Anda di halaman 1dari 4

Damas A Firmansyah

CEO of KSPM

Initial public offering

IPO / penawaran umum perdana adalah penjualan pertama saham umum sebuah perusahaan kepada
investor umum. Perusahaan tersebut akan menerbitkan hanya saham-saham pertama, namun bisa juga
menawarkan saham kedua. Biasanya perusahaan tersebut akan merekrut seorang bankir investasi
untuk menjamin penawaran tersebut dan seorang pengacara korporat untuk membantu menulis
prospektus.

Penjualan saham diatur oleh pihak berwajib dalam pengaturan finansial dan jika relevan, sebuah bursa
saham. Biasanya menjadi sebuah persyaratan untuk mengungkapkan kondisi keuangan dan prospek
sebuah perusahaan kepada para investor

Faktor-faktor yang diduga mempe-ngaruhi Underpricing di antaranya adalah:

1. Umur Perusahaan

Umur perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dapat bertahan hidup dan banyaknya
informasi yang bisa diserap oleh publik. Semakin panjang umur perusahaan semakin banyak
informasi yang bisa diserap masyarakat (Daljono, 2000 dalam Hadri Kusuma, 2001).

2. Besaran Perusahaan

Suatu perusahaan yang memiliki skala ekonomi yang tinggi diharapkan akan mampu bertahan dalam
waktu yang lama. Kebanyakan investor lebih memilih untuk menginvestasikan modalnya di
perusahaan yang memiliki skala ekonomi yang lebih tinggi.

3. Reputasi Auditor

Auditor sebagai salah satu profesi penunjang pasar modal berfungsi melakukan pemeriksaan terhadap
laporan keuangan perusahaan yang akan melaku-kan go public. Hasil pengujian auditor ini sangat
dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk pengambilan keputusan. Auditor yang
mempunyai banyak klien berarti auditor tersebut mendapat kepercayaan yang lebih dari klien untuk
membawa nilai perusahaan klien ke pasar modal (Kartini dan Payamta, 2002).

4. Reputasi Penjamin Emisi

Dalam menentukan harga penawaran untuk saham perusahaan yang baru pertama kali diterbitkan,
underwriter berhadapan dengan ketidakpastian pasar.Perusahaan yang menggunakan underwriter yang
berkualitas akan mengurangi tingkat ketidakpastian yang tidak dapat diungkapkan oleh informasi
yang terdapat dalam prospektus dan menunjukkan bahwa informasi privat dari emiten mengenai
prospek perusahaan tidak menyesatkan investor.

5. Jenis Industri

Setiap kelompok industri mempunyai karakteristik tertentu yang berbeda dari kelompok industri lain.
jenis industri merupakan variabel dummy. Pada hakekat-nya variabel dummy ini dimaksudkan untuk
menunjukkan apakah tingkat underpriced perusahaan dari industri manufaktur berbeda dengan
perusahaan dari industri non manufaktur.
6. Laba Per Saham (EPS)

Informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penda-patan dapat membantu


investor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang baik di masa
mendatang.

7. Ukuran Penawaran (Proceeds)

Pada saat perusahaan menawarkan saham baru maka terdapat aliran kas masuk dari proceeds
(penerimaan dari pengeluaran saham). Proceeds menunjuk-kan besarnya ukuran penawaran saat IPO.

8. Current Ratio

Current ratio merupakan rasio yang menunjukkan likuiditas suatu perusahaan. Semakin tinggi Current
Ratio suatu perusahaan berarti semakin kecil risiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. 9. Rate of Return on Investment (ROI)

9. ROI

merupakan ukuran profitabilitas perusahaan. Pertimbangan memasukkan variabel ini karena


profitabilitas perusa-haan memberikan informasi kepada pihak luar mengenai efektifitas operasional
perusahaan. Profitabilitas perusahaan yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba di masa yang akan datang. Profitabilitas yang tinggi suatu perusahaan mengurangi
ketidakpastian bagi investor sehingga menurunkan tingkat underpricing (Kim et al. 1993 dalam
Misnen Ardiansyah, 2004).

10. Financial Leverage

Financial leverage dipertimbangkan sebagai variabel keuangan dalam penelitian ini karena secara
teoritis financial leverage menunjukkan risiko suatu perusahaan sehingga berdampak pada
ketidakpastian suatu harga saham (Kim et al. 1993 dalam Misnen Ardiansyah, 2004). Financial
leverage menunjukkan kemampuan perusa-haan dalam membayar hutang dengan equity yang
dimilikinya. Seorang investor yang menginvestasikan dananya pada surat berharga tidak bisa hanya
melihat kecenderungan harga saham saja.

Bank Investasi

Bank investasi membantu perusahaan dan pemerintah serta lembaga-lembaga pemerintahan dalam
menggalang perolehan dana dengan cara penerbitan dan penjualan efek di pasar modal. Bank
investasi ini berperan dalam memberikan nasehat-nasehat strategis untuk melakukan penggabungan
usaha (merger) dan akuisisi serta berbagai jenis transaksi keuangan lainnya.

Bank investasi ini juga berperan sebagai pialang bisnis dalam mewakili nasabahnya melakukan
transaksi perdagangan. Namun dalam beberapa tahun garis pemisah antara kedua jenis struktur ini
telah kabur terutama karena bank komersial juga menawarkan jasa bank investasi.

Bank investasi ini juga harus dibedakan dengan pialang saham yang melakukan kegiatan usaha dalam
transaksi penjualan dan pembelian saham, obligasi, reksadana. Namun beberapa perusahaan
melakukan kegiatan usaha rangkap dengan menjadi pialang dan bank investasi, ini dilakukan juga
termasuk oleh perusahaan keuangan besar yang terkenal diseluruh dunia.

Kebanyakan bank investasi terlibat sangat jauh dalam penyediaan jasa keuangan tambahan bagi
nasabahnya, seperti misalnya melakukan transaksi-transaksi perdagangan derivatif, obligasi, valuta
asing, komoditi, dan saham.

Karakteristik yang digunakan pada bank investasi hingga hari ini kebanyakan adalah hanya dari "sisi
penjual" nya saja yaitu perdagangan surat berharga atau saham ( misalnya memfasilitasi transaksi,
pencipta pasar), atau mempromosikan saham ( misalnya sebagai penjamin emisi, analis, dll).

"sisi beli" nya diwakili oleh dana pensiun, reksadana, dana lindung nilai dan investor publik yang
menjadi pengguna jasa mereka guna memperoleh keuntungan maksimal dari investasinya. Namun
banyak perusahaan juga yang memiliki kedua komponen ini

Struktur organisasi bank investasi

Fungsi utama dari bank investasi adalah melakukan pembelian dan penjualan produk atas nama
nasabahnya maupun atas nama bank sendiri. Bank investasi mengambil alih risiko melalui
perdagangan hak yang dilakukan oleh si pedagang yang tidak berhubungan langsung dengan
nasabahnya.

Suatu bank investasi terdiri dari beberapa unit yang terbagi atas lini depan (front office), lini tengah
(middle office) dan lini belakang (back office) yang masing-masing memiliki kegiatan sebagai
berikut :

Lini depan atau front office adalah merupakan aspek tradisional dari bank investasi yang tugasnya
memberikan bantuan kepada nasabah dalam menggalang dana melalui pasar modal serta memberikan
nasehat dalam proses penggabungan usaha dan akuisisi. Bank investasi menyodorkan suatu gagasan
yang dibawa ke rapat-rapat dengan nasabahnya dengan harapan agar gagasannya ini mebuahkan hasil
berupa mandat dari nasabahnya untuk melaksanakan transaksi atas nama nasabah tersebut. Apabila
mandat sudah diperoleh maka bank investasi bertanggung jawab untuk menyiapkan seluruh materi
yang dibutuhkan dalam transaksi tersebut dimana dapat melibatkan investor yang berminat membeli
penerbitan surat berharga, melakukan koordinasi dengan pihak penawar ataupun melakukan negosiasi
dengan perusahaan yang menjadi target penggabungan usaha.

Manajemen investasi adalah manajemen profesional dari berbagai surat berharga (saham,
obligasi dan lain-lain), yang melakukan tugasnya guna memperoleh imbal hasil investasi
sesuai dengan yang menjadi tujuan dari investornya. Investor mereka dapat berupa
perusahaan (asuransi, dana pensiun, perusahaan) ataupun investor perorangan (yang
kesemuanya melakukan investasi dalam bentuk kontrak investasi atau seringkali melalui
kontrak investasi kolektif misalnya reksadana)

Lini tengah atau middle office

Manajemen risiko berperan dalam menganalisa pasar dan risiko kredit dari perdagangan
nasabahnya yang dituangkan dalam neraca perdagangan harian nasabah dan menentukan
batasan jumlah modal yang dibutuhkan sehingga nasabah diperkenankan melakukan
perdagangan guna mencegah gagal bayar dalam perdagangan tersebut.
Lini belakang atau back office

Operasional berperan dlam melakukan pengecekan data perdagangan untuk memastikan


bahwa telah sesuai dengan ketentuan , memastikan tidak terjadi kesalahan serta melaksanakan
transaksi transfer yang diperlukan.
Dalam pasar finansial,

Restrukturisasi keuangan

Yaitu penataan kembali struktur keuangan perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan. Restrukturisasi keuangan dapat dilakukan dengan beberapa alternatif yaitu :

Menjadwal kembali pembayaran bunga dan pokok pinjaman.


Penjadwalan kembali pembayaran pokok pinjaman.
Mengubah utang menjadi modal sendiri (debt equity swap). Hutang dikonversi dalam bentuk
saham.
Menjual non core business melalui spin off, sell of atau liquidation.
Mengundang investor individu yang potensial atau disebut juga private placement ataupun
karyawan dan manajemen untuk membeli saham perusahaan/management buyout.
Penjualan saham kepada publik/go public. Manfaat utama dari go public adalah :
o Mendapat tambahan fresh money atau fresh capital.
o Memudahkan perusahaan untuk melakukan diversifikasi.
o Memudahkan dalam benchmarking company value.
o Melalui market mekanisme dapat meningkatkan pengawasan manajer perusahaan.
o Bagi BUMN, go public dapat mengurangi campur tangan birokrasi.
o Akuntablitas pengelolaan perusahaan akan menjadi lebih baik
Swastanisasi ( go private ), yaitu mengubah perusahaan yang sahamnya dimiliki masyarakat
menjadi milik pribadi. Hal ini terjadi karena perusahaan telah merasa mampu membiayai
sendiri usahanya serta banyaknya hambatan pada perusahaan go public.

Anda mungkin juga menyukai