Anda di halaman 1dari 1

Tatalaksana terapi HTN: Tujuan adalah untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas, mengurangi

komplikasi hipertensi, dan meningkatkan kualitas hidup pasien (binfar). Berdasarkan pedoman JNC8, target
penurunan TD pada pasien usia >60 th adalah <150/<90 mmHg; usia <60 th, >18 th dengan DM dan/atau
GGK adalah <140/<90 mmHg, sedangkan pasien dengan CKD yang memiliki albuminuria persisten adalah
<130/<80 mmHg (jnc8). Terapi nonfarmakologi HTN: Modifikasi gaya hidup dengan penurunan berat badan
jika kelebihan berat badan, meningkatkan konsumsi makanan tinggi serat, buah, sayuran, mengurangi
makanan tinggi lemak, membatasi asupan natrium, aktivitas fisik secara teratur, mengurangi konsumsi
alkohol, dan berhenti merokok (dipiro). Terapi farmakologi HTN: ACE inhibitor (captopril, enalapril, lisinopril,
ramipril), ARB (candesartan, losartan, valsartan), CCB (amlodipin, nicardipin, diltiazem, verapamil), beta
bloker (atenolol, bisoprolol, propanolol), diuretik tiazid (HCT), loop diuretik (furosemid), gol penahan kalium
(amiloride), antagonis aldosteron (spironolakton) (dipiro). Pemilihan terapi awal tergantung pada tingkat BP,
Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, angiotensin II receptor blockers (ARB), calcium channel
blockers (CCBs), dan diuretik thiazide dapat diterima sebagai pilihan lini pertama. -blocker digunakan untuk
mengobati baik indikasi kuat tertentu atau sebagai kombinasi (dipiro) . Algoritma terapi HTN: Berdasarkan
JNC 8, rekomendasi 1-5 (ambang dan target terapi BP), rekomendasi 6-8 (pemilihan obat antihipertensi),
rekomendasi 9 (memulai dan menambah obat antihipertensi). Pada ras putih, hipertensi disertai DM
direkomendasikan ACEI, ARB, diuretik TZD atau CCB, sedangkan pada ras hitam, gipertensi disertai DM
direkomendasikan diuretik TZD atau CCB. Pada semua ras, hipertensi disertai DM/CKD direkomendasikan
ACEI atau ARB. Jika target terapi tidak tercapai setelah 1 bulan terapi, maka dapat dilakukan peningkatan
dosis atau penambahan obat lini kedua. Jika target terapi tidak tercapai dari 2 obat, maka ditambahkan hingga
3 obat dan tidak boleh kombinasi ACEI dan ARB (jnc 8).
1. Dipiro, Joseph T., Talbert, Robert L.,et al. 2015. The nineth edition of the benchmark evidence-based
pharmacotherapy. McGraw-Hill Companies Inc. USA.
2. Binfar, 2006, Pharmaceutical Care Untuk Pasien Penyakit HTN, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
3. James, Paul A. etc, Evidence Based Guidline for Management of High Blood Pressure in Adults Report
From the Panel Members Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8), 2014, American
Medical Association

Anda mungkin juga menyukai