Anda di halaman 1dari 24

Balai Penelitian Tanah

Jl. Tentara Pelajar No.12 Bogor Jawa Barat 16114 Indonesia


balittanah@litbang.pertanian.go.id
+622518336757
+622518321608; +622518322933
http://balittanah.litbang.pertanian.go.id

Sabtu, 24 November 2012


Analisis Sifat Fisik Tanah

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun
dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan
medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari
faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu
pertumbuhan.Praktikum Ilmu Tanah ini berjudul Analisis Sifat Fisik Tanah.
Tanah bersifat dinamis, dimana tanah mengalami perkembangan setiap waktunya.
Karakteristik tanah di setiap daerah tentunya berbeda dengan daerah lainnya. Tanah dapat
dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat yang dimilikinya. Ilmu yang mempelajari
tentang proses-proses pembentukan tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya disebut
genesis tanah.
Tanah terdiri dari tiga komponen: padat (butir pasir, debu, liat dan bahan organik), cair
(air di dalam pori tanah), dan udara (di dalam pori atau rongga tanah). Untuk mendukung

pertumbuhan tanaman, ketiga komponen tersebut harus berada dalam keadaan seimbang. Bila
tanah terlalu basah (hampir semua pori diisi air), maka akan kekurangan udara sehingga akar
tanaman sulit bernapas. Sebaliknya, bila tanah terlalu kering (kekurangan air), walaupun cukup
udara, dapat menyebabkan tanaman layu.
Penelitian tanah pada umumnya dimulai dengan oengamatan profil tanah di lapangan.
Profl tanah terdiri dari beberapa horizon tanah yang kurag lebih sejajar dengan permukaan tanah
dan dibedakan satu sama lain atas dasar warna, struktur, tekstur dll.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dilaksanakannya praktikum Ilmu Tanah ini mengenai Analisis Sifat
Fisik Tanah yaitu agar mahasiswa mengerti dan memahami tentang sifat fisik yang ada pada
tanah yaitu dengan mengamati profil tanah dengan caramengamati beberapa parameter
diantaranya warna tanah, tekstur, struktur, dan lain-lain.

1.3 WAKTU DAN TEMPAT


Hari / Tanggal

: Sabtu, 26 Mei 2012

Waktu

: Pukul 09.00 17.00 WIB

Tempat

: Telagadesa KIIC, Karawang

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 KEGIATAN1 : PENGAMBILAN CONTOH TANAH (BIASA)
Kajian Teori
Pengambilan contoh tanah biasa atau yang disebut dengan tanah terganggu ini dilakukan
di atas permukaan tanah ataupun pada lapisan tanah. Pengambilan contoh tanah terganggu ini
merupakan sample yang akan di teliti di Laboratorium, dan pengambilannya dilakukan dekat
dengan lokasi pengambilan tanah utuh.
Cara-cara pengambilan contoh tanah ini vermacam-macam ada yang dengan cara silang,
zig-zag, dan acak.

Pengambilan Contoh Tanah Komposit :


1.

Silang

2.

Zig-zag

3.

Acak

Tujuan
Pengambilan contoh tanah biasa atau terganggu ini dimaksudkan sebagai simulasi dimana
bobot isinya di sesuaikan dengan keadaan alami tanah untuk dilapangan.

Alat dan Bahan


Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam pengambilan contoh tanah terganggu yaitu :
1. alat Bor tanah
2. Kantong plastic

3. Pisau
Cara Kerja
1. Pertama-tama permukaan tanah dibersihkan dulu dari rerumputan dan sampah-sampah lainnya
2. tanah dibor kira-kira kedalaman 20 cm dari permukaan tanah.
3. tanah dimasukkan ke dalam kantong plasrik sebayak 1 Kg.
Hasil Pengamatan
Lokasi

: Kebun Telaga Desa KIIC

Area

: Lereng Bawah Dekat Danau

Vegetasi

: Mahoni, Kelapa, dan rerumputan

Kedalaman

:2m

Pengambilam contoh tanah terrganggu ini di lakukan dengan cara acak hingga mencapai
berat 1 kg.

2.2 KEGIATAN2 : Pengambilan contoh tanah utuh ( Undisturbed soil sample)

Kajian Teori
Pengambilan contoh tanah utuh ini dilakukan dekat dengan lokasi pengambilan contoh
tanah terganggu.Karena contoh tanah ini sangat diperlukan dalam penelitian sifat fisik
tanah.Pengambilan contoh tanah utuh ini sangat penting sekali karena dapat menentukan hal-hal
lainnya.Dalam pengambilan contoh tanah utuh ini harus benar-benar di perhatikan dan jangan
sampai ada hal sekecil apapun yang mengganggu, karena tanah ini harus benar-benar utuh dan
asli.
Tujuan
Pengambilan contoh tanah utuh ini dimaksudkan untuk berbagai analisa sifat fisik tanah, seperti
penentuan Bulk Density, dlll.
Alat dan Bahan
1. Ring sample
2. Pisau yang tipis dan tajam
Cara kerja
1.

Permukaan tanah yang sudah


dibersihkan dari rerumputan dan sampah di siapkan untuk digali

2.

hingga membuat tangga ke bawahnya


Ring sampel diletakkan pada tanah yang betanda tanah di

3.

samping, bagian runcing pada ring sample simpan di bawah.


Tekanlah ring sample itu pada tanah, sampai tanah terisi penuh
pada ring sample dan kira-kira sudah muncul ke bibir ring, maka

penekanan di hentikan
4. Potong bagian bawahnya dengan pisau yang tajam kemudian angkat, dan ratakan atas dan
bawahnya.
5. Tutup ring sample tersebut dan simpan pada tempat yang aman, yang tidak mengganggu tanah di
dalamnya

Hasil Pengamatan
Lokasi

: Kebun Telaga Desa KIIC

Area

: Lereng Bawah Dekat Danau

Vegetasi

: Mahoni, Kelapa, dan rerumputan

Kedalaman : 2 m
Setelah contoh tanah utuh sudah di ambil, tanah pada ring sample ini harus di jaga hatihati agar tidak merubah bentuk di dalamnya.Maka setelah itu tanah ini dapat diteliti untuk halhal lainnya.

2.3 KEGIATAN3 : PENENTUAN KANDUNGAN AIR TANAH


Kajian Teori
Kandungan air tanah ini termasuk hal yang penting juga, karena kita perlu mengetahui
kadar air dalam tanah untuk tanaman itu berapa jumlahnya. Penetuan kandungan air tanah dapat
dilakukan jika kita sudah memiliki sample tanah utuh.
Kandungan air tanah dilakukan dengan menggunakan oven sebagai pengering.Hal ini dilakukan
setelah tanah yang ada di dalam ring sample di diamkan selama kuranglebih 2 hari, agar tanah
tidah terlalu basah.
Tujuan
Penentuan kandungan air tanah ini bertujuan agar kita dapat mengetahui berapa jumlah
air yang terdapat pada tanah.
Alat dan Bahan
1.
2.
3.
4.
5.

Tanah pada ring sample


Timbangan analitik
Oven
Tabung Infiltrometer
Timbangan duduk
Cara kerja

1. Timbanglah ring sample yang kosong terlebih dahulu, kemudian catatlah


2. Timbanglah ring sample yang berisi tanah utuh yang akan di hitung kandungan air tanahnya.
Dan di catat kembali
3. Setelah tanah pada ring sample itu di diamkan selama 2 hari agar tanah itu tidak terlalu basah,
kemudian timbang kembali dan catat
4. Masukan tanah pada ring sample pada oven selama 2 jam, kemudian masukkan pada tabung
Infiltrometer, lalu timabnglah kembali dan catat, lihatlah perbedaan dengan sebelumnya
5. Hitunglah berapa kandungan air tanah pada contoh tanah utuh tersebut.

Hasil Pengamatan
Hari pertama,
Hari/tanggal

: Senin, 28 Mei 2012

Waktu

: 14.00 WIB

Tempat: Laboratorium Fakultas Pertanian UNSIKA


Dilakukan pengukuran dan penimbangan pada ring,
Berat ring sample

: 70 gram

Diameter dalam (ring): 7.4cm


Tinggi ring

: 4cm

Berat tanah + Ring

: 320 gram

Kertas

: 3,6 gram

Setelah dilakukan penimbangan, ring sample yang berisi tanah dibiarkan kering udara, ring
sample tersebut diletakan diatas kertas agar tidak berserakan, dan tertata rapi.
Hari Kedua,
Hari/tanggal

: Rabu, 30 Mei 2012

Waktu

: 10.30 WIB

Tempat: Laboratorium Fakultas Pertanian UNSIKA


Dilakukan penimbangan kembali setelah ring sample yang berisi tanah dibiarkan kering udara
Berat ring + Tanah

: 310 gram

Kemudian dimasukan ke oven pukul 14.20 WIB selama 120 menit, didiamkan dioven sampai
dengan suhu 40 C, kemudian keluar dari oven pada pukul 16.20 WIB.
Berat ring + tanah + kertas setelah di oven yaitu 290,7 gram
Hari Ketiga,
Hari/tanggal

: Kamis, 31 Mei 2012

Waktu

: 17.30 WIB

Tempat: Laboratorium Fakultas Pertanian UNSIKA


Perhitungan Kadar Air dalam Tanah :
Berat ring

: 70 gram

Berat Kertas

: 3.6 gram

Berat tanah + ring

: 320 gram

Jadi, 320 70 = 250 gram

Berat tanah kering udara + ring (penimbangan 1)

: 310 gram

Jadi, 310 70 = 240 gram


Berat tanah penimbangan 2 (oven pertama)
Jadi, 290,7 gram 3,6 gram 70 gram
Berat tanah penimbangan 3 (oven kedua)
Jadi, 279.7 gram 3.6 gram 70 gram

: 290,7 gram ( tanah+ring+kertas)


= 217.1 gram
: 279.7 gram
= 206.1 gram

Berat Kadar Air tanah = 240 gram 206.1gram =33.9 gram


Kandungan Air dalam % Berat =

x 100 % =16.45 %

2.4 KEGIATAN 4 : Penentuan Bobot Isi Tanah (Bulk Density)


Kajian Teori
Bulk density atau Bobot isi (B.I) adalah perbandingan antara massa tanah dengan
keadaan kering mutlak dengan volumenya. Tanah yang akan diamati harus tanah utuh bukan
tanah terganggu. Contoh tanah pada ring sample akan memudahkan dalam penghitungan volume
dan bobot isi tanah.
Tujuan
Pengamatan mengenai bobot isi tanah atau yang disebut dengan Bulk Density
dimaksudkan agar kita dapat mengetahui massa tanah dalam keadaan kering pada rig sample
setelah dilakukan beberapa pengeringan
Alat dan bahan,
1.
2.
3.
4.

Ring Sample yang berisi tanah


Oven pengering
Timbangan duduk
Timbangan analitik
Cara Kerja

1. Contoh tanah utuh yang sudah dimbil di lapangan dengan kegiatan 2 di atas kemudian ditimbang
seluruhnya ring sample + tanah dengan timbangan duduk, kemudian kurangi hasilnya dengan
berat ring maka kita aka menemukan berat tanah utuh tersebut.
2. Dengan mengetahui kandungan air tanah pada % berat, kita dapat mengitung berat tanah kering
mutlak.

Hasil Pengamatan
Setelah kita mendapatkan data pengamatan dari kegiatan 2 dan 3, kita sudah dapat mengitung
berat tanah kering mutlak, yaitu
Berat tanah kering udara

: 240 gram

Kandungan air tanah (% berat)

: 16.45 %

Maka berat tanah kering mutlaknya adalah

Diameter ring : 7.4 cm


Tinggi ring

: 4cm

Jadi isi ring =


Jadi bobot isi tanah =

4 =171.95 cm3

2.5 KEGIATAN 5 : Penentuan Total Porositas dan Penyebaran Pori Tanah


Kajian Teori
Dari kegiatan 2, 3 dan 4, masih berkesinambungan pada kegiatan ke 5 ini, karena dalam
penentuan total porositas kita juga harus menentukan Bulk density dan Particle density terlebih
dahulu. Total porositas tanah dalam keadaan alami dinyatakan sebagai presentase volume total
pori yang diisi oleh udara da air diantara partikel tanah berdasarkan nilai bobot isi dan kepadatan
partikel (particle density).
Tujuan
Tujuan kegiatan ke 5 ini yaitu agar kita mengetahui porositas dan penyebaran pori pada tanah
yang kita amati.
Alat dan bahan
1. Ring sample berisi tanah utuh
Cara Kerja
1. Tentukan berat jenis tanah (bulk density) seperti pada kegiatan IV diatas.
2. Untuk nilai kepadatan partikel (Particle density) dipakai angka 2.65 (nilai real density)
Hasil Pengamatan

Untuk menghitung porositas tanah (f) =

= 88.7 %
Pori air yang berguna bagi tanaman :
0.2 s/d 8.5 mikron

= pori air tersedia bagi tanaman

8.6 s/d 29.6 mikron = pori drainase lambat


29.6 mikron

= pori drainase cepat

Porositas tanah adalah 88.7 %


2.6 KEGIATAN VI : Penentuan Kestabilan Agregat Tanah Dengan Metode Pengayakan
kering dan Basah
Kajian Teori
Agregat tanah adalah sejumlah butir-butir primer tanah.Mekanisme pembentukan
agregat-agregat ini merupakan fase penting pada struktur tanah, karena struktur tanah ditentukan
oleh jumlah dan sifat agregat tanah.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan agregat adalah tekstur, bahan organik, kationkation kompleks, kelembaba, faktor biotik, dan pengolahan tanah.
Tujuan
Kegiatan ke 6 ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui bagaiumana proses
pengayakan untuk menstabilkan agregat tanah, baik pada pengayakan kering ataupun
pengayakan basah.
Cara Kerja
a.
1.
2.
3.

Pengayakan Basah
Tanah terganggu yang sudah di oven sebanyak 50 gram kemudian di tumbuk
Setelah ditumbuk masukkan ke dalam gelas ukur,
Campurkan air sebanyak 50 ml pada gelas ukur yang sudah berisi tanah

4. Kocoklah sampai tanah dan air bercampur hingga terpisah tanah dengan pasirnya.
5. Lalu saring dengan pengayak 0.05 mm, saring hingga pasir terlihat,
6. Kemudian oven selama 15 menit dengan suhu 150C
Hasil Pengamatan
Dari hasil pengamatan ini, maka setelah pengayakan basah ini dilakukan, maka terlihat
jelas antara pasir dengan yang lainnya.

2.7 KEGIATAN VIII : Penentuan Warna Tanah Di Lapangan


Kajian Teori
Warna tanah adalah hal yang dijadikan petunjuk mengenal sifat-sifat khusus dari tanah
yang kita teliti, apabila warna tanah itu gelap berarti menunjukan tanah itu mengandung bahan
organik yang tinggi. Warna tanah dapat ditentukan dengan membandingkan dengan warna yang
terdapat pada buku Munsell Soil Color Chart, warna dinyatakan dalam 3 satuan yaitu Hue
(warna utama/kilapan), value (nilai, dipengaruhi oleh cahaya), chrome (kroma/kemurnian)
Contoh :
Hue

5 YR 5/4
Tujuan

value

chrome

Penentuan warna tanah dilapangan ini bertujuan untuk memudahkan kita menilai keadaan tanah
atau sifat fisik tanah.
Alat dan Bahan
1. Sample tanah
2. Buku Munsell soil color chart
Cara Kerja
1. Ambilah agregat tanah untuk mewakili tanah perlapisan
2. Kemudian bandingkan warna tanah tersebut dengan warna-warna yang terdapat pada buku
munsell soil color chart.
3. Catatlah satuan/kode yang terdapat pada buku tersebut, kode yang dipakai dalam praktikum ini
yaitu 5YR yang berarti Yellowish red (merah kekuning-kuningan)
4. Lakukan hal yang sama pada setiap lapisan.

Hasil pengamatan
Dari hasil pengamatan dan dari 2 model pegambilan tanah yaitu
Model : Bor
Pada lapisan 1 : Motles nya Coklat dengan sedikit bercak abu
Matrix color nya 5YR 4/6
Pada lapisan 2 : Motles nya coklat dengan sedikit bercak merah
Matrix color nya 5YR 5/4
Pada lapisan 3 : Motles nya coklat dengan bercak merah dan abu
Matrix color nya 5YR 3/3
Pada lapisan 4 : Motles nya abu kuning keorenan
Matrix color nya 5YR 6/1
Model : Profil
Pada lapisan 1 : Motles nya Coklat dengan sedikit bercak abu

Matrix color nya 5YR 5/8


Pada lapisan 2 : Motles nya Coklat sedikit bercak abu
Matrix color nya 5YR 4/8
Pada lapisan 3 : Motles nya banyak merah
Matrix color nya 5YR 7/8
Pada lapisan 4 : Motlesnya lebih banyak merah
Matrix color nya 5YR 7/2
Pada lapisan 5 : Motles nya abu-abu banyak merah
Matrix color nya 5YR 6/0
Pada lapisan 6 : Motles nya biru kehitam-hitaman ada banyak bercak kuning
Matrix color nya 5YR 4/0
Pada lapisan 7 : Motles nya biru abu kehitaman ada banyak bercak kuning
Matrix color nya 3/1

2.8 KEGIATAN : Penentuan Kelas Tekstur Tanah Di Lapangan


Kajian Teori
Dalam hal ini penetapan kelas tekstur dilapangan tentunya tak seteliti analisis di
laboratorium, tetapi setidaknya ini cukup membantu untuk mengetahui kelas tekstur tanah
walaupun misalnya ada yang kurang tepat, paling tidak mendekati yang sebenarnya. Dalam
penetapan kelas tekstur ini diperlukan pengalaman dan perasaan yang tajam, yang peka akan
kelas tenah tersebut.
Perhatikanlah hal-hal berikut ini :
Kekasaran

Kelicinan

Kelengketan

Kelas tekstur

Tidak licin
Cukup licin seperti
sutra halus
Tidak kasar atau
agak kasar

Sangat lengket dan plastis

Liat

Sangat lengket dan plastis

Liar Berdebu

Cukup lengket dan plastis


Sedikit sekali lengket dan

sutra
Sangat licin dan seperti

plastis
Hamper tidak lengket dan

Lempung

sutra

plastis

berdebu

Cukup lengket dan cukup

sampai cukup

Sedikit licin

kasar
Cukup kasar

Tidak licin

Sangat lengket dan plastis

Cukup kasar

Tidak licin

Sangat lengket dan plastis

Cukup kasar

Agak licin

Agak lengket dan plastis

Sangat kasar

Tidak licin

Tidak lengket dan plastis

Tidak licin

Tidak lengket dan plastis

sekali

Liat

berdebu

Sangat licin dan seperti

Agak kasar

Sangat kasar

Lempung liat

plastis

Debu

Lempung berliat
Liat berpasir
Lempung
berpasir
Lempung
Lempung
berpasir
Pasir

: Lengket

Debu : Licin / mengkilap


Pasir

: Kasar

Tujuan
Penetapan kelas tektur ini bertujuan umtuk membedakan antara lapisan-lapisan tanah, juga
melatih kepekaan.
Alat dan bahan
1. Bor tanah
2. Air

Cara kerja
1. Ambil sedikit tanah perlapisan letakan pada tangan, percikkan sedikit air, rasakan adanya kasar
atau licin atau lengket serta lihat apakah ada kilatan-kilatan.
2. Catatlah hasil pengamatan tersebut.
Hasil pengamatan
Dari hasil ptraktikum analisis mengenai kelas tekstur tanah yaitu
Model : Profil
Lapisan 1

: Liat berpasir

Lapisan 2

: Liat berdebu

Lapisan 3

: Liat berdebu

Lapisan 4

: Liat

Lapisan 5

: Liat

Lapisan 6

: Liat

Lapisan 7

: Liat

Model : Bor
Lapisan 1

: Liat berdebu

Lapisan 2

: Liat berdebu

Lapisan 3

: Liat berdebu

Lapisan 4

: Liat berdebu

Dari hasil praktikum ini kita sudah tahu bagaimana proses menentukan kelas tekstur tanah
dengan cara menggunakan perasaan dan kepekaan serta pengalaman.

2.9 KEGIATAN 10 : Pengukuran Laju Infiltrasi Tanah


Kajian Teori
Infiltrasi adalah gerkan air secara vertical sampai daerah perakaran, alat pengukur
infiltrasi yaitu infiltrometer.kecepatan infiltrasi dinyatakan dalam sejumlah air yang masuk ke

dalam tanah melalui permukaan tanah dengan kecepatan per satuan waktu.Data kecepatan
iniltrasi itu menentukan jumlah air di permukaan dan air yang hilang lainnua.
Tujuan
Dengan adanya kegiatan ini, kita dapat mengetahui daya serap tanah terhadap air yang dapat
diukur dengan alat yang bernama infiltromeer
Alat dan bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Double ring infiltrometer


Stopwatch
Buku catatan + alat tulis lainnya
Air + ember
Tongkat pengukur
Pelampung diatas air
Cara kerja

1. Double ring infiltrometer yang sudah di pasang dipermmukaan tanah kemudian di isi air
2. Pasang start pada stopwatch, mulailah menghitung setelah 1 menit atau 60 detik.
3. Lihatdan catat data awal dan setelah 60 detik, kemudian terus berulang sampai dengan keadaan
stabil.
Hasil Pengamatan
Dibawah ini merupakan data hasil pengamatan infiltrasi dari kelompok 1, 2 dan 3.
Percobaan ini dilakukan 1 menit / waktu pengulangannya.

waktu
1
waktu
2
waktu

kelompok

kelomp

Kelomp

ok 2
6 - 12

ok 3

6 - 8,5 cm
8,5 - 10 cm
10 - 11,5

3
waktu

cm
11,5 - 12.5

4
waktu

cm
12.5 - 13.4

5
waktu

cm
13.4 - 14

6
waktu

cm
14 - 15,2

cm

cm
12 - 15
cm
-

5 - 14 cm
14 - 18
cm
18 - 20
cm

waktu

15.2 - 15.9

8
waktu

cm
15,9 - 16,4

9
waktu

cm
16.4 - 16.8

10

cm

Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa kecepatan laju infiltrasi setiap kelompok berbedabeda walaupun dari segi waktu itu sama yaitu 60 detik, itu karena pori-pori yang ada pada tanah.

BAB III
KESIMPULAN& SARAN
Kesimpulan
Dari data-data pengamatan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa ketelitian itu sangat
penting dalam proses praktikum. Pemilihan profil untuk pengambilan contoh tanah harus benarbenar diperhatikan, harus mewakili suatu daerah.
Pada praktikum ini kami hanya mengamati sifat-sifat fisik tanah, sedangkan untuk
pengamatan sifat-sifat kimia tanah hanya dapat dilakukan di laboratorium. Sesuai dengan
prosedur bahwa pengamatan sifat-sifat fisika tanah dapat dilakukan langsung di lapangan.
Setelah kita mengamati setiap kegiatan, di mulai dari kegiatan pertama kita bisa
menghitung untuk kegiatan berikutnya, begitu seterusnya sampai dengan kegiatan akhir

Saran
Dalam pengamatan profil tanah harus dilakukan lebih teliti agar tidak terjadi kesalahan
dalam pengklasifikasian. Pengamatan terhadap keadaan lingkungan pada saat pengamatan profil
harus memperhatikan kondisi lapangan saat itu. Kondisi lapangan harus diperhatikan karena
dapat mempengaruhi hasil pengamatan dan akhirnya juga mempengaruhi hasil klasifikasi tanah
pada profil tersebut.

BAB IV
PENUTUP
Demikian laporan praktikum ilmu tanah yang berjudul Analisis Sifat Fisik Tanah yang
telah saya buat.Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan penilaian mata kuliah Ilmu
Tanah.Mohon maaf apabila dalam laporan ini terdapat banyak kekurangan, karena keterbatasan
data dan lain sebagainya, saya ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
terlaksananya praktikum imu tanah ini.Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi
pembaca khususnya bagi diri saya sendiri.
Diposkan oleh Fenny Faizah di 16.06
http://fennyfaizah.blogspot.com/2012/11/analisis-sifat-fisik-tanah.html

Anda mungkin juga menyukai