Oleh :
Kelas : E
Kelompok : 10
AGIS GINANJAR
200110140082
ALISA YANUARI
200110140084
200110140180
ANDHIKA M RIZKI
200110140282
TEIZA NADVIRA
200110140294
NADYA ROBIATUL A
200110140295
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
SUMEDANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Keputusan Kolektif, Keputusan Kekuasaan, Dan Konsekuensi Inovasi
. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Quran dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas pada matakuliah komunikasi
pembangunan di program studi Ilmu Peternakan Fakultas Peternakan pada
Universitas Padjadjaran. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada bapak Syahirul Alim, S.Pt, M.Si selaku dosen
pembimbing matakuliah komunikasi pembangunan dan kepada segenap pihak
yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa masih sangat banyak terdapat kekurangankekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI....ii
DAFTAR GAMBAR..iii
I PENDAHULUAN.1
1.1
Latar Belakang...1
1.2
Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3
Tujuan....................................................................................................2
II PEMBAHASAN
2.1
Keputusan Kolektif................................................................................3
2.2
2.3
Konsekuensi Inovasi............................................................................12
III PENUTUP 19
3.1
Kesimpulan..........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA iv
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berkembangnya ilmu pengetahuan membuat terciptanya penemuanpenemuan baru. Penemuan tersebut bisa berupa teknologi, budaya dan
sebagainya. Penemuan baru tersebut lebih dikenal dengan inovasi. Inovasi
tersebut akan dimulai dari timbulnya ide-ide baru sampai ide-ide tersebut dapat
diterima dimasyarakat. Proses pengenalan inovasi sampai diterimanya inovasi
tersebut di masyarakat sangatlah panjang dan kompleks.
Inovasi yang diperkenalkan akan menimbulkan keputusan dari masyarakat
apakah inovasi tersebut ditolak atau diterima. Ditolak atau diterimanya sebuah
inovasi sangat dipengaruhi oleh kebiasaan, tingkat pendidikan dari anggota
masyarakatnya. Semakin anggota masyarakatnya memiliki orientasi kedepan
maka semakin mudah inovasi diterima.
Dalam peternakan inovasi yang masuk sangat banyak, tetapi inovasi
tersebut tidak semua peternak menerima, beberapa peternak memilih tidak
menerima inovasi karena inovasi dianggap akan mengganggu kebiasaan turun
temurun. Selain itu inovasi akan diterima atau ditolak bergantung juga pada
kebijakan dari pemerintah. Kebijakan
Rumusan Masalah
1. Apa itu keputusan kolektif dan bagaimana prosesnya?
2. Apa itu keputusan kekuasaan dan bagaimana prosesnya?
3. Apa itu keputusan konsekuensi inovasi dan bagaimana prosesnya?
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keputusan kolektif dan prossesnya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keputusan Kolektif
Keputusan inovasi kolektif adalah keputusan untuk menerima atau
menolak inovasi yang dibuat oleh individu-individu yang ada dalam sistem sosial
melalui konsensus. Proses ini melibatkan lebih banyak individu. Pengambilan
keputusan inovasi kolektif ini prosesnya lebih panjang atau banyak memakan
waktu.
Misalnya, atas kesepakatan warga masyarakat di setiap RT untuk tidak
membuang sampah di sungai, yang kemudian disahkan pada rapat antar ketua RT
dalam suatu wilayah RW. Maka konsekuensinya semua warga RW tersebut harus
mentaati keputusan yang telah dibuat tersebut, walaupun mungkin secara pribadi
masih ada beberapa individu yang masih merasa keberatan. Dalam tahap ini
seseorang mencari penguatan terhadap keputusan yang telah yang diambilnya, dan
menarik keputusannya sendiri jika diperoleh informasi yang bertentangan dengan
informasi semula. Orang yang merasa didalam dirinya terdapat sesuatu yang tidak
sesuai atau tidak selaras disebut disonansi,dalam hubungannya dengan difusi
inovasi, usaha mengurangi disonansi dapat terjadi:
a. Stimulasi
Ada orang yang sadar bahwa sistem sosial membutuhkan inovasi tertentu
Stimulator biasanya orang dari luar sistem atau anggota sistem yang
berorientasi ke luar
b. Inisiator
Ide baru mulai diperhatikan oleh anggota sistem sosial dan disesuaikan
dengan kebutuhan sistem
Antara inisiator dan stimulator harus ada jalinan komunikasi yang baik
(dalam beberapa kasus stimulator bertindak pula sebagai inisiator)
c. Legitimasi
d. Partisipasi
Ada dua macam unit yang terlibat dalam proses keputusan kekuasaan, yaitu :
1) Unit adopsi, yakni seseorang, kelompok atau unit yang mengadopsi inovasi.
2) Unit pengambil keputusan, yakni seseorang, kelompok atau unit yang posisi
kekuasaannya lebih tinngi dari unit adopsi dan yang membuat keputusan akhir
apakah unit adopsi harus menerima atau menolak inovasi.
b. Persuasi
Tahap persuasi ditandai dengan pencarian informasi lebih banyak lagi
termasuk penilaian terhadap biaya, kelayakan, kemungkinan pelaksanaan, dan
sebagainya yang hakikatnya pada tahap ini organisasi sedang mengadakan suatu
percobaan hipotetis.
Jika dapat menaksir lebih tepat konsekuensi-konsekuensi inovasi, maka
akan dapat lebih baik dalam memutuskan manakah inovasi yang akan diambil dan
mana yang akan dibuang.
c. Keputusan
Setelah unit mengambil keputusan mencari tahu lebih jauh mengenai
inovasi itu dan telah menilainya berdasarkan kemamfaatan yang tampak,
kelayakannya dan konsekuensi- konsekuensi yang diharapkan, pada tahap ini unit
menetapkan untuk menerima atau menolak inovasi itu.
d. Komunikasi
Tahap komunikasi merupakan suatu tahap yang menentukan, karena
pengadopsian atau penolakan suatu inovasi tidak dapat dilaksanakan sebelum ada
perintah kepada unit adopsi untuk melaksanakannya.
e. Tindakan
Yang dimaksud tindakan dalam hal ini yaitu tahap dimana penggunaan
inovasi mulai dilaksanakan oleh unit adopsi juga merupakan tahap akhir dalam
keputusan inovasi kekuasaan. Pada tahap ini akan tampak jelas konsekuensi yang
berupa tingkah laku baik itu menyenangkan maupun mengecewakan.
Seiring dengan berjalannya waktu, ada kecenderungan seseorang untuk
merubah sikap mereka (suka atau tidak suka) yang tidak cocok dengan tindakan
yang dituntut oleh organisasi atau melanjutkan pengadopsian atau penolakan
10
1. PENGENALAN tentang
untuk berubah dan inovasi.
kebutuhan
Fase pembuatan
keputusan
11
Fase implementasi
keputusan
12
13
segera terhadap individu atau suatu sistem sosial, sedangkan konsekuensi tidak
langsung
adalah
inovasi
yang
memberikan
pengaruh
yang
tidak
14
yang
diantisipasi
adalah
konsekuensi
yang
telah
keterampilan
kerja
baru
bagi
orang
yang
15
16
inovai itu terjadi dalam jangka waktu yang sesegera mungkin, dan dengan hasil
nyata.
1.
penyebaran suatu inovasi dalam suatu sistem sosial yang sesuai dengan keinginan
dari pengadopsi. Akibat-akibat yang dirasakan dari adopsi inovasi tersebut
memiliki konotasi yang positif, menguntungkan atau berguna. Sebaliknya
konsekuensi disfungsional adalah akibat-akibat dari pengadopsian inovasi yang
tidak diinginkan oleh pengadopsi.
Konsekuensi disfungsional, perlu diantisipasi sebelum terjadi. Apabila
setelah beberapa waktu kemudian sesuatu inovasi dapat dirasakan akibatnya yang
negatif maka pihak inovator perlu segera memperoleh masukan untuk menentukan
langkah-langkah selanjutnya. Biasanya diperlukan suatu penelitian yang cermat
utnuk memperoleh bahan masukan untuk membuat keputusan terus atau tidaknya
kegiatan difusi.
2.
yang terjadi sebagai respon segera setelah penyebaran suatu inovasi. Konsekuensi
tak langsung adalah perubahan-perubahan dalam sistem sosial yang terjadi
sebagai hasil konsekuensi tak langsung atau tidak segera terjadi setelah suatu
inovasi diadopsi.
Suatu hal yang terpenting disadari oleh inovator dan agen pembaharuan
adalah bahwa sebelum semua dampak jangka panjang dari suatu inovasi terjadi,
semuanya telah dikaji, diteliti, dan disiapkan solusi atau jalan keluarnya.
3.
17
yang telihat dan dikehendaki oleh anggota sistem sosial yang mengadopsi suatu
inovasi.
Semakin penting, semakin maju, dan semakin modern suatu inovasi, akan
semakin banyak menghasilkan konsekuensi, sebagian adalah konsekuensi yang
tampak (nyata) dan sebagian lagi yang tidak nampak. Di dalam suatu sistem sosial
terjadinya suatu perubahan pada suatu bidang akan mempengaruhi keseluruhan
komponen sistem sosial tersebut. Suatu inovasi yang canggih dalam suatu bidang
tak lagi akan membawa dampak atau konsekuensi yang akan mempengaruhi
bidang-bidang yang lain dalam sistem sosial tersebut.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Keputusan inovasi kolektif adalah keputusan untuk menerima atau
misalnya
birokrasi
pemerintahan,
pabrik,
sekolah
dan
19
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo, Sigit . 2011. Silabus Difusi dan Inovasi Pembelajaran. Jakarta: UIA
iv