Anda di halaman 1dari 9

Platform Teknologi Informasi

Dalam rangka mendukung kegiatan usaha, Perseroan menggunakan jaringan


teknologi informasi yang luas melalui penggunaan perangkat lunak yang
dikembangkan oleh pihak ketiga atau yang disediakan oleh para penyelenggara
teknologi ternama, termasuk SAP dan program manajemen armada Perseroan,
beserta sistem yang telah dikembangkan secara internal yang telah disesuaikan
untuk setiap kegiatan usaha Perseroan. Perseroan juga telah menerapkan sistem
ERP yang seragam di seluruh kegiatan usaha. Selain itu, teknologi pengelolaan
hubungan klien Perseroan memberikan Perseroan kendali penuh dan visibilitas
atas penjualan, pemasaran dan pelayanan pelanggan.
Adapun fungsi utama platform TI Perseroan sebagai berikut:
Pengelolaan Keuangan Mengelola pembayaran yang diterima, termasuk
komisi dari taksi dan pembayaran dari kendaraan limusin dan sewa mobil dan
bus charter, serta penyusunan informasi akuntansi dan keuangan. Sistem
pengelolaan keuangan Perseroan terdiri dari perangkat lunak yang
dikembangkan/diizinkan oleh SAP beserta aplikasi yang telah dikembangkan
secara internal. Perseroan melaksanakan kajian tahunan terhadap sistem IT
Perseroan, termasuk pengkajian terhadap kapasitas berdasarkan proyeksi
pertumbuhan. Perseroan senantiasa meningkatkan sistem IT Perseroan
berdasarkan pengembangan yang Perseroan lakukan dan melakukan kajian
menyeluruh atas sistem IT Perseroan kira-kira setiap lima tahun. Peningkatan
menyeluruh sistem IT yang terakhir dilakukan Perseroan adalah di tahun 2010.
Perseroan berkeyakinan bahwa sistem IT Perseroan memiliki kapasitas yang
memadai untuk menopang proyeksi pertumbuhan Perseroan untuk dua tahun ke
depan. Perseroan memelihara situs interaktif yang menyediakan informasi
mengenai layanan Perseroan di samping juga kemampuan untuk memesan
sejumlah layanan Perseroan.
Pengelolaan Pelanggan Analisa informasi dan data mengenai setiap
pelanggan, termasuk demografi, sejarah transaksi dan preferensi, yang
memungkinkan Perseroan untuk secara efektif mengelola pelayanan pelanggan
dan menyempurnakan tingkat kepuasan pelanggan. Sistem pengelolaan data
pelanggan Perseroan terdiri dari perangkat lunak yang dikembangkan/diizinkan
oleh SAP.
Pengelolaan Pengemudi Analisa informasi dan data mengenai setiap
pengemudi, termasuk pendapatan, komisi, jumlah hari kerja, rute yang dilalui,
sejarah keluhan dan sejarah kinerja umum. Sistem pengelolaan pengemudi
Perseroan merupakan penyempurnaan sistem SAP yang telah dikembangkan
secara internal.
Call Center Mengelola Call Center dan pemesanan berdasarkan ketersediaan
dan lokasi kendaraan. Sistem Call Center Perseroan terdiri dari perangkat lunak
yang telah dikembangkan/diizinkan oleh pihak ketiga beserta perangkat lunak
yang terkait.
Pemesanan Secara Mobile Memesan taksi melalui ponsel dan ponsel tablet
melalui aplikasi pemesanan secara mobile milik Perseroan pada sistem operasi
BlackBerry, iOS, Android dan Windows Phone. Sistem pemesanan secara mobile

Perseroan terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras yang dikembangkan
dan dibawah lisensi dari pihak ketiga.
Pengolahan transaksi Mengelola pemesanan, perubahan dan pembatalan,
merekam semua informasi mengenai pemesanan, serta transaksi taksi,
kendaraan limusin dan sewa mobil dan bus. Sistem pengolahan transaksi
Perseroan terdiri dari perangkat lunak yang dikembangkan/diizinkan oleh SAP
beserta aplikasi yang telah dikembangkan secara internal.
Pengelolaan armada Mengelola setiap kendaraan Perseroan sejak pembelian,
pemberangkatan dan pengembalian ke pool, hingga pemeliharaan dan
penjualan, pemantauan ketersediaan dan lokasi kendaraan berdasarkan realtime, dan pelacakan indikator operasional masing-masing kendaraan, termasuk
penggunaan kilometer, perlindungan asuransi dan kebutuhan pemeliharaan.
Sistem pengelolaan armada Perseroan terdiri dari perangkat lunak yang
dikembangkan/diizinkan oleh SAP beserta aplikasi yang telah dikembangkan
secara internal (in-house).

PERUSAHAAN TAKSI BLUE BIRD


Blue Bird Group merupakan market leader dalam bisnis transportasi,
Blue Bird sudah menjadi brand yang kuat dan dikenal luas oleh
masyarakat. Diawali dengan armada 25 taksi pada tahun 1972, kini
setelah lebih dari 30 tahun mendalami bisnis jasa transportasi, Blue
Bird telah berkembang pesat dengan sekitar 12000 armada-nya yang
tersebar di seluruh penjuru Jakarta. Kesuksesan yang diraih oleh Blue
Bird ini tak lepas dari upaya Blue Bird dalam memanfaatkan teknologi.
Berawal sekitar tahun 1972, Blue Bird yang mengimplementasikan
pertama kali di Indonesia sistem komunikasi radio serta penggunaan
argometer yang ketat untuk armada-armadanya. Jejak langkah Blue
Bird ini diikuti pula oleh perusahaan taksi lainnya yang beroperasi di
Indonesia. Sekitar beberapa tahun terakhir ini Blue Bird sudah
menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System). Selain
digunakan untuk melacak posisi armada-armadanya, GPS ini juga
digunakan sarana berkomunikasi antara armada taksi dengan Call
Center.
Berbeda dengan teknologi komunikasi radio yang terbatas pada
komunikasi suara yang sudah umum digunakan oleh operator-operator
taksi, teknologi GPS ini mempermudah operator dalam menentukan
posisi konsumen dan armada mana yang dapat menjangkaunya,
sehingga pelayanan bisa dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean
pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen tidak perlu mendengarkan
suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan yang masuk ke
pengemudi taksi. Perkembangan Blue Bird tidak cukup hanya di kota
Jakarta dan sekitarnya saja, melainkan di kota-kota besar lain di
Indonesia. Di Bali, sejak tahun 1989 Blue Bird
Group telah
menempatkan armada Golden Bird-nya, yang diikuti dengan armada
taksi regular Bali Taksi pada tahun 1994. Kemudian berturut-turut pada
tahun 1996 dan 1997, taksi regular memasuki Lombok dengan nama
Lombok Taksi dan kota Surabaya dengan nama Surabaya Taksi. Sekitar

bulan November 2005, Blue Bird mulai menjamah kota Bandung


dengan 75 armada taksi regulernya. Meskipun dengan jumlah armada
yang masih sedikit, Bandung Taksi ini mendapatkan pertentangan yang
cukup keras dari operator-operator taksi lainnya di Bandung. Harus
diakui jika reputasi dan brand image yang telah diposisikan oleh Blue
Bird Group, cukup menjadi ancaman terhadap operator taksi lainnya.
Blue Bird pada saat ini meningkatkan diversifikasi produknya ke jasa
angkutan non-penumpang Blue Bird dengan menyediakan jasa Truk
Container, yaitu Iron Bird dan Angkutan Kontenindo Antarmoda. Di luar
usaha transportasi primer, Blue Bird juga telah mendirikan Holiday
Resort Lombok, dan perusahaan manufacture otomotif seperti Everlite,
Restu Ibu, Ziegler Indonesia, serta usaha service lain seperti Jasa Alam,
Gas Biru, dan Ritra Konnas Freight Centre. Perusahaan transportasi
Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi Business Intelligent
(BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver BI). Ini
merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi
pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis
sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk
memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para pengguna, professional
TI dan manajemen senior. Solusi ini disediakan melalui teknologi portal
enterprise dan menyediakan kepada para penggunanya suatu
infrastruktur andal, peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk
melakukan
perencanaan dan simulasi, serta fungsionalitas datawarehousing.
Aplikasi
Business
Intelligent
diperlukan
perusahaan
untuk
mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan akses ke
data guna membantu penggunanya mengambil keputusan bisnis
secara akurat. SAP (System Application and Product) adalah software
ERP (Enterprise Resources Planning), yaitu merupakan tools IT dan
manajemen dalam membantu pencanaan dan kebijakan perusahaan
didalam mengambil keputusan, serta merupakan software yang
diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan
kegiatan operasional secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari
serangkaian modul aplikasi yang mampu mendukung semua transaksi
perusahaan. Semua modul dalam aplikasi SAP dapat diintegrasikan
secara terpadu antara satu dengan lainnya serta memungkinkan
ketersediaan data yang akurat dan aktual. ERP merupakan suatu
perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses bisnis yang
ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan informasi
yang valid. ERP dan Business Intelligence mempunyai keterkaitan, ERP
merupakan sistem yang menintegrasikan seluruh sistem yang ada
dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang benar dan
digunakan untuk pengambilan keputusan.
Proses implementasi Business Intelligent di Blue Bird Group dapat
berjalan dengan baik karena garis besar cakupan proyek dan indikator
kinerja kunci perusahaan sangat jelas. Di samping itu, proses
implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga
konsultan yang professional dan berkualitas juga menjadi faktor

penting dalam keberhasilan proses implementasi. Konsultan yang andal


memahami
bahwa
pendekatan
dari
bottom
up
untuk
mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan waktu
yang panjang. Sedangkan metode top down merupakan metode yang
tepat untuk mengimplementasikan Business Intelligent. Blue Bird
Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul
Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO
PA) Plant Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang
dinamakan Taximeter System dari legacy VB sistem perusahaan.
Proses implementasi dilakukan oleh Hermis consulting. Pada fase
pertama, SAP NetWeaver BI GO Live.
Mengingat pertumbuhan bisnis yang kian kompleks, Blue Bird Group
mengimplementasikan SAP Business Suite, yang membantu perusahaan
mengonsolidasikan
operasional
yang
terdiri
dari
28
cabang
perusahaan, lebih dari 70 pool. Setelah itu, Blue Bird Group
membutuhkan suatu sistem yang mampu mengelola laporan-laporan
yang dihasilkan SAP Business Suite guna menjadi informasi akurat
yang dapat diakses secara cepat dan tepat untuk proses pembuatan
keputusan. Blue Bird selanjutnya menginstal SAP NetWeaver BI
sebagai suatu solusi yang membantu perusahaan untuk mendapatkan
manfaat yang maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui implementasi
solusi tersebut, Blue Bird berkeinginan memiliki suatu solusi BI yang
memberikan fungsionalitas menyeluruh dan terbaik, serta di saat yang
bersamaan juga menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan
spesifik
industri. Disamping itu, solusi harus mampu mengintegrasikan data
dari berbagai perusahaan dan mentransformasikan ke dalam bentuk
yang dapat dipraktekan, informasi bisnis yang tepat waktu untuk
mendorong proses pembuatan keputusan, serta
menghasilkan
tindakan-tindakan yang strategis dan bisnis yang solid. Kelompok
usaha
Blue
Bird
telah
mengumumkan
rampungnya
pengimplementasian solusi peranti lunak SAP dalam sistem Teknologi
Informasi mereka. Sebagai perusahaan transportasi yang armadanya
mencapai lebih dari 15.000 kendaraan, Blue Bird memerlukan solusi TI
yang handal untuk memantau banyak hal dalam operasionalnya sehariharinya, Order pelanggan, kendaraan yang beroperasi dan yang dalam
perawatan, sampai konsumsi bahan bakar, perlu terdata dengan baik.
Dengan tujuan integrasi dan akurasi data, solusi MySAP Business Suite
dimanfaatkan Blue Bird untuk menangani semua itu. MySAP Business
Suite merupakan solusi peranti lunak dengan fungsi luas. Dengannya,
Blue Bird dapat memonitor banyak informasi penting secara mudah
dan tepat waktu. Data tersebut akan tersedia sesuai dengan informasi
yang diperlukan oleh jajaran management untuk membuat keputusan
secara
cepat.
Ini
tentu
meningkatkan
efisiensi
perusahaan.
Implementasi mySAP Business
Suite tersebut meliputi fungsi
keuangan, controlling, sales & distribution, material management dan
fleet management.
Di samping itu, SAP secara khusus mengembangkan dua fungsi lain
untuk Blue Bird, yakni Driver Management dan
Operation &
Reservation Management agar bisa disatukan dengan sistem mereka

yang berbasiskan Visual Basic. Implementasi SAP dapat membawa


perubahan besar bagi perusahaan ini. Dapat dibayangkan hanya
dengan mengklik sebuah tombol, maka dapat melihat visibilitas di
seluruh operasional perusahaan. Blue Bird Group merintis penggunaan
MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai instrument pelengkap di
taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap informasi yang
terkait dengan pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga
merupakan alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap
order yang dilelang via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi
pengemudi berebut order atau spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh
dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini 50% lebih mobil-mobil
Blue Bird sudah dilengkapi dengan teknologi global positioning system
(GPS) yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan raya. Dengan
alat ini mobil dapat dilacak di manapun keberadaannya. Selain
memudahkan para pengemudi,
penumpang juga merasa lebih
terlindungi jika menggunakan Blue Bird. Sampai saat ini masih sedikit
perusahaan taksi lainnya yang menggunakan GPS dikarenakan
biayanya sangat tinggi dan harga GPS per unit mobil adalah Rp 15 juta.
Pihak manajemen merencanakan semua taksi Blue Bird akan dilengkapi
dengan sistem GPS. Salah satu strategi yang digunakan Blue Bird
didalam memelihara loyalitas pelanggannya ialah dengan menyediakan
credit voucher yang tidak hanya untuk korporat saja, namun juga
untuk perorangan. Pihaknya juga hendak menyediakan tabel diskon
tertentu. Pelanggan yang loyal pada Blue Bird dengan program ini
akan dapat menggunakan taksi dengan harga diskon, besarannya
bervariasi antara 5%-15%.
Pada saat ini Blue Bird memiliki pelanggan korporat lebih dari 650
perusahaan. Selama ini banyak masyarakat yang mengenal Blue Bird
memang bukan karena tarifnya yang murah, melainkan karena
nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir,
yang dapat dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan
meningkatkan kualitas layanan yang aman dan nyaman. Untuk
menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering menggunakan mistery
shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir. Seiring
dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai pentingnya
layanan pun terus digencarkan guna memberikan yang terbaik bagi
pelanggan. Basis usaha Blue Bird terletak pada jasa transportasi,
khususnya adalah taksi dan alat angkutan / kendaraan. Secara
langsung yang menjadi penggerak utama usaha ini adalah para
pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai driver, pengemudi
juga menjalankan fungsi sebagai customer service dan sales force,
karena mau tidak mau, para pengemudi inilah yang akan berhadapan
langsung dengan penumpang / customer. Para pengemudi di Blue Bird
dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan training. Dari para
pengemudi inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak heran bila
masyarakat mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang baik
dan jujur.
PERTANYAAN STUDI KASUS

1.
Mengapa perusahaan manufaktur harus membangun produk yang
pintar dan menyediakan jasa yang pintar ?Apa manfaat bisnis yang bisa
diperoleh?
2.
Teknologi Informasi apa yang digunakan oleh perusahaan dalam
kasus ini untuk membangun produk pintar dan menyediakan layanan
pintar? Komponen IT apa lagi yang dapat digunakan?
3.
Apa yang menjadi batasan bagi sebuah strategi produk dan
layanan pintar?

PENYELESAIAN
1.
sebuah
perusahaan,
diperlukan
adanya
sistem
informasi
manajemen untuk mengatur arus kegiatan dan informasi dalam
perusahaan yang bersangkutan. Dengan sistem informasi manajemen
yang terorganisir, manajemen dapat mengambil keputusan yang tepat
bagi perusahaan. Tanpa adanya sistem informasi yang baik, niscaya
perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan
bersaing dengan para kompetitornya. Beberapa tahun yang lalu,sistem
informasi perusahaan mungkin masih dikembangkan secara sederhana.
Sistem yang ada akan diatur dan dikembangkan sendiri oleh
manajemen perusahaan. Tetapi memasuki era globalisasi dimana
teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan
manusia, sistem informasi manajemen pun mengalami kemajuan. Mulai
banyak perusahaan yang melirik sistem informasi manajemen berbasis
TI untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Memang banyak manfaat
dan kemudahan yang akan didapat, tidak hanya bagi pihak perusahaan,
tapi juga untuk para customer yang melakukan hubungan dengan
perusahaan.Telah dibuktikan bahwa penerapan TI pada perusahaan
dapat meningkatkan kinerja dan performa, namun bukan berarti semua
perusahaan serta memutuskan untuk menggunakan SIM berbasis TI
bagi perusahaan mereka. Masih ada juga perusahaan yang bertahan
dengan sistem yang telah mereka miliki. Terlepas dari semua itu, dalam
hal ini Perusahaan Taxi Blue Bird.

Teknologi GPS mempermudah operator dalam menentukan


posisi konsumen dan armada mana yang dapat menjangkaunya,
sehingga pelayanan bisa dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean
pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen tidak perlu mendengarkan
suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan yang masuk ke
pengemudi taksi.

Perusahaan
transportasi
Blue
Bird
berhasil
mengimplemantasikan solusi Business Intelligent (BI), yakni SAP
NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver BI). Ini merupakan
suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi pendukung
pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu
memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi kebutuhan
yang berbeda dari para pengguna, professional TI dan manajemen

senior. Solusi ini disediakan melalui teknologi portal enterprise dan


menyediakan kepada para penggunanya suatu infrastruktur andal,
peralatan
yang
komprehensif,
kemampuan
untuk
melakukan
perencanaan dan simulasi, serta fungsionalitas data-warehousing.

Aplikasi Business
Intelligent diperlukan perusahaan untuk
mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan akses ke
data guna membantu penggunanya mengambil keputusan bisnis
secara akurat. SAP (System Application and Product) adalah software
ERP (Enterprise Resources Planning), yaitu merupakan tools IT dan
manajemen dalam membantu pencanaan dan kebijakan perusahaan
didalam mengambil keputusan, serta merupakan software yang
diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan
kegiatan operasional secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari
serangkaian modul aplikasi yang mampu mendukung semua transaksi
perusahaan. Semua modul dalam aplikasi SAP dapat diintegrasikan
secara terpadu antara satu dengan lainnya serta memungkinkan
ketersediaan data yang akurat dan aktual. ERP merupakan suatu
perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses bisnis yang
ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan informasi
yang valid. ERP dan Business Intelligence mempunyai keterkaitan, ERP
merupakan sistem yang menintegrasikan seluruh sistem yang ada
dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang benar dan
digunakan untuk pengambilan keputusan.

Proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan


tenaga-tenaga konsultan yang professional dan berkualitas juga
menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses implementasi.
Konsultan yang andal memahami bahwa pendekatan dari bottom up
untuk mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan
waktu yang panjang. Sedangkan metode top down merupakan metode
yang tepat untuk mengimplementasikan Business Intelligent. Blue
Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modulmodul Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability
Analysis (CO PA) Plant Maintenance (PM), dan modul yang dirancang
khusus yang dinamakan Taximeter System dari legacy VB sistem
perusahaan. Proses implementasi dilakukan oleh Hermis consulting.
Pada fase pertama, SAP NetWeaver BI GO Live.
2.
Blue Bird selanjutnya menginstal SAP NetWeaver BI sebagai
suatu solusi yang membantu perusahaan untuk mendapatkan manfaat
yang maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui implementasi solusi
tersebut, Blue Bird berkeinginan memiliki suatu solusi BI yang
memberikan fungsionalitas menyeluruh dan terbaik, serta di saat yang
bersamaan juga menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan
spesifik
industri. Dengan tujuan integrasi dan akurasi data, solusi MySAP
Business Suite dimanfaatkan Blue Bird untuk menangani semua itu.
MySAP Business Suite merupakan solusi peranti lunak dengan fungsi
luas. Dengannya, Blue Bird dapat memonitor banyak informasi penting
secara mudah dan tepat waktu. Data tersebut akan tersedia sesuai
dengan informasi yang diperlukan oleh jajaran management untuk

membuat keputusan secara cepat. Ini tentu meningkatkan efisiensi


perusahaan. Implementasi mySAP Business Suite tersebut meliputi
fungsi
keuangan,
controlling,
sales
&
distribution,
material
management dan fleet management.
Di samping itu, SAP secara khusus mengembangkan dua fungsi lain
untuk Blue Bird, yakni Driver Management dan
Operation &
Reservation Management agar bisa disatukan dengan sistem mereka
yang berbasiskan Visual Basic. Implementasi SAP dapat membawa
perubahan besar bagi perusahaan ini. Dapat dibayangkan hanya
dengan mengklik sebuah tombol, maka dapat melihat visibilitas di
seluruh operasional perusahaan. Blue Bird Group merintis penggunaan
MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai instrument pelengkap di
taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap informasi yang
terkait dengan pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga
merupakan alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap
order yang dilelang via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi
pengemudi berebut order atau spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh
dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini 50% lebih mobil-mobil
Blue Bird sudah dilengkapi dengan teknologi global positioning system
(GPS) yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan raya. Dengan
alat ini mobil dapat dilacak di manapun keberadaannya. Selain
memudahkan para pengemudi,
penumpang juga merasa lebih
terlindungi jika menggunakan Blue Bird. Salah satu strategi yang
digunakan Blue Bird didalam memelihara loyalitas pelanggannya ialah
dengan menyediakan credit voucher yang tidak hanya untuk korporat
saja, namun juga
untuk perorangan. Pihaknya juga hendak
menyediakan tabel diskon tertentu.

3.
Pada saat ini Blue Bird memiliki pelanggan korporat lebih dari
650 perusahaan. Selama ini banyak masyarakat yang mengenal Blue
Bird memang bukan karena tarifnya yang murah, melainkan karena
nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir,
yang dapat dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan
meningkatkan kualitas
layanan yang aman dan nyaman. Untuk
menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering menggunakan mistery
shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir. Seiring
dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai pentingnya
layanan pun terus digencarkan guna memberikan yang terbaik bagi
pelanggan. Basis usaha Blue Bird terletak pada jasa transportasi,
khususnya adalah taksi dan alat angkutan / kendaraan. Secara
langsung yang menjadi penggerak utama usaha ini adalah para
pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai driver, pengemudi juga
menjalankan fungsi sebagai customer service dan sales force, karena
mau tidak mau, para pengemudi inilah yang akan berhadapan langsung
dengan penumpang / customer. Para pengemudi di Blue Bird dilatih
secara khusus dalam berbagai tahapan training. Dari para pengemudi
inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat
mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang baik dan jujur.

Anda mungkin juga menyukai