Anda di halaman 1dari 6

1 dari 6

hukumonline.com

Dasar Hukum Karang Taruna

Pertanyaan :

Dasar Hukum Karang Taruna

Saya sekretaris dari karang taruna tingkat desa. Saya masih bingung fungsi dan wewenang karang taruna
tingkat desa. Mohon jawaban agar saya bisa bekerja lebih baik untuk karang taruna dan masyarakat. Terima
kasih.

Terima kasih atas pertanyaan Anda.

Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap

2 dari 6

anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh
dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan terutama bergerak di bidang usaha
kesejahteraan sosial.

Demikian disebutkan dalam Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Sosial No. 77/HUK/2010 tentang
Pedoman Dasar Karang Taruna (Permensos 77/2010) yang kami akses dari laman resmi
Mahkamah Konstitusi.

Dari sini kita bisa lihat bahwa karang taruna berada di wilayah desa/kelurahan, seperti halnya Anda yang
bekerja pada karang taruna di wilayah desa. Hal ini kembali ditegaskan dalam Pasal 4 Permensos
77/2010:

Karang Taruna berkedudukan di desa/kelurahan di dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Perlu diketahui bahwa karang taruna termasuk sebagai Lembaga Kemasyarakatan. Berdasarkan Pasal 1
angka 14 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan
Lembaga Kemasyarakatan (Permendagri 5/2007), karang taruna adalah Lembaga Kemasyarakatan
yang merupakan wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran
dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah
desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial,
yang secara fungsional dibina dan dikembangkan oleh Departemen Sosial.

Sebelum membahas mengenai fungsi karang taruna, terlebih dahulu kita mengetahui tugas pokok karang
taruna, yaitu secara bersama-sama dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten/Kota serta masyarakat lainnya menyelenggarakan pembinaan generasi muda dan kesejahteraan
sosial (Pasal 5 Permensos 77/2010).

Untuk menjalankan tugas pokok di atas, karang taruna mempunyai fungsi (Pasal 6 Permensos 77/2010):

a. mencegah timbulnya masalah kesejahteraan sosial, khususnya generasi muda;

b. menyelenggarakan kesejahteraan sosial meliputi rehabilitasi, perlindungan sosial, jaminan sosial,


pemberdayaan sosial dan diklat setiap anggota masyarakat terutama generasi muda;

c. meningkatkan Usaha Ekonomi Produktif;

d. menumbuhkan, memperkuat dan memelihara kesadaran dan tanggung jawab sosial setiap anggota
masyarakat terutama generasi muda untuk berperan secara aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan

3 dari 6

sosial;

e. menumbuhkan, memperkuat, dan memelihara kearifan lokal; dan

f.

memelihara dan memperkuat semangat kebangsaan, Bhineka Tunggal Ika dan tegaknya Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Sementara berdasarkan Pasal 17 Permendagri 5/2007, ada tambahan fungsi karang taruna, yaitu:

a. pengembangan kreatifitas remaja, pencegahan kenakalan, penyalahgunaan obat terlarang (narkoba) bagi
remaja; dan

b. penanggulangan masalah-masalah sosial, baik secara preventif, rehabilitatif dalam rangka pencegahan
kenakalan remaja, penyalahgunaan obat terlarang (narkoba) bagi remaja.

Melihat dari fungsi-fungsi karang taruna di atas, dapat diketahui bahwa fokus/target dibentuknya karang
taruna di desa/kelurahan adalah generasi muda, khususnya dalam masalah perlindungan dan kesejahteraan
sosialnya.

Selanjutnya mengenai wewenang karang taruna, pada dasarnya, pada Permensos 77/2010 tidak menyebutkan
mengenai wewenang karang taruna. Adapun yang diatur dalam peraturan tersebut adalah wewenang
beberapa pihak dalam menyelenggarakan program karang taruna. Pihak-pihak yang bertanggung jawab dan
berwenang dalam penyelenggaraan program karang taruna adalah Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintah Kabupaten/Kota, yang mana tanggung jawab dan wewenang tersebut dilaksanakan oleh Menteri
Sosial, Gubernur, dan Bupati/Walikota (lihat Pasal 21 Permensos 77/2010).

Pada tabel berikut ini, akan kami uraikan tanggung jawab dan wewenang masing-masing pihak tersebut
dalam penyelenggaraan program karang taruna:

No

Pihak yang

Tanggung Jawab dan Wewenang

Dasar Hukum

Bertanggung

(Permensos

Jawab dan

77/2010)

Berwenang

Menteri Sosial

a. menetapkan Pedoman Umum Karang


Taruna;

b. menetapkan standar dan indikator secara

Pasal 22

4 dari 6

nasional;

c. melakukan program percontohan;

d. memberikan stimulasi;

e. memberikan penghargaan;

f.

melakukan sosialisasi;

g. melakukan monitoring;

h. melaksanakan koordinasi; dan

i.

Gubernur

memantapkan Sumber Daya Manusia.

a. melaksanakan tugas desentralisasi

Pasal 23

bidang Pemberdayaan Karang Taruna;

b. melaksanakan tugas dekonsentrasi


bidang Pemberdayaan Karang Taruna;

c. melakukan program pengembangan;

d. melakukan pembinaan kemitraan dengan


Forum Pengurus Karang Taruna;

e. memberikan penghargaan;

f.

melakukan sosialisasi;

g. melakukan monitoring; dan

h. melaksanakan koordinasi.

Bupati/walikota

a. melaksanakan tugas pembantuan;

Pasal 24

5 dari 6

b. melakukan penumbuhan Karang Taruna;

c. melakukan pemutakhiran data Karang


Taruna;

d. melaksanakan pembinaan lanjutan;

e. melakukan pembinaan kemitraan dengan


Forum Pengurus Karang Taruna;

f.

memberikan penghargaan;

g. melakukan sosialisasi;

h. melakukan monitoring; dan

i.

melaksanakan koordinasi.

Untuk tambahan informasi, sebagai peraturan pelaksana dari Permensos 77/2010, pada wilayah provinsi DKI
Jakarta telah dibentuk Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 8 Tahun 2012 tentang Karang
Taruna yang di dalamnya mengatur ketentuan yang lebih khusus lagi mengenai karang taruna seperti antara
lain: organisasi, anggota dan pengurus karang taruna; musyawarah karang taruna; pembinaan; program
kerja, keuangan; dan sebagainya.

Selain itu, dalam prakteknya, pelaksanaan karang taruna di desa juga ditetapkan lebih khusus oleh kepala
desa setempat, contohnya dalam Keputusan Kepala Desa Jatilor Kecamatan Godong Kabupaten
Grobogan Nomor : 411.4/17/2010 tentang Pengukuhan Pengurus Karang Taruna Desa Jatilor
Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Masa Bhakti 2009 2012 yang khusus mengatur tentang
kepengurusan karang taruna. Keputusan kepala desa tersebut kami akses dari laman resmi Pemerintah Desa
Jatilor Kecamatan Godong Provinsi Jawa Tengah.

Keputusan ini sekaligus mengukuhkan pengurus Karang Taruna Desa Jatilor Kecamatan Godong Kabupaten
Grobogan dengan susunan keanggotaan pengurus. Pengurus karang taruna desa ini melaksanakan program
kerja baik secara mandiri maupun program kerja sama dengan pemerintah desa. Pengurus karang taruna
dalam keputusan kepala desa tersebut antara lain terdiri dari: dewan pembina, ketua, wakil ketua, sekretaris,
bendahara, dan seksi-seksi.

Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat dan sekiranya dapat menjadi pedoman bagi Anda untuk

6 dari 6

bekerja sebagai sekretaris karang taruna di desa.

Dasar hukum:

1. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga
Kemasyarakatan;

2. Peraturan Menteri Sosial No. 77/HUK/2010 Tentang Pedoman Dasar Karang Taruna;

3. Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 8 tahun 2012 tentang Karang Taruna;

4. Keputusan Kepala Desa Jatilor Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Nomor : 411.4/17/2010 tentang
Pengukuhan Pengurus Karang Taruna Desa Jatilor Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Masa Bhakti
2009 2012.

Referensi:

1. http://portal.mahkamahkonstitusi.go.id/eLaw/mg58ufsc89hrsg
/1ffcf804f279dc9761388fca540279705bbdaefd0.pdf, diakses pada 4 Februari 2014 pukul 13.28 WIB

2. http://desajatilor.grobogan.go.id/karang-taruna.html, diakses pada 4 Februari 2014 pukul 14.34 WIB

Setiap artikel jawaban Klinik Hukum dapat Anda simak juga melalui twitter @klinikhukum, atau facebook
Klinik Hukumonline.

Anda mungkin juga menyukai