Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Oleh
Fahmi A.U Harahap

Proses yang digunakan oleh PT Semen Baturaja (Persero) Tbk dalam menghasilkan semen
yaitu proses kering yang secara garis besar, proses produksinya dilakukan dengan
pencampuran bahan baku utama berupa batu kapur dan tanah liat dengan bahan baku
tambahan berupa pasir besi dan pasir silika di dalam Vertical Mill, dan kemudian mengalami
proses penggilingan dan pengeringan, dilanjutkan dengan proses pembakaran dan
pendinginan produk yang dihasilkan yang dinamakan klinker (clinker). Lalu klinker tersebut
kemudian ditambahkan gypsum sesuai dengan standar yang nantinya akan digiling dengan
cement mill yang nantinya akan menghasilkan produk utama berupa Semen.

Dari beberapa proses diatas, salah satu proses yang dapat menentukan baik atau
tidaknya kualitas semen yang dihasilkan yaitu proses pendinginan klinker hasil
keluaran Kiln secara mendadak atau yang biasanya disebut dengan Quenching. Proses
tersebut terjadi didalam Grate Cooler dengan menggunakan 12 Fan untuk
mendinginkan klinker yang menggunakan udara ambient yang memiliki suhu 30oC.
Tujuan dilakukannya proses Quenching itu sendiri agar menghasilkan semen dengan
kandungan C3S yang baik sehingga nantinya akan menghasilkan semen dengan kuat
tekan yang baik.
Mengingat pentingnya proses pendinginan tersebut maka diperlukan evaluasi
terhadap kinerja alat Grate Cooler yaitu mengenai efisiensi alat tersebut agar proses
Qenching tetap berjalan dengan baik. Dari perhitungan neraca massa dan neraca
energi di sistem Grate Cooler didapatkan nilai efiseiensi pendinginan dari alat
tersebut yaitu sebesar 61,89 %.

Kata Kunci: PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, Grate Cooler, Klinker, Quenching

Anda mungkin juga menyukai