Ca Tiroid
Ca Tiroid
PENDAHULUAN
Penyakit tiroid pada umumnya terjadi oleh karena adanya kelainan pada
ukuran dan bentuk dari kelenjar tiroid (gondok) dan kelainan sekresi tiroid.
Penyakit non tiroidal yang disertai oleh adanya perubahan dalam fisiologi tiroid
akan dapat mempersulit penilaian terhadap keadaan penyakit tiroid yang diderita
oleh seseorang.1
Pada kenyataannya, fungsi kelenjar tiroid terhadap metabolisme memiliki
efek penting terhadap semua fungsi tubuh. Untuk dalam manajemen penyakit
tiroid, seorang dokter selayaknya memiliki pengetahuan tentang semua tahapan
embriologi, anatomi, fungsi endokrin, implikasi genetik, dan faktor-faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi tiroid, selain itu dengan melihat gejala
klinis yang muncul.1,2
Meskipun kanker tiroid relatif jarang, kejadian nodul tiroid secara
signifikan lebih tinggi, mempengaruhi sekitar 4% sampai 7% dari populasi
Amerika Serikat. Sementara mayoritas nodul yang jinak, tantangannya adalah
untuk mengidentifikasi 5% atau sehingga dari pasien dengan lesi ganas.
Selanjutnya, tidak ada indikator yang dapat diandalkan saat ini tersedia untuk
menentukan pasien akan mengembangkan penyakit agresif atau berulang,
meskipun risikonya kategori berdasarkan kriteria klinis dan patologis tidak
memberikan informasi prognostik penting. Sejarah medis dapat mengungkapkan
riwayat agenesis tiroid, operasi tiroidektomi sebelumnya, iradiasi terapi dengan
iode-131, terapi radiasi eksternal, tiroiditis Hashimoto, riwayat kanker laring atau
operasi laryngectomy, riwayat kanker di tempat lain dengan metastasis mungkin
dengan tiroid, dan riwayat lain infeksi kepala dan leher terakhir, yang mungkin
telah mengakibatkan proses inflamasi dalam kelenjar tiroid. 1,3
Presentasi yang paling umum dari kanker tiroid adalah pengembangan dari
suatu massa atau nodul tiroid. Penilaian lesi memerlukan sejarah yang cermat,
pemeriksaan fisik, baik sitologi aspirasi jarum (FNAC), dan mungkin studi
pencitraan. Dengan diagnosis yang tepat dan manajemen, sebagian besar pasien
dengan baik dibedakan karsinoma tiroid memiliki prognosis yang sangat baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Tiroid
Kelenjar tiroid tumbuh dari invaginasi dasar faring, yang terjadi pada
minggu ke-4 kehamilan. Primordial kelenjar tiroid bermigrasi ke arah kaudal dan
bergabung dengan sebagian dari kantong faring keempat.1
Kelenjar tiroid terletak di leher, yaitu antara fasia koli media dan fasia
prevertebralis. Di dalam ruang yang sama terdapat trakea, esofagus, pembuluh
darah besar dan saraf. Kelenjar tiroid melekat pada trakea dan fascia pretrakealis
dan melingkari trakea dua pertiga bahkan sampai tiga perempat lingkaran.
Keempat kelenjar paratiroid umumnya terletak pada permukaan belakang kelenjar
tiroid, tetapi letak dan jumlah kelenjar ini dapat bervariasi. Berat rata-rata kelenjar
tiroid kira-kira 20 gram dan terletak di 1/3 bawah leher. Kelenjar ini berhubungan
dengan kartilago krikoid dan ala tiroid. Kelenjar tiroid ditutupi oleh otot
melingkar infrahyoid dan terdiri dari 2 lobus berbentuk buah pear yang
dihubungkan oleh ismus, yang biasanya menutupi cincin trakea kedua dan tiga,
ukuran lobus yaitu panjangnya 2,5-4 cm, lebar 1,5-2 cm dan ketebalannya 1-1,5
cm. Selain itu, pada sekitar 50% pasien, terdapat lobus piramidalis kecil pada
ismus atau bagian yang dekat dengan lobus. Kelenjar tiroid juga berhubungan di
medial dengan esophagus dan nervus laring rekurens dan di lateral dengan
Carotid Sheeth.2,3
Gambar : Kelenjar tiroid, potongan horizontal melalui isi bagian dalam leher
setinggi tulang rawan trakea kedua tampak bawah 3
Perdarahan kelenjar tiroid berasal dari arteri karotis eksterna, yang
membentuk arteri tiroid superior sebagai cabang pertama, dan dari trunkus
tiroservikal yang membentuk arteri tiroid inferior. Arteri tiroid merupakan cabang
yang kadang-kadang tumbuh dari arteri inominata dan memperdarahi ismus.
2.3 Fisiologi
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama yaitu tiroksin (T4) yang
kemudian berubah menjadi bentuk aktifnya yaitu triyodotironin (T3). Iodium
nonorganik yang diserap dari saluran cerna merupakan bahan baku hormon tiroid.
Zat ini dipekatkan kadarnya menjadi 30-40 kali sehingga mempunyai afinitas
yang sangat tinggi di dalam jaringan tiroid. T3 dan T4 yang dihasilkan ini
kemudian akan disimpan dalam bentuk koloid di dalam tiroid. Sebagian besar T4
kemudian akan dilepaskan ke sirkulasi sedangkan sisanya tetap di dalam kelenjar
yang kemudian mengalami daur ulang. Di sirkulasi, hormon tiroid akan terikat
oleh protein yaitu globulin pengikat tiroid Thyroid Binding Globulin (TBG) atau
prealbumin pengikat albumin Thyroxine Binding Prealbumine (TBPA). Hormon
stimulator tiroid Thyroid Stimulating Hormone (TSH) memegang peranan
terpenting untuk mengatur sekresi dari kelenjar tiroid. TSH dihasilkan oleh lobus
anterior kelenjar hipofisis. Proses yang dikenal sebagai umpan balik negatif
sangat penting dalam proses pengeluaran hormon tiroid ke sirkulasi. Pada
pemeriksaan akan terlihat adanya sel parafolikular yang menghasilkan kalsitonin
yang berfungsi untuk mengatur metabolisme kalsium, yaitu menurunkan kadar
kalsium serum terhadap tulang.1,6
Persentase
75%
16 %
5%
3%
1%
Kanker tiroid menimbulkan kurang lebih 92% berasal dari gangguan kelenjar
endokrin. Ada Sekitar 12.000 kasus baru kanker tiroid di Amerika Serikat setiap
tahunnya. Insiden munculnya kanker tiroid adalah sekitar 2-3 kali lebih besar pada
wanita dibandingkan pada pria.9
Spektrum
gangguan
tiroid
berkisar
dari
tumor
ganas
yang
10
yang berlapis-lapis dan sitoplasma yang jernih. Ada beberapa varian dari
karsinoma papilar yaitu microcarcinoma, encapsulated, folikular, tall-cell,
columnar-cell, clear-cell dan diffuse
sampai delapan puluh persen berupa tumor yang multisentrik dan bilateral
pada 1/3 kasus.10, 11
b. Karsinoma Folikular
Karsinoma folikular meliputi sekitar 10-20% keganasan tiroid dan
biasa ditemukan pada usia dewasa pertengahan atau diatas 40 tahun. Pada
kasus yang jarang, tumor ini mungkin hiperfungsional (tirotoksikosis).
Insiden karsinoma
folikular
meningkat
yodium. 1 0
Diagnosis
tumor
ini secara
sitologi
sulit
dibedakan
dengan
11
maka radioterapi
dengan
dengan
c. Karsinoma Medular
Karsinoma medular meliputi sekitar 5% keganasan tiroid dan berasal
dari sel parafolikular atau sel C yang memproduksi kalsitonin. Karsinoma ini
timbul secara sporadik (80%) dan familial (20%), dimana tumor ini
diturunkan sebagai sifat dominan autosom yang berhubungan dengan MEN2a atau MEN-2b atau endokrinopati lainnnya.1 2
Massa tumor berbatas tegas dan keras pada perabaan, pada tumor
yang lebih luas tampak daerah nekrosis dan perdarahan dan dapat
meluas sampai ke kapsul. Mikroskopis tampak kelompok sel-sel bentuk
poligonal sampai lonjong dan membentuk folikel atau trabekula. Tampak
adanya deposit amiloid pada stromanya yang merupakan gambaran khas
pada karsinoma tipe medular ini.12
12
Metastasis ke
tempat
jauh
tiroid
T2 = Tumor dengan ukuran terbesar lebih dari 2 cm tetapi tidak lebih dari
13
anaplastik)
atau ke kelenjar
atas/superior
M Metastasis jauh
Mx Metastasis jauh tidak dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
14
Tiap T
Tiap T
Tiap N
Tiap N
M0
M1
T1
T2
T3
T1,T2,T3
T1,T2,T3
T4a
T4b
Tiap T
N0
N0
N0
N1a
N1b
N0,N1
Tiap N
Tiap N
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M1
M0
M0
M1
10,12
15
dan
keadaan
mobilitas
nodul.
Pemeriksaan
laboratorium
yang
membedakan tumor jinak dan ganas tiroid belum ada yang khusus.10
Kecuali karsinoma medular, yaitu pemeriksaan kalsitonin (tumor
marker) dalam serum. Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang diperlukan
karena pada karsinoma tiroid dapat terjadi tirotoksikosis walaupun jarang.
Human Thyroglobulin (HTG) Tera dapat dipergunakan sebagai penanda
tumor terutama pada karsinoma berdiferensiasi baik. Walaupun pemeriksaan
ini tidak khas untuk karsinoma tiroid, namun peninggian HTG setelah
tiroidektomi total merupakan indikator tumor residif. 1 0 , 1 2
Setelah
dilakukan
pemeriksaan fisik.
anamnesis,
maka
selanjutnya
dilakukan
tahun
Ada riwayat radiasi leher pada masa anak-anak
Disfagia, sesak nafas, dan perubahan suara
Nodul soliter, pertumbuhan cepat dan konsistensi keras
Ada pembesaran kelenjar getah bening leher (jugular, servikal, atau
submandibular)
f. Ada tanda-tanda metastasis jauh
Pemeriksaan
penunjang
dalam langkah
menegakkan
diagnosis
klinis
meliputi:
a.
16
17
c. Ultrasonografi
Ultrasonografi adalah salah satu pencitraan yang paling umum digunakan
untuk mengevaluasi penyakit tiroid. Pemeriksaan ini noninvasif memungkinkan
evaluasi yang akurat dari kelenjar tiroid. Namun, kegunaan USG untuk
membedakan antara nodul ganas dan jinak terbatas. Mikrokalsifikasi dicatat pada
sonogram berhubungan dengan keganasan tiroid. Ultrasonografi sangat sensitif
untuk nodul tiroid dan dapat menggambarkan nodul hanya beberapa milimeter
dalam ukuran. Penggunaan USG-dipandu FNAB dapat berguna untuk biopsi kecil
atau sulit-untuk-meraba nodul tiroid serta untuk FNAB dari nodul pada anakanak. USG juga dapat berguna untuk pengukuran akurat dari nodul tiroid yang
sedang dipantau secara berseri. USG dapat membedakan lesi kistik dari padat
secara akurat menemukan dan mengukur nodul. Ini menentukan apakah nodul
soliter atau merupakan bagian dari kelenjar multinodular. Dengan menggunakan
pemeriksaan USG serial, seseorang dapat memantau perkembangan penyakit,
respon
terapi,
dan
mengidentifikasi
kekambuhan.
USG
juga
mampu
18
meningkatkan keakuratan FNA untuk lebih dari 95% dengan memastikan posisi
jarum dalam lesi selama aspirasi.11
d. MRI dan CT Scan
Untuk evaluasi lebih lanjut dengan menggunakan Magnetic Resonance
Imaging (MRI) penting untuk menentukan sejauh mana metastasis regional di
kanker tiroid,. Secara umum, computed tomography (CT) scan dengan kontras
harus dihindari karena bahan kontras iodinasi dapat mengganggu dengan
pemindaian 131I berikutnya atau terapi. 12
Dalam evaluasi dari kelenjar tiroid, CT Scan adalah sangat berguna dalam
mengidentifikasi dan menggambarkan sepenuhnya dari setiap limfadenopati
servikal dan hubungan dari tiroid sekitarnya visera serviks. CT Scan dengan
menggunakan zat kontra harus digunakan secara tepat karena kontras iodinasi
dapat mengganggu fungsi tiroid dengan pengujian, scanning, dan pengobatan
yodium radioaktif hingga 6 sampai 8 minggu. Hal ini juga dapat memprovokasi
hipertiroidisme dengan goiter multinodular dan hipertiroidisme subklinis karena
paparan yodium
19
dan
21
22
23
24
bagian tengah, kasus revisi, pembedahan dalam SSG, karsinoma atau penyakit
Graves.
2.10 Prognosis
Prognosis dari kanker tiroid
sendiri. Prognosis keseluruhan kanker tiroid adalah dinilai oleh pementasan awal
dan kecukupan pengobatan. Tabel dibawah menggambarkan sistem TNM staging
serta tingkat kelangsungan hidup. Dalam sistem ini, pementasan ini terkait dengan
usia pasien, mengakui bahwa untuk pasien yang lebih muda dari 45 tahun pada
saat diagnosis, tumor papiler relatif lamban. Tahap 1 pasien memiliki tingkat
ketahanan hidup 5 tahun yang sangat baik dari 99% dan 10-tahun tingkat
kelangsungan hidup dari 98%. 12
TNM Staging dan tingkat kelangsungan hidup untuk Dewasa dengan
karsinoma tiroid diobati dengan tepat
Stage
Usia
Kelangsungan hidup
Kelangsungan hidup
99%
98%
99%
85%
95%
70%
25
Stage
Usia
Kelangsungan hidup
Kelangsungan hidup
80%
61%
Dengan T, regional
N, no M
4
26
BAB III
PENUTUP
Karsinoma tiroid adalah suatu keganasan pada tiroid yang timbul dari sel
folikel. Kanker tiroid mewakili hanya 1% dari semua kanker, dengan kejadian
diperkirakan 19.500 kasus baru pada tahun 2010. Dalam tiga dekade terakhir,
kejadian kanker tiroid telah meningkat hampir 50%, namun angka kematian telah
menurun sebesar 20%. Hal ini mungkin karena deteksi lebih cepat oleh FNA dan
pengobatan selanjutnya. Etiologi yang berperan khususnya untuk well
differentiated karsinoma (papilar dan folikular) adalah radiasi dan goiter endemis
sedangkan
untuk
jenis
medular
adalah
faktor
genetik.
Berdasarkan
perubahan suara, nodul soliter, pertumbuhan cepat dan konsistensi keras, ada
pembesaran
kelenjar
getah
bening
leher
(jugular,
servikal,
atau
submandibular) dan ada tanda-tanda metastasis jauh. Tes diagnostik yang sangat
akurat dan merupakan tes diagnostik utama untuk evaluasi nodul tiroid adalah
FNAB. Selain FNAB, ada juga pemeriksaan pencitraan radionuklida dengan
radioiod (131I) menunjukkan kemampuan untuk berkonsentrasi nodul tiroid
sehingga dapat mengetahui apakah nodul tersebut jinak atau ganas. Pemeriksaan
dengan CT Scan dan MRI dapat dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
metastasis telah terjadi.
Penanganan kanker tiroid tergantung pada jenis kankernya, jika kanker
tersebut termasuk karsinoma anaplastik maka dapat dilakukan kemoterapi.
Sedangkan yang jenis karsinoma medulari penanganannya dengan tiroidektomi
total. Untuk penanganan karsinoma folikular dan papilari adalah dengan
tiroidektomi near total. Prognosis dari kanker tiroid bergantung dari jenis kanker
tiroid itu sendiri. Prognosis keseluruhan kanker tiroid adalah dinilai oleh
pementasan awal dan kecukupan pengobatan.
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Sjamsuhidajat, R. dan De Jong W. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC
2. Micheau, Antoine, Anatomy of The Mediastinum: Illustration and Cross and
Cross
Sections,
2010,
available
at:
http://www.imaios.com/en/e-
Anatomy/Thorax-Abdomen-Pelvis/Mediastinum-Illustrations
3. Ballenger, John Jacob M.S, Bedah Kelenjar tiroid
in
Penyakit
Sections,
2010,
available
at:
http://www.imaios.com/en/e-
Anatomy/Thorax-Abdomen-Pelvis/Mediastinum-Illustrations
6. Sabiston, David C, Textbook of Surgery : The Biological Basis of Modern
Surgical Practice, 1991, Saunders, p 556
7. Sherwood, Lauralee, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Second
Edition,2001, EGC, p 645
8. Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC
29
30