LAPORAN KASUS
I.
Identitas Pasien
Nama
: An. F.N
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 13 tahun 6 bulan
Hari/Tanggal masuk
Ruangan
II. Anamnesis
- Keluhan utama
Demam
-
Riwayat Sosial-Ekonomi:
Menengah ke atas
Anamnesis Makanan:
ASI hingga 1 tahun + makanan pendamping ASI usia 6 bulan
Riwayat Imunisasi:
Penderita mendapat imunisasi dasar wajib lengkap dan selesai umur 9 bulan.
III.
BCG
Hepatitis : 3 x
DPT
Polio
Campak : 1 x
:1x
:3x
:3x
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran
Status Gizi
Tanda Vital
: Sakit sedang
: Compos mentis
: Overweight CDC 117% (BB : 53 kg ; TB : 154 cm)
:
: 28 kali/menit
- TD
: 100/70 mmHg
Kulit
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Thoraks
Inspeksi
Palpasi
midclavicula sinistra.
Perkusi
: sonor kanan dan kiri
Auskultasi : bunyi paru vesikular, wheezing (-/-), rhonki (-/-)
Bunyi jantung I/II murni reguler
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
: tampak datar
: peristaltic (+) kesan normal
: timpani seluruh regio abdomen
: nyeri tekan (+), turgor kembali cepat < 2 detik , hepatomegali
Ekstremitas Atas
: akral hangat, edema (-)
Ekstremitas Bawah : akral hangat, edema (-)
Tulang belakang
Otot-otot
Pemeriksaan Laboratorium
Diagnosis
: Demam Dengue
Pentalaksanaan
-
32 tpm
3 x 1 tab 500 mg
Resume
4
Anak laki-laki, usia 13 tahun, masuk Rumah Sakit dengan keluhan demam 3 hari
secara terus-menerus, disertai sakit kepala, nyeri retroorbital dan sakit perut. Denyut
nadi : 110 kali/menit, suhu : 39,2 oC, Pernapasan : 30 kali/menit, tekanan darah :
100/70 mmHg, Rumple Leed Test (+). Pada pemeriksaan penunjang ditemukan
trombosit : 79 X 103/mm3.
Follow Up
Senin , 10/10/2016
Subject
Keluhan
abdomen
Objective
Keadaan umum : sakit sedang
Tanda tanda vital
TD
: 100/70 mmHg
BB: 53 kg
Nadi
: 110 x/menit
TB: 154 cm
Respirasi
: 30 x/menit
Suhu
: 38 C
Assesment
Demam Dengue
Planning
Terapi
IVFD Ringer Laktat 24 tpm
Paracetamol 3 x 1 tab 500 mg (jika panas)
Anjuran
Perbanyak minum dan istirahat
Selasa, 11/10/2016
Subject
Keluhan
sendi
Objective
Keadaan umum : sakit sedang
Tanda tanda vital
TD
: 110/60 mmHg
BB: 53 kg
Nadi
: 96 x/menit
TB: 154 cm
5
Respirasi
: 27 x/menit
Suhu
: 36,7 C
Pemeriksaan Penunjang
RBC : 5,75 X 106/mm3
HGB : 13,6 g/dL
HCT : 41,0
PLT : 57 X 103/mm3
WBC : 4,81 X 103/mm3
Assesment
Demam Dengue
Planning
Terapi
IVFD Ringer Laktat 24 tpm
Paracetamol 3 x 1 tab 500 mg (jika panas)
Anjuran
Perbanyak minum dan istirahat
Rabu, 12/10/2016
Subject
Keluhan
: demam (-), sakit kepala (-), nyeri retroorbital (-), nyeri sendi
(-)
Objective
Keadaan umum : sakit sedang
Tanda tanda vital
TD
: 100/70 mmHg
BB: 53 kg
Nadi
: 100 x/menit
TB: 154 cm
Respirasi
: 25 x/menit
Suhu
: 36,7 C
Pemeriksaan Penunjang
RBC : 5,89 X 106/mm3
HGB : 14,1 g/dL
HCT : 42,6
PLT : 19 X 103/mm3
WBC : 8,07 X 103/mm3
Assesment
Demam Dengue
Planning
Terapi
IVFD Ringer Laktat
24 tpm
Paracetamol
3 x 1 tab 500 mg (jika panas)
Anjuran
Perbanyak minum dan istirahat
Kamis, 13/10/2016
Subject
Keluhan
: demam (-), sakit kepala (-), nyeri retroorbital (-), nyeri sendi
Objective
Keadaan umum : sakit sedang
Tanda tanda vital
TD
: 110/60 mmHg
BB: 55 kg
Nadi
: 98 x/menit
TB: 154 cm
Respirasi
: 25 x/menit
Suhu
: 36,7 C
Assesment
Demam Dengue
Planning
Terapi
IVFD Ringer Laktat
24 tpm
Paracetamol
3 x 1 tab 500 mg (jika panas)
Anjuran
Perbanyak minum dan istirahat
DISKUSI
Demam dengue adalah penyakit demam akut selama 2-7 hari dengan dua atau
lebih manifestasi sebagai berikut : nyeri kepala, nyeri orbita, mialgia, ruam kulit,
dengan atau tanpa manifestasi perdarahan, dan trombositopenia. Fenomena
patofisiologi utama yang menentukan derajat penyakit dan membedakan antara
demam dengue dan demam berdarah dengue adalah peningkatan permeabilitas
dinding pembuluh darah, penurunan volume plasma, terjadinya hipotensi,
hemokonsentari/peningkatan
hematokrit,
serta
didapatkannya
manifestasi
perdarahan. 1
Pada kasus ini, didapatkan pasien mengeluhkan demam sudah 3 hari yang
sifatnya terus menerus. Pada infeksi virus dengue, demam tinggi timbul mendadak
dan berlangsung dua atau beberapa hari, dan diikuti dengan penurunan demam,
kemudian timbul kembali. Pada demam dengue, penurunan panas merupakan masa
penyembuhan, sedangkan pada demam berdarah dengue, periode ini merupakan
periode rentan terjadinya syok. Hal inilah yang dapat membedakan antara demam
dengue dan demam berdarah dengue. Selain itu untuk mengetahui lebih pasti
mengenai demam berdarah dengue WHO membagi DBD menjadi 4 kategori yaitu:
Derajat I
Derajat III
Derajat IV
: Renjatan berat dengan nadi yang tidak dapat diraba dan tekanan
darah tidak dapat di ukur2
Istirahat
Usia
Dosis (tablet 250 mg)
Mg/dose
1 tahun
tablet
60
1/2
1.5 tahun
tablet
60-120
>6 tahun
1 tablet
240
Hindari pemberian aspirin atau ibuprofen. Aspirin dapat menyebabkan
gastritis atau perdarahan saluran cerna dan memicu terjadinya reyes
Fase kritis hanya berlangsung 24-48 jam, sekitar hari ke -3 sampai hari ke-5
perjalanan penyakit. Umumnya pasien tidak dapat makan dan minum oleh
Karena anoreksia dan muntah. 6
C. Fase konfalens
Dimulai saat fase kritis berakhir, di tandai saat perembesan plasma berhenti
daan reabsorbsi di mulai selama fase konfalens. Cairan (plasma dan cairan
intravena) yang sama selama fase kritis merembes keruang ekstravaskuler
diserap kembali ke ruang intravascular.6
Apabila mendapatkan seseorang anak dengan demam tinggi 2-7 hari (tanpa).
Dapat diduga menderita infeksi dengue apalagi jika di jumpai orang disekitarnya
menderita infeksi dengue, memperhatikan adakah warning sign. Selanjutnya tentukan
apakah perlu dirawat atau cukup berobat jalan. Tindakan selanjutnya berdasarkan
pada keadaan pasien. Apabila terdapat kegawatan segera dirawat diruang emergensi,
ruang rawat sehari (untuk observasi 24 jam), dengan pemantauan klinis dan
laboratorium. Pasien dapat dipulangkan dengan pesan kepada orang tua untuk
memantau warning sign dan diberitahukan kapan harus kembali kerumah sakit
segera. 7
Pemantauan pada anak yag diduga menderita infeksi dengue, yang terpenting
adalah mendeteksi terjadinya syok hipovolemik sedini mungkin. Dengan memantau
adanya warning sign sehingga dapat mencegah terjadinya mortalitas.7
WARNING SIGN
BABhitam, hematemesis,
Diuresis menurun selama 4-6
jam.
11
Pada umumnya, tatalaksana pasien demam dengue dapat berobat jalan, dan
tidak perlu memerlukan perawatan di rumah sakit. Pada fase demam, pasien
dianjurkan untuk tirah baring, dan dianjurkan pemberian cairan dan elektrolit per
oral. Untuk menurunkan suhu yang tinggi dapat diberikan parasetamol. Tidak boleh
dilupakan monitor suhu, jumlah trombosit, serta kadar hematokrit sampai normal
kembali. Pada pasien demam dengue saat suhu turun, umumnya merupakan tanda
penyembuhan. Meskipun demikian semua pasien harus diobservasi terhadap
komplikasi yang dapat terjadi selama 2 hari setelah suhu turun. Hal ini disebabkan
oleh karena kemungkinan kita sulit membedakan antara DD dan DBD pada fase
demam. Perbedaan akan tampak jelas pada saat suhu turun, yaitu pada DD akan
terjadi penyembuhan sedangkan pada DBD terdapat tanda awal kegawat daruratan
sirkulasi (syok). 4,5
Nasihat diberitahukan kepada orang tua tentang petanda syok yang
mengharuskan anak dibawa kerumah sakit yang harus diberikan. Petanda tersebut
antara lain adalah bisa dilihat pada tabel F dibawah ini :9
Books F. Nasihat kepada orang tua untuk pasien rawat jalan.
1. Anak harus istirahat
2. Cukup minum selain minum air putih dapat diberikan susu, jus buah, cairan
elektroli. Cukup minum ditandai dengan frekuensi buang air kecil setiap 4-6
jam.
3. Apabila suhu > 380 C kompres air hangat.
4. Pasien rawat jalan harus kembali berobat setiap hari dan dinilai oleh petugas
kesehatan sampai melewati fase kritis, mengenai : pola demam, jumlah cairan
yang masuk dan keluar (misalnya muntah, buang air kecil), tanda perembesan
plasma dan perdarahan.
5. Pasien haarus segera dibawa kerumah sakit jika ditemukan salah satu atau
lebih keadaan berikut : pada saat suhu turun keadaan anak memburuk, nyeri
perut hebat, muntah terus menerus, tangan dan kaki dingin, letargi atau
gelisah, anak tampak lemas, perdarahan ( misalnya BAB berwarna hitam ).
Sesak napas, tidak buang air kecil lebih dari 4-6 jam atau kejang..
12
DAFTAR PUSTAKA
13
8. Srireski et. AI. 2014 pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue
pada anak. IDAI. Jakarta.
9. Soedarmo PS. 2002. Infeksi Virus Dengue. In; Soedarmo dkk (ed). Buku Ajar
Ilmu Kesehatan Anak, Infeksi dan Penyakit Tropis Edisi Pertama. Jakarta: IDAI,
pp: 176-209.
14