpariska Maya dan Citra Olivia Dinanti)

I. PENDAHULUAN
Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan sumber energi yang sering digunakan oleh
masyarakat dunia. Kita mengetahui bahwa BBM adalah sumber energi yang yang tidak dapat
diperbaharui dan pembakarannya dapat merusak lingkungan. Oleh karena itu, perlu dicari sumber
energi alternatif yang terbaharui dan ramah lingkungan. Biomassa ataupun bahan limbah lainnya dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan bakar alternatif, contohnya pembuatan briket. Pembuatan
briket yang umum dilakukan yakni pembuatan briket batubara yang menghasilkan kalor 9000 kkal.
Akan tetapi ada kelamahan dari pembuatan briket batubara, yakni mengeluarkan emisi gas yang
berbahaya bagi manusia. Kemudian dilanjutkkan dengan pembuatan briket berbahan dasar ampas tebu
yang menghasilkan nilai kalor 8250 kkal, cangkang biji karet menghasilkan nilai kalor 7250 kkal, dan
cangkang biji kopi yang menghasilkan nilai kalor 6500 kkal.
Potensi energi fossil Indonesia sudah sangat menipis, untuk jenis minyak misalnya dengan
cadangan 9,1 miliar barel dan produksi 387 juta barel/tahun, hanya akan bertahan 23 tahun, gas dengan
cadangan 185,8 TSCF dan produksi 2,95 TSCF, hanya akan bertahan 62 tahun dan batu bara 146 tahun
(Priyanto, 2007).
Tabel 1. Potensi Energi Fossil di Indonesia (Priyanto, 2007)
JENIS ENERGI
FOSSIL
Minyak
Gas
Batubara

CADANGAN
9,1 miliar barel
185,8 TSCF
19,3 miliar ton

PRODUKSI

RASIO:CAD/PROD

(PERTAHUN)
387 juta barel
2,95 TSCF
132 juta ton

(TAHUN)
23
62
146

Berdasarkan data tersebut, kami tertarik untuk menemukan bahan bakar alternatif yang dapat
bermanfaat bagi manusia. Kami tertarik untuk membuat briket dari cangkang kemiri. Buah kemiri
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari terutama sebagai rempah-rempah, akan tetapi
cangkang kemiri hanya menjadi sampah.
Berdasarkan data dari Departemen Pertanian, produksi kemiri nasional terus meningkat dari
74.317 ton pada tahun 2000 menjadi 89.155 ton pada tahun 2003. Kemiri mempunyai dua lapis kulit
1

Si Cangkang Keras dari Dapur sebagai Bahan Bakar Alternative


(Atira Elpariska Maya dan Citra Olivia Dinanti)

yaitu kulit buah dan cangkang, dimana dari setiap kilogram biji kemiri akan dihasilkan 30% inti dan
70% cangkang.

Tabel 2. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat di Indonesia


(Departemen Pertanian, 2003).
N

Jenis
Tanama

Luas Areal (Ha)


2000
2001
2002
2003

2000

Produksi (ton)
2001
2002

2003

n
Kakao/

64113

71004

79862

80133

36362

47692

51137

51225

Cocoa
Pinang/

3
82561

4
10202

8
10720

2
10785

8
1680

4
2196

9
2730

1
2372

Arecanut
Kemiri/

20543

1
20522

0
21248

2
21251

74317

77373

88481

89155

Candlen

ut
Sumatera Selatan sebagai salah satu provinsi di Indonesia, selain sebagai penghasil kelapa sawit
dan karet, juga menghasilkan kemiri dalam jumlah yang cukup banyak. Pohon kemiri banyak
ditemukan di wilayah Kabupaten Muara Enim, tepatnya di Kecamatan Tanjung Agung. Tanaman pohon
kemiri banyak ditemukan dihutan-hutan, perkebunan dan pedesaan, tetapi kebaradaannya belum
terorganisir. Biji-biji kemiri hanya diambil buahnya dan cangkangnya belum termanfaatkan. Oleh
karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan cangkang kemiri menjadi bahan bakar
alternatif (briket) yang dapat menunjang kebutuhan sehari-hari.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan briket biomassa
limbah pertanian sebagai sumber energi terbarukan dan dapat dipergunakan sebagai pengganti energi
konvensional seperti minyak bumi dan batubara baik pada industri maupun rumah tangga.

II. TUJUAN

Si Cangkang Keras dari Dapur sebagai Bahan Bakar Alternative


(Atira Elpariska Maya dan Citra Olivia Dinanti)

Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan cangkang kemiri menjadi bahan bakar alternatif
(briket) yang dapat menunjang kebutuhan sehari-hari.

III. KAJIAN TEORI


1)

A. Karakteristik Buah Kemiri


Pengertian Kemiri
Kemiri (Aleurites moluccana) adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber

minyak dan rempah-rempah. Dalam perdagangan antarnegara dikenal sebagai candleberry, Indian
walnut, serta candlenut. Pohonnya disebut sebagai varnish tree atau kukui nut tree. Minyak yang
diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk digunakan sebagai bahan campuran cat dan dikenal
sebagai tung oil.
Tanaman ini sekarang sudah tersebar luas di daerah-daerah tropis. Tinggi tanaman ini
mencapai sekitar 15-25 meter. Daunnya berwarna hijau pucat. Kacangnya memiliki diameter sekitar 4
6 cm. Biji yang terdapat di dalamnya memiliki lapisan pelindung yang sangat keras dan mengandung
minyak yang cukup banyak, yang memungkinkan untuk digunakan sebagai lilin. Kemiri adalah
tumbuhan resmi negara bagian Hawaii (Wikipedia Bahasa Indonesia).
Bagian-bagian dari kemiri (Aleurites moluccana) adalah

Si Cangkang Keras dari Dapur sebagai Bahan Bakar Alternative


(Atira Elpariska Maya dan Citra Olivia Dinanti)

Kulit daging kemiri


Lapisan tipis disekitar
biji

biji

Biji kemiri tebal dan


ditutupi lapisan biji.
Tiga biji didalam buah

Biji

Gambar 1. Bagian-bagian kemiri (Amstrong, 2006).


Tanaman ini tidak begitu banyak menuntut persyaratan tumbuh, sebab dapat tumbuh ditanahtanah kapur, tanah berpasir dan jenis-jenis tanah lainnya. Buah kemiri termasuk buah batu, berbentuk
bulat telur dan ada bagian yang menonjol kesamping. Daging buahnya kaku dan mengandung 1-3 biji
yang diselimuti oleh kulit biji yang keras. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Afriansyah didesa
Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, tanaman kemiri mudah untuk tumbuh di daerah mana pun.
Satu batang pohon kemiri memproduksi kemiri dua kali se tahun, satu kali produksi atau panen kemiri
lamanya empat hingga lima bulan.
2) Kegunaan Kemiri
Biji kemiri mempunyai tiga bagian, yaitu lapisan tipis pelapis biji, cangkang kemiri, dan biji
dalam kemiri. Bagian biji dalam kemiri yang berwarna putih sangat banyak mempunyai manfaat
diantaranya adalah sebagai bahan obat-obatan tradisional, sebagai rempah-rempah, dan untuk
perawatan rambut khususnya untuk memanjangkan rambut. Didalam biji banyak sekali mengandung
kadar minyak, sedangkan bagian cangkang kemiri hanya menjadi sampah, tetapi sebenarnya bagian
cangkang ini sangat berguna. Cangkang kemiri memang sedikit mengandung kadar minyak.
Tanaman kemiri merupakan tanaman industri, sebab produk yang dihasilkannya dapat dipakai
untuk bahan pembuatan perabot (peralatan) rumah tangga atau bahan berbagi industri. Biji buah kemiri
digunakan sebagai bumbu masak, bahan cat, pernis, sabun, obat-obatan dan kosmetik. Obat nyamuk
4

Si Cangkang Keras dari Dapur sebagai Bahan Bakar Alternative


(Atira Elpariska Maya dan Citra Olivia Dinanti)

bakar dan arang untuk bahan bakar. Cangkang kemiri yang dibuang begitu saja dan dibiarkan
menumpuk dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan briket. Cangkang kemiri digunakan untuk
pembuatan briket, selain hanya sebagai sisa atau limbah juga pembuatan briket tersebut cukup
menggunakan cara sederhana.
B. Briket
Briket adalah merupakan bahan bakar alternative pengganti BBM. Adanya limbah
menimbulkan masalah penanganannya yang selama ini dibiarkan memburuk, ditumpuk dan dibakar
yang dampaknya berakibat buruk terhadap lingkungan hidup sehingga penanggulangannya perlu
dipikirkan. Salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah memanfaatkannya menjadi produk yang
bernilai tambah dengan teknologi aplikatif dan kerakyatan sehingga hasilnya mudah disosialisasikan
kepada rakyat (Pari, G., 2003).
Di Indonesia, tempurung kemiri (Aleurites moluccana Wild), merupakan hasil samping
pengolahan biji kemiri. Limbah pangan ini belum dimanfaatkan secara optimal.

Melihat kesamaanya terhadap tempurung kelapa, tempurung kemiri diperkirakan dapat


dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan arang dan arang aktif. Dalam hal ini, sifat kimianya
menyerupai tempurung kelapa, teksturnya keras dan diduga memiliki kandungan
bahan kayu seperti lignin, selulosa dan hemiselulosa yang tinggi. Tempurung kemiri dapat terbakar
pada udara terbuka sebagaimana tempurung kelapa (Reksowardjo, 1999).
Arang briket merupakan arang yang berbentuk padat yang terbuat dari arang atau serbuk
arang yang direkatkan kemudian dimampatkan sambil dipanaskan baru selanjutnya diarangkan. Arang
yang berbentuk pasat, sifat fisiknya meningkat misalnya kerapatan, serta memiliki kualitas yang tinggi
dan sesuai dengan standar ekspor. Prospek pengembangan industri arang briket di Indonesia
sebenarnya cukup baik karena bahan baku banyak tersedia, baik berupa limbah serbuk kayu dari
industri penggergajian dan kayu lapis serta ketersediaan kayu dari limbah hasil pertanian terutama
kelapa dan kelapasawit. (Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, 1994).
5

Si Cangkang Keras dari Dapur sebagai Bahan Bakar Alternative


(Atira Elpariska Maya dan Citra Olivia Dinanti)

1) Penggunaan Briket Cangkang Kemiri


Briket digunakan sebagai bahan bakar alternatif dan salah satu sumbernya adalah cangkang
kemiri. Cangkang kemiri merupakan bahan yang sering diabaikan oleh masyarakat sehingga hanya
menjadi limbah yang tak berguna. Namun, cangkang kemiri sebenarnya bisa digunakan sebagai bahan
bakar alternatif yang murah dan ekonomis. Cara pembuatan briket dari cangkang kemiri terdiri dari
beberapa metode yaitu pengupasan kemiri, pembuatan arang, pembuatan perekat kanji, dan pembuatan
briket arang.
2) Pemanfaatan briket dalam bidang usaha
Briket yang telah jadi, dapat dikemas dan dipasarkan di pasaran. Masyarakat pun bisa
memanfaatkan briket ini untuk memasak sesuatu, contohnya pedagang bakso bisa memanfaatkan briket
ini untuk memasak bakso dalam jumlah yang banyak, sehingga tidak menghabiskan banyak gas
maupun minyak tanah.

IV. METODE PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium IPA SMAN Sumatera Selatan (Sampoerna Academy),
Jl. Basuki Rahmat 2050 Palembang, mulai tanggal 18 - 25 Desember 2010.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah batu/palu digunakan untuk menghancurkan cangkang kemiri yang
sudah dibakar menjadi halus, korek api, ayakan tepung untuk memisahkan antara ampas dari
cangkang yang telah ditumbuk, cetakan, neraca ohaus, mortar, cawan petri, dan sendok/garpu
.Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah cangkang kemiri, sagu, dan air.
C. Metode Pembuatan
1) Pengupasan Biji Kemiri
1. Hancurkan kemiri menjadi beberapa bagian.
2. Ambil biji kemiri didalamnya
3. Pisahkan biji kemiri dari cangkangnya dengan menggunakan batu/palu
6

Si Cangkang Keras dari Dapur sebagai Bahan Bakar Alternative


(Atira Elpariska Maya dan Citra Olivia Dinanti)

2) Pembuatan Arang
1. Cangkang kemiri dikeringkan dengan sinar matahari
2. Setelah itu, bakar cangkang kemiri ditungku pembakaran sekitar 1-2 jam
3. Arang cangkang kemiri, kemudian digiling lalu diayak dengan ayakan tepung
4. Masukkan kedalam wadah.
3) Pembuatan Perekat Kanji
1. Campurkan sagu dengan air secukupnya didalam panci
2. Lalu panaskan dan aduk hingga campuran tersebut menjadi gel dan harus diaduk terusmenerus.
3. Setelah lengket angkat perekat kanji tersebut.
Penggunaan bahan perekat ini bertujuan untuk mempermudah pembentukan
tekstur yang padat atau mengikat antara dua substrat yang direkat serta dapat mengurangi
asap beracun yang timbul dari pembakaran pada waktu penggunaan briket.
4) Pembuatan Briket Arang
Ambil arang cangkang kemiri yang sudah digiling.
Kemudian arang dicampur dengan perekat kanji kemudian diaduk rata
Masukkan campuran tersebut ke dalam wadah yang sudah disediakan
Briket arang yang diperoleh dikeringkan dibawah sinar matahari
Tunggu setelah kering.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Hasil Penelitian
Tabel 3. Hasil percobaan 1. Dengan jumlah massa kemiri yang sama dan waktu
pembakaran yang berbeda.
No

Massa
Cangkang
Kemiri

Lamanya
Pembakaran

1 gram

30 menit

Massa
Cangkang
Kemiri setelah
Dibakar
0.40 gram

1 gram

60 menit

0.45 gram

1 gram

90 menit

0.47 gram

Ketebalan Cangkang setelah


Dibakar
Ketebalan hanya berkurang
sedikit
Ketebalannya setengah dari
ketebalan semula
Ketebalan berubah menjadi
ringan

Si Cangkang Keras dari Dapur sebagai Bahan Bakar Alternative


(Atira Elpariska Maya dan Citra Olivia Dinanti)

Tabel 4. Hasil percobaan 2. Dengan waktu pembakaran yang sama dan massa cangkang kemiri yang
berbeda.
Ketebalan Cangkang
Setelah Dibakar

No

Massa
Cangkang
Kemiri

Lamanya
Pembakaran

Massa Cangkang
Kemiri Setelah
Dibakar

0.5 gram

60 menit

0.45 gram

Ketebalan berubah
menjadi ringan

1.5 gram

60 menit

0.81 gram

Ketebalannya setengah
dari ketebalan semula

2 gram

60 menit

0.97 gram

Ketebalan hanya
berkurang sedikit

Tabel 5. Percobaan 3. Pengaruh arang cangkang kemiri dan lem kanji yang digunakan
No

Macam
briket
Briket 1
Briket 2

Perbandingan Arang
Cangkang Kemiri dan Lem
Kanji
1:1
2:1

Lamanya
Pengeringan
Briket
3 hari
3 hari

Lamanya
Pembakaran
Briket
10 menit
20 menit

1
2
3

Briket 3

3:1

3 hari

30 menit

Tabel 6. Percobaan 4. Perbandingan antara briket batubara dan briket cangkang kemiri
No

Perbedaan

Merambatnya api ke Briket

Briket Batubara

Briket Cangkang
Kemiri

Lebih lama

Lebih cepat

Si Cangkang Keras dari Dapur sebagai Bahan Bakar Alternative


(Atira Elpariska Maya dan Citra Olivia Dinanti)

Bentuk api yang dihasilkan

Sama

Sama

Abu yang dihasilkan ketika

Sama

Sama

Hampir sama

Hampir sama

pembakaran
4

Bentuk briket

B. Analisis Hasil Penelitian


Dari hasil penelitian tabel 3 dan 4, bahwa jumlah cangkang dan waktu yang digunakan
dapat mempengaruhi briket. Ketebalan cangkang juga berpengaruh, kulit cangkang yang tipis mudah
untuk dihaluskan. Namun, partiket arang yang terlalu halus menyebabkan pori-pori briket arang
semakin kecil sehingga air yang terdapat didalamnya susah menguap selama proses pengeringan (Sains
Kimia vol.10, 2006). Menurut Tara Lusi F (2003) bahwa kerapatan briket arang sangat berpengaruh
pada kadar air. Semakin tinggi kerapatan semakin tinggi pula kadar airnya.
Dalam proses pencampuran arang dengan perekat, berpengaruh terhadap kuat tekan briket
arang yang dihasilkan. Semakin merata pencampuran semakin tinggi pula kuat tekanannya. Perekat
kanji ini pun dapat mempengaruhi tinggi nilai kalor. Semakin besar konsentrasi perekat kanji yang
digunakan maka zat mudah menguap cenderung semakin besar sehingga nilai kalor briket arang
berkurang.
Berdasarkan tabel 5, campuran yang tepat digunakan pada briket cangkang kemiri adalah
dengan perbandingan arang cangkang kemiri dan lem kanji maksimal 3:1, karena jika lem kanji yang
digunakan kurang dari perbandingan 1 maka arang cangkang kemiri susah untuk merekat, sedangkan
lem kanji yang digunakan lebih dari perbandingan 1 maka pengeringannya membutuhkan waktu yang
lama. Perbandingan arang cangkang kemiri dan lem kanji juga mempengaruhi lamanya pembakaran
pada briket.
Sedangkan dari perbandingan briket batubara dan briket cangkang kemiri,

berdasarkan

karakteristiknya, maka briket cangkang kemiri memiliki kesamaan dengan briket batubara. Akan tetapi,
pada proses pertama merambatnya api ke briket, api pada briket batubara lebih lama dibandingkan
9

Si Cangkang Keras dari Dapur sebagai Bahan Bakar Alternative


(Atira Elpariska Maya dan Citra Olivia Dinanti)

dengan briket cangkang kemiri. Pada pembakaran briket tersebut membutuhkan katalis untuk
mempermudah pembakaran pada briket, dimana kita dapat menggunakan kertas kering. Berdasarkan
hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa briket cangkang kemiri tidak kalah kualitasnya dengan
briket batubaram, sehingga memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Cangkang kemiri yang merupakan bagian dari kemiri yang tidak dimanfaatkan (sampah), dapat
diolah menjadi arang yang berbentuk briket sehingga menjadi briket arang cangkang kemiri yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. Pada pembuatan briket cangkang kemiri menggunakan
beberapa metode pembuatan yaitu pengupasan kemiri, pembuatan arang, pembuatan perekat kanji, dan
terakhir pembuatan briket arang. Pada pembuatan ini terdapat beberapa hal yang mempengaruhi
pembuatan briket cangkang kemiri yaitu lamanya waktu pembakaran, lamanya pengeringan briket dan
perbandingan arang cangkang kemiri dan lem kanji. Dari hasil penelitian yang dilakukan, briket
cangkang kemiri yang bagus dihasilkan dari perbandingan arang cangkang kemiri dan lem kanji yaitu
3:1.
B. Saran
1. Kapada masyarakat, supaya dapat membudidayakan cangkang kemiri yang hanya limbah
menjadi bahan bakar alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak.
2. Kapada pemerintah, hendaknya pemerintah terus mensosialisasikan penggunaan bahan bakar
alternatif, sehingga akan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan
BBM.
VII. UCAPAN TERIMA KASIH
Proyek penelitian dalam rangka ISPO ini telah melibatkan banyak pihak yang membantu penulis, maka
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Marsip Agustam, S.Pd.,M.Pd.I dan Mega Mulia sebagai orang tua Atira Elpariska Maya dan Nazarudin,
SE.,MM dan Isnaini Damayanti sebagai orang tua Citra Olivia Dinanti atas doa dan kasih sayang yang
telah diberikan.
10

Si Cangkang Keras dari Dapur sebagai Bahan Bakar Alternative


(Atira Elpariska Maya dan Citra Olivia Dinanti)

2.

Bapak Nanang Adi Prayitno, S.Pd. dan Ibu Ratih Mayasita, S.Pd. selaku guru pembimbing yang telah
meluangkan banyak waktunya dalam membantu penulis menyelesaikan proyek ini.

3.

Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dimana mereka telah membantu dan
memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan proyek ini.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Amstrong, 2006, Tung oil, Candlenuts and kukui nut, www.Economic plant photographs.com
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, 1994, Pedomam Pembautan Briket Arang,
Departemen Kehutanan No. 3.
Departemen Pertanian, Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat di Indonesia (Smallholder; Area
and Production), Jakarta 2003.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiri ( 18 Desember 2010 )
Priyanto, U, 2007, Pemanfaatan Bio Fuel Sebagai Bahan Bakar Alternatif, Seminar Nasional,
Menyikapi Krisis Energi dan Perkembangan Energi Alternatif di Indonesia, HMTG
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Pari, G, 2003, Teknologi Alternatif Pemampaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu,Makalah
Falsapah Sains, Jakarta.
Reksowardoyo, 1999, Menunju Perwujudan Industri Proses dengan Industri Bersih, Prosiding
Seminar Teknik Kimia, ITB, Bandung.
Sains Kimia Vol.10 No.2, Juli 2006
Tala, Lusi, F., 2003, Pengaruh Persen Perekat Kanji dan Ukuran Partikel terhadap Mutu Briket
Arang dari Cangkang Kelapa Sawit, Laporan Penelitian FMIPA, USU, Medan.

IX.

DOKUMENTASI

1. Alat dan Bahan yang digunakan

11

Si Cangkang Keras dari Dapur sebagai Bahan Bakar Alternative


(Atira Elpariska Maya dan Citra Olivia Dinanti)

Batu

Ayakan Tepung

Sendok dan Garpu

Neraca Ohaus

Cawan Petri

Mortar

Kemiri
Kemiri
2. Cara Pembuatan Briket Cangkang Kemiri

12

Si Cangkang Keras dari Dapur sebagai Bahan Bakar Alternative


(Atira Elpariska Maya dan Citra Olivia Dinanti)

13

Si Cangkang Keras dari Dapur sebagai Bahan Bakar Alternative


(Atira Elpariska Maya dan Citra Olivia Dinanti)

3. Pembakaran Briket Cangkang Kemiri

14

Si Cangkang Keras dari Dapur sebagai Bahan Bakar Alternative


(Atira Elpariska Maya dan Citra Olivia Dinanti)

Pembakaran briket cangkang kemiri dibantu menggunakan katalis

Perambatan api pada briket cangkang kemiri

4. Perbandingan bentuk briket batubara dan briket cangkang kemiri

15

Si Cangkang Keras dari Dapur sebagai Bahan Bakar Alternative


(Atira Elpariska Maya dan Citra Olivia Dinanti)

Briket Batubara berasal dari DIPO GERBONG TANJUNG ENIM BARU


Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Briket cangkang kemiri

Briket batubara

Perbandingan bentuk briket batubara dan briket cangkang kemiri

16

Anda mungkin juga menyukai