Kecepatan (speed) adalah kemampuan untuk memindahkan sebagian tubuh atau keseluruhan dari
sikap awalan hingga pendaratan. Atau bertumpu pada papan/balok sewaktu melakukan lompatan.
Kecepatan biasanya banyak ditentukan oleh kekuatan dan fleksibelitas.
Kekuatan (strength) adalah jumlah tenaga yang dapat dihasilkan oleh kelompok otot pada kontraksi
maksimal saat melakukan pekerjaan atau latihan dalam melakukan suatu lompatan.
Daya ledak adalah kemampuan otot dalam melakukan tolakan tubuh melayang di udara saat lepas
dari balok tumpu.
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan suatu sikap tubuh tertentu secara benar
dari awal melakukan lompatan sampai selesai mendarat.
-Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerakan motorik secara tepat dan benar.
-Koordinasi adalah hal yang harus dimiliki oleh seorang atlet untuk dapat mengkoordinasi gerakan tubuh
agar maju dengan kebutuhan untuk naik.
B.
Jauh
Arena Lompat
Teknik Awalan
Awalan merupakan suatu gerakan dalam atletik lompat jauh yang dilakukan dengan cara lari secepat
mungkin agar memperoleh kecepatan maksimal sebelum melakukan tolakan. Selain itu, awalan dalam
atletik lompat jauh dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memperoleh kecepatan horizontal maksimal
yang kemudian diubah menjadi kecepatan vertikal ketika melakukan tolakan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan awalan dalam cabang atletik lompat jauh,
seperti :
Jarak awalan dalam cabang atletik lompat jauh bergantung pada kemampuan atlet itu sendiri. Bagi para
pelompat yang dalam jarak pendek sudah dapat mencapai kecepatan maksimal, jarak awalan cukup
pendek atau dekat saja (kurang lebih 30-35 meter atau kurang dari itu). Sementara itu, bagi para atlet
lompat jauh yang mencapai kecepatan maksimal dalam jarak relatif jauh, jarak awalan harus lebih jauh
(kurang lebih 30-45 meter atau lebih dari itu).
Posisi ketika berdiri di titik awalan pada lompat jauh yaitu kaki posisi sejajar atau bisa juga salah satu
kaki berada di depan, tergantung dari kebiasaan atlet itu sendiri. Cara pengambilan awalan dalam lompat
jauh dimulai dari perlahan-lahan dan kemudian cepat (sprint). Kecepatan ini harus dipertahankan hingga
sesaat sebelum melakukan tumpuan/tolakan.
Setelah mencapai kecepatan maksimal, sekitar 3-4 langkah terakhir bertumpu (take-off) gerakan lari
dilepas secara spontan tanpa mengurangi kecepatan yang telah dicapai sebelumnya. Pada langkah
terakhir ini, konsentrasi dan tenaga fokus untuk melakukan tumpuan di papan atau balok tumpu.
2. Teknik Menumpu
Teknik Melayang
Gerakan melayang dalam lompat jauh dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan. Saat melakukan
gerakan melayang, keseimbangan badan harus tetap terjaga. Ayunan kedua tangan bisa membantu atlet
dalam menjaga keseimbangan tubuh.
Ada 2 cara dalam melakukan teknik melayang yaitu :
Dalam teknik ini, atlet harus berupaya mendarat dengan sebaik mungkin. Jangan sampai badan atau
lengan jatuh ke belakang. Pendaratan pada bak lompat dimulai dengan posisi kedua tumit kaki dan kedua
kaki agak rapat. Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dilakukan dengan kedua kaki.
Yang perlu diperhatikan saat mendarat dalam lompat jauh adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan,
diikuti dengan dorongan pinggul ke depan. Sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang dapat
berakibat fatal bagi atlet itu sendiri.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Melakukan Lompat Jauh
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan diutamakan dalam melakukan olahraga lompat jauh, seperti
:
1. Peliharalah kecepatan lari sampai saat bertolak.
2. Capailah dorongan yang cepat dan dinamis dari balok tumpuan
3. Ubahlah sedikit posisi badan pada saat lari, tujuannya adalah untuk mencapai posisi badan yang
tegak pada saat berlari.
4. Gunakan gerakan kompensasi lengan yang baik dan benar.
5. Capailah jangkauan gerak yang baik.
6. Agar gerakan akhir lebih kuat, gunakan daya tolakan yang lebih besar.
7. Latihlah gerakan pada saat pendaratan.
8. Kuasai gerakan yang benar dari gerakan tangan dan kaki dalam membengkokkan dan
meluruskannya.
Selain hal-hal diatas, ada beberapa hal yang harus dihindari seorang atlet lompat jauh ketika melakukan
olahraga lompat jauh, seperti :
1. Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum melakukan tolakan pada papan
tumpuan.
2. Bertolak dari tumit dan dengan kecepatan yang tidak memadai.
3. Posisi badan yang miring terlalu jauh ke depan atau ke belakang
4. Gerakan yang dilakukan atau posisi badan pada saat melayang tidak seimbang.
5. Melakukan gerak kaki yang prematur (mendahului gerakan yang seharusnya dilakukan).
6. Kaki kurang diangkat pada saat melakukan pendaratan.
3. Gerakan Lanjutan
a.
b.
c.
d.
e.
Beberapa kesalahan yang sering terjadi saat melakukan passing bawah dalam bola voli antara lain:
1. Ketika menerima bola lengan terlalu tinggi, kemudian lanjutan lengan berada di atas bahu
2. Tubuh terlalu rendah karena pinggang ditekuk sehingga operan terlalu rendah dan kencang,
seharusnya yang ditekuk adalah lutut.
3. Lengan terpisah sesaat, sebelum, pada saat, atau sesaat sesudah menerima bola.
4. Bola mendarat di lengan daerah siku.
LEMPAR CAKRAM
Lempar cakram adalah salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik . Pada acara olimpiade
sejak 708 sebelum masehi , lempar cakram merupakan bagian dalam panca lomba . Pada awalnya ,
cakram terbuat dari batu terupam halus , dan kemudian dari perunggu yang dicor dan ditempa .
Cara melakukan lemparan pada mulanya menirukan nelayan yang melempar jaring berulang-ulang .
Kemudian ditemukan lemparan dengaan sikap badan menyiku secara khusus dengan badan agak
bersandar ke depan .
1. Peralatan dan Lapangan Lempar Cakram
a. Alat
Bahan cakram terbuat dari kayu atau bahan lain dengan bingkai dari metal . Bingkai terbentuk lingkuran
penuh dan tepat ditengah-tengah cakram ada beban yang dapat dilepaspindahkan .
b. Ukuran Cakram
Permukaan lantai tempat melempar harus datar dan tidak licin , terbuat dai semen , aspar dan lainlain . Lingkaran lingkaran dikelilingi dengan sangkar
( pagar kawat ) untuk menjamin
keselamatan petugas , peserta , dan penonton .
Bentuk huruf seperti huruf C dengan diameter 7 meter , mulut 3,3 meter . sektor lemparan
dibatasi garis yang membentuk sudut 40 di pusat lingkaran .
Bagi yang tangannya cukup lebar , cara memegang cakram adalah dengan meletakkan tepi caram
pada lekuk pertama dari jari-jarinya .
Cara memegang cakram untuk orang yang memiliki tangan lebar adalah jari telunjuk dan jari
tengah berhimpit , jari-jari lainnya agak renggang .
Cara memegang cakram bagi yang jari-jarinya pendek , adalah posisi jari-jari sama dengan cara
yang pertama , hanya letak tepi cakram agak lebih ke ujung jari-jari .
Ambil posisi dan berdiri menyamping arah lemparan . kaki dibuka selebar bahu , sedikit ditekuk
dan rileks . berat badan terbagi pada dua kaki .
Pusatkan perhatian dan persiapan untuk melakukan awalan agar mantap , kemudian cakram
diayun-ayunkan ke samping kanan belakang lalu ke kiri . Gerakan ini diulang-ulang sebanyak duatiga kali yang dilanjutkan dengan awalan berputar.
1) Kaki kanan dilorakkan untuk mengangkat panggul dari posisi rendah diatas kaki kanan di
dorong ke depan atas
2) Berat badan dipindahkan dari kaki kanan ke kaki kiri . Setelah badan menghadap arah
lemparan penuh ( siap lempar ) , bersiaplah untuk melempar cakram kearah depan atas .
3) Lepasnya cakram setinggi dagu dengan sudut lemparan kira-kira 30 . Cakram terlepas dari
pegangan dengan berputar menurut putaran jarum jam , putaran cakram terjadi karena tekanan
dari jari telunjuk . Cakram terlepas pada saat cakram berada sedikit didepan bahu .
4) Lepasnya cakram diikuti dengan badan condong ke depan . Pandangan mengikuti jalannya
cakram .
Dapatkan putaran yang besar antara badan bagian atas dan bawah .
Mendaratlah pada jari-jari kaki kanan dan putar secara aktif di atas ( jari-jari tersebut )
Mendaratlah dengan kaki kanan dititik pusat lingkaran dengan kaki kiri sedikit ke kiri dari garis
lemparan .