AN
Bank dan
Lembaga
Keuangan Lain
PEGADAIAN
PEGADAIAN
Pengertian Pegadaian
barang
tersebut
dan
biaya
yang
telah
dikeluarkan
untuk
314
PEGADAIAN
315
PEGADAIAN
pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayar pajak yang
tinggi kepada pemerintah daerah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, pacth stelsel tetap dipertahankan dan
menimbulkan dampak yang sama. Pemegang hak ternyata banyak melakukan
penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia
Belanda menerapkan apa yang disebut dengan "cultuur stelsel" di mana dalam
kajian tentang pegadaian saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan
pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan
dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad No. 131 tanggal 12
Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli
Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di
Sukabumi, Jawa Barat. Peraturan tersebut diikuti dengan pendirian rumah gadai
resmi milik pemerintah dan statusnya diubah menjadi Dinas Pegadaian sejak
berlakunya Staatsblad No. 226 Tahun 1960.
Pada masa pendudukan Jepang gedung kantor pusat Jawatan Pegadaian
yang terletak di Jalan Kramat Raya 162, Jakarta dijadikan tempat tawanan perang
dan kantor pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke jalan Kramat Raya 132.
Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang baik dari
sisi kebijakan maupun struktur organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian
dalam bahasa Jepang disebut Sitji Eigeikyuku, Pimpinan Jawatan Pegadaian
dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang
pribumi yang bernama M. Saubari.
b. Era Kemerdekaan
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, kantor Jawatan
Pegadaian sempat pindah ke Karanganyar, Kebumen karena situasi perang yang
kian memanas. Agresi Militer Belanda II memaksa kantor Jawatan Pegadaian
dipindah lagi ke Magelang. Pasca perang kemerdekaan kantor Jawatan Pegadaian
kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian dikelola oleh Pemerintah Republik
Indonesia. Dalam masa ini, Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu
sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), dan
Bank dan Lembaga Keuangan Lain
316
PEGADAIAN
Tujuan Pegadaian
317
PEGADAIAN
318
PEGADAIAN
319
PEGADAIAN
Selebihnya bangunan berumur antara 60 s.d 80 tahun yang kelihatan kumuh dan
tidak layak lagi sebagai kantor tempat kerja dan pelayanan pada masyarakat.
Sikap Masyarakat Terhadap Pegadaian
Ada anggapan yang tertanam di masyarakat bahawa menggadai merupakan
hal yang memalukan.Kenyataan tidak semua masyarakat memiliki uang tunai,
tabungan, deposito yang siap dipakai, meskipun tergolong berpenghasilan
cukup.Disamping itu, sebagian masyarakat ada yang menginvestasikan dananya
dalam bentuk barang berharga. Dengan barang berharga tersebut masyarakat
punya pilihan menjual atau menggadaikannya ke pegadaian pada saat uang tunai
diperlukan.
Untuk memungkinkan pengembangan perusahaan, melalui persetujuan
pemerintah, telah dilakukan rekontrukrisasi di seluruh aspek kegiatan perusahaan
sampai dengan tanggal 1 April 2001 antara lain sebagai berikut :
Mengubah Satatus Hukum Dari Perjan Ke Perum
Sejak April 1990 status hukum dialihkan dari Perjan menjadi perum melalui
PP No. 10 tahun 1990, tanggal 10 april 1990. Dengan perubahan status hukum
tersebut perusahaan dikelola layaknya seperti Perseroan terbatas (PT), hanya saja
modal tidak terdiri dari saham, tetapi berbentuk Penyertaan Modal Pemerintah
(PMP).
Memperbaiki Struktur Organisasi Dan Tata Kerja
Pengalihan status pegawai dari Perjan pegadaian menjadi pegawai Perum
Pegadaian
didasrkan
atas
Keputusan
Menteri
Keuangan
RI
No.
320
PEGADAIAN
perubahan tarif sewa modal (bunga pinjaman) disesuaikan dengan analisis biaya
modal dan biaya overhead cost.
Restrukturisasi Keuangan Perusahaan
Pada awal pengalihan status hukum tahun 1990 dilakukan revaluasi aset,
yang selisihnya dijadikan tambahan modal pemerintah ditambah sejumlh tertentu
PMP berupa fresh money dari APBN untuk renovasi kantor. PMP yang diterima
pegadaian pada awal-awal perubahan status menjadi perum adalah pertama
sebesar 1,6 miliar dan 40 miliar. Setelah berstatus perum bantuan kredit likuiditas
dari Bank Indonesia dihentikan oleh Bank Indonesia. Implementasi tahunan
dimuat dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan (RKAP) yang
disahkan oleh pemilik (Menteri Keuangan).
Sumber Pendanaan
Pegadaian sebagai Lembaga Keuangan Nonbank tidak diperkenankan
menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan,
misalnya giro, deposito, dan tabungan sebagaimana halnya dengan sumber dana
konvensional perbankan. Untuk memenuhi kebutuhan dananya, Perum Pegadaian
memiliki sumber dana antara lain dari:
a. Modal sendiri; modal awal Pegadaian senilai Rp 205 miliar dan secara
bertahap pemerintah memberikan tambahan modal sebagai Penyertaan
Modal Pemerintah
b. Pinjaman jangka pendek yang berasal dari perbankan
c. Pinjaman jangka panjang dari Kredit Likuiditas Bank Indonesia ( KLBI)
d. Penerbitan obligasi. Emisi obiligasi I sebesar Rp 50 miliar pada tahun 1993
dengan bunga 17.5% untuk tahun pertama dan mengambang untuk tahun
kedua sampai dengan tahun kelima. Pada tahun 1994 dilakukan kembali
emisi obligasi senilai Rp 25 miliar dengan bunga 13% pada bulan pertama.
e. Penyertaan modal pemerintah
Keuntungan Usaha Gadai
Tujuan utama usaha pegadaian adalah untuk mengatasi agar masyarakat
yang sedang membutukan uang tidak jatuh ke tangan para pelepas uang atau
tukang ijon atau rentenir yang bunganya relatif tinggi. Perusahaan Pegadaian
Bank dan Lembaga Keuangan Lain
321
PEGADAIAN
lain
di
Pegadaian
adalah
pihak
pegadaian
tidak
mempermasalahkan untuk apa uang tersebut digunakan dan hal ini tentu bertolak
belakang dengan pihak perbankan yang harus dibuat serinci mungkin tentang
penggunaan uangnya. Begitu pula dengan sanksi yang diberikan relatif ringan,
apabila tidak dapat melunasi dalam batas waktu tertentu. Sanksi yang paling berat
adalah jaminan yang diberikan akan dilelang untuk menutupi kekurangan
pinjaman
yang
diberikan.
Jadi
keuntungan
perusahaan
pegadaian
jika
322
PEGADAIAN
323
PEGADAIAN
Departemen
Keuangan.
Karena
keunikannya
ini,
pegadaian
324
PEGADAIAN
agunan yang memenuhi syarat, harapan pendapatan yang akan datang dan rasa
sayang terhadap agunannya.
Ditinjau dari sasaran pasarnya adalah melayani masyarakat kecil, pegadaian
dapat disandingkan sejajar dengan lembaga perkreditan seperti BPR, koperasi
simpan pinjam, BRI unit desa dan badan-badan perkreditan desa lainnya.
Meskipun selama ini usaha gadai hanya boleh dilaksanakan oleh pemerintah
yaitu melalui pegadaian, banyak lembaga lain yang melakukan praktik gadai.
Bedanya mereka memungut sejumlah bunga di depan satu periode tertentu. Bila
nasabah melunasi lebih cepat dari periode kredit, bunganya tetap sama, kalau
sampai jatuh tempo kreditnya tidak dilunasi, maka barangnya sebagai pengganti.
Perlu dikemukakan bahwa lelang barang jaminan di perum pegadaian pada
ndasarnya bukan merupakan kerugian bagi perusahaan, kecuali dalam kasus
tertentu misalnya terjadi penurunan harga pasar yang cukup besar dari barang
jaminan.
3. Pegadaian sebagai jaring pengaman sosial
Ideologi mendorong dilakukannya tindakan nasionalisasi perusahaanperusahaan asing di Indonesia. Alasan ideoligis ini selalu didukung dengan
argumentasi berdasarkan erasionalitas ekonomi sehingga apabila dikaitkan dengan
alasan-alasan ideologis ini, kehadiran pegadaian di masyarakat sangat tepat.
Kehadirannya dapat membantu golongan masyarakat yang kurang mampu dalam
menghadapi persaingan pasar.
Dalam kondisi seperti ini, peran pegadaian menjadi penting karena dapat
menyediakan dana dengan sistem yang bersifat khusus yang sesuai dengan
kondisi masyarakat terutama di kota-kota kecil dan perdesaan. Peran pegadaian
sebagai jaring pengaman sosial ini telah berlangsung selama satu abad. Pada
zaman Belanda, pegadaian didirikan semata-mata untuk membantu para buruh
perkebunan, buruh pabrik, pedagang kecil di pasar dan nelayan di pesisir pantai.
Pegadaian berfungsi menjembatani kebutuhan mereka akan dana yang mendesak.
Berbicara masalah penyaluran bantuan kepada masyarakat kecil, pegadaian
juga akan mampu melakukannya. Masyarakat yang paling kecil itu sejak dulu
telah dilayani oleh pegadaian. Barang kali tidak berlebihan bila pemerintah
membantu masyarakat yang kurang beruntung seperti dengan cara meringankan
beban bunga pinjaman yang di tanggungnya.
4. Peran Pegadaian dalam menggalang ekonomi kerakyatan
Bank dan Lembaga Keuangan Lain
325
PEGADAIAN
giro
e. Suatu saat uang diperlukan, saat itu juga uang dapat diperoleh
f. Keanekaragaman barang yang dapat dijadikan jaminan
g. Angsuran ringan karena tidak ditentukan besarnya, sehingga dapat
diangsur sesuai dengan kemampun
h. Penetapan bunga dengan sistem bunga menurun. Jadi bunga
dibebankan atas dasar sisa pinjaman
i. Apabila telah jatuh tempo pinjamannya dan hutang pokok belum
dapat dibayar, maka jangka waktu pinjaman dapat diperpanjang,
dengan membayar bunga lebih dahulu
j. Memperoleh tenggang waktu pelunasan 2 minggu setelah jatuh tempo
tanpa dibebani bunga (masa tunggu lelang)
Adapun kelemahan pegadaian yaitu:
a. Sewa modal pegadaian relatif lebih tinggi dari tingkat suku bunga
perbankan
b. Harus ada jaminan berupa barang bergerak yang mempunyai nilai
Bank dan Lembaga Keuangan Lain
326
PEGADAIAN
327
PEGADAIAN
per 15 hari maupun tarif maksimalnya yang berlaku mulai tanggal 1 April 2012,
ditetapkan sebagai berikut:
Pagu Kredit
Pinjaman
A
B1
B2
B3
C1
C2
C3
D
50.000 500.000
550.000 1.000.000
1.050.000
2.500.000
2.550.000
5.000.000
5.100.000
10.000.000
10.100.000
15.000.000
15.100.000
20.000.000
20.100.000 ke atas
Per 15
Hari
0.75%
1.20%
120 hari
120 hari
1.15%
9.20%
120 hari
1.20%
9.60%
1.15%
9.20%
120 hari
1.20%
9.60%
1.15%
9.20%
120 hari
1.20%
9.60%
1.15%
9.20%
120 hari
1.20%
9.60%
1.15%
9.20%
120 hari
1%
8%
1%
8%
120 hari
Penyesuaian Tarif Biaya Administrasi yang mulai berlaku tanggal 1 Oktober 2004,
setiap pemberian kredit dikenakan biaya Administrasi seperti yang dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Kredit
9.60%
Golongan Pinjaman
AKN
AK
Waktu
1.20%
N
1
2
Jangka
328
PEGADAIAN
3
4
5
6
7
8
9
1
AG
BK
BG
CK1
CG1
C2
D1 dan D2
D1 & D2 Mobil
1% dari UP
1% dari UP
1% dari UP
1% dari UP
1% dari UP
1% dari UP
1% dari UP
1% dari UP, Minimum Rp 50.000
o
1
2
3
4
1-30 hari
31-60 hari
61-90 hari
91-120 hari
0.2% dari UP
0.4% dari UP
0.6% dari UP
0.8% dari UP
329
PEGADAIAN
330
PEGADAIAN
waktu kredit 12 sampai dengan 36 bulan, dan pemberian diskon untuk sewa
modal dapat diberikan apabila nasabah melakukan pelunasan kredit sekaligus.
Bunga ditetapkan sebesar 1 % perbulan, flat. Berdasarkan uang pinjaman Kredit
Kreasi berdasarkan Surat Edaran Direksi No.61/ US.2.00/2006 tanggal 13
Desember 2006 maksimum kredit Kreasi sebesar Rp 100.000.000,00 per nasabah,
sedangkan Krasida terakhir ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.
190/US.2.00/2006 tanggal 28 Septmber 2006, batas minimum uang pinjaman
kredit Krasida sebesar Rp 20.000.000,00 per nasabah.
6. Kresna (Kredit Serba Guna)
Kredit Serba Guna merupakan pemberian pinjaman kepada karyawan dalam
rangka kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secara angsuran dalam
jangka waktu kelipatan 3 bulanan, minimum 12 bulan dan maksimum 36 bulan.
Besar kredit yang diberikan berdasarkan jumlah angsuran maksimum 1/3 dari
penghasilan bersih. Kresna merupakan modifikasi dari produk lama yang serupa
yaitu Kredit Golongan E (Kredit Pegawai). Besar pinjaman disesuaikan dengan
jumlah penghasilan masing-masing pegawai (kemampuan mengangsur) sehingga
tidak terlalu memberatkan likuiditas bulanan pegawai..
7. Jasa Lelang
Perum Pegadaian memiliki satu anak perusahaan PT Balai Lelang Artha
Gasia dengan komposisi kepemilikan saham 99.99% ( Perum Pegadaian) dan
0.01% ( Deddy Kusdedi). PT Balai Lelang Artha Gasia bergerak di bidang jasa
lelang dengan maksud menyelenggarakan penjualan di muka umum secara lelang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8. Krista ( Kredit Usaha Rumah Tangga)
Kredit Usaha Rumah Tangga ( Krista) merupakan pinjaman( kredit) dalam
jangka waktu 12 bulan, 24 bulan, 36 bulan yang diberikan oleh Perum Pegadaian
kepada usaha rumah tangga sangat mikro ( gurem) yang membutuhkan dana
dalam bentuk pinjaman modal kerja. Besarnya uang pinjaman Kredit Krista
berdasarkan Surat Edaran Direksi No. 91/UL.2.00.222/2008 tanggal 24 Desember
2008 maksimum kredit Krista Rp 5.000.000,00 terakhir ditetapkan berdasarkan
Surat Keputusan Direksi No.65/UL.2.00.22.2/2009 tanggal 24 Agustus 2009,
Bank dan Lembaga Keuangan Lain
331
PEGADAIAN
332
PEGADAIAN
nilainya relatif sukar ditentukan. Setiap barang yang digadaikan harus ditaksir
nilainya lebih dahulu untuk menentukan jumlah pinjaman yang dapat diberikan.
Prosedur Pemberian Dan Pelunasan Pinjaman
1. Pemberian pinjaman
Kredit yang diperoleh dari Perum Pegadaian pada umumnya dipergunakan
untuk menambah biaya produksi, modal kerja, biaya pendidikan, kebutuhan
sehari-hari, dan lain-lain. Nasabah datang ke kantor Pegadaian dengan membawa
barang-barang jaminan. Mayoritas barang jaminan terdiri dari perhiasan emas
berlian (terutama di cabang-cabang kota besar). Selebihnya adalah kendaraan roda
dua dan mobil, barang-barang elektronik, serta peralatan rumah tangga lainnya.
Barang jaminan diserahkan pada petugas penaksir, setelah penaksir menghitung
nilai barang jaminan lalu ke kasir untuk menerima kredit yang diajukan.
Penetapan uang pinjaman dapat mencapai sekitar 84% - 89% dari nilai taksiran.
Secara garis besar proses atau prosedur peminjaman uang di Perum
Pegadaian dapat dijelaskan berikut ini:
a. Nasabah datang langsung ke bagian informasi untuk memperoleh
penjelasan, tentang pegadaian, misalnya tentang barang jaminan,
jangka waktu pengembalian, jumlah pinjaman, dan biaya sewa modal
b. Bagi nasabah yang sudah jelas dan mengetahui prosedurnya dapat
langsung membawa barang jaminan ke bagian penaksir untuk ditaksir
nilai jaminan yang diberikan. Pemberian barang jaminan disertai
bukti diri seperti KTP atau surat kuasa bagi pemilik barang yang tidak
dapat datang
c. Bagian penaksir akan menaksir nilai jaminan yang diberikan, baik
kualitas barang maupun nilai barang tersebut, kemudian barulah
ditetapakan nilai taksir barang tersebut.
d. Setelah nilai taksir ditetapkan langkah selanjutnya adalah menentukan
jumlah pinjaman beserta sewa modal (bunga) yang dikenakan dan
kemudian diinformasikan ke calon peminjam
Bank dan Lembaga Keuangan Lain
333
PEGADAIAN
Petugas penaksir
Nasabah
1. Permohonan dan
peyerahan barang bergerak
Kasir
2. Informasi penetapan
jumlah pinjaman
3. Pengambilan barang yang
digadaikan
2. Pelunasan Pinjaman
Bank dan Lembaga Keuangan Lain
334
PEGADAIAN
jaminan
apabila
nasabah yang lain, nasabah dapat mengambil kembali barang yang digadaikan.
Kasir
1. pelunasan
2. Informasi pelunasan pimjaman
3. Pengambilan barang yang digadaikan
335
PEGADAIAN
Barang barang yang akan dijadikan jaminan atau agunan ditaksir terlebih
dahulu dengan cara sbb:
1)
a.
b.
2) Untuk barang gudang, yaitu barang agunan selain emas dan permata
dengan cara :
a. Melihat harga pasar setempat (HPS) barang tersebut
b. Melakukan penaksiran dan dilanjutkan dengan perhitungan pemberian
penjaman berdasarkan golongannya.
2. Lelang Barang Jaminan
Jika sampai batas waktu kredit nasabah tidak melunasi, mencicil atau
memperpanjang kredit, barang jaminan akan dilelang pada bulan ke 5. Pelelangan
dilaksanakan oleh Pegadaian sendiri. Tanggal lelang diumumkan melalui papan
pengumuman dan media radio. Dalam hal barang jaminan telah dilelang, maka
Bank dan Lembaga Keuangan Lain
336
PEGADAIAN
nasabah masih berhak untuk merima uang kelebihan yaitu hasil penjualan dalam
lelang setelah dikurangi uang pinjaman + sewa modal dan biaya lelang. Apabila
kredit belum dapat dikembalikan pada waktunya, dapat diperpanjang dengan cara
dicicil atau digadai ulang. Kedua cara ini otomatis akan memperpanjang jangka
waktu kredit.
Jika setelah dilelang terjadi kelebihan maka uang kelebihan dapat diambil
sesudah pelelangan. Tenggang waktu pengambilan uang kelebihan ditentukan
selama 1 (satu) tahun setelah tanggal lelang. Apabila dalam waktu yang
ditentukan tidak diambil maka uang kelebihan ( kedaluwarsa) akan menjadi milik
perusahaan.
Sumber Daya Manusia
Perubahan status Pegadaian dari Perusahaan Jawatan (Perjan) menjadi
Perusahaan Umum membawa dampak perubahan misi Pegadaian, yakni misi dari
publik servis menjadi publik servis ditambah mencari keuntungan. Kualitas
sumber daya manusia ( SDM) yang sekarang ini masih belum memadai. Apabila
dibandingkan kondisi sumber daya manusia ( SDM) pada saat Perjan ke Perum
serta prediksi kebutuhan sumber daya manusia ( SDM) untuk lima tahun yang
akan datang, akan tampak sekali bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) di
perusahaan masih jauh dari yang diharapkan. Sebagai visualisasi, dapat dilihat
data kualitas sumber daya manusia ( SDM) ditinjau dari pendidikan formal
sebagai berikut:
a. Pengembangan Sumber Daya Manusia
1. Memberi kesempatan studi lanjut pegawai pada pendidikan formal
( MM/MBA) maupun nonformal ( penaksir, pengelola cabang, midle
management, sekretaris, statistic)
2. Memberi pengharapan pada pegawai yang berinisiatif sendiri
melanjutkan kuliah/ sekolah ke jenjang yang lebih tinggi
3. Mewajibkan setiap atasan selaku manajer sumber daya manusia untuk
membina, mendidik, dan melatih para pegawai bawahannya secara
langsung.
b. Budaya Kerja Intan
Bank dan Lembaga Keuangan Lain
337
PEGADAIAN
1.
2.
3.
4.
5.
cepat,dan akurat.
Adi layanan, dalam melayani nasabah harus sopan, ramah, dan simpatik.
Nuansa citra, memiliki orientasi bisnis, mengutamakan kepuasan
pelanggan, serta selalu berusaha mengembangkan diri.
338
PEGADAIAN
Belum ada data base tentang nasabah. Sistem komputerisasi yang memadai juga
belum ada.
Strategi Bersaing
Mengatasi iklim ekonomi yang lebih bebas dengan adanya world trade
organization (WTO), AFTA tahun 2003 dan APEC tahun 2020, pegadaian sebagai
lembaga yang berorientasi bisnis sekaligus sosial, perlu mempersiapkan
kemampuan bersaingnya. Oleh karena itu, pegadaian perlu menciptakan strategi
bersaing dan budaya kerja yang mendukung peningkatan kerja.
Beberapa strategi bersaing yang dapat dipaparkan adalah :
a. Pegadaian perlu memiliki misi yang jelas dan sederhana
Misi yang jelas ini akan memposisikan perusahaan pada level tertentu
dan memperjelas core business dengan competitiveness yang
dimilikina.
b. Untuk dapat mengakomodasi berbagai strategi perusahaan, pegadaian
perlu mempersipakan staf dengan memberi pendidikan dan pelatihan
manajemen.
c. Perlunya mengubah image masyarakat tentang pegadaian melalui
peningkatan kualitas pelayanan dan perangkat kerasnya agar
masyarakat tidak malu lagi menggunakan jasa pegadaian.
Risiko Usaha Pegadaian
Pegadaian yang bergerak dalam bidang penyaluran uang pinjaman atasa
dasar hukum gadai kepada masyarakat menghadapi resiko sebagai berikut:
1. Risiko Pinjaman yang Diberikan
Sebagai badan usaha milik Negara yang diberi tugas dan wewenang untuk
menyelenggaraka kegiatan usaha menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum
gadai, perusahaaan menghadapi resiko kredit dalam hal terjadi salah taksir
terhadap barang jaminan milik nasabah memberikan pinjaman melebihi nilai
barang jaminan atau turunnya barang jaminan yang dapat menimbulkan kerugian
bagi pegadaian bila nasabah tidak melakukan pelunasan.
2. Risiko Barang Pinjaman
Perusahaan dalam hal menyalurkan pinjaman
kepada
masyarakat
339
PEGADAIAN
3. Risiko Pendanaan
Dalam memberikan pinjaman kepada nasabah, pegadaian menghadapi risiko
berkurangnya sumber dana dan sulitnya mancari sumber dana sehingga
kemampuan perusahaan memberikan pinjaman menjadi berkurang.
4. Risiko Persaingan
Persaingan bisnis antara lembaga keuangan, baik bank maupum nonbank
kini semakin ketat yaitu dengan cara mengucurkan kredit ke masyarakat dengan
berbagai keunggulan dan kemudahan.
5. Risiko Operasional
Merupakan resiko yang dihadapi pegadaian sehubungan dengan sistem
operasional, prosedur dan kontrol yang tidak menunjang perkembangan
kebutuhan operasional pegadaian sehingga dapat mangganggu kelancaran operasi
dan kualitas layanan, termasuk yang berdampak pada kehilangan peluang untuk
menyalurkan kredit.
6. Risiko Peraturan Pemerintah
Mengingat kegitan usaha pegadaian berhubungan dengan kepentingan
umum, biasanya pemerintah senantiasa melakukan pengawasan secara ketat
melalui berbagai peraturan. Munculya peraturan-peraturan baru yang ditetapkan
pemerintah dapat menimbulkan dampak yang cukup berarti bagi pegadaian jika
mengharuskan dilakukannya perubahan atau penyesuaian dalam kegiatan operasi
pegadaian.
340
PEGADAIAN
seperti
emas
dan
lainnya
Bunga rendah
barang
dan
sesuai
kesepakatan
Bila tidak bisa dibayar, barang yang Bila
digadaikan akan disita untuk dilelang
tidak
membayar
didatangi
debt
Jumlah dana
Agunan
Menit)
Mengutamakan dalam jumlah kecil
Mengutamakan menerima harta
Taksasi
tidak bergerak
Selain pemeriksaan adm perlu
bergerak
Dilakukan di kantor pegadaian
(termasuk
agunan)
Peruntukan
aguna/usaha
Perlu mengetahui peruntukan
Dana
Penyimpanan
penggunaan
Bank hanya menguasai bukti
penggunaan
Menguasai secara fisik bukti
agunan
Rasio agunan
kepemilikan
Bank mengisyaratkan aguna minimal
dengan
Pinjaman
Eksekusi
pinjaman
Melalui proses yang panjang
Relatif rendah
agunan
Bunga/balas
Jasa
341
PEGADAIAN
342