Anda di halaman 1dari 8

Hidrostatis

Rozina Azizah
S1 Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia.
16 November 2015

Abstrak
Segala hal yang ada di dunia ini disusun oleh berbagai macam zat penyusun
seperti zat padat, cair dan gas. Salah satu zat yang sangat berpengaruh akan kebutuhan
makhluk hidup adalah zat cair. Penggunaan zat cair dalam aplikasi kehidupan pun telah
banyak, misalnya bendungan, pintu air pada sungai untuk mengatasi banjir atau mengatur
sistem pengairan di sawah, serta kapal selam yang digunakan untuk kebutuhan bawah
laut. Penggunaan aplikasi zat cair ini berhubungan dengan sifat zat penyusunnya yaitu
tekanan. Untuk itulah perlu dilakukan percobaan hidrostatis agar dapat tepat sasaran
ketika kita membuat aplikasi zat cair yang berhubungan dengan tekanannya.
Dalam percobaan hidrostatis alat yang digunakan meliputi beban, mistar, air,
bejana kaca, ember, selang air dan benda uji. Metodologi percobaanya yang pertama
mengatur ketinggian air mula mula pada bejana kaca dengan tinggi permukaan 10 cm
dari batas bawah benda uji. Lalu ketinggian air diatur dengan cara membuka kran bejana
kaca. Kemudian posisi beban diatur sehingga barang benda uji kembali horizontal. Lalu
tinggi permukaan air dikurangi sejauh 0,5 cm. Kemudian catat posisi beban (r) dari
ketinggian air (h) pada lembar data. Lalu percobaan diulangi dengan menurunkan
ketiggian air pada interval h=0,5 cmhingga air berada pada ketinggian 0 cm dari batas
bawah benda uji.
Dengan dilakukannya percobaan hidrostatis ini diharapkan praktikan dapat
memahami fenomena tekanan hidrostatis, memahami prinsip gaya fluida serta persamaan
tekanan hidrostatis.

Kata kunci komponen laporan: Gaya, Hidrostatis, Tekanan, Torsi

I.
PENDAHULUAN
Seisi dunai ini disusun oleh
berbagai macam materi penyusun seperti
zat padat, cair dan gas. Zat cair misalnya,
keberadaan zat cair tentu sangat
berpengaruh dalam kehidupan kita untuk
memenuhi kebutuhan. Zat cair sendiri
memiliki berbagai sifat, salah satunya
tekanan. Dalam zat cair yang diam
(statis) pun memiliki tekanan tertentu.
Tekanan merupakan nilai dari gaya yang
tegak lurus terhadap bidang per luasan
bidang tersebut. Hubungan antara
tekanan dengan zat cair sendiri telah
banyak aplikasinya dalam kehidupan
manusia. Misalnya saja bendungan yang
tentu memiliki banyak manfaat untuk
makhluk hidup, pintu air yang dapat
menjaga serta mengatur volume air pada
suatu sungai agar tidak terjadi banjir atau
pengaturan sistem perairan di sawah,
kapal selam yang dapat digunakan untuk
keperluan bawah laut dan lain
sebagainya.
Tentu
saja
dalam
penggunaan
aplikasi
berdasarkan
hubungan antara zat cair dengan tekanan
diperlukan perhitungan yang tepat agar
apa yang diinginkan dapat tepat sasaran.
Untuk itulah diperlukan percobaan
hidrostatis ini.

Percobaan hidrostatis bertujuan


untuk memahami fenomena tekanan
hidrostatis, memahami prinsip gaya
fluida, memahami persamaan tekanan
hidrostatis. Batasan masalah pada
praktikum mekanika fluida dasar 1
hidrostatis ini adalah permukaan fluida
yang dibuat rata, percobaan dilakukan
pada suhu kamar

, dan fluida

inkompresibel.
A.

Pengertian Hidrostatis.
Berdasarkan arti kata dari
hidrostatis sendiri, hidro berarti air dan
statis berarti sesuatu yang diam. Jadi
hidrostatis merupakan cabang ilmu yang
mempelajari zat cair dalam keadaan
diam. Zat cair dalam keadaan diam
memiliki
tekanan
hidrostatik, yang berarti
tekanan yang diakibatkan
oleh gaya yang ada pada
zat cair terhadap suatu luas
bidang
tekan
pada
kedalaman
tertentu.
Tekanan di dalam zat cair
disebabkan oleh adanya
gaya gravitasi yang bekerja pada tiap
bagian zat cair, besar tekanan itu
bergantung pada kedalaman, makin
dalam letak suatu bagian zat cair,
semakin besar tekanan pada bagian itu.
Hal ini dapat dibuktikan dengan
membuat tiga lubang secara vertikal
pada kaleng yang berisi air. Dalam
percobaan itu kan terlihat bahwa
semakin dalam letak suatu bagian zat
cair maka semakin besar tekanannya.
2

Tekanan Hidrostatis dirumuskan sebagai


berikut:
P=xgxh
dimana:
P = Tekanan Hidrostatik (N/m2)
= Massa Jenis (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi ( m/det2)
h = Kedalaman/ketinggian (m)
Rumusan tekanan hidrostatis
tersebut diperoleh dari pengembangan
rumus tekanan yaitu gaya per luas
penampang. Gaya dipengaruhi oleh
masa dan gravitasi. Masa sendiri
tergantung pada masa jenis dan volume
zat. Untuk volume sama dengan luas
penampang dikali tinggi. Penurunan
rumusnya adalah sebagai berikut :

C.

Torsi

Dalam ilmu fisika, torsi dapat


disebut juga momen. Torsi sendiri dapat
diartikan sebagai gaya rotasional.
Dimana nilai torsi didpatkan dari gaya
yang berekja dikalikan dengan jarak.
Persamaan rumus untuk torsi
dengan model aliran sebagai berikut:
B.

Gaya
Gaya adalah suatu interaksi
apapun yang dapat menyebabkan sebuah
benda bermassa mengalami perubahan
gerak, baik dalam bentuk arah, maupun
konstruksi geometris.
Gaya yang bekerja pada sebuah
benda yang berada pada suatu
kedalaman tertentu dapat dijelaskan
sebagai berikut:
D.
3

Letak Titik Kerja Gaya Resultan

Untuk menentukan letak titik


kerja gaya resultan
diingat

bahwa

resultan (

besar

Pada percobaan hidrostatis


ini digunakan alat dan bahan sebagai
berikut:

= (x,y) perlu
momen

gaya

1.
2.
3.
4.

) terhadap suatu titik =

momen gaya distribusinya terhadap titik


yang sama.

Langkah-Langkah
Langkah-langkah
percobaan
hidrostatis
adalah
yang
pertama
mengatur ketinggian air mula-mula pada
bejana kaca dengan tinggi permukaan 10
cm dari batas bawah benda uji. Lalu
ketinggian air diatur dengan cara
membuka kran bejana kaca. Kemudian
posisi beban diatur sehingga barang
benda uji kembali horizontal. Lalu tinggi
permukaan air dikurangi sejauh 0,5 cm.
Kemudian catat posisi beban (R) dari
ketinggian air (H) pada lembar data.
Lalu percobaan diulangi dengan
menurunkan ketiggian air pada interval
h=0,5 cmhingga air berada pada
ketinggian 0 cm dari batas bawah benda
uji.

Sehingga :

METODOLOGI

Skema peralatan pada percoban


hidrostatis dapat dilihat pada Gambar
2.1. Dalam percobaan ini variasi yang
digunakan adalah ketinggian air dimana
perhitungan dilakukan pada interval
ketinggian 10 cm hingga 0 cm dari batas
bawah benda uji.

Gambar 2.1
Skema Peralatan Pengujian
A.

5. Benda Uji
6. Selang air
7. Ember

B.

Dimana

II.

Bejana kaca
Air
Mistar
Beban

Alat dan Bahan


III.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Data Percobaan
Data yang diperoleh dari
percobaan hidrostatis yaitu kedalaman
(H), densitas air (), percepatan gravitasi
4

(g), massa benda (kg), jarak beban (R),


tekanan (P). Kemudian berdasarkan
perhitungan didapatkan data gaya (Fr),
torsi teori (T) serta torsi percobaan ( ).
Semua data dituliskan dalam bentuk
tabel secara terlampir.

Torsi Percobaan
Diketahi:
g = 10 m/s2
m = 0,2744 kg
R = 0,11 m
=F.R

B. Contoh Perhitungan
Contoh
perhitungan
untuk
mencari gaya, torsi teori serta torsi
percobaan berikut dengan mengambil
contoh data ke sepuluh sebagai berikut.
Gaya
Diketahui:
H = 0,055 m
= 997 m/s3
g = 10 m/s2
w = 0,1 m

=m.g.R
= 0,2744 m . 10 m/s2 . 0,11 m
= 0,30184 Nm
C. Grafik Torsi Teori

F =
F =
F = 1,5079625 N

Grafik diatas merupakan grafik


hasil perhitungan torsi secara teori antara

Torsi Teori
Diketahi:
H = 0,055 m
= 997 m/s3
g = 10 m/s2
R = 0,11 m
w = 0,1 m

besar torsi (

dengan kedalaman (h).

Grafik torsi teori berbentuk setengah


parabola dengan terbuka keatas.
Berdasarkan grafik dapat kita lihat
bahwa torsi teori menunjukkan angka
maksimum pada kedalaman 0.1 m
dengan nilai torsi 0,980383333 Nm.
Sedangkan nilai minimum torsi terjadi
pada kedalaman 0 m dengan nilai torsi 0.
Untuk mendapatkan nilai torsi
secara teoritis, diperlukan data berupa
masa jenis air (), percepatan gravitasi
(g), kedalaman (h) dan lebar (w) serta
tinggi dari permukaan ke titik setimbang

=
= 1,5079625 N (0,23 = 0,31918539 Nm

benda yaitu (0,23 -

keatas. Berdasarkan gambar grafik


terlihat nilai maksimum pada torsi
percobaan sebesar 0,954912 pada
kedalaman 0,1 m dan nilai minimum
torsi sebesar 0 pada kedalaman 0 m.

). Nilai 0,23

merupakan ketinggian dari permukaan


ke bagian bawah benda uji dan nilai h

Nilai

adalah titik setimbang dari benda uji


tersebut. Nilai variabel tetap yang telah
diketahui adalah masa jenir air sebesar
997 kg/m2, percepatan gravitasi sebesar
10 m/s2 dan lebar benda uji 0.1 m.
Sedangkan variabel bebas adalah
kedalaman (h). Rumus torsi teori adalah
sebagai berikut.

( )

pada

grafik

percobaan diperoleh dari perhitungan


gaya (F) dikalikan dengan jarak beban
(r). Untuk nilai gaya sendiri merupakan
hasil perkalian dari masa benda uji
dengan percepatan gravitasi. Masa benda
uji sebesar 0,2744 kg dan percepatan
gravitasi 10 m/s2. Pada perhitungan torsi
percobaan, yang menjadi variabel bebas
merupakan nilai dari jarak beban (r).
Persamaan dari rumus torsi berdasarkan
percobaan adalah sebagai berikut.

x (0.23 Gambar pada grafik torsi teori


telah sesuai dengan rumusan teori yang
ada dengan penjelasan nilai torsi
sebanding dengan kedalaman benda,
semakin tinggi kedalaman suatu benda
uji maka semakin besar nilai torsinya,
yang ditunjukkan pada garis grafik yang
menunjukkan kenaikan.
D.

torsi

=F.r
=m.g.r
Berdasarkan percobaan yang
telah dilakukan, nilai jarak beban (r) dan
kedalaman benda uji (h) yang
merupakan variabel bebas dalam
perobaan ini adalah sebanding nilainya.
Sehingga karena sesuai rumus nilai r dan

Grafik Torsi Percobaan

sebanding maka nilai h dan

akan

sebanding pula. Hal ini sesuai dengan


grafik yang menunjukkan garis kenaikan
seiring dengan naiknya nilai torsi dan
kedalaman benda.

Grafik selanjutnya merupakan


grafik torsi percobaan yang berbentuk
setengah parabola dengan terbuka
6

E.
Grafik
Perbandingan
Torsi Teori dan Torsi Percobaan

Pada grafik perbandingan torsi teori


dan torsi percobaan, dapat dilihat grafik
torsi teori berada diatas grafik torsi
percobaan yang berarti nilai dari
perhitungan torsi teori lebih besar
daripada torsi percobaan. Namun kedua
grafik ini berimpit yang menunjukkan
bahwa perbedaan yang ada tidak terlalu
besar. Hal ini cukup membuktikan
bahwa hasil dari percobaaan hidrostatis
yang telah dilakukan mendekati angka
kebenaran sesuai torsi teori dimana nilai
torsi yang dihasilkan pada suatu fluida
statis
berbanding
lurus
dengan
kedalaman suatu benda yang diuji.
Perbedaan kecil yang ada dapat terjadi
karena kurang telitinya praktikan dalam
mengamati proses praktikum misalnya
dalam pembacaan mistar dan pemberian
air sesuai kedalaman yang diberlakukan.

Dilihat dari grafik perbedaan torsi


teori dengan torsi percobaan, terdapat
perbedaan bentuk antara trendline
dengan grafik torsinya. Bentuk grafik
torsi teori maupun torsi percobaan
setengah lingkaran membuka keatas.
Namun secara garis besar nilai torsi
dengan kedalaman sesuai dengan
trendline yang ada yaitu berbanding
lurus.

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan percoban yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Besar nilai jarak beban (r) akan


sebanding
degan
kedalaman
benda uji (h)
2. Besar torsi teori (T) dan torsi
percobaan (T) berbanding lurus
dengan kedalaman (H) suatu
benda uji
3. Pada torsi teori didapatkan nilai
maksimum
torsi
sebesar
0,980383333 pada kedalaman 0,1
m dan torsi minimum 0 pada
kedalaman 0 m. Sedangkan untuk
torsi percobaan, nilai maksimum
torsi adalah 0,954912 pada
kedalaman 0,1 m dan torsi 0 pada
kedalaman 0 m.
4. Sedikit perbedaan antara nilai
torsi teori dengan torsi percobaan
dikarenakan kurang telitinya
praktikan
dalam
mengamati
proses
praktikum
dalam
pengambilan data.

Anda mungkin juga menyukai