Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi


Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni
Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang "Mengapa Kita Harus Mengimani Al-Quran", yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di
susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih
luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca
yang membangun. Terima kasih.

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................

DAFTAR ISI............................................................................................

ii

A. PENDAHULUAN..............................................................................

B. PENGERTIAN KITAB DAN SHUHUF............................................

C. AL-QURAN SEBAGAI KITAB SUCI YANG TERAKHIR............

D. PRINSIP UTAMA DALAM MENGIMANI KITAB-KITAB ALLAH

E. KESIMPULAN...................................................................................

F. KESIMPULAN....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................

10

A. PENDAHULUAN
Sejarah peradaban manusia dari waktu ke waktu tak lepas dari pengaruhnya dari
makna yang terkandung dalam kitab-kitab Allah. Kitab-kitab Allah terus menjadi

pedoman dari awal mula manusia masih belum mengenal Tuhan sampai pada saat
manusia meyakini adanya bimbingan atau petunjuk yang menjadi perubahan positif
dalam kehidupannya. Kitab-kitab allah dengan segala keunikan dan misteri yang terdapat
di dalamnya mengundang rasa penasaran manusia untuk mencari jawab atas segala
permasalahan, mulai dari permasalahan yang sederhana hingga permasalahan yang lebih
kompleks.
Didalam agama kita yaitu agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita
percaya serta kita imani. Jumlah kitab suci yang ada sebenarnya tidak dijelaskan didalam
Al-quran juga dalam hadits. Selain kitab Allah yang diturunkan melalui malaikat Jibril,
kita hidup juga berpedoman pada hadist hadist nabi Muhammad SAW dan shuhuf
lembaran firman Allah yang diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan Musa AS.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diartikan sebagai kepercayaan atau
keyakinan. Sedangkan kitab (jamanya kutub) adalah bentuk mashdar dari kata ka-ta-ba
yang berarti menulis. Setelah menjadi mashdar artinya menjadi tulisan atau yang ditulis.
Dalam Pandangan islam juga mengetahui realitas semesta tidak semata-mata dilakukan
oleh panca indra, tetapi juga dibimbing oleh kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada
para rasul-rasul-Nya.
Percaya kepada kitab-kitab Allah merupakan rukun iman yang ketiga dan
hukumnya wajib untuk kita pelajari bagi seluruh umat muslim di seluruh dunia. Kitab
Allah merupakan kitab suci yang berupa wahyu diturunkan oleh Allah SWTmelalui
rasulnya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia. Orang-orang yang mengingkari
serta tidak percaya akan kitab Allah terutama Al-Quran disebut Murtad.
Mengingat pentingnya hal ini Rasulullah SAW bersabda :

Hendaknya engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Para


rasul-Nya, hari Akhir dan hendaknya engkau beriman kepada Qadar (takdir-Nya), yang
baik maupun yang buruk. (HR. Muslim)
Daftar kitab-kitab Allah SWT beserta para Rasul yang menerima wahyunya, Kitab
Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa AS, Kitab Zabur yang diturunkan kepada nabi
Daud AS yang didalamnya terdapat bahasa Qibty, Kitab Injil yang diturunkan kepada
nabi Isa AS yang didalamnya terdapat bahasa Suryani, serta kitab Al-Quran yang
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW yang didalamnya tertulis dalam bahasa Arab.
Kitab Al-Quran turun ke bumi melalui wahyu untuk menyempurnakan kitab suci
yang ada, sebab kitab terakhir sebelum Al-Quran yang turun yaitu Kitab Injil yang saat
ini dijadikan pedoman hidup oleh kaum nasrani atau Kristen katolik dan protestan sangat
berbeda dengan injil yang diturunkan Allah kepada nabi isa AS semasa hidupnya untuk
kaumnya.
Dalam kaitan ini Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah menegaskan sebagai
berikut:
Kita wajib percaya bahwa Allah SWT telah menurunkan beberapa kitab kepada rasulrasul-Nya untuk memperbaiki manusia tentang urusan dunia dan agama mereka. Diantara
kitab itu ialah Zabur kepada Nabi Daud, Taurat kepada Nabi Musa, Injil kepada Nabi Isa,
dan Al-Quran kepada Nabi Muhammad menjadi penutup sekalian Nabi alaihimushalatu
was salam. Dan bahwa Al-Quran adalah firman Allah dan kitab terakhir yang diturunkan
untuk memuat apa yang tidak termuat dalam kitab yang lainnya, mengenai syariat, bdi
pekerti luhur dan kesempurnaan hokum.
Oleh sebab itu, keyakinan dan keimanan kepada kitab-kitab Allah setidaknya
harus mencakup unsur-unsur berikut. Pertama, mengimani dengan sungguh-sungguh

bahwa semua kitab dan shuhuf benar-benar merupakan wahyu yang diturunkan dari sisi
Allah SWT. Kedua, mengimani seluruh kitab atau shuhuf yang telah allah SWT turunkan
baik yang diketahui namanya maupun tidak. Ketiga, membenarkan berita-berita yang
bnar dan tidak bertentangan dengan Al-Quran dari kitab atau shuhuf tersebut. Keempat,
mengamalkan hukum-hukum yang rkandung oleh semua kitab/shuhuf tersebut, yaitu
hokum-hukum yang tidak bertentangan dan dihapus oleh Al-Quran.
Makalah ini akan mengurai lebih lanjut agar kita lebih mengenal kitab-kitab Allah
dan shuhuf, pandangan Al-Quran sebagai kitab suci terakhir dan prinsip utama dalam
mengimani kitab-kitab allah.

B. PENGERTIAN KITAB DAN SHUHUF


Kitab Allah adalah Wahyu Allah SWT yang ditulis dan disatukan menjadi suatu
kumpulan. Jumlah kitab-kitab Allah yang diturunkan sebanyak 104 kitab suci. Kitab
Allah pada zaman dahulu dibuat ,menjadi dua jenis, yaitu dapat berupa Shuhuf dan
Mushaf. Shuhuf merupakan sepenggal kalimat yang ditulis didalam material kertas, kulit
dan papyrus. Sedangkan Mushaf merupakan kumpulan shuhuf yang dikumpulkan
menjadi satu.
Ada persamaan dan perbedaan antara kitab dengan shuhuf. Persamaan kitab dan
shuhuf adalah sama-sama wahyu Allah SWT dan sama-sama menganjurkan keesaan
Allah SWT sehingga agama-agama yang sebelum islam lahir dikenal dengan sebutan
agama tauhid yakni agama yang mengajarkan tentang keesaan Allah SWT. Perbedaannya
adalah isi kitab lebih lengkap daripada shuhuf, kitab dibukukan sedangkan shuhuf tidak
dibukukan.

Kitab-kitab Allah berfungsi untuk menuntun manusia dalam meyakini Allah SWT
dan apa yang telah diturunkan oleh Allah SWT kepada para rasul-Nyasebagaimana
digambarkan dalam firman Allah SWT sebagai berikut:
Artinya: Katakanlah hai orang mukmin, kami beriman kepada Allah dan apa yang
diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub,
dan anak cucunya dan yang kami berikan kepada Musa dan Isa seperti apa yang diberikan
kepada nabi-nabi dari tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun diantara
mereka dan kami hanyalah patuh kepadanya. (QS. Al-Baqarah : 136)
Isi pokok kitab Allah pada dasarnya memuat beberapa hal, yaitu: Hukum
Itiqodiyah yaitu hukum tentang keyakinan, Hukum Khuluqiyah yaitu hukum tentang
akhlak yakni kewajiban para mykallaf untuk menghias diri dengan prilaku utama, Hukum
Amaliyah yaitu hukum tentang amal perbuatan yakni segala perkataan, perbuatan, dan
tindakan manusia.
1. Al-Quran
Al-Quran merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad
SAW baik melalui perantara Jibril maupun diterima langsung melalui isyarat. Al-Quran
diturunkan pada abad 7 M mulai 6 Agustus 610 M untuk pedoman hidup seluruh umat
manusia bukan hanya untuk bangsa Arab.
Al-Quran telah menyempurnakan kitab-kitab terdahulu (Taurat, Zabur, dan
Injil). Dengan diturunkannya Al-Quran, maka kitab-kitab terdahulu itu sudah tidak
diberlakukan lagi. Al-Quran diturunkan tidak sekaligus, melainkan Al-Quran
diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al-Quran terdiri
dari 30 juz, 144 surat, 6666 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf.
Turunnya Kitab Suci Al-Quran ini disebut Nuzulul Quran. Wahyu pertama
berupa surat Al-Alaq ayat 1-5, yang diturunkan pada malam 17 ramadhan tahun 610 M di

Gua hira ketika Nabi Muhammad sedang berkhalawat. Dan pada saat itu pula Nabi
Muhammad dinobatkan sebagai Rasulullah atau utusan Allah SWT. Sedangkan ayat yang
terakhir diturunkan yaitu surat Al-Maidah ayat 3, yang diturunkan pada tanggal 9
Dzuhlhijjah tahun 10 Hijriyah di Padang Arafah ketika beliau sedang melakukan haji
wada (haji perpisahan) karena beberapa hari setelah menerima wahyu tersebut Nabi
Muhammad wafat.
Isi pokok kandungan Al-Quran adalah Ajaran yang berkenaan dengan tauhid,
Ajaran yang berkenaan dengan ibadah untuk mengabdi kepada Allah, Ajaran yang
berkenaan dengan akhlak manusia dengan Allah, Ajaran yang berkenaan dengan hukum
dan mengatur kepentingan umat, Ajaran yang berkenaan dengan masyarakat (Muamalah
dan Mukahat), Ajaran yang berkenaan dengan janji dan ancaman, hal-hal yang
berhubungan dengan sejarah umat masa lampau sebagai teladan, serta hal-hal yang
berhungan dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Beberapa keutamaan yang terdapat didalam Al-Quran adalah Al-Quran memiliki
susunan (uslub) dan ketinggian bahasa yang mengagumkan, Isi yang terdapat didalam AlQuran ditujukan untuk seluruh umat manusia, Al-Quran selalu memuliakan akal fikiran
yang menjadikannya sebagai dasar untuk memahami Al-Quran, Al-Quran memandang
manusia sama dantidak memandang kasta, serta Al-Quran member petunjuk yang
lengkap untuk umat manusia.
Ilmu cara baca Al-Quran disusun tersendiri yang disebut ilmu Tajwid. Dalam
ilmu Tajwid, umat diajarkan cara membaca yang harus dipanjangkan, dipendekan, atau
menengah.

Begitupun

bagaimana

huruf-hurufnya

harus

dibaca,

apakah

harus

tebal(tafkhim) atau tipis (tarqiq).


Adapun perbedaan Al-Quran dengan kitab-kitab sebelumya: Pertama, Al-Quran
tidak boleh ditiru oleh siapapun, baik dari kehebatan isi, keserasian, dan keindahan

bahasanya, serta keseimbangan kata-kata dan kalimatnya. Kedua, Al-Quran mengandung


berita ghaib, seperti prediksi tentang peristiwa yang belum trjadi dalam sejarah. Ketiga,
di dalam Al-Quran terdapat beberapa isyarat ilmiah yang menjadi landasan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan, baik yang bersifat alam maupun sosial.
Keistimewaan Al-Quran dibandingkan kitab-kitab sebelumnya. Kitab-kitab
sebelum Al-Quran naskah aslinya telah hilang, sedangkan Al-Quran masih terjaga
keasliannya, Kitab-kitab suci sebelum Al-Quran telah tercampur dengan perkataan
manusia, Bahasa yang digunakan kitab-kitab suci sebelum Al-Quran kini sudah tidak
dipergunakan, berbeda dengan Al-Quran yang sampai sekarang masih dipergunakan dan
dilestarikan, Kitab-kitab suci sebelum Al-Quran hanya ditujukan untuk dan kepada umat
serta zaman tertentu.
Adapun Al-Quran ditujukan kepada semua manusia, untuk seluruh alam dan
seluruh zaman, sekalipun kitab-kitab suci sebelum Al-Quran juga mengandung ajaranajaran tentang

kebenaran, akhlak, keshalehan, dan kebajikan lainnya, tetapi tidak

menghimpun seluruh ajaran tentang kebenaran sebagaimana Al-Quran. Al-Quran adalah


kitab penyempurna bagi kitab-kitab sebelunya, Kitab-kitab suci sebelum Al-Quran
terdapat hal-hal yang tidak masuk akal dan kenyataan yang alasannya tidak jelas.
C. AL-QURAN SEBAGAI KITAB SUCI YANG TERAKHIR
Kitab Al-Quran yang diturunkan kepada nabi Muhammad ini merupakan kitab
yang menyempurnakan kitab-kitab yang ada sebelumnya. Berbeda dari kitab-kitab
sebelumnya (Taurat, Zabur, Injil) yang hanya dikhususkan bagi sebuah kaum saja, AlQuran ini diturunkan sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia dan tidak hanya
untuk bangsa Arab saja Sebagai kitab yang diturukan terakhir Al-Quran juga mempunyai
fungsi sebagai penjaga kitab-kitab yang ada sebelumnya, menghakimi tentang apa yang
diperselisihkan, Menghapus hukum-hukum syariat terdahulu. Jadi meskipun Al-Quran

membenarkan kandungan kitab-kitab yang ada sebelumnya, namun pada saat yang
bersamaan juga memberikan kritik terhadap kitab-kitab tersebut, yang terutama berkaitan
dengan isi kitab yang sudah bercampur tangan dengan tangan manusia.
D. PRINSIP UTAMA DALAM MENGIMANI KITAB-KITAB ALLAH
Kewajiban mengimani kitab-kitab Allah mengandung beberapa hikmah berikut:
1. Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Allah SWT yang telah mengutus para
rasul kepada manusia untuk menyampaikan kebenaran melalui kitab-kitabnya. Kitab suci
yang diturunkan itu menjadi pedoman dan tuntunan dalammenjalani kehidupan di dunia
dan di akhirat. Tanpa kitab- kitab itu, manusia akan menjalani hidup tanpa tujuan yang
pasti.
2. Mencegah perselisihan di antara sesama manusia. Berbagai masalah seringkali
dihadapi oleh manusia. Namun karena keterbatasan manusia seringkali masalah itu tidak
terselesaikan. Nah, kitab-kitab suci hadir untuk member kepastian penyelesaian. QS.
Yunus [9]: 19. Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih.
Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah
telah diberi keputusan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan itu.
3. Manusia menjadi lebih bersyukur kepada Allah karena perhatian-Nya kepada manusia
yang telah memberi kitabkitab sebagai panduan hidup (untuk memahami hakikat dan
tujuan hidup). Meski manusia tidak memintanya, Allah telah memberi panduan itu; Allah
memberi apa yang dibutuhkan oleh manusia, tapi seringkali manusia tidak menyadari hal
ini. Hanya orang yang memahamilah yang mensyukuri hadirnya kitab-kitab itu.
4. Beriman kepada kitab-kitab Allah menuntun seseorang untukhidup dengan teratur dan
berusaha sekuat tenaga untukmelaksanakan seluruh perintah Allah dan meninggalkan
larangan-Nya sebagaimana yang tercantum dalam kitab-kitab, dan lain lain.

E. KESIMPULAN
Kepercayaan yang pasti bahwasannya hanya Allah SWT. Kitab-kitab yang
diturunkan melalui para rasul-Nya untuk disampaikan kepada hamba-hambaNya. Kitabkitab tersbut adalah Kalamullah yang dengannya Allah berbicara secara sesungguhnya
sesuai yang pantas untuk diri-Nya dan kitab-kitab tersebut sudah memiliki kebenaran,
cahaya dan petunjuk bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat.
Keimanan harus mencangkup dengan seluruh kitab samawi dan seluruh para
rasul, tidak dengan membeda-bedakan dan mencela orang yang menyelisihi kitab. Kitabkitab yang ada sebelum Al-Quran hanya diimani oleh salah satu kaum saja, namun
setelah turunnya kitab Al-Quran saat ini harus di imani oleh seluruh umat manusia,
karena kitab Al-Quran yang ada saat ini sudah menyempurnakan kitab-kitab yang
sebelumnya, walaupun Al-quran telah membenarkan kandungan yang ada dalam kitab
tersebut.

F. SARAN
Sebagai seorang muslim kita harus menjaga kitab suci Al-Quran dari tangan orang
yang tidak bertanggung jawab untuk mengubahnya. Jangan sampai kitab umat islam
diganti, ditambah dan dihilangkan seperti kitab-kitab yang dimiliki bangsa Yahudi dan
Nasrani.
Dengan kita pelajari dan kita cermati isi yang terkandung dalam Al-Quran, itu
termasuk cara kita untuk menyelamatkan kitab kita (Umat islam). Dam makalah ini
merupakan sebagian kecil yang dapatpenulis sampaikan agar kita dapat lebih mengenal
kitab-kitab Allah SWT

DAFTAR PUSTAKA

10

Hasan,Hamsah dkk. Buku Panduan Lengkap Agama Islam. Jakarta: QultumMedia. 2010
Ilyas, Yunahar, Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta: LPPI Universitas Muhammadiyah,
2006
Ramadan, Hilal dan Muhammad Dwi Fajri (editor), AQIDAH Untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: UHAMKA Press, 2011
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1995
Yumansyah, Taufik, Akidah dan Akhlak untuk kelas VIII madrasah Tsanawiyah, Bandung
: Grafindo Media Pratama, 2006.
Faridh, Miftah, Pokok-pokok Ajaran Islam, Bandung : Pustaka, cet. 3, 1982.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Allah
http://ibarseda151.wordpress.com/2014/01/02/makalah-iman-kepada-kitab-allah/

11

Anda mungkin juga menyukai