Tarif Dasar Listrik (TDL) : Ketentuan pemerintah yang berlaku mengenai golongan tarif dan
harga jual tenaga listrik yang disediakan oleh PLN
Tegangan Ekstra Tinggi (TET) :Tegangan sistem diatas 245.000 Volt
Tegangan Tinggi (TT) : Tegangan sistem diatas 35.000 Volt sampai dengan 245.000 Volt
Tegangan Menengah (TM ) : Tegangan sistem diatas 1.000 Volt sampai dengan 35.000 Volt
Tegangan Rendah (TR) : Tegangan sistem sampai dengan 1.000 Vo
Titik Penyambungan Bersama : Titik terdekat dengan pelanggan dimana tersambung juga
pelanggan yang lain pada JTR atau JTM atau JTT atau JTET
Vudeng / Leter U / Sirkit Utama : Saluran yang menghubungkan APP dan PHB pelanggan
Waktu Beban Puncak (WBP): Waktu jam 18.00 sampai dengan jam 22.00 waktu setempat
semoga bemanfaat dan mohon maaf bila ada kekurangan
1. Arus Listrik
adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat
perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan
arus listrik adalah Ampere.
Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik
dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal
positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.
Rumus rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu:
Q=Ixt
I = Q/t
t = Q/I
Dimana :
Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
I = Kuat Arus dalam satuan Amper.
t = waktu dalam satuan detik.
Kuat arus listrik biasa juga disebut dengan arus listrik
muatan listrik memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip dibawa oleh proton,
dan muatan negatif dibawa oleh elektro. Satuan muatan coulomb (C), muatan proton +1,6 x
10-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x 10-19C. Muatan yang bertanda sama saling tolak
menolak, muatan bertanda berbeda saling tarik menarik
3. Rapat Arus
Difinisi :
rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm luas penampang kawat.
Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah
suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar
atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik.
Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:
R = 1/G
G = 1/R
Dimana :
R = Tahanan/resistansi [ ?/ohm]
G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]
Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila sakelar S
ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata
lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup.
1. Cara Pemasangan Alat Ukur.
Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang paralel dengan sumber tegangan atau beban, karena
tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi. Sebaliknya pemasangan alat ukur Ampere meter
dipasang seri, hal inidisebabkan tahanan dalam dari Amper meter sangat kecil.
alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah amperemeter
2. Hukum Ohm
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan
berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :
I = V/R
V=RxI
R = V/I
Dimana;
I = arus listrik, ampere
V = tegangan, volt
R = resistansi atau tahanan, ohm
Formula untuk menghtung Daya (P), dalam satuan watt adalah:
P=IxV
P=IxIxR
P = I x R
3. HUKUM KIRCHOFF
Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol
(?I=0).