Anda di halaman 1dari 9

KARYA ILMIAH

PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat
kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah ini
kami membahas Biogas Dari Kotoran Sapi, suatu permasalahan yang selalu dialami bagi
masyarakat yang mempunyai hewan ternak sapi dan kesulitan dalam memanfaatkan kotorannya.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah pemanfaatan biogas
dari kotoran sapi, sangat diperlukan dalam suatu masyarakat dalam memanfaatkan limbahlimbah. yang menjadi tugas siswa
Dalam proses pendalaman pemanfaatan kotoran sapi sebagai biogas ini, tentunya kami
mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalamdalamnya kami sampaikan :

Bu.novi,selaku guru IPA

Teman-teman

Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat,


Malang,6 November 2010
Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
B.
RUMUSAN MASALAH
C.
TUJUAN PENELITIAN
D.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Biogas
2.
Komposisi Biogas
3.
Keuntungan Biogas
4.
Cara Pembuatan Biogas
5.
Macam macam bakteri anaerob yang berperan
6.
Reaktor Biogas
PENUTUP
KAJIAN PUSTAKA

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material organik dengan bantuan
baterai. Proses degradasi material organik ini tanpa melibatkan oksigen disebut anaerobic
digestin gas yang dihasilkan sebagian besar (lebih 50%) berupa metana. Material organik yang
terkumpul pada digester (reactor) akan diuraikan menjadi dua tahap dengan bantuan dua jenis
bakteri
Sejarah penumuan proses anaerobic digeston untuk menghasilkan biogas terbesar di
benua Eropa. Penemuan ilmuwan Volta terhadap gas yang dikeluarkan di rawa rawa terjadi pada
tahun 1770, beberapa decade kemudian, Avogadro mengidentifikasi tentang gas metana. Setelah
tahun 1875 dipastikan bahwa biogas merupakan produk dari proses anaerobic digestion. Tahun
1884 Pasteour melakukan penelitian tentang biogas menggunakan kotoran hewan. Era penelitian
Pasteour menjadi landasan untuk penelitian biogas hingga saat ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa komposisi biogas ?
2. Bagaimana cara pembuatan biogas ?
3. Apa saja keuntungan biogas ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk menghemat minyak bumi,agar sumber daya alam tidak musnah.

D. PEMBAHASAN
1. Pengertian Biogas
Biogas adalah campuran beberapa gas, tergolong bahan baker gas yang merupakan hasil
fermentasi dari bahan organik dalam kondisi anaerob, dan gas yang dominan adalah gas metana
(CHu) dan gas karbondiokasida (CO2) (Simanora, 1989). Biogas memiliki nilai kalor yang cukup

tinggi, yaitu kisaran 4800 6700 Kkal / m 3, untuk gas metana murni (100%) mempunyai nilai
kalor 8900 Kkal / m3.
Menurut Maramba (1978), produksi biogas sebanyak 1275 4318 dapat digunakan untuk
memasak, penerangan, menyetrika dan menjalankan lemari es untuk keluarga yang berjumlah
lima orang perhari.
Bahan biogas dapat diperoleh dari limbah pertanian yang basah, kotoran hewan
(manure),kotoran manusia dan campurannya. Kotoran hewan seperti kerbau, sapi, babi, dan
ayam telah diteliti untuk diproses dalam alat penghasil biogas dan hasil yang diperoleh
memuaskan (Harahap, et.al., 1980)
2. Komposisi Biogas
Biogas sebagian besar mengandung gas metana (CHu) dan karbondioksida (CO 2), dan
beberapa kandungan yang jumlahnya kecil, diantaranya hydrogen sulfide (H 2S), amonia (NH3)
dan hydrogen (H2), serta Nitrogen yang kandungannya sangat kecil.
Energi

yang

terkandung

dalam

biogas

tergantung

pada

konsentrasi

metana

(CHu).semakin tinggi kandungan metana maka semakin tinggi kandungan energi (nilai kalor)
pada biogas, dan sebaliknya semakin kecil nilai metana maka semakin kecil nilai kalor. Kualitas
biogas dapat ditingkatkan dengan memperlakukan beberapa parameter, yaitu menghilangkan
hydrogen sulfur, kandungan air dan karbondioksida (CO 2). Hidrogen sulfur mengandung racun
dan azt yang menyebabkan kohesi. Bila biogas mengandung senyawa ini maka akan
menyebabkan gas yang berbahaya sehingga konsentrasi yang diijinkan maksimal 5 ppm. Bila gas
dibakar maka hidrogen sulfur akan lebih berbahaya karena akan membentuk senyawa baru
bersama sama oksigen yaitu sulfur oksida / sulfur trioksida (CO 2/SO3), senyawa ini lebih
beracun. Pada saat yang sama akan membentuk sulfur acid (H 2SO3) suatu senyawa yang lebih
korasif
Parameter yang kedua adalah menghilangkan kandungan karbondioksida yang memiliki
tujuan untuk meningkatkan kualitas, sehingga gas dapat digunakan untuk bahan bakar
kendaraan. Kandungan air dalam biogas akan menurunkan titik penyalaan biogas serta dapat
menimbulkan korosif.
Tabel komposisi gas dalam biogas (%) antara kotoran sapi dan campuran (lampiran).

3. Keuntungan Biogas
a. Biogas merupakan energi tanpa menggunakan material yang masih memiliki manfaat termasuk
biomassa sehingga biogas tidak merusak keseimbangan karbondioksida yang diakibatkan oleh
penggundulan hutan (deforastion) dan perusakan tanah
b.

Energi biogas dapat berfungsi sebagai energi pengganti bahan bakar fosil sehingga akan
menurunkan gas rumah kaca dan atmosfer dan emisi lainnya.

c.

Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang keberadaannya di atmosfer akan
meningkatkan temperatur, dengan menggunakan biogas sebagai bahan bakar maka akan
mengurangi gas metana di udara.

d. Limbah berupa sampah kotoran hewan dan manusia merupakan material yang tidak bermanfaat,

bahklan bisa mengakibatkan racun yang sangat berbahaya. Aplikasi anaerobic digestion akan
meminimalkan efek tersebut dan meningkatkan nilai manfaat dari limbah.
4. Cara Pembuatan Biogas
Pembentukan gas bio dilakukan oleh mikroba pada situasi anaerob yang meliputi tiga tahap yaitu
tahap hidrolis, tahap pengasaman dan tahap metanogenik.
a. Tahap Hidrolisis
Tahap hidrolisis adalah penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai panjang seperti
lemak, protein, karbohiodrat, menjadi senyawa yang sederhana .
Terjadi pelarutan bahan bahan organic mudah larut dan pencernaan bahan organic yang
komplek menjadi sederhana perubahan struktur bentuk primer menjadi bentuk monomer.
b.

Tahap Pengasaman
Komponen monomer (gula sederhana) yang berbentuk pada tahap hidrolisis akan menjadi bahan
makanan bagi bakteri pembentuk asam.
Produk akhir dari gula gula sederhana pada tahap ini akan dihasilkan asam asetat, propionat,
format, laktat, alkohol, dan sedikit butirat, gas karbondiokasida hidrogen amoniak.

c.

Tahap Metanogenik
Tahap metanogenik adalah proses pembentukan gas metana

5. Macam macam bakteri anaerob yang berperan


a. Bakteri Pembentuk Asam (Acidogenic Bacteria)

Yang merombak senyawa organic menjadi senyawa yang lebih sederhana yaitu berupa asam
organik CO2, H2, H2S.
b. Bakteri Pembentuk Asetat (Acetogenic Bacteri)
Yang merubah asam organik dan senyawa netral yang lebih besar dari methanol menjadi asetat
dan hidrogen.
Bakteri penghasil metan (metanogens) yang berperan dalam merubah asam asam lemak dan
alkohol menjadi metan dan karbondioksida. Bakteri pembentuk metan antara lain
Methanococcus, Methanobacterium dan methanosarcina
6. Reaktor Biogas
Ada beberapa jenis reaktor biogas yang dikembangkan diantaranya adalah reaktor jenis
kubah tetap (Fixed-dome), reaktor terapung (Floating Drum), reaktor jenis balon, jenis
horizontal, jenis lubang tanah, jenis ferrocement.
Dari enam jenis digester biogas, yang sering digunakan adalah jenis kubah tetap (Fixed
Dome) dan jenis drum mengambang (Floating Drum). Beberapa tahun terakhir ini
dikembangkan jenis reaktor balon yang banyak digunakan sebagai reaktor sederhana dalam skala
kecil.
a. Reaktor Kubah Tetap (Fixed Dome)
Reaktor ini disebut juga reaktor Cina. Dinamakan demikian karena reaktor ini dibuat pertama
kali di China sekitar tahun 1930-an, dan kemudian sejak itu reaktor ini berkembang dengan
berbagai model. Pada reaktor ini memiliki dua bagian, yaitu digester sebagai tempat pencerna
material biogas dan sebagai rumah bagi bakteri, baik bakteri pembentuk asam ataupun bakteri
pembentuk gas metana. Bagian ini dapat dibuat dengan kedalaman tertentu menggunakan batu
bata atau beton.
Strukturnya harus kuat karena menahan gas agar tidak terjadi kebocoran.bagian yang kedua
adalah kubah tetap (Fixed Dome). Dinamakan kubah tetap karena bentuknya menyerupai kubah
dan bagian ini merupakan pengumpul gas yang tidak bergerak (fixed). Gas yang dihasilkan dari
material organik pada digester akan mengalir dan disimpan di bagian bawah.
Keuntungan dari reaktor ini adalah biaya konstruksi lebih murah daripada menggunakan reaktor
terapung, karena tidak memiliki bagian yang bergerak menggunakan besi yang tentu harganya

relative lebih mahal dan perawatannya lebih mudah, sedangkan kerugian dari reaktor ini adalah
seringnya terjadi kehilangan gas pada bagian kubah karena kontruksi tetapnya.
b. Reaktor Terapung (Floating Drum)
Reaktor jenis terapung pertama kali dikembangkan di India pada tahun 1937 sehingga
dinamakan dengan reaktor India. Memiliki bagian digester yang sama dengan reaktor kubah,
perbedaannya terletak pada bagian penampung gas menggunakan peralatan bergerak
menggunakan drum. Drum ini dapat bergerak naik turun yang berfungsi untuk menyimpan gas
hasil fermentasi dalam digester. Pergerakan drum mengapung pada cairan dan tergantung dari
jumlah gas yang dihasilkan.
Keuntungan dari reaktor ini adalah dapat melihat secara langsung volume gas yang tersimpan
pada drum karena pergerakannya. Karena tempat penyimpanan yang terapung sehingga tekanan
gas konstan.sedangkan kerugiannya adalah biaya material konstruksi dari drum lebih mahal.
Faktor korasi pada drum juga menjadi masalah sehingga bagian pengumpul gas pada reaktor ini
memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan menggunakan tipe kubah tetap.
c.

Reaktor Balon
Reaktor balon merupakan jenis reaktor yang banyak digunakan pada skala rumah tangga yang
menggunakan bahan plastik sehingga lebih efisien dalam penanganan dan perubahan tempat
biogas. Reaktor ini terdiri atas satu bagian yang berfungsi sebagai digester dan penyimpanan gas
masing masing bercampur dalam satu ruangan tanpa sekat. Material organik terletak di bagian
bawah karena memiliki berat yang lebih besar dibandingkan gas yang akan mengisi pada rongga
atas.

PENUTUP
a. Kesimpulan
i. Ekskreta ternak ruminansia berpetualang mencemari lingkungan jika tidak dimanfaatkan.
Namun memperhatikan komposisinya, ekskreta masih dapat dimanfaatkan lagi sebagai bahan
pokok,pupuk organik, biogas dan briket energi.
ii. Pemanfaatan limbah ternak akan mengurangi tingkat pencemaran lingkungan (air, tanah, udara)
b. Saran
1. Bagi warga masyarakat dihimbau untuk tidak mencemari lingkungan
2.

Bagi warga masyarakat harus pandai pandai memanfaatkan limbah ternak dengan sebaik
baiknya.

KAJIAN PUSTAKA
http://riekonaicha.co.cc/
http:// id.wikipedia.org/wiki/Biogas
http:// www.kamusilmiah.com/

Anda mungkin juga menyukai