Anda di halaman 1dari 5

PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN

Prinsip pengukuran kecepatan aliran, untuk mengukur debit perlu


mengukur kecepatan aliran rata-rata pada suatu penampang melintang
sungai yang bersangkutan. Kecepatan rata-rata dapat diperoleh dengan
cara mengukur kecepatan aliran pada beberapa titik dari beberapa bidang
vertical pada suatu penampang melintang dengan menggunakan alat ukur
arus. Kecepatan aliran di setiap titik dihitung berdasarkan jumlah putaran
baling-baling selama periode waktu tertentu.
Periode waktu pengukuran ada 2 cara :
1) Mengukur jumlah putaran baling-baling untuk lama tertentu, di
Indonesia t = 40-70 detik.
2) Mengukur waktu yang diperlukan untuk mencapai jumlah putaran
tertentu.
A. Alat dan bahan.
1) Satu set current meter
2) Alat pencatat putaran
3) Stopwatch
4) Balok pengukur kedalaman
5) Meteran

B. Prosedur Pelaksanaan
1) Ukur lebar sungai (L)
2) Tentukan titik-titik pias tempat pengujian, lebih banyak pias akan
lebih teliti.
3) Ukur kedalaman masing-masing titik pias (H)
4) Untuk tiap pias kedalaman, ukur/tentukan titik 0,2H, 0,6H, dan 0,8H
pengukuran

ini

sesuai

dengan

kedalaman

sungai

yang

bersangkutan.
5) Pasang alat ukur current meter pada 0,2H, 0,6H, atau 0,8H (ingat H
dihitung dari atas permukaan air menuju bawah.
6) Lihat kondisi baling-baling dan pastikan bekerja dengan baik.
7) Hidupkan alat pencatat putaran, tentukan lama waktu putaran dan
di Indonesia umumnya 40-70 detik dan catat jumlah putaran balingbaling tersebut (buat dalam table)
8) Lakukan untuk hal yang sama pada pias lainnya.
C. Penentuan jumlah titik.
Distribusi kecepatan aliran pada sebuah bidang vertical dianggap
berbentuk kurvanya kurang lebih parabolis, eliptis, atau bentuk lainnya.
Berdasarkan anggapan tsb maka pengukuran di ukur hanya beberapa
titik

kemudian

dihitung

hasilnya

secara

aritmatik.

Metode

pengukurannya sebagai berikut :


1) Metode satu titik.
Pengukuran dilakukan apabila kedalaman sungai 0,25 0,76 m dan
kecepatan rata-rata pada pengukuran 0,6H.
a) V rata-rata = 0,6H
b) V rata-rata = C1 x V(0,5H) , di mana C1 = 0,96
c) V rata-rata = C2 x V(0,2H), di mana C2 = 0,88
2) Metode dua titik
Metode pengukuran dilakukan pada 0,2H dan 0,8H titik kedalaman
dari permukaan. Kecepatan rata sbb. :

V +V
V = 0,2 0,8
2
Metode dua titik dilakukan apabila kedalaman kurang dari 0,76 m,
titik kedalaman pada 0,8 dan 0,2 akan kurang dari 0,15 m baik dari
permukaan ataupun dari dasar sungai
3) Metode tiga titik
Pengukuran kecepatan dilakukan pada titik 0,2H, 0,6H, dan 0,8H
dari permukaan, kecepatan rata-rata adalah
V +V
1
V = V 0,6 + 0,2 0,8
2
2

( (

))

Alasan pengukuran tiga titik adalah karena apabila aliran pada 0,8
H terganggu oleh gesekan material dan lain sebagainya.
4) Metode lima titik
Pada metode 5 titik kecepatan aliran rata-rata di hitung dengan
rumus :
V +3 V 0,2 +2 V 0,6 +3 V 0,8 +V b
V = s
10
Vs = kecepatan dipermukaan
Vb = kecepatan di dasar

Anda mungkin juga menyukai