Tanda Tangan:
Tanda Tangan:
: 033164
: Tn. A
: 29 Juli 2016
: Diantar Keluarga
Riwayat Perawatan
I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial)
: Tn. A
: Jakarta/ 21-07-1986
Umur
: 30 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Suku Bangsa
: Betawi
Agama
: Islam
Pendidikan Terakhir
: STM
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Status Perkawinan
: Belum menikah
Alamat (inisial)
: Tanggerang
Autoanamnesis
Tanggal 19 Agustus 2016, pukul 16.30, di Bangsal Elang II Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan.
Tanggal 20 Agustus 2016, pukul 11.00, di Bangsal Elang II Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan
Tanggal 21 Agustus 2016, pukul 11.00, di Bangsal Elang II Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan
Tanggal 22 Agustus 2016, pukul 17.00, di Bangsal Elang II Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan
Alloanamnesis
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke IGD RS Jiwa Soeharto Heerdjan dibawa oleh
keluarganya karena pasien sering tertawa dan tersenyum sendiri sejak 3 hari
SMRS.
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang diantar oleh keluarga ke IGD Rumah Sakit Jiwa Soeharto
Heerdjan dengan keluhan sering tertawa dan senyum sendiri di rumahnya sejak 3
hari SMRS. Keluarga mengatakan ketika pasien ditanya, saat itu ia hanya
menjawab mendengar suara-suara yang mengejeknya padahal saat itu pasien
sedang sendirian di kamar. Ketika ditanya lebih lanjut siapa yang mengejeknya,
pasien menjawab tidak tahu karena ia hanya mendengar suaranya saja. Namun
ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada pasien, pasien mengaku tidak pernah
obat. Setelah minum obat, keluarga mengaku terjadi perbaikan pada pasien dan
akhirnya pasien tidak kembali berobat ke sana lagi.
Pada awal tahun 2015, pasien mengaku menjadi lebih bersemangat. Saat
itu pasien baru saja menerima gaji bulanan. Pasien langsung saja menghamburhamburkan uang gajiannya tersebut. Pasien mengaku melakukan hal tersebut
hanya karena ingin dan merasa puas setelah melakukannya. Pasien juga merasa
ia menjadi lebih bertenaga dan tidak merasa lelah. Pasien mengaku ia jadi jarang
tidur karena ingin jalan-jalan dan menghambur-hamburkan uangnya tersebut.
Pasien juga jadi kurang berkonsentrasi pada pekerjaannya karena begitu banyak
hal yang ingin ia lakukan, tetapi pasien menyangkal keluhan-keluhan tersebut
sampai membuat pekerjaan atau aktivitas lainnya terganggu. Keluhan seperti ini
sudah pernah beberapa kali dirasakan oleh pasien. Sekitar 6 bulan setelahnya,
pasien juga tiba-tiba merasakan lagi hal-hal tersebut. Ia memiliki keinginan
untuk membelanjakan uangnya dan pergi main bersama teman-temannya sampai
pagi dini hari. Pasien mengatakan keluhan seperti itu biasanya berlangsung
sekitar 4-5 hari.
Pada bulan Februari 2016, pasien juga merasakan hal yang sama, ia jadi
lebih bersemangat dan membelanjakan uangnya untuk berjalan-jalan dengan
teman perempuannya. Kejadian tersebut juga berlangsung singkat, yaitu sekitar 4
hari. Pasien menyangkal kejadian tersebut terjadi setiap kali ia habis menerima
gaji dan hanya terjadi tanpa ia sadari.
2. Riwayat Gangguan Medik
Pasien tidak pernah mengalami sakit yang serius saat kecil, tidak pernah
dirawat di rumah sakit dan dioperasi sebelumnya. Pasien tidak pernah kejang
sebelumnya. Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan atau trauma pada kepala
yang menyebabkan pasien pingsan atau mengalami penurunan kesadaran. Pasien
tidak pernah mengukur tensi sebelumnya.
pasien meminum ciu sebanyak 1-2 gelas dan tidak pernah lebih dari itu. Pasien
menyangkal pernah mengalami gejala seperti tangan tiba-tiba sering gemetar,
berkeringat banyak, halusinasi atau ilusi, dan kejang jika tidak mengonsumsi
alkohol.
Pasien tidak mengatakan dengan jelas kapan ia terakhir kali memakai
NAPZA, ia hanya mengatakan kira-kira bulan Mei tahun 2016.
Pasien menyangkal adanya keinginan yang kuat untuk menggunakan
NAPZA tersebut, kesulitan dalam mengendalikan perilaku, keadaan putus obat,
dan adanya bukti toleransi berupa peningkatan dosis dari NAPZA yang ia
gunakan. Pasien tahu kalau menggunakan NAPZA adalah perbuatan yang dapat
merusak dirinya dan sebenarnya bisa saja berhenti mengonsumsi hal tersebut.
Tetapi pasien khawatir jika ia tidak lagi mengonsumsinya, ia akan dijauhi dan
tidak dianggap lagi oleh teman-temannya.
Pasien adalah seorang perokok aktif. Pasien sudah mulai merokok sejak
kelas 3 SMP. Pasien mengaku biasanya ia merokok sebanyak 1,5 bungkus/hari.
Afek
depresif
(+)
Lebih bersemangat.
Lebih bersemangat.
Kehilangan
minat (+)
Menghambur-hamburkan
uang
Menghambur-hamburkan
uang
Merasa
lelah (+)
Kebutuhan
cepat
Konsentrasi
beerkurang (+)
tidur
Tahun
2016
Waktu
Pertengahan tahun 2015
Kehilangan minat
(+)
Merasa
lelah (+)
Konsentrasi
cepat
Lebih
bersemangat.
Perilaku
menghambur-hamburkan
uang
Kebutuhan tidur
berkurang (+)
Aktivitas
meningkat (+)
Tidak
merasa
lelah (+)
merupakan
anak
pertama
dari
empat
bersaudara
yang
10
pasien
: Laki-laki
Tinggal
: sudah meninggal
serumah
11
: Perempuan
F. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien menyadari kondisinya dan menyadari bahwa ia butuh bantuan dan
tindakan untuk sembuh, namun pasien tidak mengetahui penyebab dari
perubahan kondisinya tersebut.
III. STATUS MENTAL
Status mental dilakukan pada tanggal 19 Agustus 2016, pukul 16.30 WIB
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien seorang laki-laki 30 tahun, tampak sesuai dengan usianya, mengenakan
kaos hijau dan celana pendek berwarna coklat. Pasien tampak rapi dan terawat.
Tubuh pasien agak sedikit gemuk. Kebersihan gigi dan kuku pasien terjaga.
Pasien memiliki kontak mata yang baik dengan pewawancara, pasien tampak
tenang dan kooperatif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai yang
diajukan.
2. Kesadaran
Kesadaran: Compos mentis, pasien tampak sadar penuh saat dilakukan
wawancara.
3. Perilaku dan Aktivitas Motorik
a. Sebelum Wawancara
Pasien sedang duduk sambil menonton televisi.
b. Selama Wawancara
Pasien duduk dengan tenang di hadapan pemeriksa, dan menatap wajah
pemeriksa saat diajak berbicara. Tidak terdapat perlambatan gerakan, kejang,
12
: Hipotim
2. Afek
: Terbatas
3. Keserasian
: Serasi
C. Gangguan Persepsi
a) Halusinasi
: Tidak ada
b) Ilusi
: Tidak ada
c) Depersonalisasi
: Tidak ada
d) Derealisasi
: Tidak ada
D. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktifitas
: Cukup ide
b. Kontinuitas
: Koheren
13
2. Isi Pikir
a. Preokupasi
: Tidak ada
b. Waham
: Tidak ada
c. Obsesi
: Tidak ada
d. Fobia
: Tidak ada
E. Fungsi Intelektual
1.
Taraf Pendidikan
STM
2.
Pengetahuan Umum
3.
Kecerdasan
ini)
Rata-rata
4.
Konsentrasi dan
Perhatian
Orientasi
terbalik)
Baik (pasien dapat membedakan pagi, siang, dan malam
Waktu
Tempat
5.
Orang
6.
Daya Ingat
-
Jangka
Panjang
Jangka
Pendek
14
Segera
7.
Pikiran Abstrak
8.
Visuospasial
Kemampuan
9.
Menolong Diri
F. Pengendalian Impuls
Baik (saat diwawancara pasien tampak tenang dan kooperatif).
G. Daya Nilai
Tilikan
: Dapat dipercaya
: Baik
15
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 84x/ menit
Suhu
: 36,5 oC
Pernafasan
: 22x/ menit
Kulit
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Lidah
Gigi geligi
Uvula
Tonsil
Tenggorokan
Leher
Thorax
Paru
Inspeksi
16
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Tidak dilakukan
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Atas
Bawah : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), edema (-)
Genitalia
B. Status Neurologis
1. Saraf kranial (I-XII)
: Baik
: Tidak ada
3. Refleks fisiologis
: (+) normal
4. Refleks patologis
: Tidak ada
5. Motorik
: Baik
6. Sensorik
: Baik
7. Fungsi luhur
: Baik
8. Gangguan khusus
: Tidak ada
17
9. Gejala EPS
18
Depresi: merasa sedih dan tidak bersemangat, merasa malu, minder, dan
tidak berguna di hadapan keluarganya, merasa tertekan dan dituntut,
menjadi cepat lelah dan tidak bersemangat membantu ibunya melakukan
pekerjaan rumah, lebih sering melamun dan tidak nyambung jika diajak
berbicara, merasa terlalu berlebihan tidur karena merasa cepat lelah
meski tidak terlalu banyak beraktivitas, nafsu makan sangat berkurang
hingga kadang ia bisa tidak makan jika tidak disuruh oleh ibunya.
19
Memenuhi kriteria umum bipolar, yaitu episode berulang (sekurangkurangnya dua episode) di mana afek pasien dan tingkat aktivitasnya
terganggu.
dalam fungsi, secara umum masih baik. Pasien terlihat tenang dan dapat
berkomunikasi dengan pemeriksa. Pasien terlihat fokus dan konsesntrasi penuh
selama wawancara).
20
GAF saat masuk RS : 50-41 (gejala berat dan disabilitas berat. Pasien merasa
sedih dan tidak bersemangat sampai terganggu untuk melakukan aktivitasnya di
rumah).
GAF HLPY
lebih dari masalah harian yang biasa. Pasien tidak memiliki masalah yang dapat
mengganggu pekerjaan dan aktivitasnya sehari-hari).
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
dengan Gejala Psikotik dd/ F1x.5 Gangguan Psikotik akibat Penggunaan Zat
Psikoaktif
Aksis II
Aksis III
: Tidak ada
Aksis IV
Aksis V
dan
Lingkungan
21
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad functionam
Quo ad sanationam
22
1. Rawat Inap
Dengan indikasi:
2. Psikofarmaka
Quetiapine 1x300 mg PO
Observasi efek samping obat
3. Edukasi kepada pasien dan keluarga
Dilakukan edukasi pada pasien dan keluarganya mengenai penyakit yang
dialami pasien, gejala yang mungkin terjadi, rencana tatalaksana yang diberikan,
pilihan obat, efek samping pengobatan dan prognosis penyakit.
4. Psikoterapi
Psikoterapi suportif kepada pasien
23
5. Sosioterapi
Melibatkan pasien dalam kegiatan rehabilitasi psiokososial berupa latihan
Follow up Pasien
Hari/T
anggal
Sabtu,
20
mulai
Agustu
beraktivitas
s 2016
kembali,
bisa Penampilan
gangguan
Psikotik
24
21 mulai
Agustu
bisa Penampilan
beraktivitas
25
s 2016
kembali,
Kesadaran
Depresif
gangguan
Compos mentis
tanpa
Psikotik
26
Senin,
22
mulai
Agustu
beraktivitas
s 2016
kembali,
bisa Penampilan
gangguan
Psikotik
tidak
Pasien
berkeinginan
Pembicaraan
bekerja
lagi.
Mood: Hipotim
27
Afek: Terbatas
Keserasian: Serasi
Gangguan Persepsi
Halusinasi: Tidak ada
Ilusi: Tidak ada
Depersonalisasi: Tidak ada
Derealisasi: Tidak ada
Proses Pikir
Arus Pikir
Produktifitas : Cukup ide
Kontinuitas: Koheren
Hendaya Bahasa: Tidak ada
Isi Pikir
Preokupasi : Tidak ada
Waham: Tidak ada
Obsesi: Tidak ada
Fobia: Tidak ada
Fungsi Intelektual tidak
dilakukan
Pengendalian Impuls
Baik
Daya Nilai Tidak dilakukan
Tilikan Derajat 4
Reliabilitas Dapat dipercaya
28