( Eucheuma spinosum )
Disusun oleh:
NAMA
LASINRANG ADITIA
NIM
60300112034
KELAS
BIOLOGI A
TUGAS
T. TUMBUHAN RENDAH
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2014
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kita hidayah dan rahmat-Nya agar senantiasa dekat dengan diri-Nya dalam
keadaan sehat
Lasinrang Aditia
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Manfaat Penulisan .................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian tentang rumput laut jenis Eucheuma spinosum ........................ 6
B. Struktur morfologi dan ciri rumput laut jenis Eucheuma spinosum ........... 6
C. Struktur anatomi rumput laut jenis Eucheuma spinosum ........................... 7
D. Kandungan kimia rumput laut jenis Eucheuma spinosum ......................... 8
E. Habitat dari rumput laut jenis Eucheuma spinosum ................................... 9
F. Manfaat dari rumput laut jenis Eucheuma spinosum .................................. 9
G. Perkembangbiakan dan budidaya rumput laut Eucheuma spinosum .......... 10
H. Klasifikasi dan gambar rumput laut Eucheuma spinosum ......................... 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 1
B. Saran ........................................................................................................ 1
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua pertiga wilayah
negaranya adalah laut dan lautan dengan 13.667 buah pulau besar maupun
kecil, serta mempunyai garis pantai terpanjang di dunia, yaitu kurang lebih
80.791,42 km. Selain itu, kekayaan alam di dalamnya pun luar biasa
banyaknya, terutama dengan keanekaragaman jenis hewan (fauna), tumbuhtumbuhan (flora), serta bahan tambang dan mineral. Apalagi tingkat
pencemaran laut indonesia relatif kecil, yaitu hanya sekitar 0,2 persen bila
dibandingkan dengan pencemaran laut yang terjadi diseluruh dunia.
Tetapi sangat disayangkan, potensi laut Indonesia yang sedemikian
baiknya kurang dimanfaatkan secara optimal serta tidak diimbangi pula dengan
usaha pengembangan lebih lanjut. Sampai sejauh ini, sebagian besar petani
ikan (nelayan) hanya melakukan kegiatan pemungutan hasil laut saja tanpa
adanya usaha-usaha pengembangan. Namun demikian, ada juga sebagian kecil
yang sudah mulai dikembangkan, seperti pembudidayaan beberapa jenis ikan,
udang, dan rumput laut. Saat ini yang sedang banyak dikembangkan di
Indonesia adalah pembudidayaan rumput laut. Bahkan di beberapa daerah
sudah dilakukan secara besar-besaran. Contohnya, di teluk Jakarta, bahkan di
propinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di daerah pesisir Takala, Bulukumba, dan
Maros, areal budidaya rumput laut lebih kurang seluas 775 Ha dengan hasil
sekali panen lebih kurang 170 ton.
Rumput laut (sea weed) merupakan hasil perikanan yang bukan berupa
ikan, tetapi berupa tanaman. Rumput laut dimanfaatkan sebagai bahan mentah,
seperti agar agar, karaginan dan algin. Pada produk makanan, karaginan
berfungsi sebagai stabilator, bahan pengental, pembentuk gel, pengemulsi.
Usaha budidaya ini mengingat potensi rumput laut sebagai salah satu
komoditas ekspor nonmigas ternyata mempunyai prospek ekonomi yang cukup
cerah. Sehingga marilah kita lebih mengenal tumbuhan ini dalam makalah ini.
4
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
C. Manfaat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian tentang rumput laut jenis Eucheuma spinosum
Rumput laut merupakan bagian terbesar dari tumbuhan laut. Rumput
laut dalam bahasa ilmiah dikenal dengan istilah alga. Berdasarkan pigmen yang
dikandungnya rumput laut terdiri atas tiga kelas yaitu Chlorophyceae
(ganggang hijau), Phaeophyceae (ganggang coklat), dan Rhodophyceae
(ganggang merah). Ketiga kelas ganggang tersebut merupakan sumber produk
bahan alam hayati lautan yang sangat potensial dan dapat dimanfaatkan sebagai
bahan mentah maupun bahan hasil olahan.
Rumput laut Eucheuma spinosum merupakan termasuk kelompok
penghasil karaginan (berupa garam sodium, kalsium dan potasium dari
senyawa polisakarida sulfat asam karaginat) yang disebut karaginofit. Pertama
kali dipublikasikan pada tahun 1768 oleh Burman dengan nama Fucus
denticulatus
Burma,
selanjutnya
pada
tahun
1847
J.
Agardh
percabangan ada yang tampak sederhana berupa filamen dan ada pula yang
berupa percabangan kompleks. Jumlah setiap percabangan ada yang runcing
dan ada yang tumpul. Permukaan kulit luar agak kasar, karena mempunyai
gerigi dan bintik-bintik kasar. Eucheuma spinosum memiliki permukaan licin,
berwarna coklat tua, hijau coklat, hijau kuning, atau merah ungu. Tingginya
dapat mencapai 30 cm. Eucheuma spinosum tumbuh melekat ke substrat
dengan alat perekat berupa cakram. Cabang-cabang pertama dan kedua tumbuh
membentuk rumpun yang rimbun dengn ciri khusus mengarah ke arah
datangnya sinar matahari. Cabang-cabang tersebut ada yang memanjang atau
melengkung seperti tanduk.
Ciri fisik yang dimilki spesies ini diantaranya Thallus yang kasaar,
agak pipih dan bercabang teratur, yaitu bercabang dua atau tiga, ujung-ujung
percabangan ada yang runcing dan tumpul dengan permukaan bergerigi, agak
kasar dan berbintil-bintil. Tumbuh melekat kesubtrat dengan alat perekat
berupa cakram. Cabang cabang pertama dan kedua
tumbuh membentuk
rumpun yang rimbun dengan cirri khusus mngarah kearah datangnya sinar
matahari. Cabang cabang tersebut ada yang memanjang atau melengkung
seperti tanduk.
C. Struktur anatomi rumput laut jenis Eucheuma spinosum
Struktur anatomi thalli untuk tiap jenis rumput laut berbeda- beda,
misalnya pada family yang sama antara Eucheuma spinosum dengan
Eucheuma cottonii, potongan thallus yang melintang mempunyai susunan sel
yang berbeda . Perbedaaan- perbedaan ini membantu dalam pengenalan
berbagai jenis rumput laut baik dalam mengidentifikasi jenis, ataupun family.
Pigmen yang terdapat dalam thallus rumput laut dapat digunakan dalam
membedakan berbagai kelas. Pigmen ini dapat menentukan warna thallus
sesuai dengan pigmen yang ada pada kelas Chlorophyceae, Phaeophyceae,
Rhodophyceae, dan Cyanophyceae. Perbedaan warna thalli menimbulkan
adanya ciri algae yang berbeda seperti Algae hijau, algae coklat, algae merah
dan algae biru. Namun dalam kenyataannya kadang-kadang kita sulit
menentukan salah satu kelas hanya berdasarkan pada warna thallus yang kita
7
Komposisi
21,90 (%)
5,12 (%)
0,13 (%)
13,38 (%)
1,39 (%)
14,21 (%)
52,85 ppm
0,180 ppm
0,768 ppm
0,21 mg/100g
2,26 mg/100g
43 mg/100g
65,75 %
kelamin,
yaitu
gametofit
jantan
dan
gametofit
betina.
10
11
: Plantae
Devisi
: Rhodophyta
Kelas
: Rhodophyceae
Sub kelas
: Florideae
Ordo
: Gigartinales
Famili
: Solieriaceae
Genus
: Eucheuma
Spesies
: Eucheuma spinosum
12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas kami dapat mengambil kesimpulan bahwa Rumput laut
merupakan bagian terbesar dari tumbuhan laut. Rumput laut terdiri atas tiga
kelas yaitu Chlorophyceae (ganggang hijau), Phaeophyceae (ganggang coklat),
dan Rhodophyceae (ganggang merah). Rumput laut Eucheuma spinosum
merupakan termasuk kelompok penghasil karaginan (berupa garam sodium,
kalsium dan potasium dari senyawa polisakarida sulfat asam karaginat) yang
disebut karaginofit. Bentuk dari tanaman ini tidak mempunyai perbedaan
susunan kerangka antara akar, batang, dan daun. Keseluruhan tanaman ini
merupakan batang yang dikenal sebagai talus (thallus). Thallus ada yang
berbentuk bulat, silindris atau gepeng bercabang-cabang. Eucheuma spinosum
tumbuh pada tempat-tempat yang sesuai dengan persyaratan tumbuhnya, antara
lain tumbuh pada perairan yang jernih, dasar perairannya berpasir atau
berlumpur dan hidupnya menempel pada karang yang mati. Manfaat dari
Eucheuma spinosum yaitu Alginat, digunakan pada industri: farmasi sebagai
emulsifier, stabilizer, suspended agent dalam pembuatan tablet, kapsul.
Kosmetik: sebagai pengemulsi dalam pembuatan cream, lotion dan saus.
makanan : sebagai stabilizer, additive. Bahan tambahan dalam industri tekstil,
kertas, keramik, fotografi dan lain-lain.
B. Penutup
Demikian makalah ini kami buat, kami ucapkan banyak terima kasih
kepada pihak yang telah membantu atas terselesainya makalah ini. Kami
menyadari makalah yang kami buat ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu kami mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar kami dapat
memperbaiki makalah kami selanjutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14