Anda di halaman 1dari 10

ALAT-ALAT KIMIA DAN FUNGSINYA

Labu Ukur

Menampung dan mencampur larutan kimia.


2 Tabung Reaksi

Menampung larutan dalam jumlah yang sedikit


3.

Beker Gelas

Menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah yang banyak

Gelas Ukur

Mengukur volume larutan


5

Pipet Ukur

Mengukur volume larutan


6

Penjepit Tabung Reaksi

Menjepit tabung reaksi selama melakukan proses pemanasan


7

Pipet Tetes

Memindahkan beberapa tetes zat cair

Mortar dan Alu

Menggerus dan menghaluskan suatu zat


9

Botol Semprot

menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-alat dan bahan
10

Cawan Porselin

Wadah untuk mereaksikan atau mengubah suatu zat pada suhu tinggi
11 Kawat Nikrom

Mengidentifikasi suatu zat dengan cara uji nyala


12

Erlenmeyer

Menyimpan dan memanaskan larutan dan menampung filtrate hasil penyaringan.


13

Pembakar Spirtus

Membakar zat atau memanaskan larutan


14

Batang Pengaduk

Mengaduk larutan
15

Kaca Arloji

Penutup gelas kimia , tempat menimbang bahan


16

Klem Buret

Memegang buret yang digunakan untuk titrasi


17

Statif

Menegakkkan corong, buret


18

Kertas saring

Menyaring larutan
19

Rak Tabung Reaksi

Tempat tabung reaksi

20

Bola Hisap

Menghisap larutan yang akan diukur


21

Corong

Menyaring cairan kimia


22

Kawat kasa

Sebagai alas penyebaran panas


23

Buret

Mengeluarkan larutan dengan volume tertentu


24

Pipet gondok

Dipakai untuk mengambil larutan dengan volume tertentu


25

Plat Tetes

Tempat untuk mereaksikan zat dalam jumlah kecil


26

Lemari Asam

Menyimpan larutan yang bersifat asam


27

Oven

Mengeringkan peralatan yang akan digunakan


28

Neraca

Mengukur jumlah zat yang diperlukan


29

Bunsen

Keperluan penggunaan api


30

Kertas indikator

Menentukan pH larutan
31

Centrifuge

Memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan


32

Eksikator

Mendinginkan zat
33

Corong Pisah

Memisahkan larutan dan gas


34

Mikropipet

Memindahkan cairan dengan volume yang sangat kecil


V. Pembahasan
a. Gelas Ukur digunakan untuk megukur volume larutan dengan cara melihat meniscus secara
tepat. Mata harus sejajar dengan gelas ukur, kemudian lihat bagian meniscus bawah untuk
mentukan volume larutan.
b. Buret digunakan untuk mentitrasi larutan, buret dipasangkan dengan Erlenmeyer. Fungsi dari
Erlenmeyer tersebut untuk menampung hasil titrasi. Tangan kanan digunakan untuk memegang
dan menggoyangkan Erlenmeyer sedangkan tangan kiri untuk memegang keran buret.
c. Labu Ukur digunakan untuk mencampur larutan. Caranya masukkan larutan ke dalam labu
ukur. Simpan labu ukur di lengan tangan lalu goyangkan ke arah atas dan bawah agar larutan
tercampur.
d. Lemari Asam ini cara menggunakannya harus dinyalakan terlebih dahulu tombolnya. Pintunya
hanya boleh terbuka setengah badan. Gunakan masker dan sarung tangan ketika membukanya.
e. Oven digunakan untuk mengeringkan alat-alat yang akan digunakan. Hanya untuk alat-alat
yang tahan terhadap panas.
f. Bunsen digunakan untuk keperluan penggunaan api. Selang bunsen harus dihubungkan
dengan kerang yang terhubung gas agar dapat mengeluarkan api. Api yang dihasilkan bisa diatur
sesuai kebutuhannya.
g. Kertas Indikator cara menggunakannnya perubahan warna yang dihasilkan kertas indikator
dicocokkan dengan table warna indikator.
h. Centrifuge cara kerjanya dengan memasukkan larutan ke dalam tabung yang berada di dalam
centrifuge. Jumlah tabung tersebut tidak boleh hanya 1 karena di khawatirkan larutan yang
berada dalam tabung akan menyembur.
i. Eksikator digunakan untuk mendinginkan zat. Zat yang akan didinginkan terlebih dimasukkan
ke dalam krus. Lalu masukkan krus ke dalam eksikator.

j. Corong Pisah cara menggunakannya masukkkan larutan ke dalam corong dari atas dalam
keadaan keran corong tertutup. Goyangkan corong agar larutan tercampur. Balikkan corong dan
buka kerannya agar gas yang dihasilkan larutan tersebut keluar.
k. Mikropipet cara menggunakannya tekan berkali kali thumb knopnya untuk memastikan
lancarnya mikropipet. Tekan thumb knopnya dan masukkan mikropipet ke dalam larutan. Tahan
pipet dan lepaskan tekanan pada thumb knop agar larutan tersebut keluar.
l. Neraca cara menggunakannnya harus dipastikan bahwa neraca tersebut berada dalam keadaan
yang stabil. Tekan tombol untuk menyalakan neraca, beri alas seperti perkamen ketika akan
mulai menimbang zat. Harus diperhatikan juga kapasitas minimum dan maksimum bahan yang
boleh ditimbang.
VI. Kesimpulan
Alat ukur dibedakan menjadi 2, alat ukur yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai